0 of 155 questions completed
Questions:
Selamat Datang di halaman Tryout UTBK!
TPS (Tes Potensi Skolastik)
Penalaran dan Literasi
DEMI KENYAMANAN DALAM MENGERJAKAN SOAL
✅ Pilih tempat dan waktu yang kondusif
✅ Pastikan koneksi internet lancar
✅ Jangan reload / refresh halaman
Klik TOMBOL di bawah ini untuk memulai:
You have already completed the quiz before. Hence you can not start it again.
Quiz is loading...
You must sign in or sign up to start the quiz.
You have to finish following quiz, to start this quiz:
Your time:
Time has elapsed
You have reached 0 of 0 points, (0)
Semua penderita penyakit kolestrol tidak boleh makan udang.
Nana dan Nila adalah penderita penyakit kolesterol.
Simpulan yang tepat untuk melengkapi silogisme di atas adalah ….
Semua karyawan PT. INDOUTAMA yang disiplin datang ke kantor pukul 09.00.
Beberapa karyawan PT. INDOUTAMA datang ke kantor setelah pukul 09.00.
Simpulan yang tepat untuk pernyataan di atas adalah ….
Menurut dokumen Convention on the Rights of the Child (1989), kekerasan terhadap anak mencakup semua bentuk kekerasan fisik atau mental, cedera dan pelecehan, pengabaian atau perlakuan lalai, penganiayaan atau eksploitasi, termasuk pelecehan seksual. Kekerasan terhadap anak tak cuma mencakup kekerasan fisik dan seksual, tetapi juga kekerasan emosional, pengabaian, dan eksploitasi.
Seperti di Asia Pasifik, kekerasan terhadap anak di Indonesia pun masih cukup tinggi. “Survei Kekerasan Terhadap Anak Indonesia 2013” dari Kementerian Sosial memperlihatkan bahwa kekerasan yang dialami anak laki-laki lebih besar dibandingkan anak perempuan. Jumlahnya mencapai hampir separuh populasi anak laki-laki, tepatnya 7.061.946 anak atau 47,74 persen. Pada anak perempuan, prevalensinya mencapai 17,98 persen (2.603.770 anak).
Dilihat berdasarkan jenisnya, anak-anak Indonesia cenderung mengalami kekerasan emosional dibandingkan fisik. Sebanyak 70,68 persen anak laki-laki dan 88.24 persen anak perempuan pernah mengalami kekerasan fisik. Untuk kategori kekerasan emosional, sebanyak 86,65 persen anak laki-laki dan 96,22 persen anak perempuan menyatakan pernah mengalaminya.
Ironisnya, pelaku yang cukup besar melakukan kekerasan pada anak adalah orang terdekat, yaitu keluarga dan pengasuh. Selain dilakukan dan dialami secara rutin, kekerasan juga diterima secara sosial, dan akhirnya dianggap sebagai bagian normal dari pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal ini diperkuat data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang mencatat sebanyak 4.294 kasus kekerasan pada anak dilakukan oleh keluarga dan pengasuh (2011-2016).
Secara khusus, Survei Kekerasan terhadap Anak Indonesia— yang dilakukan pada kelompok umur 18-24 tahun yang mengalami kekerasan sebelum umur 18 tahun— mengidentifikasi dampak kesehatan yang muncul akibat tindakan kekerasan. Perilaku yang dominan adalah merokok dan mabuk, selain keinginan menyakiti diri dan bunuh diri. Kekerasan fisik terhadap anak laki-laki berdampak pada perilaku merokok sebanyak 78 persen dan mabuk sebanyak 33 persen. Sementara pada perempuan adalah mabuk (14 persen), menyakiti diri sendiri (6,06 persen), dan merokok (5,69 persen).
Efeknya pun bisa membekas seumur hidup, sebab kekerasan terinternalisasi sedemikian rupa sebagai salah satu metode dalam berinteraksi dengan orang lain. Untuk menghindari dampak negatif itu, pola asuh dengan kekerasan semestinya tidak diterima sebagai hal benar dan wajar. Undang-undang dan peraturan untuk melindungi anak memang sudah ada, tetapi ia tidak bisa jadi jaminan anak-anak terhindar dari kekerasan. Langkah pertama anak-anak terhindar dari tindakan kekerasan ada di tangan orangtuanya sendiri, yakni dengan tidak melakukan kekerasan terhadap anak. Tidak sebagai hukuman, tidak demi kedisiplinan, apalagi sekadar pemuas amarah.
Sumber: tirto.id
Pernyataan yang salah dari teks di atas adalah ….
Menurut dokumen Convention on the Rights of the Child (1989), kekerasan terhadap anak mencakup semua bentuk kekerasan fisik atau mental, cedera dan pelecehan, pengabaian atau perlakuan lalai, penganiayaan atau eksploitasi, termasuk pelecehan seksual. Kekerasan terhadap anak tak cuma mencakup kekerasan fisik dan seksual, tetapi juga kekerasan emosional, pengabaian, dan eksploitasi.
Seperti di Asia Pasifik, kekerasan terhadap anak di Indonesia pun masih cukup tinggi. “Survei Kekerasan Terhadap Anak Indonesia 2013” dari Kementerian Sosial memperlihatkan bahwa kekerasan yang dialami anak laki-laki lebih besar dibandingkan anak perempuan. Jumlahnya mencapai hampir separuh populasi anak laki-laki, tepatnya 7.061.946 anak atau 47,74 persen. Pada anak perempuan, prevalensinya mencapai 17,98 persen (2.603.770 anak).
Dilihat berdasarkan jenisnya, anak-anak Indonesia cenderung mengalami kekerasan emosional dibandingkan fisik. Sebanyak 70,68 persen anak laki-laki dan 88.24 persen anak perempuan pernah mengalami kekerasan fisik. Untuk kategori kekerasan emosional, sebanyak 86,65 persen anak laki-laki dan 96,22 persen anak perempuan menyatakan pernah mengalaminya.
Ironisnya, pelaku yang cukup besar melakukan kekerasan pada anak adalah orang terdekat, yaitu keluarga dan pengasuh. Selain dilakukan dan dialami secara rutin, kekerasan juga diterima secara sosial, dan akhirnya dianggap sebagai bagian normal dari pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal ini diperkuat data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang mencatat sebanyak 4.294 kasus kekerasan pada anak dilakukan oleh keluarga dan pengasuh (2011-2016).
Secara khusus, Survei Kekerasan terhadap Anak Indonesia— yang dilakukan pada kelompok umur 18-24 tahun yang mengalami kekerasan sebelum umur 18 tahun— mengidentifikasi dampak kesehatan yang muncul akibat tindakan kekerasan. Perilaku yang dominan adalah merokok dan mabuk, selain keinginan menyakiti diri dan bunuh diri. Kekerasan fisik terhadap anak laki-laki berdampak pada perilaku merokok sebanyak 78 persen dan mabuk sebanyak 33 persen. Sementara pada perempuan adalah mabuk (14 persen), menyakiti diri sendiri (6,06 persen), dan merokok (5,69 persen).
Efeknya pun bisa membekas seumur hidup, sebab kekerasan terinternalisasi sedemikian rupa sebagai salah satu metode dalam berinteraksi dengan orang lain. Untuk menghindari dampak negatif itu, pola asuh dengan kekerasan semestinya tidak diterima sebagai hal benar dan wajar. Undang-undang dan peraturan untuk melindungi anak memang sudah ada, tetapi ia tidak bisa jadi jaminan anak-anak terhindar dari kekerasan. Langkah pertama anak-anak terhindar dari tindakan kekerasan ada di tangan orangtuanya sendiri, yakni dengan tidak melakukan kekerasan terhadap anak. Tidak sebagai hukuman, tidak demi kedisiplinan, apalagi sekadar pemuas amarah.
Kesimpulan yang tepat dari grafik di atas adalah ….
Menurut dokumen Convention on the Rights of the Child (1989), kekerasan terhadap anak mencakup semua bentuk kekerasan fisik atau mental, cedera dan pelecehan, pengabaian atau perlakuan lalai, penganiayaan atau eksploitasi, termasuk pelecehan seksual. Kekerasan terhadap anak tak cuma mencakup kekerasan fisik dan seksual, tetapi juga kekerasan emosional, pengabaian, dan eksploitasi.
Seperti di Asia Pasifik, kekerasan terhadap anak di Indonesia pun masih cukup tinggi. “Survei Kekerasan Terhadap Anak Indonesia 2013” dari Kementerian Sosial memperlihatkan bahwa kekerasan yang dialami anak laki-laki lebih besar dibandingkan anak perempuan. Jumlahnya mencapai hampir separuh populasi anak laki-laki, tepatnya 7.061.946 anak atau 47,74 persen. Pada anak perempuan, prevalensinya mencapai 17,98 persen (2.603.770 anak).
Dilihat berdasarkan jenisnya, anak-anak Indonesia cenderung mengalami kekerasan emosional dibandingkan fisik. Sebanyak 70,68 persen anak laki-laki dan 88.24 persen anak perempuan pernah mengalami kekerasan fisik. Untuk kategori kekerasan emosional, sebanyak 86,65 persen anak laki-laki dan 96,22 persen anak perempuan menyatakan pernah mengalaminya.
Ironisnya, pelaku yang cukup besar melakukan kekerasan pada anak adalah orang terdekat, yaitu keluarga dan pengasuh. Selain dilakukan dan dialami secara rutin, kekerasan juga diterima secara sosial, dan akhirnya dianggap sebagai bagian normal dari pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal ini diperkuat data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang mencatat sebanyak 4.294 kasus kekerasan pada anak dilakukan oleh keluarga dan pengasuh (2011-2016).
Secara khusus, Survei Kekerasan terhadap Anak Indonesia— yang dilakukan pada kelompok umur 18-24 tahun yang mengalami kekerasan sebelum umur 18 tahun— mengidentifikasi dampak kesehatan yang muncul akibat tindakan kekerasan. Perilaku yang dominan adalah merokok dan mabuk, selain keinginan menyakiti diri dan bunuh diri. Kekerasan fisik terhadap anak laki-laki berdampak pada perilaku merokok sebanyak 78 persen dan mabuk sebanyak 33 persen. Sementara pada perempuan adalah mabuk (14 persen), menyakiti diri sendiri (6,06 persen), dan merokok (5,69 persen).
Efeknya pun bisa membekas seumur hidup, sebab kekerasan terinternalisasi sedemikian rupa sebagai salah satu metode dalam berinteraksi dengan orang lain. Untuk menghindari dampak negatif itu, pola asuh dengan kekerasan semestinya tidak diterima sebagai hal benar dan wajar. Undang-undang dan peraturan untuk melindungi anak memang sudah ada, tetapi ia tidak bisa jadi jaminan anak-anak terhindar dari kekerasan. Langkah pertama anak-anak terhindar dari tindakan kekerasan ada di tangan orangtuanya sendiri, yakni dengan tidak melakukan kekerasan terhadap anak. Tidak sebagai hukuman, tidak demi kedisiplinan, apalagi sekadar pemuas amarah.
Jika orang tua tidak lagi menggunakan kekerasan sebagai pola asuh pada anaknya, apa yang mungkin terjadi?
Menurut dokumen Convention on the Rights of the Child (1989), kekerasan terhadap anak mencakup semua bentuk kekerasan fisik atau mental, cedera dan pelecehan, pengabaian atau perlakuan lalai, penganiayaan atau eksploitasi, termasuk pelecehan seksual. Kekerasan terhadap anak tak cuma mencakup kekerasan fisik dan seksual, tetapi juga kekerasan emosional, pengabaian, dan eksploitasi.
Seperti di Asia Pasifik, kekerasan terhadap anak di Indonesia pun masih cukup tinggi. “Survei Kekerasan Terhadap Anak Indonesia 2013” dari Kementerian Sosial memperlihatkan bahwa kekerasan yang dialami anak laki-laki lebih besar dibandingkan anak perempuan. Jumlahnya mencapai hampir separuh populasi anak laki-laki, tepatnya 7.061.946 anak atau 47,74 persen. Pada anak perempuan, prevalensinya mencapai 17,98 persen (2.603.770 anak).
Dilihat berdasarkan jenisnya, anak-anak Indonesia cenderung mengalami kekerasan emosional dibandingkan fisik. Sebanyak 70,68 persen anak laki-laki dan 88.24 persen anak perempuan pernah mengalami kekerasan fisik. Untuk kategori kekerasan emosional, sebanyak 86,65 persen anak laki-laki dan 96,22 persen anak perempuan menyatakan pernah mengalaminya.
Ironisnya, pelaku yang cukup besar melakukan kekerasan pada anak adalah orang terdekat, yaitu keluarga dan pengasuh. Selain dilakukan dan dialami secara rutin, kekerasan juga diterima secara sosial, dan akhirnya dianggap sebagai bagian normal dari pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal ini diperkuat data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang mencatat sebanyak 4.294 kasus kekerasan pada anak dilakukan oleh keluarga dan pengasuh (2011-2016).
Secara khusus, Survei Kekerasan terhadap Anak Indonesia— yang dilakukan pada kelompok umur 18-24 tahun yang mengalami kekerasan sebelum umur 18 tahun— mengidentifikasi dampak kesehatan yang muncul akibat tindakan kekerasan. Perilaku yang dominan adalah merokok dan mabuk, selain keinginan menyakiti diri dan bunuh diri. Kekerasan fisik terhadap anak laki-laki berdampak pada perilaku merokok sebanyak 78 persen dan mabuk sebanyak 33 persen. Sementara pada perempuan adalah mabuk (14 persen), menyakiti diri sendiri (6,06 persen), dan merokok (5,69 persen).
Efeknya pun bisa membekas seumur hidup, sebab kekerasan terinternalisasi sedemikian rupa sebagai salah satu metode dalam berinteraksi dengan orang lain. Untuk menghindari dampak negatif itu, pola asuh dengan kekerasan semestinya tidak diterima sebagai hal benar dan wajar. Undang-undang dan peraturan untuk melindungi anak memang sudah ada, tetapi ia tidak bisa jadi jaminan anak-anak terhindar dari kekerasan. Langkah pertama anak-anak terhindar dari tindakan kekerasan ada di tangan orangtuanya sendiri, yakni dengan tidak melakukan kekerasan terhadap anak. Tidak sebagai hukuman, tidak demi kedisiplinan, apalagi sekadar pemuas amarah.
Di bawah ini yang bukan termasuk kekerasan pada anak adalah ….
Rangkaian Olimpiade Tokyo 2020 telah rampung digelar pada Minggu (8/8/2021) sore WIB. Pesta olahraga multicabang terbesar di dunia itu ditutup dengan pertandingan final cabang olahraga polo air putra antara Yunani dan Serbia. Bertanding di Tatsumi Water Polo Centre, Serbia menang dengan skor akhir 13-10 dan berhak atas medali emas. Pencapaian tersebut membuat Serbia total mengoleksi sembilan medali dengan rincian 3 emas, 1 perak, dan 5 perunggu.
Adapun Amerika Serikat dipastikan menjadi juara umum Olimpiade Tokyo 2020. Kepastian itu didapat setelah AS menambah tiga medali emas pada hari ini dari cabang olahraga bola basket putri, balap sepeda, dan voli putri. Sebanyak dua medali emas yang diraih tim basket putri dan atlet balap sepeda, Jennifer Valente, membuat Amerika Serikat menggeser posisi China dan naik ke puncak klasemen pada siang hari tadi. Dalam periode tersebut, Amerika Serikat dan China sama-sama mengoleksi 38 emas. Namun, AS berhak menempati posisi pertama karena unggul jumlah medali perak. Amerika Serikat lalu menambah satu medali emas lagi setelah timnas voli putri mereka mengalahkan Brasil dengan kemenangan dua set langsung.
Di sisi lain, Indonesia menempati posisi ke-55 pada klasemen akhir dengan koleksi 5 medali, yakni 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu. Medali emas Indonesia diraih dari cabor bulu tangkis melalui pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Sementara itu, medali perak dipersembahkan lifter Eko Yuli Irawan yang turun di kelas 61 kg putra cabor angkat besi. Adapun tiga perunggu didapat oleh Windy Cantika Aisah (angkat besi), Rahmat Erwin Abdullah (angkat besi), dan Anthony Sinisuka Ginting (bulu tangkis). Indonesia menjadi negara Asia Tenggara terbaik kedua di Olimpiade Tokyo setelah Filipina yang finis di urutan ke-50.
Sumber: https://www.kompas.com/sports/ (dengan perubahan)
Kesimpulan dari teks di atas adalah ….
Rangkaian Olimpiade Tokyo 2020 telah rampung digelar pada Minggu (8/8/2021) sore WIB. Pesta olahraga multicabang terbesar di dunia itu ditutup dengan pertandingan final cabang olahraga polo air putra antara Yunani dan Serbia. Bertanding di Tatsumi Water Polo Centre, Serbia menang dengan skor akhir 13-10 dan berhak atas medali emas. Pencapaian tersebut membuat Serbia total mengoleksi sembilan medali dengan rincian 3 emas, 1 perak, dan 5 perunggu.
Adapun Amerika Serikat dipastikan menjadi juara umum Olimpiade Tokyo 2020. Kepastian itu didapat setelah AS menambah tiga medali emas pada hari ini dari cabang olahraga bola basket putri, balap sepeda, dan voli putri. Sebanyak dua medali emas yang diraih tim basket putri dan atlet balap sepeda, Jennifer Valente, membuat Amerika Serikat menggeser posisi China dan naik ke puncak klasemen pada siang hari tadi. Dalam periode tersebut, Amerika Serikat dan China sama-sama mengoleksi 38 emas. Namun, AS berhak menempati posisi pertama karena unggul jumlah medali perak. Amerika Serikat lalu menambah satu medali emas lagi setelah timnas voli putri mereka mengalahkan Brasil dengan kemenangan dua set langsung.
Di sisi lain, Indonesia menempati posisi ke-55 pada klasemen akhir dengan koleksi 5 medali, yakni 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu. Medali emas Indonesia diraih dari cabor bulu tangkis melalui pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Sementara itu, medali perak dipersembahkan lifter Eko Yuli Irawan yang turun di kelas 61 kg putra cabor angkat besi. Adapun tiga perunggu didapat oleh Windy Cantika Aisah (angkat besi), Rahmat Erwin Abdullah (angkat besi), dan Anthony Sinisuka Ginting (bulu tangkis). Indonesia menjadi negara Asia Tenggara terbaik kedua di Olimpiade Tokyo setelah Filipina yang finis di urutan ke-50.
Jika Amerika Serikat tidak memenangkan pertandingan voli putri melawan Brasil, apa yang akan terjadi?
(1) Bagi mereka yang pernah atau sedang mengalami gangguan lambung, rasanya pasti sangat tidak nyaman. (2) Bayangkan, segala macam rasa sakit berkumpul dan menyerang di saat bersamaan, mulai dari perut kembung, mulut terasa asam, ulu hati nyeri, mual-muntah, hingga sensasi terbakar di dada (heartburn). (3) Lambung merupakan organ vital dalam sistem pencernaan makanan. (4) Gangguan pada fungsi lambung bisa membahayakan tubuh, karenanya kesehatan lambung mesti jadi perhatian khusus, apalagi gangguan lambung merupakan “penyakit gaya hidup”. (5) Kesehatan lambung seseorang terkait dengan gaya hidup si empunya. (6) Gangguan lambung jadi penyakit yang umum, misalnya, pada masyarakat perkotaan yang tak jauh dari stres dan pola makan yang berantakan. (7) Gangguan lambung tak cuma dispepsia atau yang lebih dikenal awam sebagai sakit maag. (8) Ini menjadikannya cukup membingungkan di kalangan masyarakat. (9) Tak sedikit orang memvonis dirinya sakit maag saat merasa kembung dan nyeri di ulu hati. Masih ada pula yang mengira maag dan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah gangguan lambung yang sama, padahal keduanya berbeda. (10) Meskipun berbeda, penderita GERD bisa dipastikan mengalami sakit maag.
(11) GERD merupakan kondisi naiknya asam lambung ke kerongkongan (refluks asam atau acid reflux) sehingga muncul rasa terbakar di dada, sedangkan sakit maag adalah peradangan yang terjadi pada lapisan pelindung lambung. (12) Banyak orang mengalami refluks asam dari waktu ke waktu. (13) Penyebabnya beragam, tapi umumnya karena lapisan perut rusak, gaya hidup, atau akibat infeksi bakteri gastrointestinal. (14) Gejala yang membedakan GERD dengan sakit maag, antara lain, adanya sensasi terbakar di dada, bau mulut, mulas, kesulitan menelan atau sensasi mengganjal di tenggorokan, dan makanan atau cairan asam naik ke kerongkongan (regurgitasi). (15) GERD atau refluks asam ringan bisa terjadi setidaknya dua kali dalam seminggu. (16) Menurut Ari Fahrial Syam, dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan pencernaan, meski tak berbahaya, GERD bisa menurunkan kualitas hidup penderitanya. (17) Apabila tak ditangani dengan tepat, GERD bisa digolongkan ke dalam penyakit kronis karena berpotensi sebabkan serangan cemas yang memicu serangan jantung. (18) Sakit maag pun bila tak diatasi bisa jadi penyebab anemia akut dan meningkatkan risiko kanker perut. (19) Bukan penyakit, dilansir dari Medical News Today, sakit maag atau dispepsia merupakan kumpulan gejala dari kondisi atau penyakit tertentu yang muncul di bagian perut atas.
(20) Dispepsia diakibatkan oleh dinding saluran pencernaan terlalu sensitif terhadap asam lambung, peregangan dinding saluran pencernaan, intoleransi laktosa, peradangan pada kantung empedu, juga bisa dialami oleh peminum alkohol atau kafein dan pasien yang sedang mengonsumsi obat-obatan hingga berujung pada timbulnya iritasi lambung. (21) Gejala dispepsia pun bisa meningkat saat seseorang mengalami gangguan psikologis seperti depresi atau cemas. (22) Penderita akan merasakan sekumpulan gejala seperti rasa tak nyaman di perut, mudah kenyang atau nafsu makan menurun, hingga mual, kembung, dan heartburn, laiknya sakit yang dialami penderita gangguan lambung. (23) Gejala-gejala tersebut selalu hadir berkelompok, tak ada satu pun yang mendominasi. (24) Kita perlu mengenali jenis gangguan lambung yang tengah dialami agar penanganannya pun tepat, juga menjaga agar tak kambuh dengan menghindari pemicunya. (25) Apa pun jenisnya, gangguan lambung bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat, dari membenahi pola atau kebiasaan makan; berhenti mengonsumsi makanan yang meningkatkan keasaman lambung, makanan berlemak dan minuman beralkohol; berhenti merokok; menurunkan berat badan jika kelebihan, hingga rutin mengonsumsi air mineral. (26) Satu langkah sederhana yang bisa segera dilakukan untuk menjaga kesehatan lambung dan pencernaan adalah mengonsumsi cukup air mineral. (27) Hal ini karena kandungan pH dalam air mineral cenderung netral, tidak asam dan tidak basa, sehingga bisa membantu meningkatkan pH makanan yang bersifat asam.
(28) Bahkan, dalam jurnal “Pilot Trial on the Efficacy and Safety of a Natural Mineral Water Rich in Hydrogen Carbonate on Functional Dyspepsia and Heartburn” yang dipublikasikan oleh Scientific Research, dijelaskan bahwa air kaya mineral telah digunakan sejak lama untuk menangani heartburn dan sindrom dispepsia. (29) Berasal dari sumber mata air pegunungan terpilih di Indonesia yang memiliki kesegaran khas, Le Minerale berkomitmen untuk menghadirkan air mineral yang mengandung mineral esensial yang baik untuk tubuh. (30) Bahkan, agar anugerah mineral alami terlindungi dengan baik sampai ke tangan kita, Le Minerale dikemas secara khusus tanpa tersentuh tangan manusia. (31) Galon Le Minerale dibuat dari bahan yang berkode segitiga nomor 1 menggunakan galon yang selalu baru (bukan cuci ulang). (32) Proteksi tutup ulir kedap udara dan tersegel rapat pun membuatnya terbebas dari kontaminasi debu atau kotoran sehingga isi di dalamnya terjamin aman, bersih, dan anti rembes.
Sumber: (Tirto.id)
Pernyataan yang paling benar menurut paragraf pertama adalah ….
(1) Bagi mereka yang pernah atau sedang mengalami gangguan lambung, rasanya pasti sangat tidak nyaman. (2) Bayangkan, segala macam rasa sakit berkumpul dan menyerang di saat bersamaan, mulai dari perut kembung, mulut terasa asam, ulu hati nyeri, mual-muntah, hingga sensasi terbakar di dada (heartburn). (3) Lambung merupakan organ vital dalam sistem pencernaan makanan. (4) Gangguan pada fungsi lambung bisa membahayakan tubuh, karenanya kesehatan lambung mesti jadi perhatian khusus, apalagi gangguan lambung merupakan “penyakit gaya hidup”. (5) Kesehatan lambung seseorang terkait dengan gaya hidup si empunya. (6) Gangguan lambung jadi penyakit yang umum, misalnya, pada masyarakat perkotaan yang tak jauh dari stres dan pola makan yang berantakan. (7) Gangguan lambung tak cuma dispepsia atau yang lebih dikenal awam sebagai sakit maag. (8) Ini menjadikannya cukup membingungkan di kalangan masyarakat. (9) Tak sedikit orang memvonis dirinya sakit maag saat merasa kembung dan nyeri di ulu hati. Masih ada pula yang mengira maag dan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah gangguan lambung yang sama, padahal keduanya berbeda. (10) Meskipun berbeda, penderita GERD bisa dipastikan mengalami sakit maag.
(11) GERD merupakan kondisi naiknya asam lambung ke kerongkongan (refluks asam atau acid reflux) sehingga muncul rasa terbakar di dada, sedangkan sakit maag adalah peradangan yang terjadi pada lapisan pelindung lambung. (12) Banyak orang mengalami refluks asam dari waktu ke waktu. (13) Penyebabnya beragam, tapi umumnya karena lapisan perut rusak, gaya hidup, atau akibat infeksi bakteri gastrointestinal. (14) Gejala yang membedakan GERD dengan sakit maag, antara lain, adanya sensasi terbakar di dada, bau mulut, mulas, kesulitan menelan atau sensasi mengganjal di tenggorokan, dan makanan atau cairan asam naik ke kerongkongan (regurgitasi). (15) GERD atau refluks asam ringan bisa terjadi setidaknya dua kali dalam seminggu. (16) Menurut Ari Fahrial Syam, dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan pencernaan, meski tak berbahaya, GERD bisa menurunkan kualitas hidup penderitanya. (17) Apabila tak ditangani dengan tepat, GERD bisa digolongkan ke dalam penyakit kronis karena berpotensi sebabkan serangan cemas yang memicu serangan jantung. (18) Sakit maag pun bila tak diatasi bisa jadi penyebab anemia akut dan meningkatkan risiko kanker perut. (19) Bukan penyakit, dilansir dari Medical News Today, sakit maag atau dispepsia merupakan kumpulan gejala dari kondisi atau penyakit tertentu yang muncul di bagian perut atas.
(20) Dispepsia diakibatkan oleh dinding saluran pencernaan terlalu sensitif terhadap asam lambung, peregangan dinding saluran pencernaan, intoleransi laktosa, peradangan pada kantung empedu, juga bisa dialami oleh peminum alkohol atau kafein dan pasien yang sedang mengonsumsi obat-obatan hingga berujung pada timbulnya iritasi lambung. (21) Gejala dispepsia pun bisa meningkat saat seseorang mengalami gangguan psikologis seperti depresi atau cemas. (22) Penderita akan merasakan sekumpulan gejala seperti rasa tak nyaman di perut, mudah kenyang atau nafsu makan menurun, hingga mual, kembung, dan heartburn, laiknya sakit yang dialami penderita gangguan lambung. (23) Gejala-gejala tersebut selalu hadir berkelompok, tak ada satu pun yang mendominasi. (24) Kita perlu mengenali jenis gangguan lambung yang tengah dialami agar penanganannya pun tepat, juga menjaga agar tak kambuh dengan menghindari pemicunya. (25) Apa pun jenisnya, gangguan lambung bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat, dari membenahi pola atau kebiasaan makan; berhenti mengonsumsi makanan yang meningkatkan keasaman lambung, makanan berlemak dan minuman beralkohol; berhenti merokok; menurunkan berat badan jika kelebihan, hingga rutin mengonsumsi air mineral. (26) Satu langkah sederhana yang bisa segera dilakukan untuk menjaga kesehatan lambung dan pencernaan adalah mengonsumsi cukup air mineral. (27) Hal ini karena kandungan pH dalam air mineral cenderung netral, tidak asam dan tidak basa, sehingga bisa membantu meningkatkan pH makanan yang bersifat asam.
(28) Bahkan, dalam jurnal “Pilot Trial on the Efficacy and Safety of a Natural Mineral Water Rich in Hydrogen Carbonate on Functional Dyspepsia and Heartburn” yang dipublikasikan oleh Scientific Research, dijelaskan bahwa air kaya mineral telah digunakan sejak lama untuk menangani heartburn dan sindrom dispepsia. (29) Berasal dari sumber mata air pegunungan terpilih di Indonesia yang memiliki kesegaran khas, Le Minerale berkomitmen untuk menghadirkan air mineral yang mengandung mineral esensial yang baik untuk tubuh. (30) Bahkan, agar anugerah mineral alami terlindungi dengan baik sampai ke tangan kita, Le Minerale dikemas secara khusus tanpa tersentuh tangan manusia. (31) Galon Le Minerale dibuat dari bahan yang berkode segitiga nomor 1 menggunakan galon yang selalu baru (bukan cuci ulang). (32) Proteksi tutup ulir kedap udara dan tersegel rapat pun membuatnya terbebas dari kontaminasi debu atau kotoran sehingga isi di dalamnya terjamin aman, bersih, dan anti rembes.
Pernyataan yang salah menurut paragraf kedua adalah ….
(1) Bagi mereka yang pernah atau sedang mengalami gangguan lambung, rasanya pasti sangat tidak nyaman. (2) Bayangkan, segala macam rasa sakit berkumpul dan menyerang di saat bersamaan, mulai dari perut kembung, mulut terasa asam, ulu hati nyeri, mual-muntah, hingga sensasi terbakar di dada (heartburn). (3) Lambung merupakan organ vital dalam sistem pencernaan makanan. (4) Gangguan pada fungsi lambung bisa membahayakan tubuh, karenanya kesehatan lambung mesti jadi perhatian khusus, apalagi gangguan lambung merupakan “penyakit gaya hidup”. (5) Kesehatan lambung seseorang terkait dengan gaya hidup si empunya. (6) Gangguan lambung jadi penyakit yang umum, misalnya, pada masyarakat perkotaan yang tak jauh dari stres dan pola makan yang berantakan. (7) Gangguan lambung tak cuma dispepsia atau yang lebih dikenal awam sebagai sakit maag. (8) Ini menjadikannya cukup membingungkan di kalangan masyarakat. (9) Tak sedikit orang memvonis dirinya sakit maag saat merasa kembung dan nyeri di ulu hati. Masih ada pula yang mengira maag dan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah gangguan lambung yang sama, padahal keduanya berbeda. (10) Meskipun berbeda, penderita GERD bisa dipastikan mengalami sakit maag.
(11) GERD merupakan kondisi naiknya asam lambung ke kerongkongan (refluks asam atau acid reflux) sehingga muncul rasa terbakar di dada, sedangkan sakit maag adalah peradangan yang terjadi pada lapisan pelindung lambung. (12) Banyak orang mengalami refluks asam dari waktu ke waktu. (13) Penyebabnya beragam, tapi umumnya karena lapisan perut rusak, gaya hidup, atau akibat infeksi bakteri gastrointestinal. (14) Gejala yang membedakan GERD dengan sakit maag, antara lain, adanya sensasi terbakar di dada, bau mulut, mulas, kesulitan menelan atau sensasi mengganjal di tenggorokan, dan makanan atau cairan asam naik ke kerongkongan (regurgitasi). (15) GERD atau refluks asam ringan bisa terjadi setidaknya dua kali dalam seminggu. (16) Menurut Ari Fahrial Syam, dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan pencernaan, meski tak berbahaya, GERD bisa menurunkan kualitas hidup penderitanya. (17) Apabila tak ditangani dengan tepat, GERD bisa digolongkan ke dalam penyakit kronis karena berpotensi sebabkan serangan cemas yang memicu serangan jantung. (18) Sakit maag pun bila tak diatasi bisa jadi penyebab anemia akut dan meningkatkan risiko kanker perut. (19) Bukan penyakit, dilansir dari Medical News Today, sakit maag atau dispepsia merupakan kumpulan gejala dari kondisi atau penyakit tertentu yang muncul di bagian perut atas.
(20) Dispepsia diakibatkan oleh dinding saluran pencernaan terlalu sensitif terhadap asam lambung, peregangan dinding saluran pencernaan, intoleransi laktosa, peradangan pada kantung empedu, juga bisa dialami oleh peminum alkohol atau kafein dan pasien yang sedang mengonsumsi obat-obatan hingga berujung pada timbulnya iritasi lambung. (21) Gejala dispepsia pun bisa meningkat saat seseorang mengalami gangguan psikologis seperti depresi atau cemas. (22) Penderita akan merasakan sekumpulan gejala seperti rasa tak nyaman di perut, mudah kenyang atau nafsu makan menurun, hingga mual, kembung, dan heartburn, laiknya sakit yang dialami penderita gangguan lambung. (23) Gejala-gejala tersebut selalu hadir berkelompok, tak ada satu pun yang mendominasi. (24) Kita perlu mengenali jenis gangguan lambung yang tengah dialami agar penanganannya pun tepat, juga menjaga agar tak kambuh dengan menghindari pemicunya. (25) Apa pun jenisnya, gangguan lambung bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat, dari membenahi pola atau kebiasaan makan; berhenti mengonsumsi makanan yang meningkatkan keasaman lambung, makanan berlemak dan minuman beralkohol; berhenti merokok; menurunkan berat badan jika kelebihan, hingga rutin mengonsumsi air mineral. (26) Satu langkah sederhana yang bisa segera dilakukan untuk menjaga kesehatan lambung dan pencernaan adalah mengonsumsi cukup air mineral. (27) Hal ini karena kandungan pH dalam air mineral cenderung netral, tidak asam dan tidak basa, sehingga bisa membantu meningkatkan pH makanan yang bersifat asam.
(28) Bahkan, dalam jurnal “Pilot Trial on the Efficacy and Safety of a Natural Mineral Water Rich in Hydrogen Carbonate on Functional Dyspepsia and Heartburn” yang dipublikasikan oleh Scientific Research, dijelaskan bahwa air kaya mineral telah digunakan sejak lama untuk menangani heartburn dan sindrom dispepsia. (29) Berasal dari sumber mata air pegunungan terpilih di Indonesia yang memiliki kesegaran khas, Le Minerale berkomitmen untuk menghadirkan air mineral yang mengandung mineral esensial yang baik untuk tubuh. (30) Bahkan, agar anugerah mineral alami terlindungi dengan baik sampai ke tangan kita, Le Minerale dikemas secara khusus tanpa tersentuh tangan manusia. (31) Galon Le Minerale dibuat dari bahan yang berkode segitiga nomor 1 menggunakan galon yang selalu baru (bukan cuci ulang). (32) Proteksi tutup ulir kedap udara dan tersegel rapat pun membuatnya terbebas dari kontaminasi debu atau kotoran sehingga isi di dalamnya terjamin aman, bersih, dan anti rembes.
Pernyataan yang mungkin benar menurut paragraf tiga adalah ….
(1) Bagi mereka yang pernah atau sedang mengalami gangguan lambung, rasanya pasti sangat tidak nyaman. (2) Bayangkan, segala macam rasa sakit berkumpul dan menyerang di saat bersamaan, mulai dari perut kembung, mulut terasa asam, ulu hati nyeri, mual-muntah, hingga sensasi terbakar di dada (heartburn). (3) Lambung merupakan organ vital dalam sistem pencernaan makanan. (4) Gangguan pada fungsi lambung bisa membahayakan tubuh, karenanya kesehatan lambung mesti jadi perhatian khusus, apalagi gangguan lambung merupakan “penyakit gaya hidup”. (5) Kesehatan lambung seseorang terkait dengan gaya hidup si empunya. (6) Gangguan lambung jadi penyakit yang umum, misalnya, pada masyarakat perkotaan yang tak jauh dari stres dan pola makan yang berantakan. (7) Gangguan lambung tak cuma dispepsia atau yang lebih dikenal awam sebagai sakit maag. (8) Ini menjadikannya cukup membingungkan di kalangan masyarakat. (9) Tak sedikit orang memvonis dirinya sakit maag saat merasa kembung dan nyeri di ulu hati. Masih ada pula yang mengira maag dan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah gangguan lambung yang sama, padahal keduanya berbeda. (10) Meskipun berbeda, penderita GERD bisa dipastikan mengalami sakit maag.
(11) GERD merupakan kondisi naiknya asam lambung ke kerongkongan (refluks asam atau acid reflux) sehingga muncul rasa terbakar di dada, sedangkan sakit maag adalah peradangan yang terjadi pada lapisan pelindung lambung. (12) Banyak orang mengalami refluks asam dari waktu ke waktu. (13) Penyebabnya beragam, tapi umumnya karena lapisan perut rusak, gaya hidup, atau akibat infeksi bakteri gastrointestinal. (14) Gejala yang membedakan GERD dengan sakit maag, antara lain, adanya sensasi terbakar di dada, bau mulut, mulas, kesulitan menelan atau sensasi mengganjal di tenggorokan, dan makanan atau cairan asam naik ke kerongkongan (regurgitasi). (15) GERD atau refluks asam ringan bisa terjadi setidaknya dua kali dalam seminggu. (16) Menurut Ari Fahrial Syam, dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan pencernaan, meski tak berbahaya, GERD bisa menurunkan kualitas hidup penderitanya. (17) Apabila tak ditangani dengan tepat, GERD bisa digolongkan ke dalam penyakit kronis karena berpotensi sebabkan serangan cemas yang memicu serangan jantung. (18) Sakit maag pun bila tak diatasi bisa jadi penyebab anemia akut dan meningkatkan risiko kanker perut. (19) Bukan penyakit, dilansir dari Medical News Today, sakit maag atau dispepsia merupakan kumpulan gejala dari kondisi atau penyakit tertentu yang muncul di bagian perut atas.
(20) Dispepsia diakibatkan oleh dinding saluran pencernaan terlalu sensitif terhadap asam lambung, peregangan dinding saluran pencernaan, intoleransi laktosa, peradangan pada kantung empedu, juga bisa dialami oleh peminum alkohol atau kafein dan pasien yang sedang mengonsumsi obat-obatan hingga berujung pada timbulnya iritasi lambung. (21) Gejala dispepsia pun bisa meningkat saat seseorang mengalami gangguan psikologis seperti depresi atau cemas. (22) Penderita akan merasakan sekumpulan gejala seperti rasa tak nyaman di perut, mudah kenyang atau nafsu makan menurun, hingga mual, kembung, dan heartburn, laiknya sakit yang dialami penderita gangguan lambung. (23) Gejala-gejala tersebut selalu hadir berkelompok, tak ada satu pun yang mendominasi. (24) Kita perlu mengenali jenis gangguan lambung yang tengah dialami agar penanganannya pun tepat, juga menjaga agar tak kambuh dengan menghindari pemicunya. (25) Apa pun jenisnya, gangguan lambung bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat, dari membenahi pola atau kebiasaan makan; berhenti mengonsumsi makanan yang meningkatkan keasaman lambung, makanan berlemak dan minuman beralkohol; berhenti merokok; menurunkan berat badan jika kelebihan, hingga rutin mengonsumsi air mineral. (26) Satu langkah sederhana yang bisa segera dilakukan untuk menjaga kesehatan lambung dan pencernaan adalah mengonsumsi cukup air mineral. (27) Hal ini karena kandungan pH dalam air mineral cenderung netral, tidak asam dan tidak basa, sehingga bisa membantu meningkatkan pH makanan yang bersifat asam.
(28) Bahkan, dalam jurnal “Pilot Trial on the Efficacy and Safety of a Natural Mineral Water Rich in Hydrogen Carbonate on Functional Dyspepsia and Heartburn” yang dipublikasikan oleh Scientific Research, dijelaskan bahwa air kaya mineral telah digunakan sejak lama untuk menangani heartburn dan sindrom dispepsia. (29) Berasal dari sumber mata air pegunungan terpilih di Indonesia yang memiliki kesegaran khas, Le Minerale berkomitmen untuk menghadirkan air mineral yang mengandung mineral esensial yang baik untuk tubuh. (30) Bahkan, agar anugerah mineral alami terlindungi dengan baik sampai ke tangan kita, Le Minerale dikemas secara khusus tanpa tersentuh tangan manusia. (31) Galon Le Minerale dibuat dari bahan yang berkode segitiga nomor 1 menggunakan galon yang selalu baru (bukan cuci ulang). (32) Proteksi tutup ulir kedap udara dan tersegel rapat pun membuatnya terbebas dari kontaminasi debu atau kotoran sehingga isi di dalamnya terjamin aman, bersih, dan anti rembes.
Pernyataan yang tidak sesuai dengan paragraf terakhir adalah ….
(1) Sebuah studi baru berhasil mengungkap jika hiu paus mampu sembuhkan luka dan cedera yang dialaminya dalam waktu yang relatif cepat. (2) Temuan lainnya termasuk kemampuan satwa laut ini menumbuhkan sebagian sirip punggung mereka kembali. (3) Temuan yang dipublikasikan di jurnal Conservation Physiology ini menyebut jika intensitas hiu paus mengalami tabrakan dengan perahu, saat ini makin meningkat seiring bertambahnya lalu lintas kapal. (4) Akibatnya, hiu dengan ukuran tubuh yang dapat mencapai hingga 18 meter itu pun seringkali mengalami luka robekan maupun lecet. (5) Kendati demikian, selama ini tak banyak yang mengetahui dampak dari cedera tersebut dan bagaimana mereka dapat pulih dari luka tersebut.
(6) Dalam studi, tim peneliti memeriksa foto yang diambil dan diunggah di situs web seperti WildBook oleh ilmuwan, masyarakat, dan pelaku industri pariwisata hiu paus di dua lokasi di Samudera Hindia. (7) Metode ini memungkinkan tim untuk membandingkan foto yang diambil tanpa peralatan khusus dari waktu ke waktu dan meningkatkan jumlah data yang tersedia untuk menilai dan memantau bagaimana luka hiu paus berubah. (8) Hasilnya bahwa hiu dapat sembuh dari cedera yang sangat serius dalam jangka waktu berminggu-minggu dan berbulan-bulan. (9) Peneliti juga menemukan kalau ada variasi dalam tingkat penyembuhan. (10) Semisal saja cedera karena baling-baling membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh daripada jenis luka lainnya. (11) Jadi perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukan pengaruh faktor lingkungan dan faktor hiu paus itu sendiri dalam penyembuhan luka dan cedera yang dialaminya.
(12) Menariknya lagi, tanda-tanda unik mereka juga terlihat terbentuk di atas bagian yang sebelumnya terluka. (13) Itu menunjukkan bahwa tanda tersebut merupakan ciri penting spesies dan tetap ada bahkan setelah terluka. (14) Studi ini juga menyoroti kemampuan hiu paus untuk menumbuhkan kembali sirip punggung mereka, yang menurut peneliti merupakan pertama kalinya tercatat secara ilmiah. (15) Kemampuan penyembuhan tersebut menunjukkan hiu paus mungkin tahan terhadap dampak yang disebabkan oleh manusia. (16) Akan tetapi, penulis penelitian mencatat bahwa kemungkinan ada banyak dampak cedera lain yang kurang dapat dikenali pada hewan-hewan ini, seperti berkurangnya kebugaran, kapasitas mencari makan, dan perubahan perilaku.
Berdasarkan paragraf satu, pernyataan yang benar adalah ….
(1) Sebuah studi baru berhasil mengungkap jika hiu paus mampu sembuhkan luka dan cedera yang dialaminya dalam waktu yang relatif cepat. (2) Temuan lainnya termasuk kemampuan satwa laut ini menumbuhkan sebagian sirip punggung mereka kembali. (3) Temuan yang dipublikasikan di jurnal Conservation Physiology ini menyebut jika intensitas hiu paus mengalami tabrakan dengan perahu, saat ini makin meningkat seiring bertambahnya lalu lintas kapal. (4) Akibatnya, hiu dengan ukuran tubuh yang dapat mencapai hingga 18 meter itu pun seringkali mengalami luka robekan maupun lecet. (5) Kendati demikian, selama ini tak banyak yang mengetahui dampak dari cedera tersebut dan bagaimana mereka dapat pulih dari luka tersebut.
(6) Dalam studi, tim peneliti memeriksa foto yang diambil dan diunggah di situs web seperti WildBook oleh ilmuwan, masyarakat, dan pelaku industri pariwisata hiu paus di dua lokasi di Samudera Hindia. (7) Metode ini memungkinkan tim untuk membandingkan foto yang diambil tanpa peralatan khusus dari waktu ke waktu dan meningkatkan jumlah data yang tersedia untuk menilai dan memantau bagaimana luka hiu paus berubah. (8) Hasilnya bahwa hiu dapat sembuh dari cedera yang sangat serius dalam jangka waktu berminggu-minggu dan berbulan-bulan. (9) Peneliti juga menemukan kalau ada variasi dalam tingkat penyembuhan. (10) Semisal saja cedera karena baling-baling membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh daripada jenis luka lainnya. (11) Jadi perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukan pengaruh faktor lingkungan dan faktor hiu paus itu sendiri dalam penyembuhan luka dan cedera yang dialaminya.
(12) Menariknya lagi, tanda-tanda unik mereka juga terlihat terbentuk di atas bagian yang sebelumnya terluka. (13) Itu menunjukkan bahwa tanda tersebut merupakan ciri penting spesies dan tetap ada bahkan setelah terluka. (14) Studi ini juga menyoroti kemampuan hiu paus untuk menumbuhkan kembali sirip punggung mereka, yang menurut peneliti merupakan pertama kalinya tercatat secara ilmiah. (15) Kemampuan penyembuhan tersebut menunjukkan hiu paus mungkin tahan terhadap dampak yang disebabkan oleh manusia. (16) Akan tetapi, penulis penelitian mencatat bahwa kemungkinan ada banyak dampak cedera lain yang kurang dapat dikenali pada hewan-hewan ini, seperti berkurangnya kebugaran, kapasitas mencari makan, dan perubahan perilaku.
Menurut paragraf tiga, jika hiu paus tidak memiliki kemampuan menumbuhkan kembali pada sirip punggunya, maka ….
(1) Sebuah studi baru berhasil mengungkap jika hiu paus mampu sembuhkan luka dan cedera yang dialaminya dalam waktu yang relatif cepat. (2) Temuan lainnya termasuk kemampuan satwa laut ini menumbuhkan sebagian sirip punggung mereka kembali. (3) Temuan yang dipublikasikan di jurnal Conservation Physiology ini menyebut jika intensitas hiu paus mengalami tabrakan dengan perahu, saat ini makin meningkat seiring bertambahnya lalu lintas kapal. (4) Akibatnya, hiu dengan ukuran tubuh yang dapat mencapai hingga 18 meter itu pun seringkali mengalami luka robekan maupun lecet. (5) Kendati demikian, selama ini tak banyak yang mengetahui dampak dari cedera tersebut dan bagaimana mereka dapat pulih dari luka tersebut.
(6) Dalam studi, tim peneliti memeriksa foto yang diambil dan diunggah di situs web seperti WildBook oleh ilmuwan, masyarakat, dan pelaku industri pariwisata hiu paus di dua lokasi di Samudera Hindia. (7) Metode ini memungkinkan tim untuk membandingkan foto yang diambil tanpa peralatan khusus dari waktu ke waktu dan meningkatkan jumlah data yang tersedia untuk menilai dan memantau bagaimana luka hiu paus berubah. (8) Hasilnya bahwa hiu dapat sembuh dari cedera yang sangat serius dalam jangka waktu berminggu-minggu dan berbulan-bulan. (9) Peneliti juga menemukan kalau ada variasi dalam tingkat penyembuhan. (10) Semisal saja cedera karena baling-baling membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh daripada jenis luka lainnya. (11) Jadi perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukan pengaruh faktor lingkungan dan faktor hiu paus itu sendiri dalam penyembuhan luka dan cedera yang dialaminya.
(12) Menariknya lagi, tanda-tanda unik mereka juga terlihat terbentuk di atas bagian yang sebelumnya terluka. (13) Itu menunjukkan bahwa tanda tersebut merupakan ciri penting spesies dan tetap ada bahkan setelah terluka. (14) Studi ini juga menyoroti kemampuan hiu paus untuk menumbuhkan kembali sirip punggung mereka, yang menurut peneliti merupakan pertama kalinya tercatat secara ilmiah. (15) Kemampuan penyembuhan tersebut menunjukkan hiu paus mungkin tahan terhadap dampak yang disebabkan oleh manusia. (16) Akan tetapi, penulis penelitian mencatat bahwa kemungkinan ada banyak dampak cedera lain yang kurang dapat dikenali pada hewan-hewan ini, seperti berkurangnya kebugaran, kapasitas mencari makan, dan perubahan perilaku.
Hubungan ketiga paragraf yang tepat pada teks di atas adalah ….
(1) Sebuah studi baru berhasil mengungkap jika hiu paus mampu sembuhkan luka dan cedera yang dialaminya dalam waktu yang relatif cepat. (2) Temuan lainnya termasuk kemampuan satwa laut ini menumbuhkan sebagian sirip punggung mereka kembali. (3) Temuan yang dipublikasikan di jurnal Conservation Physiology ini menyebut jika intensitas hiu paus mengalami tabrakan dengan perahu, saat ini makin meningkat seiring bertambahnya lalu lintas kapal. (4) Akibatnya, hiu dengan ukuran tubuh yang dapat mencapai hingga 18 meter itu pun seringkali mengalami luka robekan maupun lecet. (5) Kendati demikian, selama ini tak banyak yang mengetahui dampak dari cedera tersebut dan bagaimana mereka dapat pulih dari luka tersebut.
(6) Dalam studi, tim peneliti memeriksa foto yang diambil dan diunggah di situs web seperti WildBook oleh ilmuwan, masyarakat, dan pelaku industri pariwisata hiu paus di dua lokasi di Samudera Hindia. (7) Metode ini memungkinkan tim untuk membandingkan foto yang diambil tanpa peralatan khusus dari waktu ke waktu dan meningkatkan jumlah data yang tersedia untuk menilai dan memantau bagaimana luka hiu paus berubah. (8) Hasilnya bahwa hiu dapat sembuh dari cedera yang sangat serius dalam jangka waktu berminggu-minggu dan berbulan-bulan. (9) Peneliti juga menemukan kalau ada variasi dalam tingkat penyembuhan. (10) Semisal saja cedera karena baling-baling membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh daripada jenis luka lainnya. (11) Jadi perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukan pengaruh faktor lingkungan dan faktor hiu paus itu sendiri dalam penyembuhan luka dan cedera yang dialaminya.
(12) Menariknya lagi, tanda-tanda unik mereka juga terlihat terbentuk di atas bagian yang sebelumnya terluka. (13) Itu menunjukkan bahwa tanda tersebut merupakan ciri penting spesies dan tetap ada bahkan setelah terluka. (14) Studi ini juga menyoroti kemampuan hiu paus untuk menumbuhkan kembali sirip punggung mereka, yang menurut peneliti merupakan pertama kalinya tercatat secara ilmiah. (15) Kemampuan penyembuhan tersebut menunjukkan hiu paus mungkin tahan terhadap dampak yang disebabkan oleh manusia. (16) Akan tetapi, penulis penelitian mencatat bahwa kemungkinan ada banyak dampak cedera lain yang kurang dapat dikenali pada hewan-hewan ini, seperti berkurangnya kebugaran, kapasitas mencari makan, dan perubahan perilaku.
Di bawah ini merupakan hasil penelitian mengenai hiu paus, kecuali ….
42, 40, 37, 33, 28, 33, 37, …
.… ghm, ijn, klo, mnp, opq
Maka susunan huruf yang tepat untuk mengisi ruang kosong adalah ….
Seorang fotografer memotret sebuah pohon kelapa yang tingginya 1000 cm dalam ukuran kecil dengan skala 1 : 20. Kemudian hasil foto tersebut diperbesar 3 : 1, maka tinggi pohon dalam foto sekarang adalah ….cm
Negasi dari pernyataan berikut adalah “ Telur bahan makanan tidak lezat atau bergizi”
Diketahui x, y dan z adalah bilangan bulat positif. Jika x < y dan x > 4z, maka pernyataan yang benar adalah…
Dea bekerja di sebuah bengkel dari pukul 09.00 hingga pukul 17.00. Ia digaji Rp10.000/jam. Apabila ia lembur, maka ia akan dibayar 50%/jam jika lewat dari jam 17.00. Jika ia menerima gaji sebesar Rp100.000,- hari ini, maka pukul berapa Dea pulang?
Bioskop XXII Jakarta memiliki cerita menarik. Suatu hari sepasang suami istri Irwan dan Caca dan kedua anaknya Bayu dan Ardi, serta asisten rumah tangganya Yeni menonton film Horor di bioskop. Irwan tidak mau duduk bersebelahan dengan perempuan yang bukan mukhrimnya. Tapi ia juga tidak mau duduk di posisi yang paling pinggir. Ardi hanya mau duduk bersebelahan dengan Bayu. Caca tidak ingin duduk bersebelahan dengan Bayu karena selalu mengganggunya. Yeni tidak mau duduk disamping Ardi. Karena, Ardi selalu memarahi dirinya sebagai asisten rumah tangga yang kurang gesit. Posisi duduk yang mana yang paling tepat bagi kelurga ini di bioskop?
Semua siswa membeli buku baru saat kenaikan kelas
Sebagian siswa membeli tas baru
Maka …
Kalimat di bawah ini yang mengandung ketidaklogisan adalah ….
Di bawah ini merupakan kalimat yang perlu diperbaiki karena tidak efektif, kecuali .…
Di bawah ini yang bukan merupakan konjungsi adalah .…
Santi adalah perempuan suku batak sedangkan Susan adalah perempuan suku Jawa. Meskipun Sara dan Lala memiliki perbedaan suku, mereka tidak pernah bertengkar.
Tanda baca koma yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah .…
(1) Pesisir pantai di Kawasan Nongsa, Batam, tempat bernama Kepri yang selama ini menjadi tempat wisata warga Batam, sejak dua hari terakhir terlihat kotor. (2) Hal ini karena adanya limbah minyak hitam atau sludge oil yang dibawa ombak pasca badai yang terjadi sejak beberapa hari terakhir. (3) Diduga minyak hitam berasal dari sebuah kapal tanker asing yang sebelumnya tenggelam. (4) Akibatnya, nelayan pun kesulitan dalam menangkap ikan. (5) Selain itu limbah minyak juga mengeluarkan bau yang menyegat. (6) “Adanya tumpahan limbah ini diduga berasal dari kapal tanker berbendera asing yang sebelumnya terdampar di Kawasan Pulau Putri atau sekitar 1 mil dari Perairan Pantai Nongsa. (7) Kapal tanker yang sudah 6 bulan di sana mengalami rusak dan sempat tenggelam usai menabrak karang,” kata Syofian warga Sekitar Pantai Nongsa, Senin (4/1/2021).
(Sumber: Sindonews.com dengan pengubahan)
Penulisan sebuah kata pada kalimat (2) salah. Kalimat dengan kata yang sudah diperbaiki akan menjadi ….
(1) Mengatakan kebohongan tetaplah kebohongan. (2) Seberapa pun cepat kebohongan menyebar (have speed), kebenaran akan menang karena memiliki daya tahan (have endurance). (3) Namun, pribahasa tua mengatakan, setengah kebenaran akan menjadi kebohongan sepenuhnya. (4) Dua kekontrasan tentang posisi dan fungsi kebohongan di atas bukanlah dilema. (5) Ia lebih merupakan situasi yang ditentukan oleh moralitas landasannya. (6) Secara profetisetis mungkin dimafhumi—bahkan perlu—adanya kebohongan pada tingkat dan kasus tertentu. (7) Namun secara rasional-materialistis, tidak ada tempat lagi bagi dusta karena fakta (material) atau data adalah landasan utamanya.
(8) Dua pilihan akhir itulah yang kini berkembang menjadi dilema, khususnya bagi kekuasaan, bagi pemerintahan politik, di mana modernisme, rasionalitas, dan materialisme dianggap sebagai dasar moral mereka. (9) Namun di bagian lain, ia pun harus menenggang kearifan tradisi, agama, fatsun, hingga rahasia intelijen, yang pada hal-hal tertentu tidak mengizinkan mereka menyatakan ”yang sebenarnya”, tapi lebih mengungkap ”yang seharusnya”.
Di bawah ini merupakan kalimat tidak efektif, kecuali ….
(1) Apa yang berkembang menjadi ironi adalah kenyataan bahwa hampir semua kekuasaan politik—baca pemerintahan—lebih mengedepankan kebenaran materil atau faktual. (2) Kebenaran yang dilandasi data empiris baik secara kualitatif berdasarkan mutu maupun kuantitatif (statistik). (3) Sebuah imperasi modern yang berdasarkan ”ukuran”. (4) Semua yang dikerjakan harus dinilai berdasarkan ”ukuran” yang sama. (5) Dalam hal ini ilmiah, empiris, dan statistis. (6) Masalah yang kemudian timbul bukan pada ”ukuran” itu, tetapi pada proses kerja dan penilaian di baliknya. (7) Bagaimanapun, materialisasi kehidupan, yang mengukur semua kenyataan kemanusiaan dan kebudayaan dalam realitas faktual dan material saja (dapat diindra dan ditimbang), sesungguhnya adalah kerja yang reduksionistik. (8) Pada banyak kasus tertentu, ia merupakan artifisialisasi bahkan manipulasi dari realitas multidimensi yang sebenarnya.
(9) Hasil penelitian, bagaimanapun hebatnya, masih menyimpan error dan diskusi tentang metodanya. (10) Beberapa penelitian terkemuka pun sering dipengaruhi oleh kepentingan pemodalnya (bisnis, militer, politik, dan sebagainya). (11) Artinya, statistik pun, jika tidak mereduksi manusia dan kenyataan dalam pengertian fisik belaka, hanya mampu mensampaikan sebagian kebenaran, yang dalam pribahasa di atas berarti ”dusta keseluruhannya”.
(12) Ironi kedua terjadi ketika ”kebenaran tak lengkap” ternyata selalu berhadapan dengan realitas sehari-hari yang justru berlawanan. (13) Boleh jadi, semua indikator ekonomi kita (secara makro) menunjukkan angka dan ukuran menggembirakan (pemerintah khususnya). (14) Namun dalam realitas sehari-hari, kesulitan hidup, rasa aman, dan jaminan serta fasilitas sosial justru dirasakan kian berat oleh masyarakat. (15) Di titik ini, ”kebenaran tak lengkap” dari pemerintah pun menjadi ”dusta” bagi rakyatnya.
(16) Ironi ketiga lebih menggemaskan lagi, yakni ketika dusta atau ”kebenaran tak lengkap” itu kita nyatakan, pertahankan, bahkan wacanakan terus-menerus dalam retoris yang semakin sederhana sehingga ia pun berkembang jadi kebenaran baru. (17) Inilah metode propaganda Hitler, ”Buatlah dusta menjadi besar, jadikan sederhana, ucapkan selalu, dan kita pun akan memercayainya”. (18) Alangkah arif jika seorang penguasa, yang semestinya memiliki visi dan daya kontemplasi tinggi, memahami ironi kebenaran ini, bahkan untuk data dan fakta yang ia yakini.
Di bawah ini merupakan kata tidak baku yaitu ….
(1) Apa yang berkembang menjadi ironi adalah kenyataan bahwa hampir semua kekuasaan politik—baca pemerintahan—lebih mengedepankan kebenaran materil atau faktual. (2) Kebenaran yang dilandasi data empiris baik secara kualitatif berdasarkan mutu maupun kuantitatif (statistik). (3) Sebuah imperasi modern yang berdasarkan ”ukuran”. (4) Semua yang dikerjakan harus dinilai berdasarkan ”ukuran” yang sama. (5) Dalam hal ini ilmiah, empiris, dan statistis. (6) Masalah yang kemudian timbul bukan pada ”ukuran” itu, tetapi pada proses kerja dan penilaian di baliknya. (7) Bagaimanapun, materialisasi kehidupan, yang mengukur semua kenyataan kemanusiaan dan kebudayaan dalam realitas faktual dan material saja (dapat diindra dan ditimbang), sesungguhnya adalah kerja yang reduksionistik. (8) Pada banyak kasus tertentu, ia merupakan artifisialisasi bahkan manipulasi dari realitas multidimensi yang sebenarnya.
(9) Hasil penelitian, bagaimanapun hebatnya, masih menyimpan error dan diskusi tentang metodanya. (10) Beberapa penelitian terkemuka pun sering dipengaruhi oleh kepentingan pemodalnya (bisnis, militer, politik, dan sebagainya). (11) Artinya, statistik pun, jika tidak mereduksi manusia dan kenyataan dalam pengertian fisik belaka, hanya mampu mensampaikan sebagian kebenaran, yang dalam pribahasa di atas berarti ”dusta keseluruhannya”.
(12) Ironi kedua terjadi ketika ”kebenaran tak lengkap” ternyata selalu berhadapan dengan realitas sehari-hari yang justru berlawanan. (13) Boleh jadi, semua indikator ekonomi kita (secara makro) menunjukkan angka dan ukuran menggembirakan (pemerintah khususnya). (14) Namun dalam realitas sehari-hari, kesulitan hidup, rasa aman, dan jaminan serta fasilitas sosial justru dirasakan kian berat oleh masyarakat. (15) Di titik ini, ”kebenaran tak lengkap” dari pemerintah pun menjadi ”dusta” bagi rakyatnya.
(16) Ironi ketiga lebih menggemaskan lagi, yakni ketika dusta atau ”kebenaran tak lengkap” itu kita nyatakan, pertahankan, bahkan wacanakan terus-menerus dalam retoris yang semakin sederhana sehingga ia pun berkembang jadi kebenaran baru. (17) Inilah metode propaganda Hitler, ”Buatlah dusta menjadi besar, jadikan sederhana, ucapkan selalu, dan kita pun akan memercayainya”. (18) Alangkah arif jika seorang penguasa, yang semestinya memiliki visi dan daya kontemplasi tinggi, memahami ironi kebenaran ini, bahkan untuk data dan fakta yang ia yakini.
Artifisialisasi merupakan salah satu bentuk dan pembentukan kata yaitu ….
(1) Apa yang berkembang menjadi ironi adalah kenyataan bahwa hampir semua kekuasaan politik—baca pemerintahan—lebih mengedepankan kebenaran materil atau faktual. (2) Kebenaran yang dilandasi data empiris baik secara kualitatif berdasarkan mutu maupun kuantitatif (statistik). (3) Sebuah imperasi modern yang berdasarkan ”ukuran”. (4) Semua yang dikerjakan harus dinilai berdasarkan ”ukuran” yang sama. (5) Dalam hal ini ilmiah, empiris, dan statistis. (6) Masalah yang kemudian timbul bukan pada ”ukuran” itu, tetapi pada proses kerja dan penilaian di baliknya. (7) Bagaimanapun, materialisasi kehidupan, yang mengukur semua kenyataan kemanusiaan dan kebudayaan dalam realitas faktual dan material saja (dapat diindra dan ditimbang), sesungguhnya adalah kerja yang reduksionistik. (8) Pada banyak kasus tertentu, ia merupakan artifisialisasi bahkan manipulasi dari realitas multidimensi yang sebenarnya.
(9) Hasil penelitian, bagaimanapun hebatnya, masih menyimpan error dan diskusi tentang metodanya. (10) Beberapa penelitian terkemuka pun sering dipengaruhi oleh kepentingan pemodalnya (bisnis, militer, politik, dan sebagainya). (11) Artinya, statistik pun, jika tidak mereduksi manusia dan kenyataan dalam pengertian fisik belaka, hanya mampu mensampaikan sebagian kebenaran, yang dalam pribahasa di atas berarti ”dusta keseluruhannya”.
(12) Ironi kedua terjadi ketika ”kebenaran tak lengkap” ternyata selalu berhadapan dengan realitas sehari-hari yang justru berlawanan. (13) Boleh jadi, semua indikator ekonomi kita (secara makro) menunjukkan angka dan ukuran menggembirakan (pemerintah khususnya). (14) Namun dalam realitas sehari-hari, kesulitan hidup, rasa aman, dan jaminan serta fasilitas sosial justru dirasakan kian berat oleh masyarakat. (15) Di titik ini, ”kebenaran tak lengkap” dari pemerintah pun menjadi ”dusta” bagi rakyatnya.
(16) Ironi ketiga lebih menggemaskan lagi, yakni ketika dusta atau ”kebenaran tak lengkap” itu kita nyatakan, pertahankan, bahkan wacanakan terus-menerus dalam retoris yang semakin sederhana sehingga ia pun berkembang jadi kebenaran baru. (17) Inilah metode propaganda Hitler, ”Buatlah dusta menjadi besar, jadikan sederhana, ucapkan selalu, dan kita pun akan memercayainya”. (18) Alangkah arif jika seorang penguasa, yang semestinya memiliki visi dan daya kontemplasi tinggi, memahami ironi kebenaran ini, bahkan untuk data dan fakta yang ia yakini.
“kejadian atau situasi yang bertentangan dengan yang diharapkan atau yang seharusnya terjadi, tetapi sudah menjadi suratan takdir” merupakan pengertian dari kata ….
(1) Apa yang berkembang menjadi ironi adalah kenyataan bahwa hampir semua kekuasaan politik—baca pemerintahan—lebih mengedepankan kebenaran materil atau faktual. (2) Kebenaran yang dilandasi data empiris baik secara kualitatif berdasarkan mutu maupun kuantitatif (statistik). (3) Sebuah imperasi modern yang berdasarkan ”ukuran”. (4) Semua yang dikerjakan harus dinilai berdasarkan ”ukuran” yang sama. (5) Dalam hal ini ilmiah, empiris, dan statistis. (6) Masalah yang kemudian timbul bukan pada ”ukuran” itu, tetapi pada proses kerja dan penilaian di baliknya. (7) Bagaimanapun, materialisasi kehidupan, yang mengukur semua kenyataan kemanusiaan dan kebudayaan dalam realitas faktual dan material saja (dapat diindra dan ditimbang), sesungguhnya adalah kerja yang reduksionistik. (8) Pada banyak kasus tertentu, ia merupakan artifisialisasi bahkan manipulasi dari realitas multidimensi yang sebenarnya.
(9) Hasil penelitian, bagaimanapun hebatnya, masih menyimpan error dan diskusi tentang metodanya. (10) Beberapa penelitian terkemuka pun sering dipengaruhi oleh kepentingan pemodalnya (bisnis, militer, politik, dan sebagainya). (11) Artinya, statistik pun, jika tidak mereduksi manusia dan kenyataan dalam pengertian fisik belaka, hanya mampu mensampaikan sebagian kebenaran, yang dalam pribahasa di atas berarti ”dusta keseluruhannya”.
(12) Ironi kedua terjadi ketika ”kebenaran tak lengkap” ternyata selalu berhadapan dengan realitas sehari-hari yang justru berlawanan. (13) Boleh jadi, semua indikator ekonomi kita (secara makro) menunjukkan angka dan ukuran menggembirakan (pemerintah khususnya). (14) Namun dalam realitas sehari-hari, kesulitan hidup, rasa aman, dan jaminan serta fasilitas sosial justru dirasakan kian berat oleh masyarakat. (15) Di titik ini, ”kebenaran tak lengkap” dari pemerintah pun menjadi ”dusta” bagi rakyatnya.
(16) Ironi ketiga lebih menggemaskan lagi, yakni ketika dusta atau ”kebenaran tak lengkap” itu kita nyatakan, pertahankan, bahkan wacanakan terus-menerus dalam retoris yang semakin sederhana sehingga ia pun berkembang jadi kebenaran baru. (17) Inilah metode propaganda Hitler, ”Buatlah dusta menjadi besar, jadikan sederhana, ucapkan selalu, dan kita pun akan memercayainya”. (18) Alangkah arif jika seorang penguasa, yang semestinya memiliki visi dan daya kontemplasi tinggi, memahami ironi kebenaran ini, bahkan untuk data dan fakta yang ia yakini.
Topik teks di atas adalah ….
(1) Foto-foto Mars yang dipublikasikan oleh lembaga-lembaga antariksa pasti akan memperlihatkan sebuah bola berwarna oranye kemerahan. (2) Begitupun saat kita mengamati langit malam, kenampakan planet merah ini akan terlihat berbeda dengan planet dan bintang lainnya. (3) Jika kita fokus memandang Mars dengan mata telanjang sekalipun, kita akan melihat Mars sebagai bintang kemerahan. (4) Warna merah ini bukanlah asal diwarnai oleh para astronom, teman-teman. (5) Para astronom ataupun pesawat-pesawat antariksa yang sudah pernah mengunjungi ruang angkasa melaporkan bahwa Mars memang berwarna merah.
Perbaikan untuk kata kenampakan pada kalimat (2) adalah ….
(1) Foto-foto Mars yang dipublikasikan oleh lembaga-lembaga antariksa pasti akan memperlihatkan sebuah bola berwarna oranye kemerahan. (2) Begitupun saat kita mengamati langit malam, kenampakan planet merah ini akan terlihat berbeda dengan planet dan bintang lainnya. (3) Jika kita fokus memandang Mars dengan mata telanjang sekalipun, kita akan melihat Mars sebagai bintang kemerahan. (4) Warna merah ini bukanlah asal diwarnai oleh para astronom, teman-teman. (5) Para astronom ataupun pesawat-pesawat antariksa yang sudah pernah mengunjungi ruang angkasa melaporkan bahwa Mars memang berwarna merah.
Penulisan pun yang tidak tepat adalah ….
(1) Foto-foto Mars yang dipublikasikan oleh lembaga-lembaga antariksa pasti akan memperlihatkan sebuah bola berwarna oranye kemerahan. (2) Begitupun saat kita mengamati langit malam, kenampakan planet merah ini akan terlihat berbeda dengan planet dan bintang lainnya. (3) Jika kita fokus memandang Mars dengan mata telanjang sekalipun, kita akan melihat Mars sebagai bintang kemerahan. (4) Warna merah ini bukanlah asal diwarnai oleh para astronom, teman-teman. (5) Para astronom ataupun pesawat-pesawat antariksa yang sudah pernah mengunjungi ruang angkasa melaporkan bahwa Mars memang berwarna merah.
(Soal terinsipirasi dari Bahan Ajar Pengayaan Bahasa Indonesia: Latihan Merespon Kaidah Pemahaman Bacaan 2017 oleh Kemendikbud)
Frasa Planet Merah yang tepat pada kalimat (2) adalah ….
(1) Foto-foto Mars yang dipublikasikan oleh lembaga-lembaga antariksa pasti akan memperlihatkan sebuah bola berwarna oranye kemerahan. (2) Begitupun saat kita mengamati langit malam, kenampakan planet merah ini akan terlihat berbeda dengan planet dan bintang lainnya. (3) Jika kita fokus memandang Mars dengan mata telanjang sekalipun, kita akan melihat Mars sebagai bintang kemerahan. (4) Warna merah ini bukanlah asal diwarnai oleh para astronom, teman-teman. (5) Para astronom ataupun pesawat-pesawat antariksa yang sudah pernah mengunjungi ruang angkasa melaporkan bahwa Mars memang berwarna merah.
Mata telanjang pada kalimat (3) di atas merupakan bentuk ….
Sebagai penyanyi yang sangat sibuk, Tiara Andini harus … waktunya dengan baik. Tak hanya itu, dalam satu hari Tiara Andini harus berkali-kali … penampilannya karena dia hadir dalam acara yang berbeda-beda.
Kata imbuhan yang tepat untuk mengisi kalimat di atas adalah .…
(1) Sebuah pesawat kecil dilaporkan menabrak sebuah rumah di Lyon Township Michigan Amerika Serikat. (2) Menurut Kantor Sheriff Oakland County, insiden itu menewaskan tiga orang yang diyakini adalah seorang pilot dan dua penumpang.
(3) Akibat kecelakaan itu, rumah tersebut habis dilalap api dan lima orang penghuni rumah telah dievakuasi dengan aman. (4) Dalam sebuah pernyataan kepada The Hill, Federal Aviation Administration (FAA) mengidentifikasi bahwa pesawat itu adalah Piper PA-24 bermesin tunggal. (5) Pihaknya mengatakan kecelakaan terjadi sekitar pukul 16.00 Sabtu sore waktu setempat (2/1).
(Sumber: CNN Indonesia dengan pengubahan)
Penulisan imbuhan menselidiki yang berasal dari kata selidik yang tepat adalah .…
(1) Sebuah pesawat kecil dilaporkan menabrak sebuah rumah di Lyon Township Michigan Amerika Serikat. (2) Menurut Kantor Sheriff Oakland County, insiden itu menewaskan tiga orang yang diyakini adalah seorang pilot dan dua penumpang.
(3) Akibat kecelakaan itu, rumah tersebut habis dilalap api dan lima orang penghuni rumah telah dievakuasi dengan aman. (4) Dalam sebuah pernyataan kepada The Hill, Federal Aviation Administration (FAA) mengidentifikasi bahwa pesawat itu adalah Piper PA-24 bermesin tunggal. (5) Pihaknya mengatakan kecelakaan terjadi sekitar pukul 16.00 Sabtu sore waktu setempat (2/1).
(Sumber: CNN Indonesia dengan pengubahan)
Penulisan judul yang tepat untuk teks berita di atas adalah .…
(1) Seorang pria ditangkap setelah diterobos masuk kediaman Kaisar Jepang Naruhito di Tokyo. (2) Media lokal pada Minggu (3/1) dilaporkan pria 29 tahun itu sempat menghabiskan waktu selama dua jam di dalam kediaman sebelum keberadaannya diketahui pihak Istana. (3) Fuji News Network (FNN) melaporkan insiden itu terjadi pada Sabtu (2/1) malam. (4) Pria yang tidak disebutkan namanya itu memasuki kompleks perumahan Akasaka melalui wisma yang berdekatan. (5) Biasanya kediaman itu dijaga sangat ketat.
(Sumber: CNN Indonesia Dengan pengubahan)
Penggunaan kata yang salah pada teks di atas terdapat pada kalimat ….
Kalimat di bawah ini yang menggunakan ejaan dengan benar adalah ….
Manakah penulisan ucapan yang sesuai dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar?
H.M. Soeharto wafat pada 27 Januari 2008. Suasana duka meliputi keluarga dan rakyat Indonesia. Namun, di lain pihak ada yang menyampaikan peringatan dan pernyataan agar persoalan hukum mantan negara presiden kedua tersebut segera diselesaikan.
Apakah tidak terlalu dini untuk menyatakan peringatan itu, sementara tanah makam juga masih basah. Hendaknya pemerintah mampu menyikapi pertentangan yang timbul agar menjadi pegangan semua pihak.
Sebagai masyarakat, publik, dan pemerintah hendaknya kita mampu bersikap dengan baik untuk tidak memperkeruh masalah. Melainkan memberi dukungan pada pemerintah agar mampu melakukan tindakan yang tepat sesuai dengan hukum agar mampu mewujudkan keadilan sosial.
(Sumber: Kumpulan Latihan Soal UTBK 2019)
Simpulan yang tepat dari tajuk di atas adalah ….
H.M. Soeharto wafat pada 27 Januari 2008. Suasana duka meliputi keluarga dan rakyat Indonesia. Namun, di lain pihak ada yang menyampaikan peringatan dan pernyataan agar persoalan hukum mantan negara presiden kedua tersebut segera diselesaikan.
Apakah tidak terlalu dini untuk menyatakan peringatan itu, sementara tanah makam juga masih basah. Hendaknya pemerintah mampu menyikapi pertentangan yang timbul agar menjadi pegangan semua pihak.
Sebagai masyarakat, publik, dan pemerintah hendaknya kita mampu bersikap dengan baik untuk tidak memperkeruh masalah. Melainkan memberi dukungan pada pemerintah agar mampu melakukan tindakan yang tepat sesuai dengan hukum agar mampu mewujudkan keadilan sosial.
(Sumber: Kumpulan Latihan Soal UTBK 2019)
Pada teks tersebut, kepada siapakah penulis berpihak?
H.M. Soeharto wafat pada 27 Januari 2008. Suasana duka meliputi keluarga dan rakyat Indonesia. Namun, di lain pihak ada yang menyampaikan peringatan dan pernyataan agar persoalan hukum mantan negara presiden kedua tersebut segera diselesaikan.
Apakah tidak terlalu dini untuk menyatakan peringatan itu, sementara tanah makam juga masih basah. Hendaknya pemerintah mampu menyikapi pertentangan yang timbul agar menjadi pegangan semua pihak.
Sebagai masyarakat, publik, dan pemerintah hendaknya kita mampu bersikap dengan baik untuk tidak memperkeruh masalah. Melainkan memberi dukungan pada pemerintah agar mampu melakukan tindakan yang tepat sesuai dengan hukum agar mampu mewujudkan keadilan sosial.
(Sumber: Kumpulan Latihan Soal UTBK 2019)
Gagasan utama dari tajuk tersebut adalah …
H.M. Soeharto wafat pada 27 Januari 2008. Suasana duka meliputi keluarga dan rakyat Indonesia. Namun, di lain pihak ada yang menyampaikan peringatan dan pernyataan agar persoalan hukum mantan negara presiden kedua tersebut segera diselesaikan.
Apakah tidak terlalu dini untuk menyatakan peringatan itu, sementara tanah makam juga masih basah. Hendaknya pemerintah mampu menyikapi pertentangan yang timbul agar menjadi pegangan semua pihak.
Sebagai masyarakat, publik, dan pemerintah hendaknya kita mampu bersikap dengan baik untuk tidak memperkeruh masalah. Melainkan memberi dukungan pada pemerintah agar mampu melakukan tindakan yang tepat sesuai dengan hukum agar mampu mewujudkan keadilan sosial.
(Sumber: Kumpulan Latihan Soal UTBK 2019)
Fakta pada tajuk tersebut ada pada paragraf ….
Berita 1
Untuk menghindari kemacetan di jalur Puncak, Polisi menyediakan jalur alternatif. Kasat Lalu Lintas Polres Bogor mengimbau para pengendara dengan tujuan Puncak Cisarua agar tiba di tujuan sebelum pukul 13.00. Sebab akan diberlakukannya arus satu jalur.
Berita 2
Kasat Lalu Lintas Polres Bogor mengimbau kepada para pengendara dari Jabodetabek menuju Puncak agar berangkat sebelum pukul 13.00 saat menjelang malam pergantian tahun. Sebab, jalur menuju Puncak ditutup pukul 13.00. Himbauan ini telah disosialisasikan ke penginapan, hotel, dan warga setempat.
(Sumber: Kumpulan Latihan Soal UTBK 2019)
Perbedaaan penyajian kedua berita tersebut adalah ….
(1) Riset yang dilakukan dari Universitas Nusa Cendana menunjukkan bahwa mangga kelapa di Pulau Alor kaya dengan vitamin C. (2) Setiap 100g daging buahnya mengadung 31,91mg vitamin. (3) Artinya, cukup dengan menyantap 200g alias seperempat buah mangga kelapa (yang sekarang disebut mangga alor) kebutuhan akan asupan vitamin C untuk laki-laki dan perempuan dewasa sebanyak 60mg per hari terpenuhi. (4) Karena itu, bila musim buah tiba, mangga alor menjadi incaran para wisatawan yang berkunjung ke kabupaten paling timur di Provinsi NTT itu. (5) Rasanya yang manis dan ukuran buahnya yang superbesar membuat mangga itu menjadi oleh-oleh khas dari Pulau Alor yang paling digemari.
(6) Pada Oktober 2008, mangga alor asal “Pulau Seribu Moko” itu resmi ditetapkan sebagai salah satu di antara varietas unggul lokal. (7) Untuk pengembangan bibit, pohon mangga alor milik Hamid Eta yang menjuarai kontes dipilih menjadi pohon induk. (8) Dari pohon mangga yang sudah berusia 18 tahun itulah nantinya akan mengembangkan bibit-bibit mangga alor.
(Sumber: Kumpulan Latihan Soal UTBK 2019)
Simpulan dari teks di atas adalah ….
(1) Riset yang dilakukan dari Universitas Nusa Cendana menunjukkan bahwa mangga kelapa di Pulau Alor kaya dengan vitamin C. (2) Setiap 100g daging buahnya mengadung 31,91mg vitamin. (3) Artinya, cukup dengan menyantap 200g alias seperempat buah mangga kelapa (yang sekarang disebut mangga alor) kebutuhan akan asupan vitamin C untuk laki-laki dan perempuan dewasa sebanyak 60mg per hari terpenuhi. (4) Karena itu, bila musim buah tiba, mangga alor menjadi incaran para wisatawan yang berkunjung ke kabupaten paling timur di Provinsi NTT itu. (5) Rasanya yang manis dan ukuran buahnya yang superbesar membuat mangga itu menjadi oleh-oleh khas dari Pulau Alor yang paling digemari.
(6) Pada Oktober 2008, mangga alor asal “Pulau Seribu Moko” itu resmi ditetapkan sebagai salah satu di antara varietas unggul lokal. (7) Untuk pengembangan bibit, pohon mangga alor milik Hamid Eta yang menjuarai kontes dipilih menjadi pohon induk. (8) Dari pohon mangga yang sudah berusia 18 tahun itulah nantinya akan mengembangkan bibit-bibit mangga alor.
(Sumber: Kumpulan Latihan Soal UTBK 2019)
Pernyataan yang tidak sesuai dengan teks di atas adalah ….
(1) Riset yang dilakukan dari Universitas Nusa Cendana menunjukkan bahwa mangga kelapa di Pulau Alor kaya dengan vitamin C. (2) Setiap 100g daging buahnya mengadung 31,91mg vitamin. (3) Artinya, cukup dengan menyantap 200g alias seperempat buah mangga kelapa (yang sekarang disebut mangga alor) kebutuhan akan asupan vitamin C untuk laki-laki dan perempuan dewasa sebanyak 60mg per hari terpenuhi. (4) Karena itu, bila musim buah tiba, mangga alor menjadi incaran para wisatawan yang berkunjung ke kabupaten paling timur di Provinsi NTT itu. (5) Rasanya yang manis dan ukuran buahnya yang superbesar membuat mangga itu menjadi oleh-oleh khas dari Pulau Alor yang paling digemari.
(6) Pada Oktober 2008, mangga alor asal “Pulau Seribu Moko” itu resmi ditetapkan sebagai salah satu di antara varietas unggul lokal. (7) Untuk pengembangan bibit, pohon mangga alor milik Hamid Eta yang menjuarai kontes dipilih menjadi pohon induk. (8) Dari pohon mangga yang sudah berusia 18 tahun itulah nantinya akan mengembangkan bibit-bibit mangga alor.
(Sumber: Kumpulan Latihan Soal UTBK 2019)
Makna dari kata varietas pada kalimat ke-6 teks tersebut adalah ….
(1) Riset yang dilakukan dari Universitas Nusa Cendana menunjukkan bahwa mangga kelapa di Pulau Alor kaya dengan vitamin C. (2) Setiap 100g daging buahnya mengadung 31,91mg vitamin. (3) Artinya, cukup dengan menyantap 200g alias seperempat buah mangga kelapa (yang sekarang disebut mangga alor) kebutuhan akan asupan vitamin C untuk laki-laki dan perempuan dewasa sebanyak 60mg per hari terpenuhi. (4) Karena itu, bila musim buah tiba, mangga alor menjadi incaran para wisatawan yang berkunjung ke kabupaten paling timur di Provinsi NTT itu. (5) Rasanya yang manis dan ukuran buahnya yang superbesar membuat mangga itu menjadi oleh-oleh khas dari Pulau Alor yang paling digemari.
(6) Pada Oktober 2008, mangga alor asal “Pulau Seribu Moko” itu resmi ditetapkan sebagai salah satu di antara varietas unggul lokal. (7) Untuk pengembangan bibit, pohon mangga alor milik Hamid Eta yang menjuarai kontes dipilih menjadi pohon induk. (8) Dari pohon mangga yang sudah berusia 18 tahun itulah nantinya akan mengembangkan bibit-bibit mangga alor.
(Sumber: Kumpulan Latihan Soal UTBK 2019)
Kalimat yang tidak efektif pada teks di atas adalah kalimat ….
(1) Angin puting beliung adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan lebih dari 120 kilometer per jam. (2) Angin ini sering terjadi di wilayah tropis. (3) Bogor adalah salah satu kota di Indonesia yang termasuk wilayah tropis. Inilah sebabnya Bogor sering mengalami angin puting beliung. (4) Angin puting beliung paling sering muncul ketika peralihan musim. (5) Angin puting beliung terbentuk karena perbedaan tekanan dan stabilitas udara. (6) Pertemuan antara udara panas dan dingin yang memiliki tekanan yang berbeda memicu pergolakan arus naik dan turun dengan kecepatan tinggi. (7) Ketika arus ini terbentuk dan terbentuk awan hitam cumulonimbus, maka akan terjadi angin puting beliung. (8) Pada saat ini belum ada hujan yang turun karena titik-titik air masih bergerak naik ke atas dan menimbulkan pusaran angin. (9) Saat awan tidak lagi mampu menahan titik-titik air, maka akan terjadi presipitasi atau turunnya air hujan. (10) Turunnya air akan menimbulkan gesekan dengan udara di sekitarnya dan membuat udara menjadi sangat dingin. (11) Semakin besar gesekan tersebut, maka udara akan semakin kencang berputar membentuk siklon atau yang kita kenal dengan angin puting beliung. (12) Angin ini bersifat merusak segala sesuatu yang ada di permukaan bumi, namun hanya berlangsung dalam waktu singkat hingga tekanan udara menjadi relatif sama.
Sumber: (Kompas.com)
Ide pokok yang tepat untuk teks di atas adalah.…
(1) Memprediksi gunung berapi meletus sangatlah sulit. (2) Beberapa gunung berapi memiliki erupsi secara konstan, seperti Kilauea di Hawaii. (3) Namun, ada juga yang memiliki jarak ratusan bahkan ribuan tahun antarerupsi. (4) Saat ini, kita dapat memprediksi lebih akurat dibanding 20 tahun yang lalu, berkat pengembangan teknik yang baru atau lebih baik. (5) Pertama, sangat penting untuk mengetahui aktivitas gunung vulkanik di masa lalu karena mereka memiliki perilaku yang berbeda-beda. (6) Para ilmuwan, disebut sebagai ahli vulkanologi, akan mempelajari material hasil letusan gunung berapi tersebut. (7) Apabila meletus perlahan, maka akan membentuk aliran lava, terdiri dari batuan beku. (8) Batuan ini akan mendingin dan menjadi padat untuk membentuk lapisan batuan yang keras. (9) Ada juga gunung berapi yang meletus disertai ledakan. (10) Hasil ledakan ini adalah serpihan bebatuan, kristal, dan kaca vulkanik (batu yang telah membeku cepat di permukaan). (11) Mempelajari material-material ini dapat membantu ahli vulkanologi untuk mengerti betapa kerasnya letusan dan seberapa sering gunung meletus disertai ledakan. (12) Ahli vulkanologi dapat memprediksi erupsi gunung berapi dengan menggunakan beberapa teknik. (13) Permukaan gunung akan menjadi panas, karena magma (batu cair bawah tanah yang mengalir keluar sebagai lava ketika gunung berapi meletus) berpindah lebih dekat ke permukaan sebelum erupsi. (14) Ini bisa dipantau dengan alat deteksi pada satelit pengukur panas.
(15) Permukaan gunung berapi bisa naik atau turun selama pergerakan magma di bawah permukaan. (16) Ini bisa terdeteksi di dasar, tetapi juga bisa diukur dari angkasa dengan satelit yang menggunakan radar. (17) Cara kerja deteksi gerakan gunung berapi adalah mempelajari setiap perubahan selama waktu tertentu untuk memantulkan gelombang radio dari satelit ke gunung berapi dan kembali lagi. (18) Waktu ini akan lebih singkat jika gunung berapi menunjukkan kenaikan. (19) Memantau gunung berapi dari angkasa saat ini sudah sering dilakukan. (20) Cara ini lebih aman dan murah dibandingkan harus mendatangi lokasi gunung berapi, terutama jika sedang meletus atau di daerah yang sangat terpencil. (21) Cara lain untuk melihat kapan gunung berapi akan erupsi adalah dengan mengukur gas yang keluar. (22) Ketika magma bergerak ke permukaan, gas keluar dengan cepat dan mendahului magma. (23) Gas ini bisa diukur dari angkasa atau dari daratan. (24) Apabila campuran gas yang berasal dari gunung berapi berubah, ini dapat menunjukkan bahwa magma di bawah sedang bergerak.
(25) Ahli vulkanologi sering memakai dua metode lain untuk melihat apakah gunung akan meletus. (26) Ketika magma bergerak, ia akan menggetarkan daratan, menciptakan jenis gempa bumi yang disebut getaran harmonik. (27) Getaran ini bisa mengindikasi seberapa cepat dan kemana magma sedang bergerak. (28) Metode kedua adalah pengukuran gravitasi. (29) Gravitasi adalah, tentu saja, kekuatan yang menghentikan segala sesuatu lepas dari permukaan Bumi ke luar angkasa. (30) Namun, kekuatan tersebut sedikit menurun jika permukaan menjadi kurang padat. (31) Ini tidak berarti objek akan langsung terbang ke orbit karena perubahannya sangat kecil. (32) Tetapi, bisa diukur dengan alat bernama ‘gravimeters’. (33) Batuan cair memiliki kepadatan yang lebih rendah dibandingkan ketika padat, sehingga area gravitasi yzang lebih rendah pada gunung berapi, terutama jika mereka berubah dari waktu ke waktu, mungkin menunjukkan magma—dan kemungkinan letusan. (34) Dengan mempelajari sejarah gunung berapi dan menggabungkan informasi dari berbagai teknik daratan maupun angkasa, kita bisa memahami dan memperingatkan di waktu yang tepat kepada masyarakat yang tinggal di sekitar gunung sebelum erupsi.
Sumber: The Conversation Indonesia, dengan perubahan
Berikut ini yang bukan merupakan cara memprediksi gunung meletus ….
(1) Memprediksi gunung berapi meletus sangatlah sulit. (2) Beberapa gunung berapi memiliki erupsi secara konstan, seperti Kilauea di Hawaii. (3) Namun, ada juga yang memiliki jarak ratusan bahkan ribuan tahun antarerupsi. (4) Saat ini, kita dapat memprediksi lebih akurat dibanding 20 tahun yang lalu, berkat pengembangan teknik yang baru atau lebih baik. (5) Pertama, sangat penting untuk mengetahui aktivitas gunung vulkanik di masa lalu karena mereka memiliki perilaku yang berbeda-beda. (6) Para ilmuwan, disebut sebagai ahli vulkanologi, akan mempelajari material hasil letusan gunung berapi tersebut. (7) Apabila meletus perlahan, maka akan membentuk aliran lava, terdiri dari batuan beku. (8) Batuan ini akan mendingin dan menjadi padat untuk membentuk lapisan batuan yang keras. (9) Ada juga gunung berapi yang meletus disertai ledakan. (10) Hasil ledakan ini adalah serpihan bebatuan, kristal, dan kaca vulkanik (batu yang telah membeku cepat di permukaan). (11) Mempelajari material-material ini dapat membantu ahli vulkanologi untuk mengerti betapa kerasnya letusan dan seberapa sering gunung meletus disertai ledakan. (12) Ahli vulkanologi dapat memprediksi erupsi gunung berapi dengan menggunakan beberapa teknik. (13) Permukaan gunung akan menjadi panas, karena magma (batu cair bawah tanah yang mengalir keluar sebagai lava ketika gunung berapi meletus) berpindah lebih dekat ke permukaan sebelum erupsi. (14) Ini bisa dipantau dengan alat deteksi pada satelit pengukur panas.
(15) Permukaan gunung berapi bisa naik atau turun selama pergerakan magma di bawah permukaan. (16) Ini bisa terdeteksi di dasar, tetapi juga bisa diukur dari angkasa dengan satelit yang menggunakan radar. (17) Cara kerja deteksi gerakan gunung berapi adalah mempelajari setiap perubahan selama waktu tertentu untuk memantulkan gelombang radio dari satelit ke gunung berapi dan kembali lagi. (18) Waktu ini akan lebih singkat jika gunung berapi menunjukkan kenaikan. (19) Memantau gunung berapi dari angkasa saat ini sudah sering dilakukan. (20) Cara ini lebih aman dan murah dibandingkan harus mendatangi lokasi gunung berapi, terutama jika sedang meletus atau di daerah yang sangat terpencil. (21) Cara lain untuk melihat kapan gunung berapi akan erupsi adalah dengan mengukur gas yang keluar. (22) Ketika magma bergerak ke permukaan, gas keluar dengan cepat dan mendahului magma. (23) Gas ini bisa diukur dari angkasa atau dari daratan. (24) Apabila campuran gas yang berasal dari gunung berapi berubah, ini dapat menunjukkan bahwa magma di bawah sedang bergerak.
(25) Ahli vulkanologi sering memakai dua metode lain untuk melihat apakah gunung akan meletus. (26) Ketika magma bergerak, ia akan menggetarkan daratan, menciptakan jenis gempa bumi yang disebut getaran harmonik. (27) Getaran ini bisa mengindikasi seberapa cepat dan kemana magma sedang bergerak. (28) Metode kedua adalah pengukuran gravitasi. (29) Gravitasi adalah, tentu saja, kekuatan yang menghentikan segala sesuatu lepas dari permukaan Bumi ke luar angkasa. (30) Namun, kekuatan tersebut sedikit menurun jika permukaan menjadi kurang padat. (31) Ini tidak berarti objek akan langsung terbang ke orbit karena perubahannya sangat kecil. (32) Tetapi, bisa diukur dengan alat bernama ‘gravimeters’. (33) Batuan cair memiliki kepadatan yang lebih rendah dibandingkan ketika padat, sehingga area gravitasi yzang lebih rendah pada gunung berapi, terutama jika mereka berubah dari waktu ke waktu, mungkin menunjukkan magma—dan kemungkinan letusan. (34) Dengan mempelajari sejarah gunung berapi dan menggabungkan informasi dari berbagai teknik daratan maupun angkasa, kita bisa memahami dan memperingatkan di waktu yang tepat kepada masyarakat yang tinggal di sekitar gunung sebelum erupsi.
Sumber: The Conversation Indonesia, dengan perubahan
Kata ini pada kalimat (14) merujuk pada ….
(1) Memprediksi gunung berapi meletus sangatlah sulit. (2) Beberapa gunung berapi memiliki erupsi secara konstan, seperti Kilauea di Hawaii. (3) Namun, ada juga yang memiliki jarak ratusan bahkan ribuan tahun antarerupsi. (4) Saat ini, kita dapat memprediksi lebih akurat dibanding 20 tahun yang lalu, berkat pengembangan teknik yang baru atau lebih baik. (5) Pertama, sangat penting untuk mengetahui aktivitas gunung vulkanik di masa lalu karena mereka memiliki perilaku yang berbeda-beda. (6) Para ilmuwan, disebut sebagai ahli vulkanologi, akan mempelajari material hasil letusan gunung berapi tersebut. (7) Apabila meletus perlahan, maka akan membentuk aliran lava, terdiri dari batuan beku. (8) Batuan ini akan mendingin dan menjadi padat untuk membentuk lapisan batuan yang keras. (9) Ada juga gunung berapi yang meletus disertai ledakan. (10) Hasil ledakan ini adalah serpihan bebatuan, kristal, dan kaca vulkanik (batu yang telah membeku cepat di permukaan). (11) Mempelajari material-material ini dapat membantu ahli vulkanologi untuk mengerti betapa kerasnya letusan dan seberapa sering gunung meletus disertai ledakan. (12) Ahli vulkanologi dapat memprediksi erupsi gunung berapi dengan menggunakan beberapa teknik. (13) Permukaan gunung akan menjadi panas, karena magma (batu cair bawah tanah yang mengalir keluar sebagai lava ketika gunung berapi meletus) berpindah lebih dekat ke permukaan sebelum erupsi. (14) Ini bisa dipantau dengan alat deteksi pada satelit pengukur panas.
(15) Permukaan gunung berapi bisa naik atau turun selama pergerakan magma di bawah permukaan. (16) Ini bisa terdeteksi di dasar, tetapi juga bisa diukur dari angkasa dengan satelit yang menggunakan radar. (17) Cara kerja deteksi gerakan gunung berapi adalah mempelajari setiap perubahan selama waktu tertentu untuk memantulkan gelombang radio dari satelit ke gunung berapi dan kembali lagi. (18) Waktu ini akan lebih singkat jika gunung berapi menunjukkan kenaikan. (19) Memantau gunung berapi dari angkasa saat ini sudah sering dilakukan. (20) Cara ini lebih aman dan murah dibandingkan harus mendatangi lokasi gunung berapi, terutama jika sedang meletus atau di daerah yang sangat terpencil. (21) Cara lain untuk melihat kapan gunung berapi akan erupsi adalah dengan mengukur gas yang keluar. (22) Ketika magma bergerak ke permukaan, gas keluar dengan cepat dan mendahului magma. (23) Gas ini bisa diukur dari angkasa atau dari daratan. (24) Apabila campuran gas yang berasal dari gunung berapi berubah, ini dapat menunjukkan bahwa magma di bawah sedang bergerak.
(25) Ahli vulkanologi sering memakai dua metode lain untuk melihat apakah gunung akan meletus. (26) Ketika magma bergerak, ia akan menggetarkan daratan, menciptakan jenis gempa bumi yang disebut getaran harmonik. (27) Getaran ini bisa mengindikasi seberapa cepat dan kemana magma sedang bergerak. (28) Metode kedua adalah pengukuran gravitasi. (29) Gravitasi adalah, tentu saja, kekuatan yang menghentikan segala sesuatu lepas dari permukaan Bumi ke luar angkasa. (30) Namun, kekuatan tersebut sedikit menurun jika permukaan menjadi kurang padat. (31) Ini tidak berarti objek akan langsung terbang ke orbit karena perubahannya sangat kecil. (32) Tetapi, bisa diukur dengan alat bernama ‘gravimeters’. (33) Batuan cair memiliki kepadatan yang lebih rendah dibandingkan ketika padat, sehingga area gravitasi yzang lebih rendah pada gunung berapi, terutama jika mereka berubah dari waktu ke waktu, mungkin menunjukkan magma—dan kemungkinan letusan. (34) Dengan mempelajari sejarah gunung berapi dan menggabungkan informasi dari berbagai teknik daratan maupun angkasa, kita bisa memahami dan memperingatkan di waktu yang tepat kepada masyarakat yang tinggal di sekitar gunung sebelum erupsi.
Sumber: The Conversation Indonesia, dengan perubahan
Berikut ini yang bukan merupakan sinonim dari kata konstan pada kalimat (2) adalah ….
(1) Memprediksi gunung berapi meletus sangatlah sulit. (2) Beberapa gunung berapi memiliki erupsi secara konstan, seperti Kilauea di Hawaii. (3) Namun, ada juga yang memiliki jarak ratusan bahkan ribuan tahun antarerupsi. (4) Saat ini, kita dapat memprediksi lebih akurat dibanding 20 tahun yang lalu, berkat pengembangan teknik yang baru atau lebih baik. (5) Pertama, sangat penting untuk mengetahui aktivitas gunung vulkanik di masa lalu karena mereka memiliki perilaku yang berbeda-beda. (6) Para ilmuwan, disebut sebagai ahli vulkanologi, akan mempelajari material hasil letusan gunung berapi tersebut. (7) Apabila meletus perlahan, maka akan membentuk aliran lava, terdiri dari batuan beku. (8) Batuan ini akan mendingin dan menjadi padat untuk membentuk lapisan batuan yang keras. (9) Ada juga gunung berapi yang meletus disertai ledakan. (10) Hasil ledakan ini adalah serpihan bebatuan, kristal, dan kaca vulkanik (batu yang telah membeku cepat di permukaan). (11) Mempelajari material-material ini dapat membantu ahli vulkanologi untuk mengerti betapa kerasnya letusan dan seberapa sering gunung meletus disertai ledakan. (12) Ahli vulkanologi dapat memprediksi erupsi gunung berapi dengan menggunakan beberapa teknik. (13) Permukaan gunung akan menjadi panas, karena magma (batu cair bawah tanah yang mengalir keluar sebagai lava ketika gunung berapi meletus) berpindah lebih dekat ke permukaan sebelum erupsi. (14) Ini bisa dipantau dengan alat deteksi pada satelit pengukur panas.
(15) Permukaan gunung berapi bisa naik atau turun selama pergerakan magma di bawah permukaan. (16) Ini bisa terdeteksi di dasar, tetapi juga bisa diukur dari angkasa dengan satelit yang menggunakan radar. (17) Cara kerja deteksi gerakan gunung berapi adalah mempelajari setiap perubahan selama waktu tertentu untuk memantulkan gelombang radio dari satelit ke gunung berapi dan kembali lagi. (18) Waktu ini akan lebih singkat jika gunung berapi menunjukkan kenaikan. (19) Memantau gunung berapi dari angkasa saat ini sudah sering dilakukan. (20) Cara ini lebih aman dan murah dibandingkan harus mendatangi lokasi gunung berapi, terutama jika sedang meletus atau di daerah yang sangat terpencil. (21) Cara lain untuk melihat kapan gunung berapi akan erupsi adalah dengan mengukur gas yang keluar. (22) Ketika magma bergerak ke permukaan, gas keluar dengan cepat dan mendahului magma. (23) Gas ini bisa diukur dari angkasa atau dari daratan. (24) Apabila campuran gas yang berasal dari gunung berapi berubah, ini dapat menunjukkan bahwa magma di bawah sedang bergerak.
(25) Ahli vulkanologi sering memakai dua metode lain untuk melihat apakah gunung akan meletus. (26) Ketika magma bergerak, ia akan menggetarkan daratan, menciptakan jenis gempa bumi yang disebut getaran harmonik. (27) Getaran ini bisa mengindikasi seberapa cepat dan kemana magma sedang bergerak. (28) Metode kedua adalah pengukuran gravitasi. (29) Gravitasi adalah, tentu saja, kekuatan yang menghentikan segala sesuatu lepas dari permukaan Bumi ke luar angkasa. (30) Namun, kekuatan tersebut sedikit menurun jika permukaan menjadi kurang padat. (31) Ini tidak berarti objek akan langsung terbang ke orbit karena perubahannya sangat kecil. (32) Tetapi, bisa diukur dengan alat bernama ‘gravimeters’. (33) Batuan cair memiliki kepadatan yang lebih rendah dibandingkan ketika padat, sehingga area gravitasi yzang lebih rendah pada gunung berapi, terutama jika mereka berubah dari waktu ke waktu, mungkin menunjukkan magma—dan kemungkinan letusan. (34) Dengan mempelajari sejarah gunung berapi dan menggabungkan informasi dari berbagai teknik daratan maupun angkasa, kita bisa memahami dan memperingatkan di waktu yang tepat kepada masyarakat yang tinggal di sekitar gunung sebelum erupsi.
Sumber: The Conversation Indonesia, dengan perubahan
Informasi mengenai pentingnya mempelajari aktivitas gunung vulkanik terdapat pada kalimat ….
(1) Memprediksi gunung berapi meletus sangatlah sulit. (2) Beberapa gunung berapi memiliki erupsi secara konstan, seperti Kilauea di Hawaii. (3) Namun, ada juga yang memiliki jarak ratusan bahkan ribuan tahun antarerupsi. (4) Saat ini, kita dapat memprediksi lebih akurat dibanding 20 tahun yang lalu, berkat pengembangan teknik yang baru atau lebih baik. (5) Pertama, sangat penting untuk mengetahui aktivitas gunung vulkanik di masa lalu karena mereka memiliki perilaku yang berbeda-beda. (6) Para ilmuwan, disebut sebagai ahli vulkanologi, akan mempelajari material hasil letusan gunung berapi tersebut. (7) Apabila meletus perlahan, maka akan membentuk aliran lava, terdiri dari batuan beku. (8) Batuan ini akan mendingin dan menjadi padat untuk membentuk lapisan batuan yang keras. (9) Ada juga gunung berapi yang meletus disertai ledakan. (10) Hasil ledakan ini adalah serpihan bebatuan, kristal, dan kaca vulkanik (batu yang telah membeku cepat di permukaan). (11) Mempelajari material-material ini dapat membantu ahli vulkanologi untuk mengerti betapa kerasnya letusan dan seberapa sering gunung meletus disertai ledakan. (12) Ahli vulkanologi dapat memprediksi erupsi gunung berapi dengan menggunakan beberapa teknik. (13) Permukaan gunung akan menjadi panas, karena magma (batu cair bawah tanah yang mengalir keluar sebagai lava ketika gunung berapi meletus) berpindah lebih dekat ke permukaan sebelum erupsi. (14) Ini bisa dipantau dengan alat deteksi pada satelit pengukur panas.
(15) Permukaan gunung berapi bisa naik atau turun selama pergerakan magma di bawah permukaan. (16) Ini bisa terdeteksi di dasar, tetapi juga bisa diukur dari angkasa dengan satelit yang menggunakan radar. (17) Cara kerja deteksi gerakan gunung berapi adalah mempelajari setiap perubahan selama waktu tertentu untuk memantulkan gelombang radio dari satelit ke gunung berapi dan kembali lagi. (18) Waktu ini akan lebih singkat jika gunung berapi menunjukkan kenaikan. (19) Memantau gunung berapi dari angkasa saat ini sudah sering dilakukan. (20) Cara ini lebih aman dan murah dibandingkan harus mendatangi lokasi gunung berapi, terutama jika sedang meletus atau di daerah yang sangat terpencil. (21) Cara lain untuk melihat kapan gunung berapi akan erupsi adalah dengan mengukur gas yang keluar. (22) Ketika magma bergerak ke permukaan, gas keluar dengan cepat dan mendahului magma. (23) Gas ini bisa diukur dari angkasa atau dari daratan. (24) Apabila campuran gas yang berasal dari gunung berapi berubah, ini dapat menunjukkan bahwa magma di bawah sedang bergerak.
(25) Ahli vulkanologi sering memakai dua metode lain untuk melihat apakah gunung akan meletus. (26) Ketika magma bergerak, ia akan menggetarkan daratan, menciptakan jenis gempa bumi yang disebut getaran harmonik. (27) Getaran ini bisa mengindikasi seberapa cepat dan kemana magma sedang bergerak. (28) Metode kedua adalah pengukuran gravitasi. (29) Gravitasi adalah, tentu saja, kekuatan yang menghentikan segala sesuatu lepas dari permukaan Bumi ke luar angkasa. (30) Namun, kekuatan tersebut sedikit menurun jika permukaan menjadi kurang padat. (31) Ini tidak berarti objek akan langsung terbang ke orbit karena perubahannya sangat kecil. (32) Tetapi, bisa diukur dengan alat bernama ‘gravimeters’. (33) Batuan cair memiliki kepadatan yang lebih rendah dibandingkan ketika padat, sehingga area gravitasi yzang lebih rendah pada gunung berapi, terutama jika mereka berubah dari waktu ke waktu, mungkin menunjukkan magma—dan kemungkinan letusan. (34) Dengan mempelajari sejarah gunung berapi dan menggabungkan informasi dari berbagai teknik daratan maupun angkasa, kita bisa memahami dan memperingatkan di waktu yang tepat kepada masyarakat yang tinggal di sekitar gunung sebelum erupsi.
Sumber: The Conversation Indonesia, dengan perubahan
Kata erupsi memiliki makna ….
(1) Pria itu terjaga menjelang pukul 7 pagi. (2) Ia mengenakan jubah merah yang biasa disebutnya “jubah kaisar”, lalu mengamati istrinya, Mary, yang pulas dalam lindungan selimut. (3) Pria itu sadar penglihatannya benar-benar telah memburuk dan pikirannya, berkat demensia dan terapi setrum, tidak lagi dapat diandalkan, tapi pagi itu ia tahu ia mencintai istrinya. (4) Ia ingat bagaimana mereka berjumpa, saling jatuh cinta dan meninggalkan pasangan masing-masing untuk bersama.
(5) Diiringi bunyi napasnya sendiri yang berat tetapi lembut, pria itu berpaling. (6) Ia [turun] anak-anak tangga, [ambil] shotgun 12 gauge laras ganda yang kerap ia pakai berburu merpati, lalu keluar ke beranda. (7) Saat itu awal Juli dan langit pias dan angin hanya lewat sesekali. (8) Pria itu mencium bau rumput dan logam bergemuk. (9) Chamber diisi dua butir peluru. (10) Ujung laras ditempelkan pada kening. (11) Pelatuk didekatkan ke ibu jari.
(12) “Apa yang diinginkan orang?” tanya pria itu kepada sahabat yang kelak menuliskan riwayat hidupnya, A.E. Hotchner, beberapa pekan sebelum pagi itu. (13) “Kesehatan, pekerjaan yang lancar, keriaan bersama kawan-kawan, kenikmatan di ranjang. (14) Dan aku tidak lagi punya semua itu, kau tahu. (15) Tidak satu pun.”
(16) Ia yang senang menutup surat-surat pribadinya dengan frase il faut d’abord durer atau “di atas segalanya, orang mesti bertahan” itu memutuskan untuk berhenti menjelang usia 62. (17) Namun, tidak seperti Sayid Hamid Benengeli dalam sebuah sajak Goenawan Mohamad yang “membuat tanda terakhir dengan dawat di kertasnya, seperti sebuah titik, seperti melankoli”, Ernest Hemingway memilih berhenti diiringi dentam. (18) Pada 2 Juli 1961, di dinding depan rumahnya, ia membuat tanda terakhir dengan darah, otak, dan serpihan batok kepala.
(19) Hemingway menerbitkan tujuh novel, enam kumpulan cerita pendek, dan dua karya nonfiksi semasa hidupnya. (20) Naskah-naskahnya yang lain, termasuk memoar tentang masa mudanya di Paris, A Moveable Feast, terbit di kemudian hari secara anumerta.
(21) Kisah hidup Hemingway, mulai dari masa kanak-kanak dalam keluarga disfungsional (dengan ayah yang kasar dan ibu yang senang mendandani dia seperti anak perempuan), rupa-rupa petualangan, hingga maut yang ia renggut dengan gaya, adalah bahan yang dibicarakan orang sampai kini. (22) Namun, peninggalan terpenting pria yang selamat dari dua perang dunia dan dua kecelakaan pesawat dan tiga perceraian itu tentu bukan riwayat hidupnya. (23) “Kau tahu, Bo, kau bukan tokoh dalam tragedi. (24) Begitu juga aku. (25) Kita adalah penulis dan urusan kita adalah menulis,” ujar Hemingway dalam suratnya untuk F. Scott Fitzgerald.
Sumber: tirto.id
Kata anumerta pada kalimat (19) memiliki makna ….
(1) Pria itu terjaga menjelang pukul 7 pagi. (2) Ia mengenakan jubah merah yang biasa disebutnya “jubah kaisar”, lalu mengamati istrinya, Mary, yang pulas dalam lindungan selimut. (3) Pria itu sadar penglihatannya benar-benar telah memburuk dan pikirannya, berkat demensia dan terapi setrum, tidak lagi dapat diandalkan, tapi pagi itu ia tahu ia mencintai istrinya. (4) Ia ingat bagaimana mereka berjumpa, saling jatuh cinta dan meninggalkan pasangan masing-masing untuk bersama.
(5) Diiringi bunyi napasnya sendiri yang berat tetapi lembut, pria itu berpaling. (6) Ia [turun] anak-anak tangga, [ambil] shotgun 12 gauge laras ganda yang kerap ia pakai berburu merpati, lalu keluar ke beranda. (7) Saat itu awal Juli dan langit pias dan angin hanya lewat sesekali. (8) Pria itu mencium bau rumput dan logam bergemuk. (9) Chamber diisi dua butir peluru. (10) Ujung laras ditempelkan pada kening. (11) Pelatuk didekatkan ke ibu jari.
(12) “Apa yang diinginkan orang?” tanya pria itu kepada sahabat yang kelak menuliskan riwayat hidupnya, A.E. Hotchner, beberapa pekan sebelum pagi itu. (13) “Kesehatan, pekerjaan yang lancar, keriaan bersama kawan-kawan, kenikmatan di ranjang. (14) Dan aku tidak lagi punya semua itu, kau tahu. (15) Tidak satu pun.”
(16) Ia yang senang menutup surat-surat pribadinya dengan frase il faut d’abord durer atau “di atas segalanya, orang mesti bertahan” itu memutuskan untuk berhenti menjelang usia 62. (17) Namun, tidak seperti Sayid Hamid Benengeli dalam sebuah sajak Goenawan Mohamad yang “membuat tanda terakhir dengan dawat di kertasnya, seperti sebuah titik, seperti melankoli”, Ernest Hemingway memilih berhenti diiringi dentam. (18) Pada 2 Juli 1961, di dinding depan rumahnya, ia membuat tanda terakhir dengan darah, otak, dan serpihan batok kepala.
(19) Hemingway menerbitkan tujuh novel, enam kumpulan cerita pendek, dan dua karya nonfiksi semasa hidupnya. (20) Naskah-naskahnya yang lain, termasuk memoar tentang masa mudanya di Paris, A Moveable Feast, terbit di kemudian hari secara anumerta.
(21) Kisah hidup Hemingway, mulai dari masa kanak-kanak dalam keluarga disfungsional (dengan ayah yang kasar dan ibu yang senang mendandani dia seperti anak perempuan), rupa-rupa petualangan, hingga maut yang ia renggut dengan gaya, adalah bahan yang dibicarakan orang sampai kini. (22) Namun, peninggalan terpenting pria yang selamat dari dua perang dunia dan dua kecelakaan pesawat dan tiga perceraian itu tentu bukan riwayat hidupnya. (23) “Kau tahu, Bo, kau bukan tokoh dalam tragedi. (24) Begitu juga aku. (25) Kita adalah penulis dan urusan kita adalah menulis,” ujar Hemingway dalam suratnya untuk F. Scott Fitzgerald.
Sumber: tirto.id
Kata berimbuhan yang tepat untuk melengkapi kalimat (6) adalah ….
(1) Pria itu terjaga menjelang pukul 7 pagi. (2) Ia mengenakan jubah merah yang biasa disebutnya “jubah kaisar”, lalu mengamati istrinya, Mary, yang pulas dalam lindungan selimut. (3) Pria itu sadar penglihatannya benar-benar telah memburuk dan pikirannya, berkat demensia dan terapi setrum, tidak lagi dapat diandalkan, tapi pagi itu ia tahu ia mencintai istrinya. (4) Ia ingat bagaimana mereka berjumpa, saling jatuh cinta dan meninggalkan pasangan masing-masing untuk bersama.
(5) Diiringi bunyi napasnya sendiri yang berat tetapi lembut, pria itu berpaling. (6) Ia [turun] anak-anak tangga, [ambil] shotgun 12 gauge laras ganda yang kerap ia pakai berburu merpati, lalu keluar ke beranda. (7) Saat itu awal Juli dan langit pias dan angin hanya lewat sesekali. (8) Pria itu mencium bau rumput dan logam bergemuk. (9) Chamber diisi dua butir peluru. (10) Ujung laras ditempelkan pada kening. (11) Pelatuk didekatkan ke ibu jari.
(12) “Apa yang diinginkan orang?” tanya pria itu kepada sahabat yang kelak menuliskan riwayat hidupnya, A.E. Hotchner, beberapa pekan sebelum pagi itu. (13) “Kesehatan, pekerjaan yang lancar, keriaan bersama kawan-kawan, kenikmatan di ranjang. (14) Dan aku tidak lagi punya semua itu, kau tahu. (15) Tidak satu pun.”
(16) Ia yang senang menutup surat-surat pribadinya dengan frase il faut d’abord durer atau “di atas segalanya, orang mesti bertahan” itu memutuskan untuk berhenti menjelang usia 62. (17) Namun, tidak seperti Sayid Hamid Benengeli dalam sebuah sajak Goenawan Mohamad yang “membuat tanda terakhir dengan dawat di kertasnya, seperti sebuah titik, seperti melankoli”, Ernest Hemingway memilih berhenti diiringi dentam. (18) Pada 2 Juli 1961, di dinding depan rumahnya, ia membuat tanda terakhir dengan darah, otak, dan serpihan batok kepala.
(19) Hemingway menerbitkan tujuh novel, enam kumpulan cerita pendek, dan dua karya nonfiksi semasa hidupnya. (20) Naskah-naskahnya yang lain, termasuk memoar tentang masa mudanya di Paris, A Moveable Feast, terbit di kemudian hari secara anumerta.
(21) Kisah hidup Hemingway, mulai dari masa kanak-kanak dalam keluarga disfungsional (dengan ayah yang kasar dan ibu yang senang mendandani dia seperti anak perempuan), rupa-rupa petualangan, hingga maut yang ia renggut dengan gaya, adalah bahan yang dibicarakan orang sampai kini. (22) Namun, peninggalan terpenting pria yang selamat dari dua perang dunia dan dua kecelakaan pesawat dan tiga perceraian itu tentu bukan riwayat hidupnya. (23) “Kau tahu, Bo, kau bukan tokoh dalam tragedi. (24) Begitu juga aku. (25) Kita adalah penulis dan urusan kita adalah menulis,” ujar Hemingway dalam suratnya untuk F. Scott Fitzgerald.
Sumber: tirto.id
Pernyataan yang tidak sesuai dengan teks di atas adalah ….
(1) Pria itu terjaga menjelang pukul 7 pagi. (2) Ia mengenakan jubah merah yang biasa disebutnya “jubah kaisar”, lalu mengamati istrinya, Mary, yang pulas dalam lindungan selimut. (3) Pria itu sadar penglihatannya benar-benar telah memburuk dan pikirannya, berkat demensia dan terapi setrum, tidak lagi dapat diandalkan, tapi pagi itu ia tahu ia mencintai istrinya. (4) Ia ingat bagaimana mereka berjumpa, saling jatuh cinta dan meninggalkan pasangan masing-masing untuk bersama.
(5) Diiringi bunyi napasnya sendiri yang berat tetapi lembut, pria itu berpaling. (6) Ia [turun] anak-anak tangga, [ambil] shotgun 12 gauge laras ganda yang kerap ia pakai berburu merpati, lalu keluar ke beranda. (7) Saat itu awal Juli dan langit pias dan angin hanya lewat sesekali. (8) Pria itu mencium bau rumput dan logam bergemuk. (9) Chamber diisi dua butir peluru. (10) Ujung laras ditempelkan pada kening. (11) Pelatuk didekatkan ke ibu jari.
(12) “Apa yang diinginkan orang?” tanya pria itu kepada sahabat yang kelak menuliskan riwayat hidupnya, A.E. Hotchner, beberapa pekan sebelum pagi itu. (13) “Kesehatan, pekerjaan yang lancar, keriaan bersama kawan-kawan, kenikmatan di ranjang. (14) Dan aku tidak lagi punya semua itu, kau tahu. (15) Tidak satu pun.”
(16) Ia yang senang menutup surat-surat pribadinya dengan frase il faut d’abord durer atau “di atas segalanya, orang mesti bertahan” itu memutuskan untuk berhenti menjelang usia 62. (17) Namun, tidak seperti Sayid Hamid Benengeli dalam sebuah sajak Goenawan Mohamad yang “membuat tanda terakhir dengan dawat di kertasnya, seperti sebuah titik, seperti melankoli”, Ernest Hemingway memilih berhenti diiringi dentam. (18) Pada 2 Juli 1961, di dinding depan rumahnya, ia membuat tanda terakhir dengan darah, otak, dan serpihan batok kepala.
(19) Hemingway menerbitkan tujuh novel, enam kumpulan cerita pendek, dan dua karya nonfiksi semasa hidupnya. (20) Naskah-naskahnya yang lain, termasuk memoar tentang masa mudanya di Paris, A Moveable Feast, terbit di kemudian hari secara anumerta.
(21) Kisah hidup Hemingway, mulai dari masa kanak-kanak dalam keluarga disfungsional (dengan ayah yang kasar dan ibu yang senang mendandani dia seperti anak perempuan), rupa-rupa petualangan, hingga maut yang ia renggut dengan gaya, adalah bahan yang dibicarakan orang sampai kini. (22) Namun, peninggalan terpenting pria yang selamat dari dua perang dunia dan dua kecelakaan pesawat dan tiga perceraian itu tentu bukan riwayat hidupnya. (23) “Kau tahu, Bo, kau bukan tokoh dalam tragedi. (24) Begitu juga aku. (25) Kita adalah penulis dan urusan kita adalah menulis,” ujar Hemingway dalam suratnya untuk F. Scott Fitzgerald.
Sumber: tirto.id
Kalimat di bawah ini menggunakan tanda koma (,) untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi, kecuali ….
(1) Pria itu terjaga menjelang pukul 7 pagi. (2) Ia mengenakan jubah merah yang biasa disebutnya “jubah kaisar”, lalu mengamati istrinya, Mary, yang pulas dalam lindungan selimut. (3) Pria itu sadar penglihatannya benar-benar telah memburuk dan pikirannya, berkat demensia dan terapi setrum, tidak lagi dapat diandalkan, tapi pagi itu ia tahu ia mencintai istrinya. (4) Ia ingat bagaimana mereka berjumpa, saling jatuh cinta dan meninggalkan pasangan masing-masing untuk bersama.
(5) Diiringi bunyi napasnya sendiri yang berat tetapi lembut, pria itu berpaling. (6) Ia [turun] anak-anak tangga, [ambil] shotgun 12 gauge laras ganda yang kerap ia pakai berburu merpati, lalu keluar ke beranda. (7) Saat itu awal Juli dan langit pias dan angin hanya lewat sesekali. (8) Pria itu mencium bau rumput dan logam bergemuk. (9) Chamber diisi dua butir peluru. (10) Ujung laras ditempelkan pada kening. (11) Pelatuk didekatkan ke ibu jari.
(12) “Apa yang diinginkan orang?” tanya pria itu kepada sahabat yang kelak menuliskan riwayat hidupnya, A.E. Hotchner, beberapa pekan sebelum pagi itu. (13) “Kesehatan, pekerjaan yang lancar, keriaan bersama kawan-kawan, kenikmatan di ranjang. (14) Dan aku tidak lagi punya semua itu, kau tahu. (15) Tidak satu pun.”
(16) Ia yang senang menutup surat-surat pribadinya dengan frase il faut d’abord durer atau “di atas segalanya, orang mesti bertahan” itu memutuskan untuk berhenti menjelang usia 62. (17) Namun, tidak seperti Sayid Hamid Benengeli dalam sebuah sajak Goenawan Mohamad yang “membuat tanda terakhir dengan dawat di kertasnya, seperti sebuah titik, seperti melankoli”, Ernest Hemingway memilih berhenti diiringi dentam. (18) Pada 2 Juli 1961, di dinding depan rumahnya, ia membuat tanda terakhir dengan darah, otak, dan serpihan batok kepala.
(19) Hemingway menerbitkan tujuh novel, enam kumpulan cerita pendek, dan dua karya nonfiksi semasa hidupnya. (20) Naskah-naskahnya yang lain, termasuk memoar tentang masa mudanya di Paris, A Moveable Feast, terbit di kemudian hari secara anumerta.
(21) Kisah hidup Hemingway, mulai dari masa kanak-kanak dalam keluarga disfungsional (dengan ayah yang kasar dan ibu yang senang mendandani dia seperti anak perempuan), rupa-rupa petualangan, hingga maut yang ia renggut dengan gaya, adalah bahan yang dibicarakan orang sampai kini. (22) Namun, peninggalan terpenting pria yang selamat dari dua perang dunia dan dua kecelakaan pesawat dan tiga perceraian itu tentu bukan riwayat hidupnya. (23) “Kau tahu, Bo, kau bukan tokoh dalam tragedi. (24) Begitu juga aku. (25) Kita adalah penulis dan urusan kita adalah menulis,” ujar Hemingway dalam suratnya untuk F. Scott Fitzgerald.
Sumber: tirto.id
Jika judul teks di atas adalah “Ernest Hemingway: Bengawan yang Menciptakan Banyak Sungai Lain”, topik yang tepat untuk melanjutkan teks di atas adalah ….
Putra membeli 20 ekor kambing dengan harga total a. Kambing tersebut kemudian dijual seharga 25% lebih mahal dari pada harga belinya. Jika harga awal semua kambing sama, maka harga dari setiap kambing yang dijual adalah….
Lois dan Betari sama-sama bekerja membuat kebab dengan kecepatan yang berbeda.
(1) Betari membuat 5 kebab per menit, sedangkan Lois membuat 600 kebab per jam.
(2) Jika laju Betari bertambah 40%, lajunya menjadi 15% lebih cepat dari laju Lois.
Apakah laju Betari lebih cepat dari laju Lois?
Jumlah semua bilangan bulat antara 1 sampai 100 yang habis dibagi 6 tetapi tidak habis dibagi 8 adalah …
Terdapat dua kotak yang masing – masing berisi 125 kelereng. Pada kotak I terdapat 40 kelereng bening, sedangkan pada kotak II terdapat 50 kelereng bening. Diambil masing – masing satu kelereng dari tiap kotak. Berapa peluang terambilnya minimal satu kelereng bening?
Diberikan barisan geometri dengan suku pertama 2. Berapa jumlah 5 suku pertama?
(1) Jumlah tak hingga deret geometri tersebut adalah 3.
(2) Jumlah 5 suku pertama tidak lebih dari 3.
Karena pandemi, suatu perusahaan menerapkan kerja shift ganjil – genap untuk karyawannya dari hari Senin sampai Jumat. Seorang pekerja mendapat jadwal bekerja setiap tanggal genap. Diketahui tanggal 30 November adalah hari Minggu. Jika tanggal 24 dan 25 Desember adalah hari libur, maka berapa kali pekerja tersebut masuk pada bulan Desember?
Diketahui dua garis g dan h mempunyai gradien 2 dan 3. Garis g memotong sumbu y di (0, a) dan garis h memotong sumbu y di titik (0, b). Kedua garis tersebut memotong sumbu x di satu titik. Berapa a + b?
Diberikan 10 titik sembarang yang tidak segaris. Banyak segitiga yang dapat dibentuk dari titik – titik tersebut adalah …
Pada tahun 90-an, terdapat permainan kartu yang viral bergambar monster. Kartu tersebut mempunyai dua sisi, bagian depan bergambar monster dan bagian belakang polos. Parjo dan Bejo masing – masing tos kartu mereka bersamaan. Salah satu dari mereka dikatakan menang jika kartunya muncul gambar monster sedangkan kartu lawannya muncul polos. Berapa peluang Parjo menang dua kali berturut – turut?
Mall A menerapkan tarif parkir mobil dengan rincian Rp 15.000,- untuk dua jam pertama dan Rp 2.500,- untuk setiap jam berikutnya. Mall B menerapkan tarif parkir mobil Rp 3.750,- per jam. Jika x adalah tarif parkir mobil di Mall A selama 8 jam dan y tarif parkir mobil di Mall B selama 8 jam maka …
(1) Transaksi layanan digital bank melonjak pada tahun lalu, terdongkrak perubahan kebiasaan masyarakat yang beralih ke berbelanja online. (2) Bank pun menyiapkan strategi untuk mendorong lini bisnis ini. (3) Ekonom memperkirakan, persaingan antara bank dan teknologi finansial (fintech) akan mengetat. (4) Berdasarkan studi Facebook dan Bain and Company, jumlah konsumen digital di Indonesia diperkirakan naik dari 119 juta pada 2019 menjadi 137 juta tahun lalu. (5) Persentasenya pun melonjak dari 58% menjadi 68% terhadap total populasi. (6) Jika tidak beralih, bank akan kalah saing dengan perusahaan sejenis maupun fintech yang masif mengadopsi teknologi. Walaupun, sejauh ini menurutnya fintech masih sulit menyaingi bank.
Pernyataan yang sesuai dengan tabel di atas yaitu ….
(1) Transaksi layanan digital bank melonjak pada tahun lalu, terdongkrak perubahan kebiasaan masyarakat yang beralih ke berbelanja online. (2) Bank pun menyiapkan strategi untuk mendorong lini bisnis ini. (3) Ekonom memperkirakan, persaingan antara bank dan teknologi finansial (fintech) akan mengetat. (4) Berdasarkan studi Facebook dan Bain and Company, jumlah konsumen digital di Indonesia diperkirakan naik dari 119 juta pada 2019 menjadi 137 juta tahun lalu. (5) Persentasenya pun melonjak dari 58% menjadi 68% terhadap total populasi. (6) Jika tidak beralih, bank akan kalah saing dengan perusahaan sejenis maupun fintech yang masif mengadopsi teknologi. Walaupun, sejauh ini menurutnya fintech masih sulit menyaingi bank.
Pernyataan yang sesuai dengan diagram di atas adalah ….
(1) Transaksi layanan digital bank melonjak pada tahun lalu, terdongkrak perubahan kebiasaan masyarakat yang beralih ke berbelanja online. (2) Bank pun menyiapkan strategi untuk mendorong lini bisnis ini. (3) Ekonom memperkirakan, persaingan antara bank dan teknologi finansial (fintech) akan mengetat. (4) Berdasarkan studi Facebook dan Bain and Company, jumlah konsumen digital di Indonesia diperkirakan naik dari 119 juta pada 2019 menjadi 137 juta tahun lalu. (5) Persentasenya pun melonjak dari 58% menjadi 68% terhadap total populasi. (6) Jika tidak beralih, bank akan kalah saing dengan perusahaan sejenis maupun fintech yang masif mengadopsi teknologi. Walaupun, sejauh ini menurutnya fintech masih sulit menyaingi bank.
Menurut tabel di atas, isi paragraf yang tidak sesuai adalah ….
(1) Transaksi layanan digital bank melonjak pada tahun lalu, terdongkrak perubahan kebiasaan masyarakat yang beralih ke berbelanja online. (2) Bank pun menyiapkan strategi untuk mendorong lini bisnis ini. (3) Ekonom memperkirakan, persaingan antara bank dan teknologi finansial (fintech) akan mengetat. (4) Berdasarkan studi Facebook dan Bain and Company, jumlah konsumen digital di Indonesia diperkirakan naik dari 119 juta pada 2019 menjadi 137 juta tahun lalu. (5) Persentasenya pun melonjak dari 58% menjadi 68% terhadap total populasi. (6) Jika tidak beralih, bank akan kalah saing dengan perusahaan sejenis maupun fintech yang masif mengadopsi teknologi. Walaupun, sejauh ini menurutnya fintech masih sulit menyaingi bank.
Menurut diagram di atas, isi paragraf yang tidak sesuai adalah ….
(1) Keselamatan, keamanan dan kenyamanan transportasi merupakan hal terpenting bagi penumpang dan pengemudi. (2) Sebab itu, Grab, sebagai penyedia layanan transportasi berbasis teknologi, menempatkan tiga hal tersebut sebagai prioritas utama dan bekerja sama dengan pemerintah dalam mengimplementasikan “zero tolerance” atas semua bentuk kekerasan terhadap penumpang dan mitra pengemudi. (3) Adalah Tirza R. Munusamy, Director of Central Public Affairs Grab Indonesia, perempuan muda di balik Grab yang selama ini sibuk mensinergikan regulasi pemerintah dengan kebijakan perusahaan. (4) Selain itu, ia membantu perusahaan dalam membina hubungan berkesinambungan dengan pemangku kepentingan, yang mencakup komunitas, organisasi, lembaga swadaya masyarakat, dan tentunya pemerintah Indonesia.
(5) Pemegang gelar Master of Public Administration dari Harvard Kennedy School ini menilai bahwa kolaborasi tetap menjadi kunci keberhasilan di era digital. (6) “Sektor swasta tidak bisa berdiri sendiri, begitu pula pemerintah. (7) Masing-masing pihak memiliki program yang berdampak positif bagi masyarakat, jadi lebih baik kita berkolaborasi sehingga kita bisa bersama-sama menghadirkan manfaat teknologi di kehidupan sehari-hari semua orang,” ujar Tirza. (8) Di Grab, Tirza memberikan perhatian khusus pada keamanan yang merupakan inti, atau yang ia sebut sebagai DNA, perusahaan. (9) Ia mengatakan bahwa sejak hadir di Indonesia, Grab sudah mengimplementasikan kebijakan “zero tolerance” atas semua bentuk kekerasan dan pelecehan seksual terhadap penumpang dan mitra pengemudi. (10) Tirza menambahkan bahwa kemitraan strategis dengan berbagai lembaga pemerintah dan masyarakat yang kredibel, mulai dari Komnas Perempuan, Forum Pengada Layanan, hingga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, memungkinkan Grab untuk mendapatkan masukan berharga dari para ahli agar dapat merancang dan menerapkan kebijakan perusahaan yang solid terkait kekerasan dan pelecehan seksual.
(11) Berikut adalah empat langkah Grab untuk memastikan keamanan penumpang dan mitra pengemudi Teknologi Pendukung keamanan Safety Centre, fitur keselamatan terpadu yang bisa membagikan rute perjalanan secara real time dan melakukan pelaporan insiden ke Unit Reaksi Cepat Grab Number Masking, fitur penyamaran nomor telepon untuk menjaga privasi penumpang maupun mitra pengemudi Face Verification, fitur verifikasi mitra pengemudi untuk memastikan identitas Incident Response Team (IRT) GrabSupport – yang dilatih khusus oleh Yayasan Pulih untuk menerima pengaduan dan beroperasi selama 24 jam. (12) Seleksi dan Onboarding Mitra Pengemudi Grab menyeleksi mitra pengemudi dengan hati-hati. (13) Dengan prinsip know your customer, Grab selalu meneliti latar belakang calon mitra pengemudi lewat pengecekan dokumen dan berkas fisik. (14) Selain itu, Grab memberikan pembekalan online bagi calon mitra pengemudi, selain tes mengemudi untuk menguji kecakapan berkendara. (15) Pencegahan, bekerja sama dengan Komnas Perempuan, Grab rutin memberikan pelatihan mengenai HAM, gender, seksualitas, dan kekerasan seksual secara offline dan online melalui GrabAcademy kepada mitra pengemudi.
(16) Agar bahan mudah dipahami, Grab menggunakan video-video pendek dan menerapkan konsep role play, yang kemudian disertai pertanyaan-pertanyaan atau kuis di akhir sesi, saat melakukan pelatihan. (17) Bahan pembahasan saat latihan pun diambil dari situasi yang kemungkinan dihadapi oleh mitra pengemudi, misalnya apakah pengemudi GrabCar diperbolehkan untuk membangunkan penumpang yang tertidur dengan menepuk lutut. (18) Sistem Penanganan Grab memiliki sistem penanganan kasus kekerasan seksual yang melibatkan gugus tugas anti-sexual violence yang terdiri atas tim lintas departemen yang diseleksi dan dilatih khusus oleh Komnas Perempuan, Forum Pengada Layanan, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (19) Dengan semua fitur dan kebijakan anti-kekerasan, Grab memperlihatkan bahwa teknologi benar-benar bisa digunakan untuk membawa kebaikan bagi penumpang dan mitra pengemudi, serta memajukkan upaya pemerintah dalam menyintas segala bentuk kekerasan seksual.
Sumber: (Tirto.id)
Pernyataan yang tidak sesuai dengan paragraf pertama pada teks di atas adalah ….
(1) Keselamatan, keamanan dan kenyamanan transportasi merupakan hal terpenting bagi penumpang dan pengemudi. (2) Sebab itu, Grab, sebagai penyedia layanan transportasi berbasis teknologi, menempatkan tiga hal tersebut sebagai prioritas utama dan bekerja sama dengan pemerintah dalam mengimplementasikan “zero tolerance” atas semua bentuk kekerasan terhadap penumpang dan mitra pengemudi. (3) Adalah Tirza R. Munusamy, Director of Central Public Affairs Grab Indonesia, perempuan muda di balik Grab yang selama ini sibuk mensinergikan regulasi pemerintah dengan kebijakan perusahaan. (4) Selain itu, ia membantu perusahaan dalam membina hubungan berkesinambungan dengan pemangku kepentingan, yang mencakup komunitas, organisasi, lembaga swadaya masyarakat, dan tentunya pemerintah Indonesia.
(5) Pemegang gelar Master of Public Administration dari Harvard Kennedy School ini menilai bahwa kolaborasi tetap menjadi kunci keberhasilan di era digital. (6) “Sektor swasta tidak bisa berdiri sendiri, begitu pula pemerintah. (7) Masing-masing pihak memiliki program yang berdampak positif bagi masyarakat, jadi lebih baik kita berkolaborasi sehingga kita bisa bersama-sama menghadirkan manfaat teknologi di kehidupan sehari-hari semua orang,” ujar Tirza. (8) Di Grab, Tirza memberikan perhatian khusus pada keamanan yang merupakan inti, atau yang ia sebut sebagai DNA, perusahaan. (9) Ia mengatakan bahwa sejak hadir di Indonesia, Grab sudah mengimplementasikan kebijakan “zero tolerance” atas semua bentuk kekerasan dan pelecehan seksual terhadap penumpang dan mitra pengemudi. (10) Tirza menambahkan bahwa kemitraan strategis dengan berbagai lembaga pemerintah dan masyarakat yang kredibel, mulai dari Komnas Perempuan, Forum Pengada Layanan, hingga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, memungkinkan Grab untuk mendapatkan masukan berharga dari para ahli agar dapat merancang dan menerapkan kebijakan perusahaan yang solid terkait kekerasan dan pelecehan seksual.
(11) Berikut adalah empat langkah Grab untuk memastikan keamanan penumpang dan mitra pengemudi Teknologi Pendukung keamanan Safety Centre, fitur keselamatan terpadu yang bisa membagikan rute perjalanan secara real time dan melakukan pelaporan insiden ke Unit Reaksi Cepat Grab Number Masking, fitur penyamaran nomor telepon untuk menjaga privasi penumpang maupun mitra pengemudi Face Verification, fitur verifikasi mitra pengemudi untuk memastikan identitas Incident Response Team (IRT) GrabSupport – yang dilatih khusus oleh Yayasan Pulih untuk menerima pengaduan dan beroperasi selama 24 jam. (12) Seleksi dan Onboarding Mitra Pengemudi Grab menyeleksi mitra pengemudi dengan hati-hati. (13) Dengan prinsip know your customer, Grab selalu meneliti latar belakang calon mitra pengemudi lewat pengecekan dokumen dan berkas fisik. (14) Selain itu, Grab memberikan pembekalan online bagi calon mitra pengemudi, selain tes mengemudi untuk menguji kecakapan berkendara. (15) Pencegahan, bekerja sama dengan Komnas Perempuan, Grab rutin memberikan pelatihan mengenai HAM, gender, seksualitas, dan kekerasan seksual secara offline dan online melalui GrabAcademy kepada mitra pengemudi.
(16) Agar bahan mudah dipahami, Grab menggunakan video-video pendek dan menerapkan konsep role play, yang kemudian disertai pertanyaan-pertanyaan atau kuis di akhir sesi, saat melakukan pelatihan. (17) Bahan pembahasan saat latihan pun diambil dari situasi yang kemungkinan dihadapi oleh mitra pengemudi, misalnya apakah pengemudi GrabCar diperbolehkan untuk membangunkan penumpang yang tertidur dengan menepuk lutut. (18) Sistem Penanganan Grab memiliki sistem penanganan kasus kekerasan seksual yang melibatkan gugus tugas anti-sexual violence yang terdiri atas tim lintas departemen yang diseleksi dan dilatih khusus oleh Komnas Perempuan, Forum Pengada Layanan, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (19) Dengan semua fitur dan kebijakan anti-kekerasan, Grab memperlihatkan bahwa teknologi benar-benar bisa digunakan untuk membawa kebaikan bagi penumpang dan mitra pengemudi, serta memajukkan upaya pemerintah dalam menyintas segala bentuk kekerasan seksual.
Sumber: (Tirto.id)
Tujuan teks di atas yang paling tepat adalah ….
(1) Keselamatan, keamanan dan kenyamanan transportasi merupakan hal terpenting bagi penumpang dan pengemudi. (2) Sebab itu, Grab, sebagai penyedia layanan transportasi berbasis teknologi, menempatkan tiga hal tersebut sebagai prioritas utama dan bekerja sama dengan pemerintah dalam mengimplementasikan “zero tolerance” atas semua bentuk kekerasan terhadap penumpang dan mitra pengemudi. (3) Adalah Tirza R. Munusamy, Director of Central Public Affairs Grab Indonesia, perempuan muda di balik Grab yang selama ini sibuk mensinergikan regulasi pemerintah dengan kebijakan perusahaan. (4) Selain itu, ia membantu perusahaan dalam membina hubungan berkesinambungan dengan pemangku kepentingan, yang mencakup komunitas, organisasi, lembaga swadaya masyarakat, dan tentunya pemerintah Indonesia.
(5) Pemegang gelar Master of Public Administration dari Harvard Kennedy School ini menilai bahwa kolaborasi tetap menjadi kunci keberhasilan di era digital. (6) “Sektor swasta tidak bisa berdiri sendiri, begitu pula pemerintah. (7) Masing-masing pihak memiliki program yang berdampak positif bagi masyarakat, jadi lebih baik kita berkolaborasi sehingga kita bisa bersama-sama menghadirkan manfaat teknologi di kehidupan sehari-hari semua orang,” ujar Tirza. (8) Di Grab, Tirza memberikan perhatian khusus pada keamanan yang merupakan inti, atau yang ia sebut sebagai DNA, perusahaan. (9) Ia mengatakan bahwa sejak hadir di Indonesia, Grab sudah mengimplementasikan kebijakan “zero tolerance” atas semua bentuk kekerasan dan pelecehan seksual terhadap penumpang dan mitra pengemudi. (10) Tirza menambahkan bahwa kemitraan strategis dengan berbagai lembaga pemerintah dan masyarakat yang kredibel, mulai dari Komnas Perempuan, Forum Pengada Layanan, hingga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, memungkinkan Grab untuk mendapatkan masukan berharga dari para ahli agar dapat merancang dan menerapkan kebijakan perusahaan yang solid terkait kekerasan dan pelecehan seksual.
(11) Berikut adalah empat langkah Grab untuk memastikan keamanan penumpang dan mitra pengemudi Teknologi Pendukung keamanan Safety Centre, fitur keselamatan terpadu yang bisa membagikan rute perjalanan secara real time dan melakukan pelaporan insiden ke Unit Reaksi Cepat Grab Number Masking, fitur penyamaran nomor telepon untuk menjaga privasi penumpang maupun mitra pengemudi Face Verification, fitur verifikasi mitra pengemudi untuk memastikan identitas Incident Response Team (IRT) GrabSupport – yang dilatih khusus oleh Yayasan Pulih untuk menerima pengaduan dan beroperasi selama 24 jam. (12) Seleksi dan Onboarding Mitra Pengemudi Grab menyeleksi mitra pengemudi dengan hati-hati. (13) Dengan prinsip know your customer, Grab selalu meneliti latar belakang calon mitra pengemudi lewat pengecekan dokumen dan berkas fisik. (14) Selain itu, Grab memberikan pembekalan online bagi calon mitra pengemudi, selain tes mengemudi untuk menguji kecakapan berkendara. (15) Pencegahan, bekerja sama dengan Komnas Perempuan, Grab rutin memberikan pelatihan mengenai HAM, gender, seksualitas, dan kekerasan seksual secara offline dan online melalui GrabAcademy kepada mitra pengemudi.
(16) Agar bahan mudah dipahami, Grab menggunakan video-video pendek dan menerapkan konsep role play, yang kemudian disertai pertanyaan-pertanyaan atau kuis di akhir sesi, saat melakukan pelatihan. (17) Bahan pembahasan saat latihan pun diambil dari situasi yang kemungkinan dihadapi oleh mitra pengemudi, misalnya apakah pengemudi GrabCar diperbolehkan untuk membangunkan penumpang yang tertidur dengan menepuk lutut. (18) Sistem Penanganan Grab memiliki sistem penanganan kasus kekerasan seksual yang melibatkan gugus tugas anti-sexual violence yang terdiri atas tim lintas departemen yang diseleksi dan dilatih khusus oleh Komnas Perempuan, Forum Pengada Layanan, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (19) Dengan semua fitur dan kebijakan anti-kekerasan, Grab memperlihatkan bahwa teknologi benar-benar bisa digunakan untuk membawa kebaikan bagi penumpang dan mitra pengemudi, serta memajukkan upaya pemerintah dalam menyintas segala bentuk kekerasan seksual.
Sumber: (Tirto.id)
Di bawah ini yang bukan merupakan langkah grab dalam memastikan keamanan penumpang dan mintra pengemudi adalah ….
(1) Keselamatan, keamanan dan kenyamanan transportasi merupakan hal terpenting bagi penumpang dan pengemudi. (2) Sebab itu, Grab, sebagai penyedia layanan transportasi berbasis teknologi, menempatkan tiga hal tersebut sebagai prioritas utama dan bekerja sama dengan pemerintah dalam mengimplementasikan “zero tolerance” atas semua bentuk kekerasan terhadap penumpang dan mitra pengemudi. (3) Adalah Tirza R. Munusamy, Director of Central Public Affairs Grab Indonesia, perempuan muda di balik Grab yang selama ini sibuk mensinergikan regulasi pemerintah dengan kebijakan perusahaan. (4) Selain itu, ia membantu perusahaan dalam membina hubungan berkesinambungan dengan pemangku kepentingan, yang mencakup komunitas, organisasi, lembaga swadaya masyarakat, dan tentunya pemerintah Indonesia.
(5) Pemegang gelar Master of Public Administration dari Harvard Kennedy School ini menilai bahwa kolaborasi tetap menjadi kunci keberhasilan di era digital. (6) “Sektor swasta tidak bisa berdiri sendiri, begitu pula pemerintah. (7) Masing-masing pihak memiliki program yang berdampak positif bagi masyarakat, jadi lebih baik kita berkolaborasi sehingga kita bisa bersama-sama menghadirkan manfaat teknologi di kehidupan sehari-hari semua orang,” ujar Tirza. (8) Di Grab, Tirza memberikan perhatian khusus pada keamanan yang merupakan inti, atau yang ia sebut sebagai DNA, perusahaan. (9) Ia mengatakan bahwa sejak hadir di Indonesia, Grab sudah mengimplementasikan kebijakan “zero tolerance” atas semua bentuk kekerasan dan pelecehan seksual terhadap penumpang dan mitra pengemudi. (10) Tirza menambahkan bahwa kemitraan strategis dengan berbagai lembaga pemerintah dan masyarakat yang kredibel, mulai dari Komnas Perempuan, Forum Pengada Layanan, hingga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, memungkinkan Grab untuk mendapatkan masukan berharga dari para ahli agar dapat merancang dan menerapkan kebijakan perusahaan yang solid terkait kekerasan dan pelecehan seksual.
(11) Berikut adalah empat langkah Grab untuk memastikan keamanan penumpang dan mitra pengemudi Teknologi Pendukung keamanan Safety Centre, fitur keselamatan terpadu yang bisa membagikan rute perjalanan secara real time dan melakukan pelaporan insiden ke Unit Reaksi Cepat Grab Number Masking, fitur penyamaran nomor telepon untuk menjaga privasi penumpang maupun mitra pengemudi Face Verification, fitur verifikasi mitra pengemudi untuk memastikan identitas Incident Response Team (IRT) GrabSupport – yang dilatih khusus oleh Yayasan Pulih untuk menerima pengaduan dan beroperasi selama 24 jam. (12) Seleksi dan Onboarding Mitra Pengemudi Grab menyeleksi mitra pengemudi dengan hati-hati. (13) Dengan prinsip know your customer, Grab selalu meneliti latar belakang calon mitra pengemudi lewat pengecekan dokumen dan berkas fisik. (14) Selain itu, Grab memberikan pembekalan online bagi calon mitra pengemudi, selain tes mengemudi untuk menguji kecakapan berkendara. (15) Pencegahan, bekerja sama dengan Komnas Perempuan, Grab rutin memberikan pelatihan mengenai HAM, gender, seksualitas, dan kekerasan seksual secara offline dan online melalui GrabAcademy kepada mitra pengemudi.
(16) Agar bahan mudah dipahami, Grab menggunakan video-video pendek dan menerapkan konsep role play, yang kemudian disertai pertanyaan-pertanyaan atau kuis di akhir sesi, saat melakukan pelatihan. (17) Bahan pembahasan saat latihan pun diambil dari situasi yang kemungkinan dihadapi oleh mitra pengemudi, misalnya apakah pengemudi GrabCar diperbolehkan untuk membangunkan penumpang yang tertidur dengan menepuk lutut. (18) Sistem Penanganan Grab memiliki sistem penanganan kasus kekerasan seksual yang melibatkan gugus tugas anti-sexual violence yang terdiri atas tim lintas departemen yang diseleksi dan dilatih khusus oleh Komnas Perempuan, Forum Pengada Layanan, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (19) Dengan semua fitur dan kebijakan anti-kekerasan, Grab memperlihatkan bahwa teknologi benar-benar bisa digunakan untuk membawa kebaikan bagi penumpang dan mitra pengemudi, serta memajukkan upaya pemerintah dalam menyintas segala bentuk kekerasan seksual.
Sumber: (Tirto.id)
Isi paragraf yang sesuai dengan paragraf tiga adalah ….
(1) Polisi di Bali sedang memburu seorang buronan Rusia yang dicari oleh Interpol setelah dia, kabur dari penahanan ketika sedang menunggu untuk dideportasi dari pulau itu, kata pihak berwenang Senin (15/2). (2) Direkam CCTV yang dirilis oleh pihak berwenang memperlihatkan Andrey Kovalenko menyelinap keluar dari pusat penahanan kantor imigrasi di Denpasar pada Kamis (11/2) ketika para petugas sedang sibuk mengurus dokumen deportasinya. (3) Polisi (kata) Kovalenko dicari oleh Interpol, tapi tidak merincikan kejahatan apa yang dilakukan di luar negeri. (4) Para pejabat imigrasi akan dengan cepat segera memberitahu polisi dan kedutaan Rusia untuk mencari Kovalenko, yang juga menggunakan nama Andrew Ayer. (5) Kedutaan Rusia, yang dihubungi AFP, menolak mengomentari kasusnya.
(Sumber: VOAIndonesia dengan perubahan)
Judul yang tepat untuk teks di atas adalah ….
(1) Polisi di Bali sedang memburu seorang buronan Rusia yang dicari oleh Interpol setelah dia, kabur dari penahanan ketika sedang menunggu untuk dideportasi dari pulau itu, kata pihak berwenang Senin (15/2). (2) Direkam CCTV yang dirilis oleh pihak berwenang memperlihatkan Andrey Kovalenko menyelinap keluar dari pusat penahanan kantor imigrasi di Denpasar pada Kamis (11/2) ketika para petugas sedang sibuk mengurus dokumen deportasinya. (3) Polisi (kata) Kovalenko dicari oleh Interpol, tapi tidak merincikan kejahatan apa yang dilakukan di luar negeri. (4) Para pejabat imigrasi akan dengan cepat segera memberitahu polisi dan kedutaan Rusia untuk mencari Kovalenko, yang juga menggunakan nama Andrew Ayer. (5) Kedutaan Rusia, yang dihubungi AFP, menolak mengomentari kasusnya.
(Sumber: VOAIndonesia dengan perubahan)
Kesalahan penulisan kata terdapat pada kalimat ….
(1) Polisi di Bali sedang memburu seorang buronan Rusia yang dicari oleh Interpol setelah dia, kabur dari penahanan ketika sedang menunggu untuk dideportasi dari pulau itu, kata pihak berwenang Senin (15/2). (2) Direkam CCTV yang dirilis oleh pihak berwenang memperlihatkan Andrey Kovalenko menyelinap keluar dari pusat penahanan kantor imigrasi di Denpasar pada Kamis (11/2) ketika para petugas sedang sibuk mengurus dokumen deportasinya. (3) Polisi (kata) Kovalenko dicari oleh Interpol, tapi tidak merincikan kejahatan apa yang dilakukan di luar negeri. (4) Para pejabat imigrasi akan dengan cepat segera memberitahu polisi dan kedutaan Rusia untuk mencari Kovalenko, yang juga menggunakan nama Andrew Ayer. (5) Kedutaan Rusia, yang dihubungi AFP, menolak mengomentari kasusnya.
(Sumber: VOAIndonesia dengan perubahan)
Penggunaan tanda baca koma yang tidak tepat terdapat pada kalimat ….
(1) Ekonom Chatib Basr pernah mengingatkan, Indonesia harus pulih lebih cepat dari negara-negara maju, terutama Amerika Serikat untuk menghindari arus modal keluar. (2) Mantan Menteri Keuangan ini menjelaskan, seluruh bank sentral dunia terutama AS, Tiongkok, dan Eropa sedang giat melakukan injeksi likuiditas di tengah krisis pandemi. (3) Kucuran dana tersebut menyebabkan likuiditas global sangat longgar yang kemudian membuat aliran modal asing deras masuk ke aset berisiko, terutama Indonesia. (4) Jika ketiga negara tersebut sudah pulih, kebijakan moneter akan dinormalisasi. (5) Saat ekonomi Negeri Paman Sam pulih, tingkat bunga di pasar keuangan negara tersebut akan naik. (6) Dengan demikian, arus modal yang tadinya masuk ke Indonesia akan berbalik ke AS. (7) Kaburnya dana asing tersebut akan membuat pasar obligasi dan pasar saham RI anjlok.
(8) Implikasinya, nilai tukar rupiah berpotensi kembali melemah terhadap dolar AS. (9) Saat ini, Indonesia diminati investor asing di pasar keuangan karena likuiditas global yang berlimpah. (10) Suku bunga Surat Berharga Negara juga cukup tinggi di tengah bunga acuan yang rendah. (11) Pekan lalu, modal asing keluar dari pasar keuangan domestik mencapai Rp 18,27 triliun. (12) Asing keluar dari instrumen surat berharga negara Rp 19,5 triliun, tetapi masuk pada instrumen saham Rp 1,23 triliun. (13) Namun, Ekonom Eric Sugandi mengatakan tekanan terhadap rupiah dan mata uang negara-negara emerging market lainnya akibat kenaikan imbali hasil surat berharga AS hanya bersifat sementara.
Pernyataan yang sesuai dengan diagram pada teks adalah ….
(1) Ekonom Chatib Basr pernah mengingatkan, Indonesia harus pulih lebih cepat dari negara-negara maju, terutama Amerika Serikat untuk menghindari arus modal keluar. (2) Mantan Menteri Keuangan ini menjelaskan, seluruh bank sentral dunia terutama AS, Tiongkok, dan Eropa sedang giat melakukan injeksi likuiditas di tengah krisis pandemi. (3) Kucuran dana tersebut menyebabkan likuiditas global sangat longgar yang kemudian membuat aliran modal asing deras masuk ke aset berisiko, terutama Indonesia. (4) Jika ketiga negara tersebut sudah pulih, kebijakan moneter akan dinormalisasi. (5) Saat ekonomi Negeri Paman Sam pulih, tingkat bunga di pasar keuangan negara tersebut akan naik. (6) Dengan demikian, arus modal yang tadinya masuk ke Indonesia akan berbalik ke AS. (7) Kaburnya dana asing tersebut akan membuat pasar obligasi dan pasar saham RI anjlok.
(8) Implikasinya, nilai tukar rupiah berpotensi kembali melemah terhadap dolar AS. (9) Saat ini, Indonesia diminati investor asing di pasar keuangan karena likuiditas global yang berlimpah. (10) Suku bunga Surat Berharga Negara juga cukup tinggi di tengah bunga acuan yang rendah. (11) Pekan lalu, modal asing keluar dari pasar keuangan domestik mencapai Rp 18,27 triliun. (12) Asing keluar dari instrumen surat berharga negara Rp 19,5 triliun, tetapi masuk pada instrumen saham Rp 1,23 triliun. (13) Namun, Ekonom Eric Sugandi mengatakan tekanan terhadap rupiah dan mata uang negara-negara emerging market lainnya akibat kenaikan imbali hasil surat berharga AS hanya bersifat sementara.
Pernyataan yang tidak sesuai dengan diagram pada teks adalah ….
(1) Ekonom Chatib Basr pernah mengingatkan, Indonesia harus pulih lebih cepat dari negara-negara maju, terutama Amerika Serikat untuk menghindari arus modal keluar. (2) Mantan Menteri Keuangan ini menjelaskan, seluruh bank sentral dunia terutama AS, Tiongkok, dan Eropa sedang giat melakukan injeksi likuiditas di tengah krisis pandemi. (3) Kucuran dana tersebut menyebabkan likuiditas global sangat longgar yang kemudian membuat aliran modal asing deras masuk ke aset berisiko, terutama Indonesia. (4) Jika ketiga negara tersebut sudah pulih, kebijakan moneter akan dinormalisasi. (5) Saat ekonomi Negeri Paman Sam pulih, tingkat bunga di pasar keuangan negara tersebut akan naik. (6) Dengan demikian, arus modal yang tadinya masuk ke Indonesia akan berbalik ke AS. (7) Kaburnya dana asing tersebut akan membuat pasar obligasi dan pasar saham RI anjlok.
(8) Implikasinya, nilai tukar rupiah berpotensi kembali melemah terhadap dolar AS. (9) Saat ini, Indonesia diminati investor asing di pasar keuangan karena likuiditas global yang berlimpah. (10) Suku bunga Surat Berharga Negara juga cukup tinggi di tengah bunga acuan yang rendah. (11) Pekan lalu, modal asing keluar dari pasar keuangan domestik mencapai Rp 18,27 triliun. (12) Asing keluar dari instrumen surat berharga negara Rp 19,5 triliun, tetapi masuk pada instrumen saham Rp 1,23 triliun. (13) Namun, Ekonom Eric Sugandi mengatakan tekanan terhadap rupiah dan mata uang negara-negara emerging market lainnya akibat kenaikan imbali hasil surat berharga AS hanya bersifat sementara.
Jika likuiditas global di Indonesia tidak melimpah, maka hal yang paling mungkin terjadi adalah ….
(1) Ekonom Chatib Basr pernah mengingatkan, Indonesia harus pulih lebih cepat dari negara-negara maju, terutama Amerika Serikat untuk menghindari arus modal keluar. (2) Mantan Menteri Keuangan ini menjelaskan, seluruh bank sentral dunia terutama AS, Tiongkok, dan Eropa sedang giat melakukan injeksi likuiditas di tengah krisis pandemi. (3) Kucuran dana tersebut menyebabkan likuiditas global sangat longgar yang kemudian membuat aliran modal asing deras masuk ke aset berisiko, terutama Indonesia. (4) Jika ketiga negara tersebut sudah pulih, kebijakan moneter akan dinormalisasi. (5) Saat ekonomi Negeri Paman Sam pulih, tingkat bunga di pasar keuangan negara tersebut akan naik. (6) Dengan demikian, arus modal yang tadinya masuk ke Indonesia akan berbalik ke AS. (7) Kaburnya dana asing tersebut akan membuat pasar obligasi dan pasar saham RI anjlok.
(8) Implikasinya, nilai tukar rupiah berpotensi kembali melemah terhadap dolar AS. (9) Saat ini, Indonesia diminati investor asing di pasar keuangan karena likuiditas global yang berlimpah. (10) Suku bunga Surat Berharga Negara juga cukup tinggi di tengah bunga acuan yang rendah. (11) Pekan lalu, modal asing keluar dari pasar keuangan domestik mencapai Rp 18,27 triliun. (12) Asing keluar dari instrumen surat berharga negara Rp 19,5 triliun, tetapi masuk pada instrumen saham Rp 1,23 triliun. (13) Namun, Ekonom Eric Sugandi mengatakan tekanan terhadap rupiah dan mata uang negara-negara emerging market lainnya akibat kenaikan imbali hasil surat berharga AS hanya bersifat sementara.
Kemungkinan jumlah persentase pertumbuhan ekonomi AS pada lima tahun mendatang adalah ….
(1) Pada 2018, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) merilis sebuah laporan khusus mengenai laju pemanasan global yang kian mengkhawatirkan. (2) Laporan itu menyebutkan bahwa aktivitas manusia telah membuat suhu global naik sebanyak 1,0 derajat celcius sejak dari masa praindustri. (3) Jika tidak dihentikan, diperkirakan laju kenaikan suhu global akan mencapai angka 1,5 pada 2030. (4) Di titik itu, suhu global tidak akan bisa dikembalikan. (5) Bencana dahsyat akibat krisis iklim akan menghantam bumi: hancurnya berbagai ekosistem, gelombang panas ekstrem, badai, kekeringan, banjir, hingga kemunculan berbagai penyakit dan pandemi.
(6) Menurut Elizabeth Kolhert, seorang jurnalis The New York Times, dalam The Sixth Extinction: An Unnatural History (2014), dampak dari bencana iklim diprediksi akan mendatangkan peristiwa kepunahan massal keenam (the sixth extinction). (7) Pemenang Pulitzer Price itu berargumen bahwa kepunahan massal keenam tidak seperti kepunahan massal sebelumnya. (8) Sebelumnya kepunahan terjadi karena kekuatan alamiah seperti jatuhnya asteroid. (9) Begitu revolusi industri, kepunahan massal akan disebabkan oleh aktivitas manusia yang berdampak pada terganggunya biosfer bumi, salah satunya pengeluaran emisi gas rumah kaca yang […] perubahan iklim.
(10) Kolhert memperkirakan perubahan iklim akan menyebabkan kepunahan sekitar 20—50 persen spesies bumi di abad ini. (11) Belakangan, para ilmuwan menemukan kepunahan tersebut ternyata terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan. (12) Seperti yang dilaporkan CNN, para ilmuwan yang tergabung dalam kelompok penelitian di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) menyebutkan bahwa tingkat kepunahan spesies meningkat beberapa dekade terakhir, misalnya dari rentang 2001 sampai 2004 ada sekitar 173 spesies yang punah. (13) Namun, kepunahan tidak hanya mengancam keanekaragaman hayati di bumi, tetapi juga bahasa, sebagaimana dituturkan Christopher Dunn, botanis dan ahli ekologi konservasi dari Cornell University, dalam esainya yang dimuat di The Cambridge Handbook of Endangered Languages.
Sumber: Tirto.id, dengan perubahan
Kata yang tepat untuk mengisi bagian kosong pada kalimat (9) adalah ….
(1) Pada 17 Juli 1953, Mohammad Hatta diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia saat Kongres Koperasi Indonesia di Bandung, Jawa Barat. (2) Hatta aktif memberikan ceramah-ceramah di berbagai lembaga pendidikan tinggi dan menulis berbagai karangan dan buku-buku ilmiah di bidang ekonomi dan koperasi. (3) Ia juga aktif mendorong gerakan koperasi untuk melaksanakan cita-cita dalam konsepsi ekonominya. (4) Pada 12 Juli 1951, Hatta mengucapkan pidato radio untuk menyambut Hari Koperasi di Indonesia. (5) Pikiran-pikirannya mengenai koperasi antara lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun pada 1971.
(6) Jauh sebelum Hatta mendorong koperasi di Indonesia, keberadaan koperasi di Indonesia diawali tahun 1886. (7) Pada 16 Desember 1886, ketika R. Aria Wiraatmadja, Patih Purwokerto, mendirikan Hulp en Spaarbank. (8) Lembaga dengan model koperasi kredit Raiffeisen itu dimaksudkan untuk menolong kaum priayi dari cengkraman lintah darat. (9) Upaya Aria Wiraatmadja mendapat dukungan yang luas dari kalangan pejabat pemerintahan kolonial. (10) Sejak itu, koperasi mulai digiatkan dan ditempatkan sebagai bagian dari pelaksanaan politik etis. (11) Perkembangan koperasi sebagai gerakan rakyat mulai muncul tahun 1908. (12) Gerakan yang dimotori oleh Boedi Oetomo itu ditandai dengan pendirian koperasi rumah tangga.
(13) Pada tahun 1913, Syarikat Dagang Islam membangkitkan kehidupan berkoperasi di kalangan pedagang dan pengusaha tekstil bumiputra. (14) Pada tahun 1927, kelompok Studie Club (Persatuan Bangsa Indonesia) membuat gerakan koperasi bangkit sebagai wahana pendidikan ekonomi rakyat dan nasionalisme kebangsaan. (15) Setelah Indonesia merdeka, gerakan koperasi yang terpencar-pencar itu akhirnya berhasil dipersatukan. (16) Pada situasi genting, masyarakat koperasi tetap menggelar Kongres Gerakan Koperasi Pertama di Tasikmalaya, pada 12 Juli 1947, yang dihadiri oleh 500 utusan dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Sumber: Tirto.id, dengan perubahan
Penggunaan kata tidak baku teks di atas adalah ….
(1) Pada 17 Juli 1953, Mohammad Hatta diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia saat Kongres Koperasi Indonesia di Bandung, Jawa Barat. (2) Hatta aktif memberikan ceramah-ceramah di berbagai lembaga pendidikan tinggi dan menulis berbagai karangan dan buku-buku ilmiah di bidang ekonomi dan koperasi. (3) Ia juga aktif mendorong gerakan koperasi untuk melaksanakan cita-cita dalam konsepsi ekonominya. (4) Pada 12 Juli 1951, Hatta mengucapkan pidato radio untuk menyambut Hari Koperasi di Indonesia. (5) Pikiran-pikirannya mengenai koperasi antara lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun pada 1971.
(6) Jauh sebelum Hatta mendorong koperasi di Indonesia, keberadaan koperasi di Indonesia diawali tahun 1886. (7) Pada 16 Desember 1886, ketika R. Aria Wiraatmadja, Patih Purwokerto, mendirikan Hulp en Spaarbank. (8) Lembaga dengan model koperasi kredit Raiffeisen itu dimaksudkan untuk menolong kaum priayi dari cengkraman lintah darat. (9) Upaya Aria Wiraatmadja mendapat dukungan yang luas dari kalangan pejabat pemerintahan kolonial. (10) Sejak itu, koperasi mulai digiatkan dan ditempatkan sebagai bagian dari pelaksanaan politik etis. (11) Perkembangan koperasi sebagai gerakan rakyat mulai muncul tahun 1908. (12) Gerakan yang dimotori oleh Boedi Oetomo itu ditandai dengan pendirian koperasi rumah tangga.
(13) Pada tahun 1913, Syarikat Dagang Islam membangkitkan kehidupan berkoperasi di kalangan pedagang dan pengusaha tekstil bumiputra. (14) Pada tahun 1927, kelompok Studie Club (Persatuan Bangsa Indonesia) membuat gerakan koperasi bangkit sebagai wahana pendidikan ekonomi rakyat dan nasionalisme kebangsaan. (15) Setelah Indonesia merdeka, gerakan koperasi yang terpencar-pencar itu akhirnya berhasil dipersatukan. (16) Pada situasi genting, masyarakat koperasi tetap menggelar Kongres Gerakan Koperasi Pertama di Tasikmalaya, pada 12 Juli 1947, yang dihadiri oleh 500 utusan dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Sumber: Tirto.id, dengan perubahan
Penggunaan kata membuat pada kalimat (14) sama maknanya dengan ….
(1) Pada 17 Juli 1953, Mohammad Hatta diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia saat Kongres Koperasi Indonesia di Bandung, Jawa Barat. (2) Hatta aktif memberikan ceramah-ceramah di berbagai lembaga pendidikan tinggi dan menulis berbagai karangan dan buku-buku ilmiah di bidang ekonomi dan koperasi. (3) Ia juga aktif mendorong gerakan koperasi untuk melaksanakan cita-cita dalam konsepsi ekonominya. (4) Pada 12 Juli 1951, Hatta mengucapkan pidato radio untuk menyambut Hari Koperasi di Indonesia. (5) Pikiran-pikirannya mengenai koperasi antara lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun pada 1971.
(6) Jauh sebelum Hatta mendorong koperasi di Indonesia, keberadaan koperasi di Indonesia diawali tahun 1886. (7) Pada 16 Desember 1886, ketika R. Aria Wiraatmadja, Patih Purwokerto, mendirikan Hulp en Spaarbank. (8) Lembaga dengan model koperasi kredit Raiffeisen itu dimaksudkan untuk menolong kaum priayi dari cengkraman lintah darat. (9) Upaya Aria Wiraatmadja mendapat dukungan yang luas dari kalangan pejabat pemerintahan kolonial. (10) Sejak itu, koperasi mulai digiatkan dan ditempatkan sebagai bagian dari pelaksanaan politik etis. (11) Perkembangan koperasi sebagai gerakan rakyat mulai muncul tahun 1908. (12) Gerakan yang dimotori oleh Boedi Oetomo itu ditandai dengan pendirian koperasi rumah tangga.
(13) Pada tahun 1913, Syarikat Dagang Islam membangkitkan kehidupan berkoperasi di kalangan pedagang dan pengusaha tekstil bumiputra. (14) Pada tahun 1927, kelompok Studie Club (Persatuan Bangsa Indonesia) membuat gerakan koperasi bangkit sebagai wahana pendidikan ekonomi rakyat dan nasionalisme kebangsaan. (15) Setelah Indonesia merdeka, gerakan koperasi yang terpencar-pencar itu akhirnya berhasil dipersatukan. (16) Pada situasi genting, masyarakat koperasi tetap menggelar Kongres Gerakan Koperasi Pertama di Tasikmalaya, pada 12 Juli 1947, yang dihadiri oleh 500 utusan dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Sumber: Tirto.id, dengan perubahan
Kata wahana yang digunakan oleh kalimat (14) memiliki makna ….
(1) Pada 17 Juli 1953, Mohammad Hatta diangkat sebagai Bapak Koperasi Indonesia saat Kongres Koperasi Indonesia di Bandung, Jawa Barat. (2) Hatta aktif memberikan ceramah-ceramah di berbagai lembaga pendidikan tinggi dan menulis berbagai karangan dan buku-buku ilmiah di bidang ekonomi dan koperasi. (3) Ia juga aktif mendorong gerakan koperasi untuk melaksanakan cita-cita dalam konsepsi ekonominya. (4) Pada 12 Juli 1951, Hatta mengucapkan pidato radio untuk menyambut Hari Koperasi di Indonesia. (5) Pikiran-pikirannya mengenai koperasi antara lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun pada 1971.
(6) Jauh sebelum Hatta mendorong koperasi di Indonesia, keberadaan koperasi di Indonesia diawali tahun 1886. (7) Pada 16 Desember 1886, ketika R. Aria Wiraatmadja, Patih Purwokerto, mendirikan Hulp en Spaarbank. (8) Lembaga dengan model koperasi kredit Raiffeisen itu dimaksudkan untuk menolong kaum priayi dari cengkraman lintah darat. (9) Upaya Aria Wiraatmadja mendapat dukungan yang luas dari kalangan pejabat pemerintahan kolonial. (10) Sejak itu, koperasi mulai digiatkan dan ditempatkan sebagai bagian dari pelaksanaan politik etis. (11) Perkembangan koperasi sebagai gerakan rakyat mulai muncul tahun 1908. (12) Gerakan yang dimotori oleh Boedi Oetomo itu ditandai dengan pendirian koperasi rumah tangga.
(13) Pada tahun 1913, Syarikat Dagang Islam membangkitkan kehidupan berkoperasi di kalangan pedagang dan pengusaha tekstil bumiputra. (14) Pada tahun 1927, kelompok Studie Club (Persatuan Bangsa Indonesia) membuat gerakan koperasi bangkit sebagai wahana pendidikan ekonomi rakyat dan nasionalisme kebangsaan. (15) Setelah Indonesia merdeka, gerakan koperasi yang terpencar-pencar itu akhirnya berhasil dipersatukan. (16) Pada situasi genting, masyarakat koperasi tetap menggelar Kongres Gerakan Koperasi Pertama di Tasikmalaya, pada 12 Juli 1947, yang dihadiri oleh 500 utusan dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Sumber: Tirto.id, dengan perubahan
Perbedaan yang berkaitan dengan gagasan utama paragraf pertama dan kedua teks di atas adalah ….
(1) Stigmatisasi umumnya dialami oleh orang-orang yang dianggap berbeda atau berbahaya. (2) Menjadi berbeda di masyarakat yang kolektivis seperti Indonesia ini, merupakan sebuah hal yang tidak nyaman. (3) Kita mudah sekali memberi label pada sebuah perilaku atau sesuatu yang kita anggap mengerikan, berbahaya, menjijikkan dan/atau berbeda. (4) Tujuannya, agar diri kita tetap memiliki rasa aman (security). (5) Rasa aman sangatlah penting untuk meredam perasaan kita terhadap ketidakpastian yang membuat kita cemas. (6) Manusia memang tidak suka berada di dalam keadaan yang ambigu terlebih saat pandemi seperti ini. (7) Oleh karena itu, kita cenderung melakukan mekanisme pertahanan diri (defense mechanism). (8) Stigma juga terjadi akibat dari bentuk defense orang-orang yang merasa terancam akan bahaya yang ia sendiri tidak ketahui (uncertainty avoidance). (9) Layaknya orang ketakutan, alih-alih mendengarkan penjelasan, mereka justru akan lebih terdorong untuk melakukan tindakan yang bisa mengurangi kecemasan mereka, dan sayangnya stigma mampu meredam kecemasan itu. (10) Dalam kaitannya dengan kondisi Covid-19, stigma akan menjauhkan perasaan seseorang dari sumber bahaya. (11) Meskipun banyak kasus sudah terjadi di lingkungan seseorang, memberi stigma mampu memunculkan bias kognitif, saat dia meyakini apa yang terjadi pada pasien Covid-19 tidak akan terjadi pada dirinya. (12) Jadi, bisa disimpulkan bahwa stigma sebenarnya adalah pengalihan emosi atas rasa takut dalam diri.
Sumber: Pijarpsikologi, dengan perubahan
Pengungkapan “memberi label pada sebuah perilaku” adalah untuk ….
(1) Stigmatisasi umumnya dialami oleh orang-orang yang dianggap berbeda atau berbahaya. (2) Menjadi berbeda di masyarakat yang kolektivis seperti Indonesia ini, merupakan sebuah hal yang tidak nyaman. (3) Kita mudah sekali memberi label pada sebuah perilaku atau sesuatu yang kita anggap mengerikan, berbahaya, menjijikkan dan/atau berbeda. (4) Tujuannya, agar diri kita tetap memiliki rasa aman (security). (5) Rasa aman sangatlah penting untuk meredam perasaan kita terhadap ketidakpastian yang membuat kita cemas. (6) Manusia memang tidak suka berada di dalam keadaan yang ambigu terlebih saat pandemi seperti ini. (7) Oleh karena itu, kita cenderung melakukan mekanisme pertahanan diri (defense mechanism). (8) Stigma juga terjadi akibat dari bentuk defense orang-orang yang merasa terancam akan bahaya yang ia sendiri tidak ketahui (uncertainty avoidance). (9) Layaknya orang ketakutan, alih-alih mendengarkan penjelasan, mereka justru akan lebih terdorong untuk melakukan tindakan yang bisa mengurangi kecemasan mereka, dan sayangnya stigma mampu meredam kecemasan itu. (10) Dalam kaitannya dengan kondisi Covid-19, stigma akan menjauhkan perasaan seseorang dari sumber bahaya. (11) Meskipun banyak kasus sudah terjadi di lingkungan seseorang, memberi stigma mampu memunculkan bias kognitif, saat dia meyakini apa yang terjadi pada pasien Covid-19 tidak akan terjadi pada dirinya. (12) Jadi, bisa disimpulkan bahwa stigma sebenarnya adalah pengalihan emosi atas rasa takut dalam diri.
Sumber: Pijarpsikologi, dengan perubahan
Berikut ini adalah kalimat yang memaparkan alasan seseorang melakukan stigmatisasi, kecuali ….
(1) Stigmatisasi umumnya dialami oleh orang-orang yang dianggap berbeda atau berbahaya. (2) Menjadi berbeda di masyarakat yang kolektivis seperti Indonesia ini, merupakan sebuah hal yang tidak nyaman. (3) Kita mudah sekali memberi label pada sebuah perilaku atau sesuatu yang kita anggap mengerikan, berbahaya, menjijikkan dan/atau berbeda. (4) Tujuannya, agar diri kita tetap memiliki rasa aman (security). (5) Rasa aman sangatlah penting untuk meredam perasaan kita terhadap ketidakpastian yang membuat kita cemas. (6) Manusia memang tidak suka berada di dalam keadaan yang ambigu terlebih saat pandemi seperti ini. (7) Oleh karena itu, kita cenderung melakukan mekanisme pertahanan diri (defense mechanism). (8) Stigma juga terjadi akibat dari bentuk defense orang-orang yang merasa terancam akan bahaya yang ia sendiri tidak ketahui (uncertainty avoidance). (9) Layaknya orang ketakutan, alih-alih mendengarkan penjelasan, mereka justru akan lebih terdorong untuk melakukan tindakan yang bisa mengurangi kecemasan mereka, dan sayangnya stigma mampu meredam kecemasan itu. (10) Dalam kaitannya dengan kondisi Covid-19, stigma akan menjauhkan perasaan seseorang dari sumber bahaya. (11) Meskipun banyak kasus sudah terjadi di lingkungan seseorang, memberi stigma mampu memunculkan bias kognitif, saat dia meyakini apa yang terjadi pada pasien Covid-19 tidak akan terjadi pada dirinya. (12) Jadi, bisa disimpulkan bahwa stigma sebenarnya adalah pengalihan emosi atas rasa takut dalam diri.
Sumber: Pijarpsikologi, dengan perubahan
Kalimat yang memerlukan perbaikan tanda koma adalah ….
(1) Beberapa penelitian menemukan bahwa perubahan pada bagian otak penciuman bisa juga terjadi. (2) Penelitian lain juga menunjukkan bahwa pelatihan penciuman yang berlanjut lebih lama—dalam hitungan minggu—lebih baik. (3) Meski demikian, pelatihan penciuman adalah awal pemulihan yang mudah dan sederhana. (4) Pelatihan penciuman merangsang pergantian sel saraf khusus dan membantu memulihkan indera penciuman. (5) Hasil dari pendekatan baru ini menunjukkan bahwa pemulihan indera penciuman yang lebih baik bisa tercapai. (6) Pada akhirnya, mereka yang mengalami gejala berkepanjangan mungkin perlu mencari nasihat medis lebih lanjut dari dokter mereka atau mencari rujukan ke klinik spesialis, terutama jika mereka mengalami gangguan penciuman yang menyakitkan yang disebut sebagai parosmia. (7) Penelitian lebih baru menganjurkan bahwa empat bau yang digunakan dalam pelatihan penciuman harus diubah setiap 12 minggu. (8) Jadi, kita perlu meneruskan latihan karena hasilnya tidak instan.
Urutan yang tepat untuk paragraf di atas adalah ….
(1) Pola makan yang tidak sehat dan ketidaktahuan masyarakat akan pemahaman komposisi tubuh membuat penyakit kanker, jantung, stroke, dan lever menjadi penyakit yang umum menyerang secara mendadak. (2) Penyakit-penyakit ini seolah-olah mendadak muncul karena tidak menimbulkan gejala awal. Dampaknya, penanganannya sering kali terlambat. (3) Satu riset di Inggris dan Amerika Serikat menunjukkan adanya peningkatan risiko penyakit diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan sirosis hati tahap akhir, jika membiarkan penumpukkan lemak pada organ dalam tubuh, khususnya hati, yang umum terjadi pada penderita obesitas. (4) Risiko penyakit ini juga meningkat pada orang-orang yang mengkonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. (5) Masalahnya, dalam konteks mencegah penyakit-penyakit berbahaya tersebut, wawasan tenaga pendidik, tenaga medis, dan masyarakat masih minim terkait pemahaman nutrisi dan komposisi berat badan manusia.
(6) Umumnya, menjaga nilai Indeks Massa Tubuh (BMI) pada kisaran 20-25 kg per meter persegi sudah dinilai cukup untuk menjadi […] status kesehatan. (7) Padahal, data BMI ini tidak cukup akurat dalam menjamin seseorang agar dapat terhindar dari berbagai penyakit mematikan tersebut. (8) Suatu penelitian dari Universitas Cambridge membuktikan adanya penumpukkan lemak tubuh yang tinggi pada sekelompok laki-laki dengan nilai BMI normal. (9) Mereka memiliki nilai BMI 24 kg/m2 (normal), tetapi persentase total lemak tubuh mereka beragam mulai dari 7,8% (rendah) hingga 38,3% (sangat tinggi).
Sumber: The Conversation Indonesia, dengan perubahan
Kata tidak baku digunakan oleh kalimat ….
(1) Pola makan yang tidak sehat dan ketidaktahuan masyarakat akan pemahaman komposisi tubuh membuat penyakit kanker, jantung, stroke, dan lever menjadi penyakit yang umum menyerang secara mendadak. (2) Penyakit-penyakit ini seolah-olah mendadak muncul karena tidak menimbulkan gejala awal. Dampaknya, penanganannya sering kali terlambat. (3) Satu riset di Inggris dan Amerika Serikat menunjukkan adanya peningkatan risiko penyakit diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan sirosis hati tahap akhir, jika membiarkan penumpukkan lemak pada organ dalam tubuh, khususnya hati, yang umum terjadi pada penderita obesitas. (4) Risiko penyakit ini juga meningkat pada orang-orang yang mengkonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. (5) Masalahnya, dalam konteks mencegah penyakit-penyakit berbahaya tersebut, wawasan tenaga pendidik, tenaga medis, dan masyarakat masih minim terkait pemahaman nutrisi dan komposisi berat badan manusia.
(6) Umumnya, menjaga nilai Indeks Massa Tubuh (BMI) pada kisaran 20-25 kg per meter persegi sudah dinilai cukup untuk menjadi […] status kesehatan. (7) Padahal, data BMI ini tidak cukup akurat dalam menjamin seseorang agar dapat terhindar dari berbagai penyakit mematikan tersebut. (8) Suatu penelitian dari Universitas Cambridge membuktikan adanya penumpukkan lemak tubuh yang tinggi pada sekelompok laki-laki dengan nilai BMI normal. (9) Mereka memiliki nilai BMI 24 kg/m2 (normal), tetapi persentase total lemak tubuh mereka beragam mulai dari 7,8% (rendah) hingga 38,3% (sangat tinggi).
Sumber: The Conversation Indonesia, dengan perubahan
Kata yang tepat untuk mengisi bagian yang kosong pada kalimat (6) adalah ….
(1) Pola makan yang tidak sehat dan ketidaktahuan masyarakat akan pemahaman komposisi tubuh membuat penyakit kanker, jantung, stroke, dan lever menjadi penyakit yang umum menyerang secara mendadak. (2) Penyakit-penyakit ini seolah-olah mendadak muncul karena tidak menimbulkan gejala awal. Dampaknya, penanganannya sering kali terlambat. (3) Satu riset di Inggris dan Amerika Serikat menunjukkan adanya peningkatan risiko penyakit diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan sirosis hati tahap akhir, jika membiarkan penumpukkan lemak pada organ dalam tubuh, khususnya hati, yang umum terjadi pada penderita obesitas. (4) Risiko penyakit ini juga meningkat pada orang-orang yang mengkonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. (5) Masalahnya, dalam konteks mencegah penyakit-penyakit berbahaya tersebut, wawasan tenaga pendidik, tenaga medis, dan masyarakat masih minim terkait pemahaman nutrisi dan komposisi berat badan manusia.
(6) Umumnya, menjaga nilai Indeks Massa Tubuh (BMI) pada kisaran 20-25 kg per meter persegi sudah dinilai cukup untuk menjadi […] status kesehatan. (7) Padahal, data BMI ini tidak cukup akurat dalam menjamin seseorang agar dapat terhindar dari berbagai penyakit mematikan tersebut. (8) Suatu penelitian dari Universitas Cambridge membuktikan adanya penumpukkan lemak tubuh yang tinggi pada sekelompok laki-laki dengan nilai BMI normal. (9) Mereka memiliki nilai BMI 24 kg/m2 (normal) tetapi persentase total lemak tubuh mereka beragam mulai dari 7,8% (rendah) hingga 38,3% (sangat tinggi).
Sumber: The Conversation Indonesia, dengan perubahan
Hubungan paragraf pertama dan paragraf kedua teks di atas adalah ….
(1) Pada masa lalu, daging merupakan makanan mewah bagi orang Aceh. (2) Sehari-hari mereka lebih banyak mengkonsumsi sayuran dan ikan. (3) Mereka akan mengganti menu harian saat tiba bulan istimewa: Ramadan. (4) Masyarakat Aceh berusaha membeli daging pada hari makmeugang untuk dimakan bersama keluarga. (5) Tradisi turun-temurun ini membuat permintaan daging sapi atau kerbau menjelang Ramadan sangat tinggi. (6) Kebiasaan itu dijumpai Snouck Hurgronje ketika tinggal di Aceh dari 1857 hingga 1936. (7) Ia mencatatnya dalam De Atjehers yang terbit pada 1893.
(8) Bagi orang Aceh, puasa merupakan kesempatan untuk memakan makanan yang bergizi. (9) Tiga hari menjelang puasa, mereka ramai-ramai membeli dan memakan daging. (10) Sisanya diawetkan dengan garam dan cuka atau cara lain agar bertahan paling tidak hingga lima belas hari. (11) Menurut Moehammad Hoesin dalam Adat Atjeh, daging kering khas Aceh yang diawetkan dengan garam, asam, dan dikeringkan, disebut sie balu. (12) Sedangkan, siemeutjuka adalah daging yang dimasak dengan cuka enau supaya tahan lama. (13) Biasanya orang Aceh juga menyiapkan bahan bubur kanji dari daun-daun kayu gunung yang disebut breueh kanji masam peudaih. (14) Daun ini ditumbuk dan disimpan baik-baik sehingga tak masuk angin. (15) Mereka juga membuat tepung beras ketan dan tepung beras biasa, serta gula dan agar-agar untuk buka puasa.
(16) Orang Aceh menganggap mempersiapkan pangan untuk puasa sebagai adat yang tak boleh diabaikan. (17) Tiga hari sebelum bulan puasa, orang Aceh akan memastikan stok makanan cukup selama sebulan. (18) Ini dilakukan agar tidak membeli makanan terlalu banyak selama bulan puasa. (19) Pasalnya, bahan makanan yang dijual biasanya lebih cepat habis pada siang hari selama Ramadan. (20) Pasar-pasar pun sepi selama tiga hari itu. (21) Bahkan, sebelum perang melawan Belanda akan ada pekan raya di Banda Aceh selama tiga hari sebelum puasa. (22) Sebagian besar penduduk dari tiga sagi akan datang ke ibu kota kerajaan itu. (23) Kendati selama pekan raya itu banyak pedagang yang menjual beragam kebutuhan, daging tetaplah primadona. (24) Karenanya, stok daging menjelang sebulan berpuasa harus benar-benar dijaga. (25) Pada saat itu, penduduk dari dataran tinggi turun membawa ternaknya untuk dijual. (26) Ini demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan daging.
(27) Sejak pertengahan Syakban biasanya para keuchi’ (kepala atau bapak gampong) dan teungku (seseorang yang dihormati karena memiliki kelebihan ilmu) memperkirakan seberapa banyak daging yang dibutuhkan masyarakat. (28) Masing-masing penduduk ditanya berapa uang yang akan dibelanjakan untuk daging. (29) Mereka juga akan menghitung berapa banyak ternak yang harus dibeli. (30) Dua atau tiga kepala adalah jumlah perkiraan umum untuk setiap gampong. (31) Keuchi’ menunjuk seorang penduduk gampong untuk mengumpulkan uang warga. (32) Ia menerima upah setelah pekerjaannya selesai. (33) Sebelum masa perang, upah itu biasanya ditunda sampai menjelang berakhirnya bulan puasa, saat penduduk dari dataran tinggi membawa ternaknya. (34) Penyembelihan akan dilakukan untuk menyediakan daging bagi perayaan yang menandai berakhirnya puasa, tetapi kali ini tak sebesar yang pertama.
(35) Masyarakat Mukim XXII yang tinggal di bagian tengah dan selatan Aceh dan sebagian dari Mukim XXVI di bagian timur Aceh, biasanya menyembelih beberapa ekor sapi. (36) Sementara, masyarakat Mukim XXV di bagian barat yang tak masuk dalam tiga sagi, lebih suka menyembelih kerbau jantan. (37) Diyakini terlalu banyak makan daging sapi akan membawa penyakit siawan atau sariawan, gejalanya kulit melepuh, gigi busuk, dan rambut rontok. (38) Menurut sejarawan Anthony Reid dalam Menuju Sejarah Sumatra: Antara Indonesia dan Dunia, hari kurban merupakan perayaan tahunan yang paling bermakna, tetapi perayaan sebelum dan sesudah bulan puasa juga diadakan secara besar-besaran. (39) Di Aceh bulan puasa diawali dan diakhiri dengan suara mendentum yang keras dari meriam. (40) Hoesin menyebut, puasa adalah masa ketika masyarakat menghabiskan waktu bersama keluarga. (41) Mereka akan kembali ke pekerjaan masing-masing sesudah puas berhari raya dengan anak dan istri, lazimnya sesudah puasa syawal. (42) Mereka bersama keluarga hidup tenang selama puasa. (43) Tak bekerja keras sebagaimana bulan lainnya. (44) Bahkan, pemerintah kolonial Belanda tak menyuruh orang kerja rodi saat bulan puasa. (45) Mereka tahu keamanan akan terganggu bila menyuruh orang bekerja di bulan puasa.
Sumber: Historia.id, dengan perubahan
Topik utama teks di atas adalah ….
(1) Pada masa lalu, daging merupakan makanan mewah bagi orang Aceh. (2) Sehari-hari mereka lebih banyak mengkonsumsi sayuran dan ikan. (3) Mereka akan mengganti menu harian saat tiba bulan istimewa: Ramadan. (4) Masyarakat Aceh berusaha membeli daging pada hari makmeugang untuk dimakan bersama keluarga. (5) Tradisi turun-temurun ini membuat permintaan daging sapi atau kerbau menjelang Ramadan sangat tinggi. (6) Kebiasaan itu dijumpai Snouck Hurgronje ketika tinggal di Aceh dari 1857 hingga 1936. (7) Ia mencatatnya dalam De Atjehers yang terbit pada 1893.
(8) Bagi orang Aceh, puasa merupakan kesempatan untuk memakan makanan yang bergizi. (9) Tiga hari menjelang puasa, mereka ramai-ramai membeli dan memakan daging. (10) Sisanya diawetkan dengan garam dan cuka atau cara lain agar bertahan paling tidak hingga lima belas hari. (11) Menurut Moehammad Hoesin dalam Adat Atjeh, daging kering khas Aceh yang diawetkan dengan garam, asam, dan dikeringkan, disebut sie balu. (12) Sedangkan, siemeutjuka adalah daging yang dimasak dengan cuka enau supaya tahan lama. (13) Biasanya orang Aceh juga menyiapkan bahan bubur kanji dari daun-daun kayu gunung yang disebut breueh kanji masam peudaih. (14) Daun ini ditumbuk dan disimpan baik-baik sehingga tak masuk angin. (15) Mereka juga membuat tepung beras ketan dan tepung beras biasa, serta gula dan agar-agar untuk buka puasa.
(16) Orang Aceh menganggap mempersiapkan pangan untuk puasa sebagai adat yang tak boleh diabaikan. (17) Tiga hari sebelum bulan puasa, orang Aceh akan memastikan stok makanan cukup selama sebulan. (18) Ini dilakukan agar tidak membeli makanan terlalu banyak selama bulan puasa. (19) Pasalnya, bahan makanan yang dijual biasanya lebih cepat habis pada siang hari selama Ramadan. (20) Pasar-pasar pun sepi selama tiga hari itu. (21) Bahkan, sebelum perang melawan Belanda akan ada pekan raya di Banda Aceh selama tiga hari sebelum puasa. (22) Sebagian besar penduduk dari tiga sagi akan datang ke ibu kota kerajaan itu. (23) Kendati selama pekan raya itu banyak pedagang yang menjual beragam kebutuhan, daging tetaplah primadona. (24) Karenanya, stok daging menjelang sebulan berpuasa harus benar-benar dijaga. (25) Pada saat itu, penduduk dari dataran tinggi turun membawa ternaknya untuk dijual. (26) Ini demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan daging.
(27) Sejak pertengahan Syakban biasanya para keuchi’ (kepala atau bapak gampong) dan teungku (seseorang yang dihormati karena memiliki kelebihan ilmu) memperkirakan seberapa banyak daging yang dibutuhkan masyarakat. (28) Masing-masing penduduk ditanya berapa uang yang akan dibelanjakan untuk daging. (29) Mereka juga akan menghitung berapa banyak ternak yang harus dibeli. (30) Dua atau tiga kepala adalah jumlah perkiraan umum untuk setiap gampong. (31) Keuchi’ menunjuk seorang penduduk gampong untuk mengumpulkan uang warga. (32) Ia menerima upah setelah pekerjaannya selesai. (33) Sebelum masa perang, upah itu biasanya ditunda sampai menjelang berakhirnya bulan puasa, saat penduduk dari dataran tinggi membawa ternaknya. (34) Penyembelihan akan dilakukan untuk menyediakan daging bagi perayaan yang menandai berakhirnya puasa, tetapi kali ini tak sebesar yang pertama.
(35) Masyarakat Mukim XXII yang tinggal di bagian tengah dan selatan Aceh dan sebagian dari Mukim XXVI di bagian timur Aceh, biasanya menyembelih beberapa ekor sapi. (36) Sementara, masyarakat Mukim XXV di bagian barat yang tak masuk dalam tiga sagi, lebih suka menyembelih kerbau jantan. (37) Diyakini terlalu banyak makan daging sapi akan membawa penyakit siawan atau sariawan, gejalanya kulit melepuh, gigi busuk, dan rambut rontok. (38) Menurut sejarawan Anthony Reid dalam Menuju Sejarah Sumatra: Antara Indonesia dan Dunia, hari kurban merupakan perayaan tahunan yang paling bermakna, tetapi perayaan sebelum dan sesudah bulan puasa juga diadakan secara besar-besaran. (39) Di Aceh bulan puasa diawali dan diakhiri dengan suara mendentum yang keras dari meriam. (40) Hoesin menyebut, puasa adalah masa ketika masyarakat menghabiskan waktu bersama keluarga. (41) Mereka akan kembali ke pekerjaan masing-masing sesudah puas berhari raya dengan anak dan istri, lazimnya sesudah puasa syawal. (42) Mereka bersama keluarga hidup tenang selama puasa. (43) Tak bekerja keras sebagaimana bulan lainnya. (44) Bahkan, pemerintah kolonial Belanda tak menyuruh orang kerja rodi saat bulan puasa. (45) Mereka tahu keamanan akan terganggu bila menyuruh orang bekerja di bulan puasa.
Sumber: Historia.id, dengan perubahan
Berikut ini adalah hal-hal yang terjadi tiga hari menjelang puasa di Aceh, kecuali ….
(1) Pada masa lalu, daging merupakan makanan mewah bagi orang Aceh. (2) Sehari-hari mereka lebih banyak mengkonsumsi sayuran dan ikan. (3) Mereka akan mengganti menu harian saat tiba bulan istimewa: Ramadan. (4) Masyarakat Aceh berusaha membeli daging pada hari makmeugang untuk dimakan bersama keluarga. (5) Tradisi turun-temurun ini membuat permintaan daging sapi atau kerbau menjelang Ramadan sangat tinggi. (6) Kebiasaan itu dijumpai Snouck Hurgronje ketika tinggal di Aceh dari 1857 hingga 1936. (7) Ia mencatatnya dalam De Atjehers yang terbit pada 1893.
(8) Bagi orang Aceh, puasa merupakan kesempatan untuk memakan makanan yang bergizi. (9) Tiga hari menjelang puasa, mereka ramai-ramai membeli dan memakan daging. (10) Sisanya diawetkan dengan garam dan cuka atau cara lain agar bertahan paling tidak hingga lima belas hari. (11) Menurut Moehammad Hoesin dalam Adat Atjeh, daging kering khas Aceh yang diawetkan dengan garam, asam, dan dikeringkan, disebut sie balu. (12) Sedangkan, siemeutjuka adalah daging yang dimasak dengan cuka enau supaya tahan lama. (13) Biasanya orang Aceh juga menyiapkan bahan bubur kanji dari daun-daun kayu gunung yang disebut breueh kanji masam peudaih. (14) Daun ini ditumbuk dan disimpan baik-baik sehingga tak masuk angin. (15) Mereka juga membuat tepung beras ketan dan tepung beras biasa, serta gula dan agar-agar untuk buka puasa.
(16) Orang Aceh menganggap mempersiapkan pangan untuk puasa sebagai adat yang tak boleh diabaikan. (17) Tiga hari sebelum bulan puasa, orang Aceh akan memastikan stok makanan cukup selama sebulan. (18) Ini dilakukan agar tidak membeli makanan terlalu banyak selama bulan puasa. (19) Pasalnya, bahan makanan yang dijual biasanya lebih cepat habis pada siang hari selama Ramadan. (20) Pasar-pasar pun sepi selama tiga hari itu. (21) Bahkan, sebelum perang melawan Belanda akan ada pekan raya di Banda Aceh selama tiga hari sebelum puasa. (22) Sebagian besar penduduk dari tiga sagi akan datang ke ibu kota kerajaan itu. (23) Kendati selama pekan raya itu banyak pedagang yang menjual beragam kebutuhan, daging tetaplah primadona. (24) Karenanya, stok daging menjelang sebulan berpuasa harus benar-benar dijaga. (25) Pada saat itu, penduduk dari dataran tinggi turun membawa ternaknya untuk dijual. (26) Ini demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan daging.
(27) Sejak pertengahan Syakban biasanya para keuchi’ (kepala atau bapak gampong) dan teungku (seseorang yang dihormati karena memiliki kelebihan ilmu) memperkirakan seberapa banyak daging yang dibutuhkan masyarakat. (28) Masing-masing penduduk ditanya berapa uang yang akan dibelanjakan untuk daging. (29) Mereka juga akan menghitung berapa banyak ternak yang harus dibeli. (30) Dua atau tiga kepala adalah jumlah perkiraan umum untuk setiap gampong. (31) Keuchi’ menunjuk seorang penduduk gampong untuk mengumpulkan uang warga. (32) Ia menerima upah setelah pekerjaannya selesai. (33) Sebelum masa perang, upah itu biasanya ditunda sampai menjelang berakhirnya bulan puasa, saat penduduk dari dataran tinggi membawa ternaknya. (34) Penyembelihan akan dilakukan untuk menyediakan daging bagi perayaan yang menandai berakhirnya puasa, tetapi kali ini tak sebesar yang pertama.
(35) Masyarakat Mukim XXII yang tinggal di bagian tengah dan selatan Aceh dan sebagian dari Mukim XXVI di bagian timur Aceh, biasanya menyembelih beberapa ekor sapi. (36) Sementara, masyarakat Mukim XXV di bagian barat yang tak masuk dalam tiga sagi, lebih suka menyembelih kerbau jantan. (37) Diyakini terlalu banyak makan daging sapi akan membawa penyakit siawan atau sariawan, gejalanya kulit melepuh, gigi busuk, dan rambut rontok. (38) Menurut sejarawan Anthony Reid dalam Menuju Sejarah Sumatra: Antara Indonesia dan Dunia, hari kurban merupakan perayaan tahunan yang paling bermakna, tetapi perayaan sebelum dan sesudah bulan puasa juga diadakan secara besar-besaran. (39) Di Aceh bulan puasa diawali dan diakhiri dengan suara mendentum yang keras dari meriam. (40) Hoesin menyebut, puasa adalah masa ketika masyarakat menghabiskan waktu bersama keluarga. (41) Mereka akan kembali ke pekerjaan masing-masing sesudah puas berhari raya dengan anak dan istri, lazimnya sesudah puasa syawal. (42) Mereka bersama keluarga hidup tenang selama puasa. (43) Tak bekerja keras sebagaimana bulan lainnya. (44) Bahkan, pemerintah kolonial Belanda tak menyuruh orang kerja rodi saat bulan puasa. (45) Mereka tahu keamanan akan terganggu bila menyuruh orang bekerja di bulan puasa.
Sumber: Historia.id, dengan perubahan
Rujukan dari kata itu pada kalimat (25) adalah ….
For millions of years, birds migrated north in the spring and south in the fall. In that short period of time, city conglomerations such as Toronto, Chicago, and New York City have straddled these ancient migratory routes, causing millions of birds to fall from the sky. The tolls in fall are higher than in spring.
Researchers Yigal Gelb and Nicole Delacretaz reviewed bird collision data collected by the Audubon Citizen Science Project Safe Flight in New York from 1997 to 2008. Data shows that more than 5,400 collisions have occurred, two-thirds of which are fatal. Dependent on volunteers numbering in the “tens”, this is just a sample of the actual number of collisions, and there may be hundreds or millions of collisions each year in North America.
Researchers found that most collisions occurred during the day. The glass reflects the nearby vegetation, presumably making the birds think they are just flying towards another tree or bush. Therefore, the glass buildings next to the park are particularly dangerous to birds. The Morgan General Post Office facility in New York’s Long Street District is important because more than half of the park across the road is full of mature trees. The part of the post office across the street from this part of the park has a higher number of collisions than the building opposite the part of the park with less vegetation. The irony is that the “windows” of the building are just glass panels covering the concrete walls. Researchers Kaitlyn L. Parkins, Susan B. Elbin, and Elle Barnes discovered that the light emitted by buildings around Bryant Park in New York City has an important relationship with building collisions. This is closely related to the amount of glass in the building façade.
According to Perkins, Elbing, and Barnes, “Bryant Park is illuminated by stadium lights at night. During spring and autumn migrations, they may attract or confuse birds. After flying into the park at night, in the morning, these birds are surrounded by vegetation reflected in the glass buildings around the park.” This is a “bird trap”. Parkins et al. conclude, “mitigation of both light and glass are needed to reduce bird collisions in urban areas.” Some of these mitigation measures include “lights off plan”, bird-friendly design and regulations. As always, environmental and conservation efforts need supporters.
Adapted from : https://daily.jstor.org/migrating-birds-face-an-unexpected-danger-glass-buildings/
According to the passage, which of the following is NOT TRUE based on paragraph 2?
For millions of years, birds migrated north in the spring and south in the fall. In that short period of time, city conglomerations such as Toronto, Chicago, and New York City have straddled these ancient migratory routes, causing millions of birds to fall from the sky. The tolls in fall are higher than in spring.
Researchers Yigal Gelb and Nicole Delacretaz reviewed bird collision data collected by the Audubon Citizen Science Project Safe Flight in New York from 1997 to 2008. Data shows that more than 5,400 collisions have occurred, two-thirds of which are fatal. Dependent on volunteers numbering in the “tens”, this is just a sample of the actual number of collisions, and there may be hundreds or millions of collisions each year in North America.
Researchers found that most collisions occurred during the day. The glass reflects the nearby vegetation, presumably making the birds think they are just flying towards another tree or bush. Therefore, the glass buildings next to the park are particularly dangerous to birds. The Morgan General Post Office facility in New York’s Long Street District is important because more than half of the park across the road is full of mature trees. The part of the post office across the street from this part of the park has a higher number of collisions than the building opposite the part of the park with less vegetation. The irony is that the “windows” of the building are just glass panels covering the concrete walls. Researchers Kaitlyn L. Parkins, Susan B. Elbin, and Elle Barnes discovered that the light emitted by buildings around Bryant Park in New York City has an important relationship with building collisions. This is closely related to the amount of glass in the building façade.
According to Perkins, Elbing, and Barnes, “Bryant Park is illuminated by stadium lights at night. During spring and autumn migrations, they may attract or confuse birds. After flying into the park at night, in the morning, these birds are surrounded by vegetation reflected in the glass buildings around the park.” This is a “bird trap”. Parkins et al. conclude, “mitigation of both light and glass are needed to reduce bird collisions in urban areas.” Some of these mitigation measures include “lights off plan”, bird-friendly design and regulations. As always, environmental and conservation efforts need supporters.
Adapted from : https://daily.jstor.org/migrating-birds-face-an-unexpected-danger-glass-buildings/
“This is closely related to the amount of glass in the building façade.” (paragraph 3)
The underlined word can be best replaced by the following, except…
For millions of years, birds migrated north in the spring and south in the fall. In that short period of time, city conglomerations such as Toronto, Chicago, and New York City have straddled these ancient migratory routes, causing millions of birds to fall from the sky. The tolls in fall are higher than in spring.
Researchers Yigal Gelb and Nicole Delacretaz reviewed bird collision data collected by the Audubon Citizen Science Project Safe Flight in New York from 1997 to 2008. Data shows that more than 5,400 collisions have occurred, two-thirds of which are fatal. Dependent on volunteers numbering in the “tens”, this is just a sample of the actual number of collisions, and there may be hundreds or millions of collisions each year in North America.
Researchers found that most collisions occurred during the day. The glass reflects the nearby vegetation, presumably making the birds think they are just flying towards another tree or bush. Therefore, the glass buildings next to the park are particularly dangerous to birds. The Morgan General Post Office facility in New York’s Long Street District is important because more than half of the park across the road is full of mature trees. The part of the post office across the street from this part of the park has a higher number of collisions than the building opposite the part of the park with less vegetation. The irony is that the “windows” of the building are just glass panels covering the concrete walls. Researchers Kaitlyn L. Parkins, Susan B. Elbin, and Elle Barnes discovered that the light emitted by buildings around Bryant Park in New York City has an important relationship with building collisions. This is closely related to the amount of glass in the building façade.
According to Perkins, Elbing, and Barnes, “Bryant Park is illuminated by stadium lights at night. During spring and autumn migrations, they may attract or confuse birds. After flying into the park at night, in the morning, these birds are surrounded by vegetation reflected in the glass buildings around the park.” This is a “bird trap”. Parkins et al. conclude, “mitigation of both light and glass are needed to reduce bird collisions in urban areas.” Some of these mitigation measures include “lights off plan”, bird-friendly design and regulations. As always, environmental and conservation efforts need supporters.
Adapted from : https://daily.jstor.org/migrating-birds-face-an-unexpected-danger-glass-buildings/
“The tolls in fall are higher than in spring.” (paragraph 1)
Based on the context, what does the sentence mean?
For millions of years, birds migrated north in the spring and south in the fall. In that short period of time, city conglomerations such as Toronto, Chicago, and New York City have straddled these ancient migratory routes, causing millions of birds to fall from the sky. The tolls in fall are higher than in spring.
Researchers Yigal Gelb and Nicole Delacretaz reviewed bird collision data collected by the Audubon Citizen Science Project Safe Flight in New York from 1997 to 2008. Data shows that more than 5,400 collisions have occurred, two-thirds of which are fatal. Dependent on volunteers numbering in the “tens”, this is just a sample of the actual number of collisions, and there may be hundreds or millions of collisions each year in North America.
Researchers found that most collisions occurred during the day. The glass reflects the nearby vegetation, presumably making the birds think they are just flying towards another tree or bush. Therefore, the glass buildings next to the park are particularly dangerous to birds. The Morgan General Post Office facility in New York’s Long Street District is important because more than half of the park across the road is full of mature trees. The part of the post office across the street from this part of the park has a higher number of collisions than the building opposite the part of the park with less vegetation. The irony is that the “windows” of the building are just glass panels covering the concrete walls. Researchers Kaitlyn L. Parkins, Susan B. Elbin, and Elle Barnes discovered that the light emitted by buildings around Bryant Park in New York City has an important relationship with building collisions. This is closely related to the amount of glass in the building façade.
According to Perkins, Elbing, and Barnes, “Bryant Park is illuminated by stadium lights at night. During spring and autumn migrations, they may attract or confuse birds. After flying into the park at night, in the morning, these birds are surrounded by vegetation reflected in the glass buildings around the park.” This is a “bird trap”. Parkins et al. conclude, “mitigation of both light and glass are needed to reduce bird collisions in urban areas.” Some of these mitigation measures include “lights off plan”, bird-friendly design and regulations. As always, environmental and conservation efforts need supporters.
Adapted from : https://daily.jstor.org/migrating-birds-face-an-unexpected-danger-glass-buildings/
The following statements are untrue based on paragraph 3, except …
For millions of years, birds migrated north in the spring and south in the fall. In that short period of time, city conglomerations such as Toronto, Chicago, and New York City have straddled these ancient migratory routes, causing millions of birds to fall from the sky. The tolls in fall are higher than in spring.
Researchers Yigal Gelb and Nicole Delacretaz reviewed bird collision data collected by the Audubon Citizen Science Project Safe Flight in New York from 1997 to 2008. Data shows that more than 5,400 collisions have occurred, two-thirds of which are fatal. Dependent on volunteers numbering in the “tens”, this is just a sample of the actual number of collisions, and there may be hundreds or millions of collisions each year in North America.
Researchers found that most collisions occurred during the day. The glass reflects the nearby vegetation, presumably making the birds think they are just flying towards another tree or bush. Therefore, the glass buildings next to the park are particularly dangerous to birds. The Morgan General Post Office facility in New York’s Long Street District is important because more than half of the park across the road is full of mature trees. The part of the post office across the street from this part of the park has a higher number of collisions than the building opposite the part of the park with less vegetation. The irony is that the “windows” of the building are just glass panels covering the concrete walls. Researchers Kaitlyn L. Parkins, Susan B. Elbin, and Elle Barnes discovered that the light emitted by buildings around Bryant Park in New York City has an important relationship with building collisions. This is closely related to the amount of glass in the building façade.
According to Perkins, Elbing, and Barnes, “Bryant Park is illuminated by stadium lights at night. During spring and autumn migrations, they may attract or confuse birds. After flying into the park at night, in the morning, these birds are surrounded by vegetation reflected in the glass buildings around the park.” This is a “bird trap”. Parkins et al. conclude, “mitigation of both light and glass are needed to reduce bird collisions in urban areas.” Some of these mitigation measures include “lights off plan”, bird-friendly design and regulations. As always, environmental and conservation efforts need supporters.
Adapted from : https://daily.jstor.org/migrating-birds-face-an-unexpected-danger-glass-buildings/
Which of the following statements most accurately captures the central idea of the passage?
The Industrial Revolution had several roots, one of which was a commercial revolution that, beginning as far back as the sixteenth century, accompanied Europe’s expansion overseas. Both exports and imports showed spectacular growth, particularly in England and France. An increasingly larger portion of the stepped-up commercial activity was the result of trade with overseas colonies. Imports included a variety of new beverages, spices, and ship’s goods around the world and brought money flowing back. Europe’s economic institutions, particularly those in England, were strong, had wealth available for new investment, and seemed almost to be waiting for some technological breakthrough that would expand their profit-making potential even more.
Another advantage was Britain’s large population of rural, agricultural wage earners, as well as cottage workers, who had the potential of being more mobile than peasants of some other countries. Eventually they found their way to the cities or mining communities and provided the human power upon which the Industrial Revolution was built. The British people were also consumers; the absence of internal tariffs, such as those that existed in France or Italy or between the German states, made Britain the largest free-trade area in Europe. Britain’s relatively stable government also helped create an atmosphere conducive to industrial progress.
Great Britain’s better-developed banking and credits system also helped speed the industrial progress, as did the fact that it was the home of an impressive array of entrepreneurs and investors. Among them were a large number of nonconformists whose religious principles encourages thrift and industry rather than luxurious living and who tended to pour their profits back into their business, thus providing the basis for continued expansion.
A precursor to the Industrial Revolution was a revolution in agricultural techniques. Ideas about agricultural reform developed first in Holland, where as early as the mid-seventeenth century, such modern methods as crop rotation, heavy fertilization, and diversification were all in use. Dutch peasant farmers were known throughout Europe for their agricultural innovations, but as British markets and opportunities grew, the English quickly learned from them. As early as the seventeenth century the Dutch were helping them drain marshes and fens where, with the help of advanced techniques, they grew new crops. By the mid-eighteenth century new agricultural methods as well as selective breeding of livestock had caught on throughout the country.
Much of the increased production was consumed by Great Britain’s burgeoning population. At the same time, people were moving to the city, partly because of the enclosure movement; that it, the fencing of common fields and pastures in order to provide more compact, efficient privately held agricultural parcels that would produce more goods and greater profits. In the sixteenth century enclosures were usually used for creating sheep pastures, but by the eighteenth century new farming techniques made it advantageous for large landowners to seek enclosures in order to improve agricultural production. Between 1714 and 1820 over 6 million acres of English land were enclosed. As as result, many small, independent farmers were forced to sell out simply because they could not compete. Non-landholding peasants and cottage workers, who worked for wages and grazed cows or pigs on the village common, were also hurt when the common was no longer available. It was such people who began to flock to the cities seeking employment and who found work in the factories that would transform the nation and, the world.
According to the last paragraph, the growth of the workforce in British factories was mainly influenced by…
The Industrial Revolution had several roots, one of which was a commercial revolution that, beginning as far back as the sixteenth century, accompanied Europe’s expansion overseas. Both exports and imports showed spectacular growth, particularly in England and France. An increasingly larger portion of the stepped-up commercial activity was the result of trade with overseas colonies. Imports included a variety of new beverages, spices, and ship’s goods around the world and brought money flowing back. Europe’s economic institutions, particularly those in England, were strong, had wealth available for new investment, and seemed almost to be waiting for some technological breakthrough that would expand their profit-making potential even more.
Another advantage was Britain’s large population of rural, agricultural wage earners, as well as cottage workers, who had the potential of being more mobile than peasants of some other countries. Eventually they found their way to the cities or mining communities and provided the human power upon which the Industrial Revolution was built. The British people were also consumers; the absence of internal tariffs, such as those that existed in France or Italy or between the German states, made Britain the largest free-trade area in Europe. Britain’s relatively stable government also helped create an atmosphere conducive to industrial progress.
Great Britain’s better-developed banking and credits system also helped speed the industrial progress, as did the fact that it was the home of an impressive array of entrepreneurs and investors. Among them were a large number of nonconformists whose religious principles encourages thrift and industry rather than luxurious living and who tended to pour their profits back into their business, thus providing the basis for continued expansion.
A precursor to the Industrial Revolution was a revolution in agricultural techniques. Ideas about agricultural reform developed first in Holland, where as early as the mid-seventeenth century, such modern methods as crop rotation, heavy fertilization, and diversification were all in use. Dutch peasant farmers were known throughout Europe for their agricultural innovations, but as British markets and opportunities grew, the English quickly learned from them. As early as the seventeenth century the Dutch were helping them drain marshes and fens where, with the help of advanced techniques, they grew new crops. By the mid-eighteenth century new agricultural methods as well as selective breeding of livestock had caught on throughout the country.
Much of the increased production was consumed by Great Britain’s burgeoning population. At the same time, people were moving to the city, partly because of the enclosure movement; that it, the fencing of common fields and pastures in order to provide more compact, efficient privately held agricultural parcels that would produce more goods and greater profits. In the sixteenth century enclosures were usually used for creating sheep pastures, but by the eighteenth century new farming techniques made it advantageous for large landowners to seek enclosures in order to improve agricultural production. Between 1714 and 1820 over 6 million acres of English land were enclosed. As as result, many small, independent farmers were forced to sell out simply because they could not compete. Non-landholding peasants and cottage workers, who worked for wages and grazed cows or pigs on the village common, were also hurt when the common was no longer available. It was such people who began to flock to the cities seeking employment and who found work in the factories that would transform the nation and, the world.
The author presents information in the passage mainly by…
The Industrial Revolution had several roots, one of which was a commercial revolution that, beginning as far back as the sixteenth century, accompanied Europe’s expansion overseas. Both exports and imports showed spectacular growth, particularly in England and France. An increasingly larger portion of the stepped-up commercial activity was the result of trade with overseas colonies. Imports included a variety of new beverages, spices, and ship’s goods around the world and brought money flowing back. Europe’s economic institutions, particularly those in England, were strong, had wealth available for new investment, and seemed almost to be waiting for some technological breakthrough that would expand their profit-making potential even more.
Another advantage was Britain’s large population of rural, agricultural wage earners, as well as cottage workers, who had the potential of being more mobile than peasants of some other countries. Eventually they found their way to the cities or mining communities and provided the human power upon which the Industrial Revolution was built. The British people were also consumers; the absence of internal tariffs, such as those that existed in France or Italy or between the German states, made Britain the largest free-trade area in Europe. Britain’s relatively stable government also helped create an atmosphere conducive to industrial progress.
Great Britain’s better-developed banking and credits system also helped speed the industrial progress, as did the fact that it was the home of an impressive array of entrepreneurs and investors. Among them were a large number of nonconformists whose religious principles encourages thrift and industry rather than luxurious living and who tended to pour their profits back into their business, thus providing the basis for continued expansion.
A precursor to the Industrial Revolution was a revolution in agricultural techniques. Ideas about agricultural reform developed first in Holland, where as early as the mid-seventeenth century, such modern methods as crop rotation, heavy fertilization, and diversification were all in use. Dutch peasant farmers were known throughout Europe for their agricultural innovations, but as British markets and opportunities grew, the English quickly learned from them. As early as the seventeenth century the Dutch were helping them drain marshes and fens where, with the help of advanced techniques, they grew new crops. By the mid-eighteenth century new agricultural methods as well as selective breeding of livestock had caught on throughout the country.
Much of the increased production was consumed by Great Britain’s burgeoning population. At the same time, people were moving to the city, partly because of the enclosure movement; that it, the fencing of common fields and pastures in order to provide more compact, efficient privately held agricultural parcels that would produce more goods and greater profits. In the sixteenth century enclosures were usually used for creating sheep pastures, but by the eighteenth century new farming techniques made it advantageous for large landowners to seek enclosures in order to improve agricultural production. Between 1714 and 1820 over 6 million acres of English land were enclosed. As as result, many small, independent farmers were forced to sell out simply because they could not compete. Non-landholding peasants and cottage workers, who worked for wages and grazed cows or pigs on the village common, were also hurt when the common was no longer available. It was such people who began to flock to the cities seeking employment and who found work in the factories that would transform the nation and, the world.
Why does the author mention Dutch farming methods in paragraph 4?
The Industrial Revolution had several roots, one of which was a commercial revolution that, beginning as far back as the sixteenth century, accompanied Europe’s expansion overseas. Both exports and imports showed spectacular growth, particularly in England and France. An increasingly larger portion of the stepped-up commercial activity was the result of trade with overseas colonies. Imports included a variety of new beverages, spices, and ship’s goods around the world and brought money flowing back. Europe’s economic institutions, particularly those in England, were strong, had wealth available for new investment, and seemed almost to be waiting for some technological breakthrough that would expand their profit-making potential even more.
Another advantage was Britain’s large population of rural, agricultural wage earners, as well as cottage workers, who had the potential of being more mobile than peasants of some other countries. Eventually they found their way to the cities or mining communities and provided the human power upon which the Industrial Revolution was built. The British people were also consumers; the absence of internal tariffs, such as those that existed in France or Italy or between the German states, made Britain the largest free-trade area in Europe. Britain’s relatively stable government also helped create an atmosphere conducive to industrial progress.
Great Britain’s better-developed banking and credits system also helped speed the industrial progress, as did the fact that it was the home of an impressive array of entrepreneurs and investors. Among them were a large number of nonconformists whose religious principles encourages thrift and industry rather than luxurious living and who tended to pour their profits back into their business, thus providing the basis for continued expansion.
A precursor to the Industrial Revolution was a revolution in agricultural techniques. Ideas about agricultural reform developed first in Holland, where as early as the mid-seventeenth century, such modern methods as crop rotation, heavy fertilization, and diversification were all in use. Dutch peasant farmers were known throughout Europe for their agricultural innovations, but as British markets and opportunities grew, the English quickly learned from them. As early as the seventeenth century the Dutch were helping them drain marshes and fens where, with the help of advanced techniques, they grew new crops. By the mid-eighteenth century new agricultural methods as well as selective breeding of livestock had caught on throughout the country.
Much of the increased production was consumed by Great Britain’s burgeoning population. At the same time, people were moving to the city, partly because of the enclosure movement; that it, the fencing of common fields and pastures in order to provide more compact, efficient privately held agricultural parcels that would produce more goods and greater profits. In the sixteenth century enclosures were usually used for creating sheep pastures, but by the eighteenth century new farming techniques made it advantageous for large landowners to seek enclosures in order to improve agricultural production. Between 1714 and 1820 over 6 million acres of English land were enclosed. As as result, many small, independent farmers were forced to sell out simply because they could not compete. Non-landholding peasants and cottage workers, who worked for wages and grazed cows or pigs on the village common, were also hurt when the common was no longer available. It was such people who began to flock to the cities seeking employment and who found work in the factories that would transform the nation and, the world.
British businessmen strengthened industrial growth by…
The Industrial Revolution had several roots, one of which was a commercial revolution that, beginning as far back as the sixteenth century, accompanied Europe’s expansion overseas. Both exports and imports showed spectacular growth, particularly in England and France. An increasingly larger portion of the stepped-up commercial activity was the result of trade with overseas colonies. Imports included a variety of new beverages, spices, and ship’s goods around the world and brought money flowing back. Europe’s economic institutions, particularly those in England, were strong, had wealth available for new investment, and seemed almost to be waiting for some technological breakthrough that would expand their profit-making potential even more.
Another advantage was Britain’s large population of rural, agricultural wage earners, as well as cottage workers, who had the potential of being more mobile than peasants of some other countries. Eventually they found their way to the cities or mining communities and provided the human power upon which the Industrial Revolution was built. The British people were also consumers; the absence of internal tariffs, such as those that existed in France or Italy or between the German states, made Britain the largest free-trade area in Europe. Britain’s relatively stable government also helped create an atmosphere conducive to industrial progress.
Great Britain’s better-developed banking and credits system also helped speed the industrial progress, as did the fact that it was the home of an impressive array of entrepreneurs and investors. Among them were a large number of nonconformists whose religious principles encourages thrift and industry rather than luxurious living and who tended to pour their profits back into their business, thus providing the basis for continued expansion.
A precursor to the Industrial Revolution was a revolution in agricultural techniques. Ideas about agricultural reform developed first in Holland, where as early as the mid-seventeenth century, such modern methods as crop rotation, heavy fertilization, and diversification were all in use. Dutch peasant farmers were known throughout Europe for their agricultural innovations, but as British markets and opportunities grew, the English quickly learned from them. As early as the seventeenth century the Dutch were helping them drain marshes and fens where, with the help of advanced techniques, they grew new crops. By the mid-eighteenth century new agricultural methods as well as selective breeding of livestock had caught on throughout the country.
Much of the increased production was consumed by Great Britain’s burgeoning population. At the same time, people were moving to the city, partly because of the enclosure movement; that it, the fencing of common fields and pastures in order to provide more compact, efficient privately held agricultural parcels that would produce more goods and greater profits. In the sixteenth century enclosures were usually used for creating sheep pastures, but by the eighteenth century new farming techniques made it advantageous for large landowners to seek enclosures in order to improve agricultural production. Between 1714 and 1820 over 6 million acres of English land were enclosed. As as result, many small, independent farmers were forced to sell out simply because they could not compete. Non-landholding peasants and cottage workers, who worked for wages and grazed cows or pigs on the village common, were also hurt when the common was no longer available. It was such people who began to flock to the cities seeking employment and who found work in the factories that would transform the nation and, the world.
According to paragraph 2, the Industrial Revolution did not originate outside Great Britain because …
Passage A
For those of you now eyeing your cell-phones suspiciously, it is worth nothing that both the National Cancer Institute (NCI) and the World Health Organization (WHO) say there is no evidence to support the assertion that cell-phones are a public health threat. But a number of scientists are worried that has been a dangerous rush to declare cell-phones safe, using studies they feel are inadequate and too often weighted towards the wireless industry interests. An analysis published by University of Washington neurologist Henry Lai determined that far more independent studies than industry—funded studies have found at least some type of biological effects from cell-phone exposure.
A strong link between mobiles and cancer could have major public-health implications. As cell-phones make and take calls, they emit low-level-radio-frequency (RF radiation). Stronger than FM radio signals, these RF waves are still a billionth the intensity of known carcinogenic radiation like X-ray. (http://www.time.com)
Passage B
A study published in the journal Bioelectromagnetics reported that no statistically significant change in the incidence of brain cancers in men and women in England between 1998 and 2007, a time when cell-phones use increased dramatically.
But now, new work published this week in the Journal of the American Medical Association says there is an identifiable effect of cell-phones use in the brain, but it is too early to tell what, if anything, that effect means health-wise.
There has been a lot of controversy of whether cell-phones could increase the temperature of the brain, which in turn could affect energy requirements.
Based on our study, we really cannot infer whether this is a bad or could even have potentially good applications so that—our finding doesn’t illuminate or enlighten that very important question or whether cell-phone exposure could have detrimental effects. (http://www.npr.org)
The word ‘assertion’ in Passage A can be replaced by the following, except …
Passage A
For those of you now eyeing your cell-phones suspiciously, it is worth nothing that both the National Cancer Institute (NCI) and the World Health Organization (WHO) say there is no evidence to support the assertion that cell-phones are a public health threat. But a number of scientists are worried that has been a dangerous rush to declare cell-phones safe, using studies they feel are inadequate and too often weighted towards the wireless industry interests. An analysis published by University of Washington neurologist Henry Lai determined that far more independent studies than industry—funded studies have found at least some type of biological effects from cell-phone exposure.
A strong link between mobiles and cancer could have major public-health implications. As cell-phones make and take calls, they emit low-level-radio-frequency (RF radiation). Stronger than FM radio signals, these RF waves are still a billionth the intensity of known carcinogenic radiation like X-ray. (http://www.time.com)
Passage B
A study published in the journal Bioelectromagnetics reported that no statistically significant change in the incidence of brain cancers in men and women in England between 1998 and 2007, a time when cell-phones use increased dramatically.
But now, new work published this week in the Journal of the American Medical Association says there is an identifiable effect of cell-phones use in the brain, but it is too early to tell what, if anything, that effect means health-wise.
There has been a lot of controversy of whether cell-phones could increase the temperature of the brain, which in turn could affect energy requirements.
Based on our study, we really cannot infer whether this is a bad or could even have potentially good applications so that—our finding doesn’t illuminate or enlighten that very important question or whether cell-phone exposure could have detrimental effects. (http://www.npr.org)
Both passages are similar in content in terms of addressing ….
Passage A
For those of you now eyeing your cell-phones suspiciously, it is worth nothing that both the National Cancer Institute (NCI) and the World Health Organization (WHO) say there is no evidence to support the assertion that cell-phones are a public health threat. But a number of scientists are worried that has been a dangerous rush to declare cell-phones safe, using studies they feel are inadequate and too often weighted towards the wireless industry interests. An analysis published by University of Washington neurologist Henry Lai determined that far more independent studies than industry—funded studies have found at least some type of biological effects from cell-phone exposure.
A strong link between mobiles and cancer could have major public-health implications. As cell-phones make and take calls, they emit low-level-radio-frequency (RF radiation). Stronger than FM radio signals, these RF waves are still a billionth the intensity of known carcinogenic radiation like X-ray. (http://www.time.com)
Passage B
A study published in the journal Bioelectromagnetics reported that no statistically significant change in the incidence of brain cancers in men and women in England between 1998 and 2007, a time when cell-phones use increased dramatically.
But now, new work published this week in the Journal of the American Medical Association says there is an identifiable effect of cell-phones use in the brain, but it is too early to tell what, if anything, that effect means health-wise.
There has been a lot of controversy of whether cell-phones could increase the temperature of the brain, which in turn could affect energy requirements.
Based on our study, we really cannot infer whether this is a bad or could even have potentially good applications so that—our finding doesn’t illuminate or enlighten that very important question or whether cell-phone exposure could have detrimental effects. (http://www.npr.org)
The topic discussed in both passages above is ….
Passage A
For those of you now eyeing your cell-phones suspiciously, it is worth nothing that both the National Cancer Institute (NCI) and the World Health Organization (WHO) say there is no evidence to support the assertion that cell-phones are a public health threat. But a number of scientists are worried that has been a dangerous rush to declare cell-phones safe, using studies they feel are inadequate and too often weighted towards the wireless industry interests. An analysis published by University of Washington neurologist Henry Lai determined that far more independent studies than industry—funded studies have found at least some type of biological effects from cell-phone exposure.
A strong link between mobiles and cancer could have major public-health implications. As cell-phones make and take calls, they emit low-level-radio-frequency (RF radiation). Stronger than FM radio signals, these RF waves are still a billionth the intensity of known carcinogenic radiation like X-ray. (http://www.time.com)
Passage B
A study published in the journal Bioelectromagnetics reported that no statistically significant change in the incidence of brain cancers in men and women in England between 1998 and 2007, a time when cell-phones use increased dramatically.
But now, new work published this week in the Journal of the American Medical Association says there is an identifiable effect of cell-phones use in the brain, but it is too early to tell what, if anything, that effect means health-wise.
There has been a lot of controversy of whether cell-phones could increase the temperature of the brain, which in turn could affect energy requirements.
Based on our study, we really cannot infer whether this is a bad or could even have potentially good applications so that—our finding doesn’t illuminate or enlighten that very important question or whether cell-phone exposure could have detrimental effects. (http://www.npr.org)
Information in both passages may lead to a hypothesis that …
Passage A
For those of you now eyeing your cell-phones suspiciously, it is worth nothing that both the National Cancer Institute (NCI) and the World Health Organization (WHO) say there is no evidence to support the assertion that cell-phones are a public health threat. But a number of scientists are worried that has been a dangerous rush to declare cell-phones safe, using studies they feel are inadequate and too often weighted towards the wireless industry interests. An analysis published by University of Washington neurologist Henry Lai determined that far more independent studies than industry—funded studies have found at least some type of biological effects from cell-phone exposure.
A strong link between mobiles and cancer could have major public-health implications. As cell-phones make and take calls, they emit low-level-radio-frequency (RF radiation). Stronger than FM radio signals, these RF waves are still a billionth the intensity of known carcinogenic radiation like X-ray. (http://www.time.com)
Passage B
A study published in the journal Bioelectromagnetics reported that no statistically significant change in the incidence of brain cancers in men and women in England between 1998 and 2007, a time when cell-phones use increased dramatically.
But now, new work published this week in the Journal of the American Medical Association says there is an identifiable effect of cell-phones use in the brain, but it is too early to tell what, if anything, that effect means health-wise.
There has been a lot of controversy of whether cell-phones could increase the temperature of the brain, which in turn could affect energy requirements.
Based on our study, we really cannot infer whether this is a bad or could even have potentially good applications so that—our finding doesn’t illuminate or enlighten that very important question or whether cell-phone exposure could have detrimental effects. (http://www.npr.org)
Which of the following reflects opinions mentioned in the both passages?
Before cats took up residence with humans almost 10,000 years ago, they were loners, wrote John Bradshaw and Charlotte Cameron-Beaumont in the book “The Domestic Cat: The Biology of Its Behaviour” (Cambridge University Press 2000). Because these ancestral cats rarely encountered other members of their own species, they didn’t need to use their voices to communicate. Instead, these wild cats communicated through their sense of smell, or by rubbing against or urinating on objects like trees. That way, cats didn’t have to come face-to-face with other feisty felines in order to send a message. That’s still largely the way cats communicate with one another, said John Wright, a psychologist studying animal behavior at Mercer University in Georgia.
But humans don’t have nearly as fine-turned a sense of smell as felines. So, cats communicate with their humans in the way that is most likely to get them what they want: by meowing. “They’re manipulative,” Wright said. “Vocal communication becomes a tool.” Many cats even develop a repertoire of meows to express different needs and feelings or elicit different responses. For example, your cat might trill at you in greeting, squeak a friendly request to go outside or demand food with a loud meow.
Meowing at humans is partially a learned behavior. All cats meow as kittens to get their mom’s attention when they’re hurt, cold or when she accidentally sits on them. While house cats carry this behavior into adulthood, feral cats (domesticated cats without owners that live outdoors) mostly outgrow it. One study, published in the journal Behavioral Processes, found that feral cats were much more likely to growl or hiss than domesticated cats who had owners. When feral cats did meow, it was indiscriminate — at humans, dolls and dogs alike. House cats meowed much more often, and only at humans, suggesting that they develop meowing as a language specifically for their owners. In other words, your cat meows at you because early on, she learned that doing so got your attention.
If you’re curious what your cat has to say, it’s possible to encourage communication, Wright said. If humans respond with words and attention to their cats’ chirps and meows, they can create a back-and-forth — almost like a conversation. “If you make your responses positive enough and predictive enough that she can listen to your vocalization, then she [the cat] can try and communicate with you,” Wright said.
Adapted from : https://www.livescience.com/
The word ‘outgrow’ in paragraph 4 means ..
Before cats took up residence with humans almost 10,000 years ago, they were loners, wrote John Bradshaw and Charlotte Cameron-Beaumont in the book “The Domestic Cat: The Biology of Its Behaviour” (Cambridge University Press 2000). Because these ancestral cats rarely encountered other members of their own species, they didn’t need to use their voices to communicate. Instead, these wild cats communicated through their sense of smell, or by rubbing against or urinating on objects like trees. That way, cats didn’t have to come face-to-face with other feisty felines in order to send a message. That’s still largely the way cats communicate with one another, said John Wright, a psychologist studying animal behavior at Mercer University in Georgia.
But humans don’t have nearly as fine-turned a sense of smell as felines. So, cats communicate with their humans in the way that is most likely to get them what they want: by meowing. “They’re manipulative,” Wright said. “Vocal communication becomes a tool.” Many cats even develop a repertoire of meows to express different needs and feelings or elicit different responses. For example, your cat might trill at you in greeting, squeak a friendly request to go outside or demand food with a loud meow.
Meowing at humans is partially a learned behavior. All cats meow as kittens to get their mom’s attention when they’re hurt, cold or when she accidentally sits on them. While house cats carry this behavior into adulthood, feral cats (domesticated cats without owners that live outdoors) mostly outgrow it. One study, published in the journal Behavioral Processes, found that feral cats were much more likely to growl or hiss than domesticated cats who had owners. When feral cats did meow, it was indiscriminate — at humans, dolls and dogs alike. House cats meowed much more often, and only at humans, suggesting that they develop meowing as a language specifically for their owners. In other words, your cat meows at you because early on, she learned that doing so got your attention.
If you’re curious what your cat has to say, it’s possible to encourage communication, Wright said. If humans respond with words and attention to their cats’ chirps and meows, they can create a back-and-forth — almost like a conversation. “If you make your responses positive enough and predictive enough that she can listen to your vocalization, then she [the cat] can try and communicate with you,” Wright said.
Adapted from : https://www.livescience.com/
It can be concluded from the passage that the ancestor of the cats are …
Before cats took up residence with humans almost 10,000 years ago, they were loners, wrote John Bradshaw and Charlotte Cameron-Beaumont in the book “The Domestic Cat: The Biology of Its Behaviour” (Cambridge University Press 2000). Because these ancestral cats rarely encountered other members of their own species, they didn’t need to use their voices to communicate. Instead, these wild cats communicated through their sense of smell, or by rubbing against or urinating on objects like trees. That way, cats didn’t have to come face-to-face with other feisty felines in order to send a message. That’s still largely the way cats communicate with one another, said John Wright, a psychologist studying animal behavior at Mercer University in Georgia.
But humans don’t have nearly as fine-turned a sense of smell as felines. So, cats communicate with their humans in the way that is most likely to get them what they want: by meowing. “They’re manipulative,” Wright said. “Vocal communication becomes a tool.” Many cats even develop a repertoire of meows to express different needs and feelings or elicit different responses. For example, your cat might trill at you in greeting, squeak a friendly request to go outside or demand food with a loud meow.
Meowing at humans is partially a learned behavior. All cats meow as kittens to get their mom’s attention when they’re hurt, cold or when she accidentally sits on them. While house cats carry this behavior into adulthood, feral cats (domesticated cats without owners that live outdoors) mostly outgrow it. One study, published in the journal Behavioral Processes, found that feral cats were much more likely to growl or hiss than domesticated cats who had owners. When feral cats did meow, it was indiscriminate — at humans, dolls and dogs alike. House cats meowed much more often, and only at humans, suggesting that they develop meowing as a language specifically for their owners. In other words, your cat meows at you because early on, she learned that doing so got your attention.
If you’re curious what your cat has to say, it’s possible to encourage communication, Wright said. If humans respond with words and attention to their cats’ chirps and meows, they can create a back-and-forth — almost like a conversation. “If you make your responses positive enough and predictive enough that she can listen to your vocalization, then she [the cat] can try and communicate with you,” Wright said.
Adapted from : https://www.livescience.com/
Of the following titles, which would be most appropriate for the contents of the preceding passage?
Before cats took up residence with humans almost 10,000 years ago, they were loners, wrote John Bradshaw and Charlotte Cameron-Beaumont in the book “The Domestic Cat: The Biology of Its Behaviour” (Cambridge University Press 2000). Because these ancestral cats rarely encountered other members of their own species, they didn’t need to use their voices to communicate. Instead, these wild cats communicated through their sense of smell, or by rubbing against or urinating on objects like trees. That way, cats didn’t have to come face-to-face with other feisty felines in order to send a message. That’s still largely the way cats communicate with one another, said John Wright, a psychologist studying animal behavior at Mercer University in Georgia.
But humans don’t have nearly as fine-turned a sense of smell as felines. So, cats communicate with their humans in the way that is most likely to get them what they want: by meowing. “They’re manipulative,” Wright said. “Vocal communication becomes a tool.” Many cats even develop a repertoire of meows to express different needs and feelings or elicit different responses. For example, your cat might trill at you in greeting, squeak a friendly request to go outside or demand food with a loud meow.
Meowing at humans is partially a learned behavior. All cats meow as kittens to get their mom’s attention when they’re hurt, cold or when she accidentally sits on them. While house cats carry this behavior into adulthood, feral cats (domesticated cats without owners that live outdoors) mostly outgrow it. One study, published in the journal Behavioral Processes, found that feral cats were much more likely to growl or hiss than domesticated cats who had owners. When feral cats did meow, it was indiscriminate — at humans, dolls and dogs alike. House cats meowed much more often, and only at humans, suggesting that they develop meowing as a language specifically for their owners. In other words, your cat meows at you because early on, she learned that doing so got your attention.
If you’re curious what your cat has to say, it’s possible to encourage communication, Wright said. If humans respond with words and attention to their cats’ chirps and meows, they can create a back-and-forth — almost like a conversation. “If you make your responses positive enough and predictive enough that she can listen to your vocalization, then she [the cat] can try and communicate with you,” Wright said.
Adapted from : https://www.livescience.com/
What differs wild cats to another domestic feline species?
Before cats took up residence with humans almost 10,000 years ago, they were loners, wrote John Bradshaw and Charlotte Cameron-Beaumont in the book “The Domestic Cat: The Biology of Its Behaviour” (Cambridge University Press 2000). Because these ancestral cats rarely encountered other members of their own species, they didn’t need to use their voices to communicate. Instead, these wild cats communicated through their sense of smell, or by rubbing against or urinating on objects like trees. That way, cats didn’t have to come face-to-face with other feisty felines in order to send a message. That’s still largely the way cats communicate with one another, said John Wright, a psychologist studying animal behavior at Mercer University in Georgia.
But humans don’t have nearly as fine-turned a sense of smell as felines. So, cats communicate with their humans in the way that is most likely to get them what they want: by meowing. “They’re manipulative,” Wright said. “Vocal communication becomes a tool.” Many cats even develop a repertoire of meows to express different needs and feelings or elicit different responses. For example, your cat might trill at you in greeting, squeak a friendly request to go outside or demand food with a loud meow.
Meowing at humans is partially a learned behavior. All cats meow as kittens to get their mom’s attention when they’re hurt, cold or when she accidentally sits on them. While house cats carry this behavior into adulthood, feral cats (domesticated cats without owners that live outdoors) mostly outgrow it. One study, published in the journal Behavioral Processes, found that feral cats were much more likely to growl or hiss than domesticated cats who had owners. When feral cats did meow, it was indiscriminate — at humans, dolls and dogs alike. House cats meowed much more often, and only at humans, suggesting that they develop meowing as a language specifically for their owners. In other words, your cat meows at you because early on, she learned that doing so got your attention.
If you’re curious what your cat has to say, it’s possible to encourage communication, Wright said. If humans respond with words and attention to their cats’ chirps and meows, they can create a back-and-forth — almost like a conversation. “If you make your responses positive enough and predictive enough that she can listen to your vocalization, then she [the cat] can try and communicate with you,” Wright said.
Adapted from : https://www.livescience.com/
What does Wright suggest about communicating with cats?
Diberikan tabel data usia peserta vaksin desa Wakanda sebagai berikut
Jika mean data tersebut 31 maka median data tersebut adalah …
Suatu bakteri jenis baru membelah diri menjadi empat setiap 48 jam. Kemudian setiap empat hari sebanyak setengah jumlah bakteri mati. Jika mula – mula terdapat 3 bakteri, maka total bakteri yang mati setelah sembilan hari adalah
Jika f(2x+4) = x dan g(3-x) = x, maka nilai f(g(1)) + g(f(2)) sama dengan …
Dari bilangan 1 sampai 130, banyak bilangan yang terdapat angka 7 adalah …
Suatu kereta berjalan dengan kecepatan 80 km/jam. Setiap satu jam, kecepatan kereta menjadi sepertiga kecepatan sebelumnya. Jarak terjauh yang dapat ditempuh kereta tersebut adalah …
Dari 7 laki-laki berbeda usia dan 10 perempuan berbeda usia akan dibentuk tim yang terdiri dari 5 laki-laki dan 5 perempuan. Tim tersebut boleh mencakup paling banyak hanya satu anggota tertua dari kalangan laki-laki atau anggota tertua dari kalangan perempuan. Dengan persyaratan tersebut, banyak cara menyusun keanggotaan tim adalah…