0 of 155 questions completed
Questions:
Selamat Datang di halaman Tryout UTBK!
TPS (Tes Potensi Skolastik)
Penalaran dan Literasi
DEMI KENYAMANAN DALAM MENGERJAKAN SOAL
✅ Pilih tempat dan waktu yang kondusif
✅ Pastikan koneksi internet lancar
✅ Jangan reload / refresh halaman
Klik TOMBOL di bawah ini untuk memulai:
You must specify a text. |
|
You must specify a number. |
|
You must specify an email address. |
|
You must specify a text. |
You have already completed the quiz before. Hence you can not start it again.
Quiz is loading...
You must sign in or sign up to start the quiz.
You have to finish following quiz, to start this quiz:
Your time:
Time has elapsed
You have reached 0 of 0 points, (0)
Kondisi geografis Indonesia memang memiliki pengaruh besar atas bencana yang terjadi. Iklim tropis dengan dua musim saling berganti, membuat perubahan cuaca, suhu, dan angin hingga ke level ekstrem menjadi wajar untuk terjadi. Banjir dan tanah longsor dapat dilihat sebagai dampak gabungan dari soal iklim dengan kondisi topografi negara ini yang cukup beragam.
Melihat fakta tersebut, Indonesia perlu memiliki kesadaran waspada bencana. Bencana tentu dapat terjadi di mana saja, dan tanpa tahu waktu, tapi kemampuan manusia beradaptasi terhadap bencana dapat dibentuk secara sosial dan kultural. Intinya, kesadaran mitigasi bencana harus dibudayakan di Indonesia.
Kita bisa menoleh pada Jepang sebagai contoh. Anak-anak sekolah sedari kecil terbiasa dalam kegiatan latihan gempa bulanan. Jika bencana terjadi, maka mereka sudah tahu apa yang dilakukan. Jika sudah tahu apa yang dilakukan, korban bencana dapat diminimalisasi. Bahkan, negara ini memiliki sistem peringatan darurat yang dapat mengganti siaran radio dan TV secara cepat untuk mewartakan ihwal ancaman bencana.
Sementara itu, di Indonesia belum banyak langkah pembangunan sistem darurat bencana. Informasi publik pun belum mudah dijangkau seluruh lapisan masyarakat. Belum lagi pengetahuan masyarakat secara umum terkait kewaspadaan bencana masih kurang. Akibatnya jumlah korban bencana di Indonesia masih saja sangat tinggi.
Pernyataan yang tidak sesuai dengan bacaan adalah ….
Kondisi geografis Indonesia memang memiliki pengaruh besar atas bencana yang terjadi. Iklim tropis dengan dua musim saling berganti, membuat perubahan cuaca, suhu, dan angin hingga ke level ekstrem menjadi wajar untuk terjadi. Banjir dan tanah longsor dapat dilihat sebagai dampak gabungan dari soal iklim dengan kondisi topografi negara ini yang cukup beragam.
Melihat fakta tersebut, Indonesia perlu memiliki kesadaran waspada bencana. Bencana tentu dapat terjadi di mana saja, dan tanpa tahu waktu, tapi kemampuan manusia beradaptasi terhadap bencana dapat dibentuk secara sosial dan kultural. Intinya, kesadaran mitigasi bencana harus dibudayakan di Indonesia.
Kita bisa menoleh pada Jepang sebagai contoh. Anak-anak sekolah sedari kecil terbiasa dalam kegiatan latihan gempa bulanan. Jika bencana terjadi, maka mereka sudah tahu apa yang dilakukan. Jika sudah tahu apa yang dilakukan, korban bencana dapat diminimalisasi. Bahkan, negara ini memiliki sistem peringatan darurat yang dapat mengganti siaran radio dan TV secara cepat untuk mewartakan ihwal ancaman bencana.
Sementara itu, di Indonesia belum banyak langkah pembangunan sistem darurat bencana. Informasi publik pun belum mudah dijangkau seluruh lapisan masyarakat. Belum lagi pengetahuan masyarakat secara umum terkait kewaspadaan bencana masih kurang. Akibatnya jumlah korban bencana di Indonesia masih saja sangat tinggi.
Manakah pernyataan di bawah ini yang tidak sesuai dengan grafik?
Kondisi geografis Indonesia memang memiliki pengaruh besar atas bencana yang terjadi. Iklim tropis dengan dua musim saling berganti, membuat perubahan cuaca, suhu, dan angin hingga ke level ekstrem menjadi wajar untuk terjadi. Banjir dan tanah longsor dapat dilihat sebagai dampak gabungan dari soal iklim dengan kondisi topografi negara ini yang cukup beragam.
Melihat fakta tersebut, Indonesia perlu memiliki kesadaran waspada bencana. Bencana tentu dapat terjadi di mana saja, dan tanpa tahu waktu, tapi kemampuan manusia beradaptasi terhadap bencana dapat dibentuk secara sosial dan kultural. Intinya, kesadaran mitigasi bencana harus dibudayakan di Indonesia.
Kita bisa menoleh pada Jepang sebagai contoh. Anak-anak sekolah sedari kecil terbiasa dalam kegiatan latihan gempa bulanan. Jika bencana terjadi, maka mereka sudah tahu apa yang dilakukan. Jika sudah tahu apa yang dilakukan, korban bencana dapat diminimalisasi. Bahkan, negara ini memiliki sistem peringatan darurat yang dapat mengganti siaran radio dan TV secara cepat untuk mewartakan ihwal ancaman bencana.
Sementara itu, di Indonesia belum banyak langkah pembangunan sistem darurat bencana. Informasi publik pun belum mudah dijangkau seluruh lapisan masyarakat. Belum lagi pengetahuan masyarakat secara umum terkait kewaspadaan bencana masih kurang. Akibatnya jumlah korban bencana di Indonesia masih saja sangat tinggi.
Sesuai dengan grafik, bencana alam apa yang paling banyak menimbulkan korban?
Kondisi geografis Indonesia memang memiliki pengaruh besar atas bencana yang terjadi. Iklim tropis dengan dua musim saling berganti, membuat perubahan cuaca, suhu, dan angin hingga ke level ekstrem menjadi wajar untuk terjadi. Banjir dan tanah longsor dapat dilihat sebagai dampak gabungan dari soal iklim dengan kondisi topografi negara ini yang cukup beragam.
Melihat fakta tersebut, Indonesia perlu memiliki kesadaran waspada bencana. Bencana tentu dapat terjadi di mana saja, dan tanpa tahu waktu, tapi kemampuan manusia beradaptasi terhadap bencana dapat dibentuk secara sosial dan kultural. Intinya, kesadaran mitigasi bencana harus dibudayakan di Indonesia.
Kita bisa menoleh pada Jepang sebagai contoh. Anak-anak sekolah sedari kecil terbiasa dalam kegiatan latihan gempa bulanan. Jika bencana terjadi, maka mereka sudah tahu apa yang dilakukan. Jika sudah tahu apa yang dilakukan, korban bencana dapat diminimalisasi. Bahkan, negara ini memiliki sistem peringatan darurat yang dapat mengganti siaran radio dan TV secara cepat untuk mewartakan ihwal ancaman bencana.
Sementara itu, di Indonesia belum banyak langkah pembangunan sistem darurat bencana. Informasi publik pun belum mudah dijangkau seluruh lapisan masyarakat. Belum lagi pengetahuan masyarakat secara umum terkait kewaspadaan bencana masih kurang. Akibatnya jumlah korban bencana di Indonesia masih saja sangat tinggi.
Kesimpulan yang tepat dari bacaan di atas adalah ….
Sebagian pakaian berbahan sutera.
Semua sutera harganya mahal.
Kesimpulan dari silogisme di atas adalah ….
Dua tahun lalu di suatu peternakan jumlah sapi adalah 2 kali jumlah kambing. Jika sekarang jumlah sapi 3/2 dari jumlah kambing maka jumlah sapi dan kambing sekarang adalah …
Hewan yang termasuk unggas berkembang biak dengan cara bertelur.
Cicak bukan termasuk unggas tetapi berkembang biak dengan cara bertelur.
Kesimpulan yang tepat tentang cicak adalah…
Kubus P terbuat dari logam dan memiliki massa 150 gram. Untuk membuat kubus Q dari bahan yang sama, dengan panjang sisi tiga kali lebih besar, maka jumlah kubus P yang diperlukan adalah…
Suatu perusahaan sedang melakukan tes wawancara untuk penerimaan pegawai baru pada 6 orang calon pegawai yaitu Ardi, Rani, Tika, Aniq, Hasan, Amel dengan ketentuan urutan wawancara sebagai berikut:
– Rani akan wawancara sebelum Tika
– Tika akan wawancara pada urutan keempat atau terakhir
– Amel akan wawancara sebelum Aniq
– Aniq akan wawancara setelah Ardi
Dari bacaan tersebut manakah penyataan berikut yang salah?
(1) Setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang bisa mengoptimalkan tumbuh kembangnya guna menyongsong masa depan. (2) Tak terkecuali Anak Berkebutuhan Khusus. (3) Membangun semangat pendidikan inklusi di Indonesia bermula dari kesiapan dan pemahaman tepat orang tua tentang model pendidikan yang tepat bagi anak berkebutuhan khusus. (4) Psikolog Anak dan Remaja Sekolah Cikal, Rahma Paramita mengatakan terdapat 7 aspek yang penting untuk diperhatikan orang tua dalam mempersiapkan anak berkebutuhan khusus untuk sekolah. (5) Aspek tersebut antara lain perkembangan fisiknya mencakup motorik kasar dan halus, perkembangan bahasa (ekspresif dan reseptif), kognisi (pendekatan pada pembelajaran), pra-membaca dan menulis, perhitungan dasar, sosial, dan emosi.
(6) Jika dilihat dari perkembangan fisik, Mita menegaskan bahwa perkembangan fisik menjadi hal paling mendasar yang harus diperhatikan oleh orang tua. (7) Dalam perkembangan fisik, misalnya bagi anak usia prasekolah di tingkat Rumah Main Cikal kelas adik-adik di usia 10 bulan sampai 2 tahun, paling tidak orang tua dapat memperhatikan apakah anak sudah bisa duduk terlebih dahulu agar dapat mengikuti kelas. (8) Selian itu, di usia ketika mau kelas kakak-kakak di usia 2 tahun apakah anak sudah bisa berjalan untuk mengajarkan kemandirian. (9) Perkembangan fisik menjadi hal paling mendasar yang harus diperhatikan.
(10) Selain fisik, ia pun juga menjelaskan perihal kesiapan sosial anak, mencakup kesadaran dirinya akan sekitarnya. (11) Dari aspek sosial orang tua bisa melihat dari sisi kesadaran anak akan orang lain, apakah anak sudah sadar terhadap lingkungan sekitar? apakah sudah memulai pertemanan? atau menunggu giliran? Aspek ini terkait kesadaran akan diri dan sekitarnya
(Sumber: Kompas.com)
Di bawah ini merupakan aspek yang penting dalam mempersiapkan anak berkebutuhan khusus untuk sekolah, kecuali ….
(1) Setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang bisa mengoptimalkan tumbuh kembangnya guna menyongsong masa depan. (2) Tak terkecuali Anak Berkebutuhan Khusus. (3) Membangun semangat pendidikan inklusi di Indonesia bermula dari kesiapan dan pemahaman tepat orang tua tentang model pendidikan yang tepat bagi anak berkebutuhan khusus. (4) Psikolog Anak dan Remaja Sekolah Cikal, Rahma Paramita mengatakan terdapat 7 aspek yang penting untuk diperhatikan orang tua dalam mempersiapkan anak berkebutuhan khusus untuk sekolah. (5) Aspek tersebut antara lain perkembangan fisiknya mencakup motorik kasar dan halus, perkembangan bahasa (ekspresif dan reseptif), kognisi (pendekatan pada pembelajaran), pra-membaca dan menulis, perhitungan dasar, sosial, dan emosi.
(6) Jika dilihat dari perkembangan fisik, Mita menegaskan bahwa perkembangan fisik menjadi hal paling mendasar yang harus diperhatikan oleh orang tua. (7) Dalam perkembangan fisik, misalnya bagi anak usia prasekolah di tingkat Rumah Main Cikal kelas adik-adik di usia 10 bulan sampai 2 tahun, paling tidak orang tua dapat memperhatikan apakah anak sudah bisa duduk terlebih dahulu agar dapat mengikuti kelas. (8) Selian itu, di usia ketika mau kelas kakak-kakak di usia 2 tahun apakah anak sudah bisa berjalan untuk mengajarkan kemandirian. (9) Perkembangan fisik menjadi hal paling mendasar yang harus diperhatikan.
(10) Selain fisik, ia pun juga menjelaskan perihal kesiapan sosial anak, mencakup kesadaran dirinya akan sekitarnya. (11) Dari aspek sosial orang tua bisa melihat dari sisi kesadaran anak akan orang lain, apakah anak sudah sadar terhadap lingkungan sekitar? apakah sudah memulai pertemanan? atau menunggu giliran? Aspek ini terkait kesadaran akan diri dan sekitarnya
(Sumber: Kompas.com)
“Anak usia 10 bulan sampai 2 tahun tidak seharusnya bisa duduk untuk mengikuti kelas, karena masih dalam tahap perkembangan dan pengawasan orang tua”
Kualitas simpulan pada pernyataan di atas adalah ….
(1) Setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang bisa mengoptimalkan tumbuh kembangnya guna menyongsong masa depan. (2) Tak terkecuali Anak Berkebutuhan Khusus. (3) Membangun semangat pendidikan inklusi di Indonesia bermula dari kesiapan dan pemahaman tepat orang tua tentang model pendidikan yang tepat bagi anak berkebutuhan khusus. (4) Psikolog Anak dan Remaja Sekolah Cikal, Rahma Paramita mengatakan terdapat 7 aspek yang penting untuk diperhatikan orang tua dalam mempersiapkan anak berkebutuhan khusus untuk sekolah. (5) Aspek tersebut antara lain perkembangan fisiknya mencakup motorik kasar dan halus, perkembangan bahasa (ekspresif dan reseptif), kognisi (pendekatan pada pembelajaran), pra-membaca dan menulis, perhitungan dasar, sosial, dan emosi.
(6) Jika dilihat dari perkembangan fisik, Mita menegaskan bahwa perkembangan fisik menjadi hal paling mendasar yang harus diperhatikan oleh orang tua. (7) Dalam perkembangan fisik, misalnya bagi anak usia prasekolah di tingkat Rumah Main Cikal kelas adik-adik di usia 10 bulan sampai 2 tahun, paling tidak orang tua dapat memperhatikan apakah anak sudah bisa duduk terlebih dahulu agar dapat mengikuti kelas. (8) Selian itu, di usia ketika mau kelas kakak-kakak di usia 2 tahun apakah anak sudah bisa berjalan untuk mengajarkan kemandirian. (9) Perkembangan fisik menjadi hal paling mendasar yang harus diperhatikan.
(10) Selain fisik, ia pun juga menjelaskan perihal kesiapan sosial anak, mencakup kesadaran dirinya akan sekitarnya. (11) Dari aspek sosial orang tua bisa melihat dari sisi kesadaran anak akan orang lain, apakah anak sudah sadar terhadap lingkungan sekitar? apakah sudah memulai pertemanan? atau menunggu giliran? Aspek ini terkait kesadaran akan diri dan sekitarnya
(Sumber: Kompas.com)
Secara keseluruhan teks di atas berpihak kepada ….
(1) Setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang bisa mengoptimalkan tumbuh kembangnya guna menyongsong masa depan. (2) Tak terkecuali Anak Berkebutuhan Khusus. (3) Membangun semangat pendidikan inklusi di Indonesia bermula dari kesiapan dan pemahaman tepat orang tua tentang model pendidikan yang tepat bagi anak berkebutuhan khusus. (4) Psikolog Anak dan Remaja Sekolah Cikal, Rahma Paramita mengatakan terdapat 7 aspek yang penting untuk diperhatikan orang tua dalam mempersiapkan anak berkebutuhan khusus untuk sekolah. (5) Aspek tersebut antara lain perkembangan fisiknya mencakup motorik kasar dan halus, perkembangan bahasa (ekspresif dan reseptif), kognisi (pendekatan pada pembelajaran), pra-membaca dan menulis, perhitungan dasar, sosial, dan emosi.
(6) Jika dilihat dari perkembangan fisik, Mita menegaskan bahwa perkembangan fisik menjadi hal paling mendasar yang harus diperhatikan oleh orang tua. (7) Dalam perkembangan fisik, misalnya bagi anak usia prasekolah di tingkat Rumah Main Cikal kelas adik-adik di usia 10 bulan sampai 2 tahun, paling tidak orang tua dapat memperhatikan apakah anak sudah bisa duduk terlebih dahulu agar dapat mengikuti kelas. (8) Selian itu, di usia ketika mau kelas kakak-kakak di usia 2 tahun apakah anak sudah bisa berjalan untuk mengajarkan kemandirian. (9) Perkembangan fisik menjadi hal paling mendasar yang harus diperhatikan.
(10) Selain fisik, ia pun juga menjelaskan perihal kesiapan sosial anak, mencakup kesadaran dirinya akan sekitarnya. (11) Dari aspek sosial orang tua bisa melihat dari sisi kesadaran anak akan orang lain, apakah anak sudah sadar terhadap lingkungan sekitar? apakah sudah memulai pertemanan? atau menunggu giliran? Aspek ini terkait kesadaran akan diri dan sekitarnya
(Sumber: Kompas.com)
Pernyataan yang pasti benar menurut paragraf tiga adalah …
(1) Setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang bisa mengoptimalkan tumbuh kembangnya guna menyongsong masa depan. (2) Tak terkecuali Anak Berkebutuhan Khusus. (3) Membangun semangat pendidikan inklusi di Indonesia bermula dari kesiapan dan pemahaman tepat orang tua tentang model pendidikan yang tepat bagi anak berkebutuhan khusus. (4) Psikolog Anak dan Remaja Sekolah Cikal, Rahma Paramita mengatakan terdapat 7 aspek yang penting untuk diperhatikan orang tua dalam mempersiapkan anak berkebutuhan khusus untuk sekolah. (5) Aspek tersebut antara lain perkembangan fisiknya mencakup motorik kasar dan halus, perkembangan bahasa (ekspresif dan reseptif), kognisi (pendekatan pada pembelajaran), pra-membaca dan menulis, perhitungan dasar, sosial, dan emosi.
(6) Jika dilihat dari perkembangan fisik, Mita menegaskan bahwa perkembangan fisik menjadi hal paling mendasar yang harus diperhatikan oleh orang tua. (7) Dalam perkembangan fisik, misalnya bagi anak usia prasekolah di tingkat Rumah Main Cikal kelas adik-adik di usia 10 bulan sampai 2 tahun, paling tidak orang tua dapat memperhatikan apakah anak sudah bisa duduk terlebih dahulu agar dapat mengikuti kelas. (8) Selian itu, di usia ketika mau kelas kakak-kakak di usia 2 tahun apakah anak sudah bisa berjalan untuk mengajarkan kemandirian. (9) Perkembangan fisik menjadi hal paling mendasar yang harus diperhatikan.
(10) Selain fisik, ia pun juga menjelaskan perihal kesiapan sosial anak, mencakup kesadaran dirinya akan sekitarnya. (11) Dari aspek sosial orang tua bisa melihat dari sisi kesadaran anak akan orang lain, apakah anak sudah sadar terhadap lingkungan sekitar? apakah sudah memulai pertemanan? atau menunggu giliran? Aspek ini terkait kesadaran akan diri dan sekitarnya
(Sumber: Kompas.com)
Di bawah ini pernyataan yang menunjukkan kualitas simpulan yang mungkin benar menurut paragraf pertama adalah ….
Diketahui Raisa dan Latuna bekerja sama untuk menyelesaikan sebuah proyek dan dapat mereka selesaikan dalam waktu 15 hari. Jika dikerjakan sendiri oleh Raisa maka proyek akan selesai dalam waktu 2 bulan, jika dikerjakan sendiri oleh Latuna maka proyek akan selesai dalam waktu …. bulan
B, E, J, I, L, X, …
Semua warga Desa Telaga Sari berprofesi sebagai petani. Pak Ahmad bukan warga Desa Telaga Sari. Maka kesimpulannya adalah …
17 = 42,5% dari …
1, 3, 1, 4, 6, 2, 7, 12, 3, 10, 24, …
Sebuah film akan segera ditayangkan ditelevisi kemudian pada hari kamis muncul iklan bahwa film tersebut akan tayang 23 hari lagi, di hari apa iklan tersebut berubah menjadi 3 hari lagi film akan tayang?
Bilangan terdekat dari hasil 0,22 x 0,5 x 2,5 x 20 x 2,25 adalah …
(1) Banyaknya talenta Indonesia di sektor digital yang di luar negeri membuat Presiden Joko Widodo prihatin. (2) Ia mengungkapkan harapannya kepada para talenta yang sedang meniti karir, di luar negeri agar mau pulang ke Indonesia dan bahu membahu membangun negara. (3) Hal itu disampaikan Jokowi ketika berbicang dengan beberapa talenta digital seperti salah satunya Head of Analytics, Platform & Regional Business Grab Singapura Ainun Nadjib dalam acara Peresmian Sea Labs Indonesia di Jakarta, pada Selasa (1/3). (4) Ainun pun menjawab bahwa kunci agar para talenta dengan bakat tersebut mau kembali pulang dan berkarir didalam negeri adalah jaminan dari pemerintah akan adanya kesempatan […] stabilitas kepada para talenta digital tersebut. (5) Lebih jauh, Ainun mengatakan bahwa Indonesia berpotensi besar untuk bisa menjadi pemain talenta teknologi keempat di dunia, setelah China, India dan Amerika Serikat. (6) Selain dua hal yang ia sebutkan tadi, Ainun mengungkapkan bahwa pemerintah harus bisa menggelontorkan investasi di bidang pendidikan lebih besar lagi dari sebelumnya.
(Sumber: VOAIndonesia dengan pengubahan)
Pada kalimat (4) terdapat bagian yang diberi tanda kurung dan berupa jenis kata konjungsi. Konjungsi yang tepat untuk mengisi kata tersebut adalah ….
(1) Banyaknya talenta Indonesia di sektor digital yang di luar negeri membuat Presiden Joko Widodo prihatin. (2) Ia mengungkapkan harapannya kepada para talenta yang sedang meniti karir, di luar negeri agar mau pulang ke Indonesia dan bahu membahu membangun negara. (3) Hal itu disampaikan Jokowi ketika berbicang dengan beberapa talenta digital seperti salah satunya Head of Analytics, Platform & Regional Business Grab Singapura Ainun Nadjib dalam acara Peresmian Sea Labs Indonesia di Jakarta, pada Selasa (1/3). (4) Ainun pun menjawab bahwa kunci agar para talenta dengan bakat tersebut mau kembali pulang dan berkarir didalam negeri adalah jaminan dari pemerintah akan adanya kesempatan […] stabilitas kepada para talenta digital tersebut. (5) Lebih jauh, Ainun mengatakan bahwa Indonesia berpotensi besar untuk bisa menjadi pemain talenta teknologi keempat di dunia, setelah China, India dan Amerika Serikat. (6) Selain dua hal yang ia sebutkan tadi, Ainun mengungkapkan bahwa pemerintah harus bisa menggelontorkan investasi di bidang pendidikan lebih besar lagi dari sebelumnya.
(Sumber: VOAIndonesia dengan pengubahan)
Penggunaan tanda koma yang salah terdapat pada kalimat ….
(1) Banyaknya talenta Indonesia di sektor digital yang di luar negeri membuat Presiden Joko Widodo prihatin. (2) Ia mengungkapkan harapannya kepada para talenta yang sedang meniti karir, di luar negeri agar mau pulang ke Indonesia dan bahu membahu membangun negara. (3) Hal itu disampaikan Jokowi ketika berbicang dengan beberapa talenta digital seperti salah satunya Head of Analytics, Platform & Regional Business Grab Singapura Ainun Nadjib dalam acara Peresmian Sea Labs Indonesia di Jakarta, pada Selasa (1/3). (4) Ainun pun menjawab bahwa kunci agar para talenta dengan bakat tersebut mau kembali pulang dan berkarir didalam negeri adalah jaminan dari pemerintah akan adanya kesempatan […] stabilitas kepada para talenta digital tersebut. (5) Lebih jauh, Ainun mengatakan bahwa Indonesia berpotensi besar untuk bisa menjadi pemain talenta teknologi keempat di dunia, setelah China, India dan Amerika Serikat. (6) Selain dua hal yang ia sebutkan tadi, Ainun mengungkapkan bahwa pemerintah harus bisa menggelontorkan investasi di bidang pendidikan lebih besar lagi dari sebelumnya.
(Sumber: VOAIndonesia dengan pengubahan)
Penulisan judul yang tepat dan sesuai dengan teks adalah ….
Globalisasi pada tataran budaya menciptakan budaya global. Budaya ini bersifat ekletis, universal, dan tidak terikat waktu; dalam arti berubah-ubah dan tidak berbentuk. Budaya ini mempunyai sifat artifisial yang tidak memiliki keterikatan dengan kesejahteraan dan simbol-simbol tertentu. Kalaupun ada elemen sejarah dan simbol tertentu, kedua hal tersebut biasanya hanya digunakan sebagai dekorasi dan asesori dari commercial advertising dan kemajuan teknologi.
Sumber: Latihan Soal UTBK SBMPTN 2021 (dengan pengubahan)
Padanan bahasa Indonesia dari commercial advertising yang benar adalah ….
Globalisasi pada tataran budaya menciptakan budaya global. Budaya ini bersifat ekletis, universal, dan tidak terikat waktu; dalam arti berubah-ubah dan tidak berbentuk. Budaya ini mempunyai sifat artifisial yang tidak memiliki keterikatan dengan kesejahteraan dan simbol-simbol tertentu. Kalaupun ada elemen sejarah dan simbol tertentu, kedua hal tersebut biasanya hanya digunakan sebagai dekorasi dan asesori dari commercial advertising dan kemajuan teknologi.
Sumber: Latihan Soal UTBK SBMPTN 2021 (dengan pengubahan)
Pada paragraf di atas, terdapat dua penulisan kata serapan yang salah, yaitu ….
Pemerintah menyiapkan pengembalian belasan kontainer berisi sampah dan limbah B3 (bahan beracun berbahaya) di Batam dan Surabaya ke negara asal. Pengembalian ini dilakukan untuk menegaskan bahwa[5] Indonesia bukanlah tujuan pembuangan sampah dan limbah. Ada sebelas[6] kontainer di Pelabuhan Batam dalam proses penyiapan untuk diekspor kembali (re-export). Dua diantaranya[7] telah dibuka dan didapati limbah B3 yang dicampur dengan cacahan plastik bekas sebagai bahan baku industri daur ulang. Sementara itu, di Surabaya, lima kontainer juga siap diekspor kembali yang di dalamnya terdapat cacahan kertas bekas sebagai bahan baku industri daur ulang yang bercampur sampah rumah tangga, seperti popok bekas, sepatu, kemasan kimia, dan oli.
Menteri LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Siti Nurbaya, mengatakan bahwa sampah impor itu masuk ke Indonesia secara ilegal karena aturan di Indonesia melarang impor sampah. Nurbaya mengingatkan, Konvensi Basel memasukkan perdagangan sampah plastik pada sistem notifikasi antarnegara. Artinya, negara eksportir harus memberitahukan isi barang atau kemasan kepada negara tujuan. Maka[8], perdagangan “ sampah plastik” tidak hanya urusan bisnis antarperusahaan, tetapi juga antar-pemerintah[9]. Sehubungan dengan hal itu, Kementerian LHK merekomendasikan Kemdag (Kementerian Perdagangan) untuk merevisi Peraturan Mendag No. 31 tentang Ketentuan Impor Limbah Nonbahan Berbahaya dan Beracun, yakni mengubah HS Code yang berisi kata “lain-lain” menjadi lebih spesifik karena kata “lain-lain” ini diduga menjadi celah jalan masuk bagi jenis sampah itu.
Sumber: kompas.com (dengan pengubahan)
Penulisan gabungan kata tersebut yang benar adalah ….
Kunto, Joni, … Tina adalah murid yang meraih nilai tertinggi di kelas, … Elvi hanya kurang 5 poin … nilai mereka. … Elvi mengumpulkan tugas tepat waktu, ia akan meraih nilai yang sama dengan Kunto, Joni, … Tina.
Kata-kata konjungsi yang tepat untuk melengkapi teks di atas adalah .…
(1) Kunto suka olahraga berenang, sedangkan Joni suka olahraga basket.
(2) Kunto suka olahraga berenang, sedangkan, Joni suka olahraga basket.
(3) Kunto suka olahraga berenang sedangkan Joni, suka olahraga basket.
Tanda baca koma yang harus diperbaiki terdapat pada kalimat nomor .…
Struktur kalimat efektif yang tepat adalah .…
Di bawah ini kalimat yang tidak perlu diperbaiki, kecuali…
(1) Pada masa pendudukan Jepang, petani harus menyerahkan sejumlah besar padi hasil panen. (2) Mereka menderita kemiskinan kronis dan hampir selalu terlilit hutang dan terikat sistem ijon. (3) Kelaparan pun melanda.
(4) Untuk menutupi kekurangan beras, masyarakat memakan jagung, singkong atau tiwul, kedelai, bahkan bonggol pisang. (5) Menurut Aiko Kurasawa, sejarawan Universitas Keio, Jepang, sebagai sumber protein, bekicot jadi pilihan. (6) Penduduk juga terpaksa memakan badur (semacam keladi), yang harus dipotong-potong dan direndam air asin dulu untuk menghilangkan getahnya yang beracun.
(7) Pemerintah pendudukan Jepang sendiri mendorong masyarakat mengkonsumsi sumber pangan alternatif selain beras. (8) Mereka juga memperkenalkan resep-resep baru untuk makanan-makanan pelengkap itu. (9) “Resep-resep itu umumnya disebut sebagai ‘menu perjuangan’ oleh kaum propagandis,” tulis Aiko dalam Mobilisasi dan Kontrol.
(10) Salah satu menu populer ialah apa yang disebut Bubur Perjuangan atau Bubur Asia Raya. Fujinkai. (11) Organisasi perempuan bentukan Jepang, aktif mengajarkan dan menyebarluaskan menu baru ini.
(12) “Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat bubur tersebut ialah: 200 gram jagung, 400 gram ubi, 400 gram ketela pohon, 200 gram sayuran. (13) Bumbunya: brambang, bawang, salam, laos (lengkuas), terasi, lombok, santen dan garam. (14) Bubur ini dimakan dengan ikan teri atau ikan kerang,” tulis Sinar Baroe, 8 Maret 1945.
(15) Selain melakukan […], pemerintah pendudukan memerintahkan ketua tonarigumi (rukun tetangga) untuk mengawasi anggota masyarakatnya supaya mau makan Bubur Perjuangan, bukan nasi putih. (16) Dapur sering digeledah secara mendadak. (17) “Kalau ada seseorang yang diketemukan makan nasi putih, dia akan diperingatkan dan bahkan kadang-kadang dilaporkan kepada kenpeitai,” tulis Aiko.
Sumber: Historia.id
Topik yang dibicarakan pada teks di atas adalah ….
(1) Pada masa pendudukan Jepang, petani harus menyerahkan sejumlah besar padi hasil panen. (2) Mereka menderita kemiskinan kronis dan hampir selalu terlilit hutang dan terikat sistem ijon. (3) Kelaparan pun melanda.
(4) Untuk menutupi kekurangan beras, masyarakat memakan jagung, singkong atau tiwul, kedelai, bahkan bonggol pisang. (5) Menurut Aiko Kurasawa, sejarawan Universitas Keio, Jepang, sebagai sumber protein, bekicot jadi pilihan. (6) Penduduk juga terpaksa memakan badur (semacam keladi), yang harus dipotong-potong dan direndam air asin dulu untuk menghilangkan getahnya yang beracun.
(7) Pemerintah pendudukan Jepang sendiri mendorong masyarakat mengkonsumsi sumber pangan alternatif selain beras. (8) Mereka juga memperkenalkan resep-resep baru untuk makanan-makanan pelengkap itu. (9) “Resep-resep itu umumnya disebut sebagai ‘menu perjuangan’ oleh kaum propagandis,” tulis Aiko dalam Mobilisasi dan Kontrol.
(10) Salah satu menu populer ialah apa yang disebut Bubur Perjuangan atau Bubur Asia Raya. Fujinkai. (11) Organisasi perempuan bentukan Jepang, aktif mengajarkan dan menyebarluaskan menu baru ini.
(12) “Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat bubur tersebut ialah: 200 gram jagung, 400 gram ubi, 400 gram ketela pohon, 200 gram sayuran. (13) Bumbunya: brambang, bawang, salam, laos (lengkuas), terasi, lombok, santen dan garam. (14) Bubur ini dimakan dengan ikan teri atau ikan kerang,” tulis Sinar Baroe, 8 Maret 1945.
(15) Selain melakukan […], pemerintah pendudukan memerintahkan ketua tonarigumi (rukun tetangga) untuk mengawasi anggota masyarakatnya supaya mau makan Bubur Perjuangan, bukan nasi putih. (16) Dapur sering digeledah secara mendadak. (17) “Kalau ada seseorang yang diketemukan makan nasi putih, dia akan diperingatkan dan bahkan kadang-kadang dilaporkan kepada kenpeitai,” tulis Aiko.
Sumber: Historia.id
Topik yang dibicarakan pada teks di atas adalah ….
(1) Pada masa pendudukan Jepang, petani harus menyerahkan sejumlah besar padi hasil panen. (2) Mereka menderita kemiskinan kronis dan hampir selalu terlilit hutang dan terikat sistem ijon. (3) Kelaparan pun melanda.
(4) Untuk menutupi kekurangan beras, masyarakat memakan jagung, singkong atau tiwul, kedelai, bahkan bonggol pisang. (5) Menurut Aiko Kurasawa, sejarawan Universitas Keio, Jepang, sebagai sumber protein, bekicot jadi pilihan. (6) Penduduk juga terpaksa memakan badur (semacam keladi), yang harus dipotong-potong dan direndam air asin dulu untuk menghilangkan getahnya yang beracun.
(7) Pemerintah pendudukan Jepang sendiri mendorong masyarakat mengkonsumsi sumber pangan alternatif selain beras. (8) Mereka juga memperkenalkan resep-resep baru untuk makanan-makanan pelengkap itu. (9) “Resep-resep itu umumnya disebut sebagai ‘menu perjuangan’ oleh kaum propagandis,” tulis Aiko dalam Mobilisasi dan Kontrol.
(10) Salah satu menu populer ialah apa yang disebut Bubur Perjuangan atau Bubur Asia Raya. Fujinkai. (11) Organisasi perempuan bentukan Jepang, aktif mengajarkan dan menyebarluaskan menu baru ini.
(12) “Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat bubur tersebut ialah: 200 gram jagung, 400 gram ubi, 400 gram ketela pohon, 200 gram sayuran. (13) Bumbunya: brambang, bawang, salam, laos (lengkuas), terasi, lombok, santen dan garam. (14) Bubur ini dimakan dengan ikan teri atau ikan kerang,” tulis Sinar Baroe, 8 Maret 1945.
(15) Selain melakukan […], pemerintah pendudukan memerintahkan ketua tonarigumi (rukun tetangga) untuk mengawasi anggota masyarakatnya supaya mau makan Bubur Perjuangan, bukan nasi putih. (16) Dapur sering digeledah secara mendadak. (17) “Kalau ada seseorang yang diketemukan makan nasi putih, dia akan diperingatkan dan bahkan kadang-kadang dilaporkan kepada kenpeitai,” tulis Aiko.
Sumber: Historia.id
Teks di atas mengunakan kata yang tidak baku yang terdapat pada kalimat ….
(1) Pada masa pendudukan Jepang, petani harus menyerahkan sejumlah besar padi hasil panen. (2) Mereka menderita kemiskinan kronis dan hampir selalu terlilit hutang dan terikat sistem ijon. (3) Kelaparan pun melanda.
(4) Untuk menutupi kekurangan beras, masyarakat memakan jagung, singkong atau tiwul, kedelai, bahkan bonggol pisang. (5) Menurut Aiko Kurasawa, sejarawan Universitas Keio, Jepang, sebagai sumber protein, bekicot jadi pilihan. (6) Penduduk juga terpaksa memakan badur (semacam keladi), yang harus dipotong-potong dan direndam air asin dulu untuk menghilangkan getahnya yang beracun.
(7) Pemerintah pendudukan Jepang sendiri mendorong masyarakat mengkonsumsi sumber pangan alternatif selain beras. (8) Mereka juga memperkenalkan resep-resep baru untuk makanan-makanan pelengkap itu. (9) “Resep-resep itu umumnya disebut sebagai ‘menu perjuangan’ oleh kaum propagandis,” tulis Aiko dalam Mobilisasi dan Kontrol.
(10) Salah satu menu populer ialah apa yang disebut Bubur Perjuangan atau Bubur Asia Raya. Fujinkai. (11) Organisasi perempuan bentukan Jepang, aktif mengajarkan dan menyebarluaskan menu baru ini.
(12) “Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat bubur tersebut ialah: 200 gram jagung, 400 gram ubi, 400 gram ketela pohon, 200 gram sayuran. (13) Bumbunya: brambang, bawang, salam, laos (lengkuas), terasi, lombok, santen dan garam. (14) Bubur ini dimakan dengan ikan teri atau ikan kerang,” tulis Sinar Baroe, 8 Maret 1945.
(15) Selain melakukan […], pemerintah pendudukan memerintahkan ketua tonarigumi (rukun tetangga) untuk mengawasi anggota masyarakatnya supaya mau makan Bubur Perjuangan, bukan nasi putih. (16) Dapur sering digeledah secara mendadak. (17) “Kalau ada seseorang yang diketemukan makan nasi putih, dia akan diperingatkan dan bahkan kadang-kadang dilaporkan kepada kenpeitai,” tulis Aiko.
Sumber: Historia.id
Kata berimbuhan pada teks di atas yang menunjukkan hasil adalah kata ….
(1) Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang tidak mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai yang negatif karena dalam penanganannya, baik untuk membuang atau membersihkannya memerlukan biaya yang cukup besar. (2) Selain itu karakteristik dari sampah adalah bau, sampah juga dapat, menimbulkan penyakit seperti diare. (3) Pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. (4) Untuk sampah permukiman, pembagian tanggung jawab pengelolaan sampah dibedakan menjadi dua, pengelolaan sampah dari sumber hingga ke TPS menjadi tanggung jawab masyarakat, dan pengelolaan sampah dari TPS hingga ke TPA menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. (5) Salah satu teknik pengelolaan sampah adalah pengomposan. (6) Pengomposan yaitu suatu cara pengolahan sampah organik dengan memanfaatkan aktifitas bakteri untuk mengubah sampah menjadi kompos (proses pematangan). (7) … dilakukan terhadap sampah organik.
Makna kata kompos adalah ….
(1) Tujuh belas orang meninggal akibat terbakarnya sebuah tempat hiburan malam di Kota Sorong Papua, Barat. (2) Peristiwa kebakaran itu pun dipicu oleh pertikaian yang terjadi sebelumnya, dan menewaskan seorang pengunjung di tempat hiburan malam. (3) Totalnya, 18 orang meninggal dunia buntut dari pertikaian itu. (4) Kabid Humas polda Papua Barat, Kombes Pol Adam Erwindi, menjelaskan 17 orang meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran yang terjadi di sebuah tempat hiburan malam […] karaoke DoubleO di Kota Sorong, Papua Barat, sekitar pukul 23.00 WIT, Senin (24/1). (5) Saat ini kondisi di Kota Sorong telah kondusif pascapertikaian dua kelompok yang berujung meninggalnya belasan orang. (6) Polda Papua Barat juga telah melaksanakan patroli skala besar untuk mencegah terjadinya bentrokan susulan.
(Sumber: VOAIndonesia dengan pengubahan)
Penggunaan tanda baca koma yang salah terdapat pada kalimat ….
(1) Tujuh belas orang meninggal akibat terbakarnya sebuah tempat hiburan malam di Kota Sorong Papua, Barat. (2) Peristiwa kebakaran itu pun dipicu oleh pertikaian yang terjadi sebelumnya, dan menewaskan seorang pengunjung di tempat hiburan malam. (3) Totalnya, 18 orang meninggal dunia buntut dari pertikaian itu. (4) Kabid Humas polda Papua Barat, Kombes Pol Adam Erwindi, menjelaskan 17 orang meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran yang terjadi di sebuah tempat hiburan malam […] karaoke DoubleO di Kota Sorong, Papua Barat, sekitar pukul 23.00 WIT, Senin (24/1). (5) Saat ini kondisi di Kota Sorong telah kondusif pascapertikaian dua kelompok yang berujung meninggalnya belasan orang. (6) Polda Papua Barat juga telah melaksanakan patroli skala besar untuk mencegah terjadinya bentrokan susulan.
(Sumber: VOAIndonesia dengan pengubahan)
Kalimat yang tidak efektif terdapat pada kalimat ….
(1) Tujuh belas orang meninggal akibat terbakarnya sebuah tempat hiburan malam di Kota Sorong Papua, Barat. (2) Peristiwa kebakaran itu pun dipicu oleh pertikaian yang terjadi sebelumnya, dan menewaskan seorang pengunjung di tempat hiburan malam. (3) Totalnya, 18 orang meninggal dunia buntut dari pertikaian itu. (4) Kabid Humas polda Papua Barat, Kombes Pol Adam Erwindi, menjelaskan 17 orang meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran yang terjadi di sebuah tempat hiburan malam […] karaoke DoubleO di Kota Sorong, Papua Barat, sekitar pukul 23.00 WIT, Senin (24/1). (5) Saat ini kondisi di Kota Sorong telah kondusif pascapertikaian dua kelompok yang berujung meninggalnya belasan orang. (6) Polda Papua Barat juga telah melaksanakan patroli skala besar untuk mencegah terjadinya bentrokan susulan.
(Sumber: VOAIndonesia dengan pengubahan)
Konjungsi yang tepat untuk mengisi kata yang dikosongkan pada kalimat (4) adalah ….
(1) Dalam menentukan apakah dua atau lebih makhluk hidup (yang terlihat sama) diklasifikasikan sebagai spesies atau varietas berbeda, para naturalis merujuk pada banyak pertimbangan. (2) Misalnya, dengan melihat perbedaan di antara makhluk yang terlihat sama itu, untuk kemudian menentukan apakah perbedaan tersebut berpengaruh atau tidak. (3) Darwin, naturalis yang namanya masyhur lewat On the Origin of Species (1859), berpendapat bahwa salah satu sebab yang paling menentukan dalam munculnya spesies atau varietas berbeda dari makhluk hidup adalah “distribusi geografi”. (4) Lingkungan berbeda yang mencakup iklim, sumber pangan, dan organisme endemik pendukung, membuat makhluk hidup yang sama perlahan-lahan berevolusi menjadi varietas atau spesies berbeda atas adaptasinya terhadap lingkungan. (5) Contohnya seperti little penguin (Eudyptula minor) dan Humboldt penguin (Spheniscus humboldti) yang diklasifikasikan sebagai varietas berbeda karena memilih tinggal berjauhan, yakni antara Australia dan Peru.
(6) Umumnya distribusi geografi memang menjadi penentu klasifikasi spesies atau varietas pada flora dan fauna. (7) Klaimnya, karena kita selalu melihat perbedaan dari sesuatu yang nampak (warna kulit dan rambut), orang India dan Eropa misalnya, tak bisa dipungkiri memiliki perbedaan yang mencolok sangat jauh berbeda apabila kami (para naturalis) mengukur perbedaan tersebut secara teliti. (8) Terlebih, terdapat penyakit yang berhubungan erat dengan suatu ras. (9) Seperti Little penguin dan Humboldt penguin, ras sebagai fenomena biologis pada manusia timbul karena “adaptasi terhadap lingkungan yang berbeda, yang perlahan-lahan mendikte perubahan fisik”. (10) Suatu perubahan yang akhirnya diabadikan melalui proses pewarisan gen/sifat (heredity).
(11) Francis Galton, bangsawan Inggris sekaligus ilmuwan segala bidang, dalam bukunya berjudul Heredity Genius (1869), meneruskan apa yang dipaparkan Darwin dengan menyatakan bahwa ras sebagai fenomena biologis bukan terjadi atas adaptasi terhadap lingkungan, melainkan pembabakan evolusi biologis manusia. (12) Melalui hitung-hitungan kondisi fisik antara kulit putih Eropa (Anglo-Saxon) dan kulit hitam Afrika, Galton meyakini bahwa “orang-orang Negro berada dua tingkat di bawah Anglo-Saxon”. (13) Maka itu, Galton menyarankan program sosial dari pemerintah Eropa untuk membendung adanya kawin campur antara kulit putih dengan kulit hitam agar proses pewarisan gen dari orang-orang kulit putih terjaga. (14) Pemikiran itu ditegaskan oleh August Weismann, ahli biologi asal Jerman, yang menyebut bahwa tubuh manusia mengandung dua jenis sel, sel somatic dan sel germ, sel somatic sangat terpengaruh terhadap perubahan lingkungan sementara sel germ tidak. (15) Dan sel germ ini yang bertugas memproduksi sperma dianggap Weismann sangat berpengaruh terhadap jati diri manusia, oleh sebab itu patut dilindungi agar pewarisan bibit unggul terjaga.
Kesalahan tata bahasa pada paragraf pertama adalah ….
(1) Dalam menentukan apakah dua atau lebih makhluk hidup (yang terlihat sama) diklasifikasikan sebagai spesies atau varietas berbeda, para naturalis merujuk pada banyak pertimbangan. (2) Misalnya, dengan melihat perbedaan di antara makhluk yang terlihat sama itu, untuk kemudian menentukan apakah perbedaan tersebut berpengaruh atau tidak. (3) Darwin, naturalis yang namanya masyhur lewat On the Origin of Species (1859), berpendapat bahwa salah satu sebab yang paling menentukan dalam munculnya spesies atau varietas berbeda dari makhluk hidup adalah “distribusi geografi”. (4) Lingkungan berbeda yang mencakup iklim, sumber pangan, dan organisme endemik pendukung, membuat makhluk hidup yang sama perlahan-lahan berevolusi menjadi varietas atau spesies berbeda atas adaptasinya terhadap lingkungan. (5) Contohnya seperti little penguin (Eudyptula minor) dan Humboldt penguin (Spheniscus humboldti) yang diklasifikasikan sebagai varietas berbeda karena memilih tinggal berjauhan, yakni antara Australia dan Peru.
(6) Umumnya distribusi geografi memang menjadi penentu klasifikasi spesies atau varietas pada flora dan fauna. (7) Klaimnya, karena kita selalu melihat perbedaan dari sesuatu yang nampak (warna kulit dan rambut), orang India dan Eropa misalnya, tak bisa dipungkiri memiliki perbedaan yang mencolok sangat jauh berbeda apabila kami (para naturalis) mengukur perbedaan tersebut secara teliti. (8) Terlebih, terdapat penyakit yang berhubungan erat dengan suatu ras. (9) Seperti Little penguin dan Humboldt penguin, ras sebagai fenomena biologis pada manusia timbul karena “adaptasi terhadap lingkungan yang berbeda, yang perlahan-lahan mendikte perubahan fisik”. (10) Suatu perubahan yang akhirnya diabadikan melalui proses pewarisan gen/sifat (heredity).
(11) Francis Galton, bangsawan Inggris sekaligus ilmuwan segala bidang, dalam bukunya berjudul Heredity Genius (1869), meneruskan apa yang dipaparkan Darwin dengan menyatakan bahwa ras sebagai fenomena biologis bukan terjadi atas adaptasi terhadap lingkungan, melainkan pembabakan evolusi biologis manusia. (12) Melalui hitung-hitungan kondisi fisik antara kulit putih Eropa (Anglo-Saxon) dan kulit hitam Afrika, Galton meyakini bahwa “orang-orang Negro berada dua tingkat di bawah Anglo-Saxon”. (13) Maka itu, Galton menyarankan program sosial dari pemerintah Eropa untuk membendung adanya kawin campur antara kulit putih dengan kulit hitam agar proses pewarisan gen dari orang-orang kulit putih terjaga. (14) Pemikiran itu ditegaskan oleh August Weismann, ahli biologi asal Jerman, yang menyebut bahwa tubuh manusia mengandung dua jenis sel, sel somatic dan sel germ, sel somatic sangat terpengaruh terhadap perubahan lingkungan sementara sel germ tidak. (15) Dan sel germ ini yang bertugas memproduksi sperma dianggap Weismann sangat berpengaruh terhadap jati diri manusia, oleh sebab itu patut dilindungi agar pewarisan bibit unggul terjaga.
Perbedaan makna kata “varietas” dan “spesies” pada teks di atas adalah ….
Para ilmuwan percaya pesawat luar angkasa khusus yang dapat take-off dari bandar udara di bumi hingga ke luar angkasa dapat dijadikan penerbangan komersil pada sepuluh tahun mendatang. Para insinyur telah mengembangkan sebuah pesawat bernama Skylone yang nilainya mencapai 700 juta Euro, yang memiliki kecepatan lima kali kecepatan suara. Skylone berukuran 270 kaki dan mampu mengangkut maksimal 24 penumpang ini dipercaya dapat dijadikan penerbangan komersil pada sepuluh tahun yang akan datang. Diperkirakan per penumpangnya akan dikenakan biaya 6,3 juta Euro.
Skylone adalah pesawat tanpa pilot yang tidak memiliki roket eksternal dan mesin hidrogen. UK Space Agency percaya bahwa Skylone dapat merevolusikan perjalanan angkasa dan signifikan memotong biaya produksi dengan menggunakan teknologi terbaru. Skylone dikembangkan oleh Reaction Engines dan didukung oleh UK Space Agency. Reaction Engines mengatakan membutuhkan waktu sepuluh tahun untuk mengembangkan teknologi ini sehingga memungkinkan Inggris untuk menjadi negara pertama yang meluncurkan penerbangan luar angkasa pertama. Sebelumnya NASA, Russian Federal Space Agency (RKA), dan The European Space Agency (ESA) sudah mengeluarkan miliaran dolar untuk proyek sejenis namun selalu gagal.
(Sumber: Latihan Soal UTBK 2019, 2020, dan 2021)
Hal yang menjadi keunggulan pesawat Skylone adalah ….
Para pelajar SMP, SMA, dan SMK dilarang merayakan kelulusan UN dengan konvoi dan mencorat-coret seragam dan tempat umum oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan. Karena konvoi akan membahayakan keselamatan jiwa siswa dan dapat mengganggu arus lalu lintas. Beliau menghimbau agar siswa merayakan kelulusan UN dengan cara yang bijaksana dan santun, misalnya dengan menyumbangkan seragam sekolahnya kepada yang membutuhkan.
(Sumber: Latihan Soal UTBK 2019, 2020, dan 2021)
Gagasan utama paragraf tersebut adalah ….
Terdakwa yang didampingi pengacara mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung.
Makna dari kata kasasi adalah ….
Angin puting beliung paling sering muncul ketika peralihan musim.
Kata “peralihan” pada kalimat (4) termasuk bentuk proses morfologis ….
(1) Dalam sejarah, praktik memperkaya diri pernah menjadi bagian dari masyarakat tradisional Indonesia. (2) Tindakan tersebut kerap dilakukan oleh pejabat tinggi dan bangsawan pribumi abad ke-17 sampai abad ke-19. (3) Mereka menggelapkan dana pembangunan wilayah, hasil penggarapan tanah, serta pajak yang disetorkan kepada pemerintah Belanda. (4) Bahkan praktek tersebut dilakukan pula oleh pemilik lahan kepada para pekerjanya. (5) Menurut Erlina Wiyanarti dalam Korupsi Pada Masa VOC dalam Multiperspektif, mental korup erat kaitannya dengan mental loyal terhadap keluarga, desa, atau kelompok berdasarkan agama, bahasa, etnik, dan kasta, baik di level lokal maupun nasional. (6) Hal itu terlihat pada masyarakat Jawa abad ke-17 sampai ke-18 yang menganggap nilai-nilai solidaritas utama dilakukan pada sanak saudara dahulu, baru kemudian lingkungan masyarakat.
(7) Di dalam kehidupan bangsawan kala itu, kata Erlina, banyak orang menggantungkan hidup kepadanya. (8) Tidak hanya sanak saudara terdekat, tetapi para abdi dan pelayan juga ada dalam tanggungan para bangsawan tersebut. (9) Maka tidak heran, meski para bangsawan berusaha hidup sederhana, kebutuhan sehari-hari tetap banyak. (10) Itulah yang membuat mereka terkadang harus berhutang kepada pejabat Belanda atau menggelapkan harta demi menyambung hidup.
(11) Ironiknya, ada juga bangsawan dan priyayi yang melakukan korupsi karena kebiasaan mengikuti gaya hidup seorang raja. (12) Sebagai pemilik kursi tertinggi birokrasi tradisional, kedudukan raja jelas lebih tinggi dari bangsawan. (13) Mereka memiliki hak atas segala kemewahan yang ada di atas tanah kuasanya. (14) Sedangkan seorang bangsawan memiliki derajat kemewahan yang terbatas. (15) Meski begitu, tidak sedikit dari mereka yang berusaha menghadirkan gaya hidup istana ke tempatnya. (16) Hal ini memunculkan hasrat untuk terus mendulang harta yang terkadang tidak didapat dari jalan biasa.
(17) Dijelaskan Marwati Djoened Pusponegoro dan Nugroho Notosusanto dalam Sejarah Nasional Indonesia Jilid III: Zaman Pertumbuhan dan Perkembangan Kerajaan Islam di Indonesia, lahan untuk para pejabat dan bangsawan berbuat culas begitu lebar. (18) Mereka biasanya dipercaya oleh penguasa daerah untuk mengurusi pengelolaan lahan, upeti, hingga pemungutan pajak. (19) Dengan tidak adanya pengawasan yang jelas, para pejabat bebas melakukan penyelewengan di dalam tugasnya tersebut.
Sumber: Historia.id, dengan perubahan
Masalah utama pada teks di atas adalah ….
(1) Dalam sejarah, praktik memperkaya diri pernah menjadi bagian dari masyarakat tradisional Indonesia. (2) Tindakan tersebut kerap dilakukan oleh pejabat tinggi dan bangsawan pribumi abad ke-17 sampai abad ke-19. (3) Mereka menggelapkan dana pembangunan wilayah, hasil penggarapan tanah, serta pajak yang disetorkan kepada pemerintah Belanda. (4) Bahkan praktek tersebut dilakukan pula oleh pemilik lahan kepada para pekerjanya. (5) Menurut Erlina Wiyanarti dalam Korupsi Pada Masa VOC dalam Multiperspektif, mental korup erat kaitannya dengan mental loyal terhadap keluarga, desa, atau kelompok berdasarkan agama, bahasa, etnik, dan kasta, baik di level lokal maupun nasional. (6) Hal itu terlihat pada masyarakat Jawa abad ke-17 sampai ke-18 yang menganggap nilai-nilai solidaritas utama dilakukan pada sanak saudara dahulu, baru kemudian lingkungan masyarakat.
(7) Di dalam kehidupan bangsawan kala itu, kata Erlina, banyak orang menggantungkan hidup kepadanya. (8) Tidak hanya sanak saudara terdekat, tetapi para abdi dan pelayan juga ada dalam tanggungan para bangsawan tersebut. (9) Maka tidak heran, meski para bangsawan berusaha hidup sederhana, kebutuhan sehari-hari tetap banyak. (10) Itulah yang membuat mereka terkadang harus berhutang kepada pejabat Belanda atau menggelapkan harta demi menyambung hidup.
(11) Ironiknya, ada juga bangsawan dan priyayi yang melakukan korupsi karena kebiasaan mengikuti gaya hidup seorang raja. (12) Sebagai pemilik kursi tertinggi birokrasi tradisional, kedudukan raja jelas lebih tinggi dari bangsawan. (13) Mereka memiliki hak atas segala kemewahan yang ada di atas tanah kuasanya. (14) Sedangkan seorang bangsawan memiliki derajat kemewahan yang terbatas. (15) Meski begitu, tidak sedikit dari mereka yang berusaha menghadirkan gaya hidup istana ke tempatnya. (16) Hal ini memunculkan hasrat untuk terus mendulang harta yang terkadang tidak didapat dari jalan biasa.
(17) Dijelaskan Marwati Djoened Pusponegoro dan Nugroho Notosusanto dalam Sejarah Nasional Indonesia Jilid III: Zaman Pertumbuhan dan Perkembangan Kerajaan Islam di Indonesia, lahan untuk para pejabat dan bangsawan berbuat culas begitu lebar. (18) Mereka biasanya dipercaya oleh penguasa daerah untuk mengurusi pengelolaan lahan, upeti, hingga pemungutan pajak. (19) Dengan tidak adanya pengawasan yang jelas, para pejabat bebas melakukan penyelewengan di dalam tugasnya tersebut.
Sumber: Historia.id, dengan perubahan
Kata tidak baku pada teks di atas adalah ….
(1) Dalam sejarah, praktik memperkaya diri pernah menjadi bagian dari masyarakat tradisional Indonesia. (2) Tindakan tersebut kerap dilakukan oleh pejabat tinggi dan bangsawan pribumi abad ke-17 sampai abad ke-19. (3) Mereka menggelapkan dana pembangunan wilayah, hasil penggarapan tanah, serta pajak yang disetorkan kepada pemerintah Belanda. (4) Bahkan praktek tersebut dilakukan pula oleh pemilik lahan kepada para pekerjanya. (5) Menurut Erlina Wiyanarti dalam Korupsi Pada Masa VOC dalam Multiperspektif, mental korup erat kaitannya dengan mental loyal terhadap keluarga, desa, atau kelompok berdasarkan agama, bahasa, etnik, dan kasta, baik di level lokal maupun nasional. (6) Hal itu terlihat pada masyarakat Jawa abad ke-17 sampai ke-18 yang menganggap nilai-nilai solidaritas utama dilakukan pada sanak saudara dahulu, baru kemudian lingkungan masyarakat.
(7) Di dalam kehidupan bangsawan kala itu, kata Erlina, banyak orang menggantungkan hidup kepadanya. (8) Tidak hanya sanak saudara terdekat, tetapi para abdi dan pelayan juga ada dalam tanggungan para bangsawan tersebut. (9) Maka tidak heran, meski para bangsawan berusaha hidup sederhana, kebutuhan sehari-hari tetap banyak. (10) Itulah yang membuat mereka terkadang harus berhutang kepada pejabat Belanda atau menggelapkan harta demi menyambung hidup.
(11) Ironiknya, ada juga bangsawan dan priyayi yang melakukan korupsi karena kebiasaan mengikuti gaya hidup seorang raja. (12) Sebagai pemilik kursi tertinggi birokrasi tradisional, kedudukan raja jelas lebih tinggi dari bangsawan. (13) Mereka memiliki hak atas segala kemewahan yang ada di atas tanah kuasanya. (14) Sedangkan seorang bangsawan memiliki derajat kemewahan yang terbatas. (15) Meski begitu, tidak sedikit dari mereka yang berusaha menghadirkan gaya hidup istana ke tempatnya. (16) Hal ini memunculkan hasrat untuk terus mendulang harta yang terkadang tidak didapat dari jalan biasa.
(17) Dijelaskan Marwati Djoened Pusponegoro dan Nugroho Notosusanto dalam Sejarah Nasional Indonesia Jilid III: Zaman Pertumbuhan dan Perkembangan Kerajaan Islam di Indonesia, lahan untuk para pejabat dan bangsawan berbuat culas begitu lebar. (18) Mereka biasanya dipercaya oleh penguasa daerah untuk mengurusi pengelolaan lahan, upeti, hingga pemungutan pajak. (19) Dengan tidak adanya pengawasan yang jelas, para pejabat bebas melakukan penyelewengan di dalam tugasnya tersebut.
Sumber: Historia.id, dengan perubahan
Bentuk -nya pada kalimat (7) merujuk pada ….
(1) Dikutip dari laman Kesejahteraan Anak, kekerasan seperti pelecehan dan penelantaran anak tidak hanya meninggalkan luka fisik dan emosional, tetapi juga menyebabkan trauma berkepanjangan. (2) Ini turut berdampak pada kemampuan seseorang untuk bisa beradaptasi pada perubahan tidak biasa yang terjadi dalam hidupnya. (3) Respons terhadap trauma yang dialami oleh anak-anak dan remaja mungkin dapat berbeda, antara lain tidak percaya dengan orang lain (bahkan orang terdekat), serta menarik diri dari keluarga dan teman. (4) Seorang anak yang mengalami kekerasan dari orang terdekat akan memandang dunia menjadi tidak nyaman dan tidak aman. (5) Anak juga akan menganggap dirinya tidak berharga. (6) Selain itu, anak memilih bersikap agresif untuk melindungi diri. (7) Anak menilai bahwa kekerasan adalah jalan untuk menyelesaikan masalah. (8) Kalau pun ia mengalami masalah, ia dapat memilih untuk melukai diri demi melupakan kesedihan.
(9) Seiring tumbuh dewasa, anak yang pernah menyaksikan atau mengalami langsung peristiwa kekerasan turut merasakan efek negatif dari peristiwa tersebut. (10) Efek negatif yang muncul seperti kesulitan dalam menjalin relasi romantis, menampilkan perilaku berisiko (merokok, minum minuman keras, maupun menggunakan obat-obatan terlarang), serta melakukan kekerasan terhadap pasangan atau diperlakukan secara kasar oleh pasangan. (11) Efek lainnya dari peristiwa kekerasan adalah trauma yang turut hadir dalam kehidupan. (12) Trauma pada anak menjadi faktor risiko berkembangnya masalah dalam hidup manusia. (13) Masalah berupa masalah medis (serangan jantung, stroke, kanker, atau obesitas), serta masalah kejiwaan (depresi, PTSD, dan lainnya). (14) Salah satu ciri adanya trauma dalam hidup manusia adalah, sering melindungi diri dari tekanan, seperti dengan penolakan.
Sumber: Pijar Psikologi, dengan perubahan
Perbedaan topik paragraf pertama dan kedua adalah ….
(1) Dikutip dari laman Kesejahteraan Anak, kekerasan seperti pelecehan dan penelantaran anak tidak hanya meninggalkan luka fisik dan emosional, tetapi juga menyebabkan trauma berkepanjangan. (2) Ini turut berdampak pada kemampuan seseorang untuk bisa beradaptasi pada perubahan tidak biasa yang terjadi dalam hidupnya. (3) Respons terhadap trauma yang dialami oleh anak-anak dan remaja mungkin dapat berbeda, antara lain tidak percaya dengan orang lain (bahkan orang terdekat), serta menarik diri dari keluarga dan teman. (4) Seorang anak yang mengalami kekerasan dari orang terdekat akan memandang dunia menjadi tidak nyaman dan tidak aman. (5) Anak juga akan menganggap dirinya tidak berharga. (6) Selain itu, anak memilih bersikap agresif untuk melindungi diri. (7) Anak menilai bahwa kekerasan adalah jalan untuk menyelesaikan masalah. (8) Kalau pun ia mengalami masalah, ia dapat memilih untuk melukai diri demi melupakan kesedihan.
(9) Seiring tumbuh dewasa, anak yang pernah menyaksikan atau mengalami langsung peristiwa kekerasan turut merasakan efek negatif dari peristiwa tersebut. (10) Efek negatif yang muncul seperti kesulitan dalam menjalin relasi romantis, menampilkan perilaku berisiko (merokok, minum minuman keras, maupun menggunakan obat-obatan terlarang), serta melakukan kekerasan terhadap pasangan atau diperlakukan secara kasar oleh pasangan. (11) Efek lainnya dari peristiwa kekerasan adalah trauma yang turut hadir dalam kehidupan. (12) Trauma pada anak menjadi faktor risiko berkembangnya masalah dalam hidup manusia. (13) Masalah berupa masalah medis (serangan jantung, stroke, kanker, atau obesitas), serta masalah kejiwaan (depresi, PTSD, dan lainnya). (14) Salah satu ciri adanya trauma dalam hidup manusia adalah, sering melindungi diri dari tekanan, seperti dengan penolakan.
Sumber: Pijar Psikologi, dengan perubahan
Kalimat yang tidak padu pada paragraf kedua adalah ….
(1) “Galilah yang lama, sesuaikan dengan zaman dan lingkungan.” (2) Demikianlah kata-kata mutiara yang terlontar dari mulut Ashin Jinarakkita, biksu yang membangkitkan agama Buddha yang inklusif di Indonesia modern. (3) Ashin dianggap sebagai biksu pertama Indonesia setelah 500 tahun keruntuhan agama Buddha pada era Majapahit. (4) Sejak perkembangan Islam di Nusantara begitu pesat, lambat laun agama Hndu dan Buddha tersisih. (5) Sebagian yang bertahan, mundur ke daerah pegunungan seperti ke Tengger, Bromo dan juga di Pulau Bali. (6) Sepanjang era kolonialisme, agama Buddha lebih dikenal sebagai agama orang Tionghoa bersama Konghucu dan Taoisme. (7) Pasca-Kemerdekaan, agama Buddha perlahan kembali memperlihatkan eksistensinya sejak kemunculan Ashin Jinarakkhita. (8) Jinarakkhita memulainya dengan ceramah-ceramah Dharma ke berbagai daerah serta membuat agama Buddha lebih terbuka bagi semua etnis.
(9) Ashin lahir di Bogor pada 23 Januari 1923 dengan nama Tee Boan An. (10) Tak seperti teman-teman sebayanya, Tee suka mengunjungi klenteng dan membaca tentang Ketuhanan. (11) Saat itu, biksu yang tinggal di klenteng tidak memberi ceramah Dharma. (12) Namun, Tee tertarik dengan Buddhisme karena mendengar kidung-kidung dan tentang vegetarianisme. (13) Menurut Jack Meng-Tat Chia dalam Monks in Motion: Buddhism and Modernity Across the South China Sea, ketika Jepang menduduki Indonesia dan sekolah-sekolah ditutup, Tee bergabung sebagai relawan dapur umum. (14) Namun, ketertarikannya terhadap spiritualitas membawanya melakukan perjalanan ke Solo dan Yogyakarta. (15) Ia kemudian berkenalan dengan anggota-anggota teosofi.
Sumber: Historia.id, dengan perubahan
Kalimat yang menjelaskan penyebab tersisihnya agama Buddha adalah ….
(1) “Galilah yang lama, sesuaikan dengan zaman dan lingkungan.” (2) Demikianlah kata-kata mutiara yang terlontar dari mulut Ashin Jinarakkita, biksu yang membangkitkan agama Buddha yang inklusif di Indonesia modern. (3) Ashin dianggap sebagai biksu pertama Indonesia setelah 500 tahun keruntuhan agama Buddha pada era Majapahit. (4) Sejak perkembangan Islam di Nusantara begitu pesat, lambat laun agama Hndu dan Buddha tersisih. (5) Sebagian yang bertahan, mundur ke daerah pegunungan seperti ke Tengger, Bromo dan juga di Pulau Bali. (6) Sepanjang era kolonialisme, agama Buddha lebih dikenal sebagai agama orang Tionghoa bersama Konghucu dan Taoisme. (7) Pasca-Kemerdekaan, agama Buddha perlahan kembali memperlihatkan eksistensinya sejak kemunculan Ashin Jinarakkhita. (8) Jinarakkhita memulainya dengan ceramah-ceramah Dharma ke berbagai daerah serta membuat agama Buddha lebih terbuka bagi semua etnis.
(9) Ashin lahir di Bogor pada 23 Januari 1923 dengan nama Tee Boan An. (10) Tak seperti teman-teman sebayanya, Tee suka mengunjungi klenteng dan membaca tentang Ketuhanan. (11) Saat itu, biksu yang tinggal di klenteng tidak memberi ceramah Dharma. (12) Namun, Tee tertarik dengan Buddhisme karena mendengar kidung-kidung dan tentang vegetarianisme. (13) Menurut Jack Meng-Tat Chia dalam Monks in Motion: Buddhism and Modernity Across the South China Sea, ketika Jepang menduduki Indonesia dan sekolah-sekolah ditutup, Tee bergabung sebagai relawan dapur umum. (14) Namun, ketertarikannya terhadap spiritualitas membawanya melakukan perjalanan ke Solo dan Yogyakarta. (15) Ia kemudian berkenalan dengan anggota-anggota teosofi.
Sumber: Historia.id, dengan perubahan
Perbedaan paragraf pertama dan kedua pada teks di atas adalah ….
(1) “Galilah yang lama, sesuaikan dengan zaman dan lingkungan.” (2) Demikianlah kata-kata mutiara yang terlontar dari mulut Ashin Jinarakkita, biksu yang membangkitkan agama Buddha yang inklusif di Indonesia modern. (3) Ashin dianggap sebagai biksu pertama Indonesia setelah 500 tahun keruntuhan agama Buddha pada era Majapahit. (4) Sejak perkembangan Islam di Nusantara begitu pesat, lambat laun agama Hndu dan Buddha tersisih. (5) Sebagian yang bertahan, mundur ke daerah pegunungan seperti ke Tengger, Bromo dan juga di Pulau Bali. (6) Sepanjang era kolonialisme, agama Buddha lebih dikenal sebagai agama orang Tionghoa bersama Konghucu dan Taoisme. (7) Pasca-Kemerdekaan, agama Buddha perlahan kembali memperlihatkan eksistensinya sejak kemunculan Ashin Jinarakkhita. (8) Jinarakkhita memulainya dengan ceramah-ceramah Dharma ke berbagai daerah serta membuat agama Buddha lebih terbuka bagi semua etnis.
(9) Ashin lahir di Bogor pada 23 Januari 1923 dengan nama Tee Boan An. (10) Tak seperti teman-teman sebayanya, Tee suka mengunjungi klenteng dan membaca tentang Ketuhanan. (11) Saat itu, biksu yang tinggal di klenteng tidak memberi ceramah Dharma. (12) Namun, Tee tertarik dengan Buddhisme karena mendengar kidung-kidung dan tentang vegetarianisme. (13) Menurut Jack Meng-Tat Chia dalam Monks in Motion: Buddhism and Modernity Across the South China Sea, ketika Jepang menduduki Indonesia dan sekolah-sekolah ditutup, Tee bergabung sebagai relawan dapur umum. (14) Namun, ketertarikannya terhadap spiritualitas membawanya melakukan perjalanan ke Solo dan Yogyakarta. (15) Ia kemudian berkenalan dengan anggota-anggota teosofi.
Sumber: Historia.id, dengan perubahan
Berikut ini yang bukan sinonim kata kidung yang digunakan pada kalimat (12) adalah ….
Dalam kertas posisi berjudul Fleksibilitas Pasar Kerja dan Tanggung Jawab Negara, Hari Nugroho dan Indrasari Tjandraningsih menyatakan jika konsep keamanan lapangan kerja (Employment Security) lebih diutamakan dibanding keamanan kerja (Job Security). Ini karena adanya asumsi bahwa berpindahnya pekerja dalam waktu yang singkat akan terus membuka peluang kesempatan kerja bagi para pencari kerja lainnya. Asumsi dari fleksibilitas pasar kerja pada akhirnya menjadi legitimasi bagi sistem kontrak atau Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan outsourcing.
Sayangnya, fleksibilitas pasar tenaga kerja yang juga meliputi fleksibilitas penentuan upah tidak seindah di atas kertas. Sepanjang periode pertama kepemimpinan Jokowi, secara statistik penurunan jumlah pengangguran terbuka belum begitu signifikan. Dalam laporan keadaaan angkatan kerja Indonesia pada Agustus 2015, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia berada di angka 6,16 persen atau sekitar 7,56 juta orang.
Setiap tahunnya angka TPT ini fluktuatif. Pada Agustus 2019 atau akhir masa periode pertama Jokowi, BPS mencatat masih ada 7,05 juta orang pengangguran terbuka. Sementara dalam bahan tayang siaran pers BPS saat merilis laporan keadaan angkatan kerja Agustus 2020, BPS menyebut angka yang sedikit berbeda yaitu TPT Agustus 2019 sebesar 5,23 persen atau 7,10 juta orang.
Dari total 7,05 juta orang pengangguran terbuka, kelompok umur 20—24 tahun berkontribusi paling banyak dengan jumlah sebesar 2.356.810 orang. Sementara untuk tingkat pendidikan, tamatan sekolah menengah umum dan sekolah menengah kejuruan mendominasi pengangguran terbuka dengan masing-masing berjumlah 740.750 orang dan 666.309 orang. Dengan kondisi ketenagakerjaan seperti ini, sulit rasanya membayangkan bagaimana fleksibilitas pasar tenaga kerja bisa jadi sehebat teori yang mendasarinya.
Sumber: tirto.id
Hal utama yang dibicarakan dalam teks di atas adalah ….
Dalam kertas posisi berjudul Fleksibilitas Pasar Kerja dan Tanggung Jawab Negara, Hari Nugroho dan Indrasari Tjandraningsih menyatakan jika konsep keamanan lapangan kerja (Employment Security) lebih diutamakan dibanding keamanan kerja (Job Security). Ini karena adanya asumsi bahwa berpindahnya pekerja dalam waktu yang singkat akan terus membuka peluang kesempatan kerja bagi para pencari kerja lainnya. Asumsi dari fleksibilitas pasar kerja pada akhirnya menjadi legitimasi bagi sistem kontrak atau Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan outsourcing.
Sayangnya, fleksibilitas pasar tenaga kerja yang juga meliputi fleksibilitas penentuan upah tidak seindah di atas kertas. Sepanjang periode pertama kepemimpinan Jokowi, secara statistik penurunan jumlah pengangguran terbuka belum begitu signifikan. Dalam laporan keadaaan angkatan kerja Indonesia pada Agustus 2015, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia berada di angka 6,16 persen atau sekitar 7,56 juta orang.
Setiap tahunnya angka TPT ini fluktuatif. Pada Agustus 2019 atau akhir masa periode pertama Jokowi, BPS mencatat masih ada 7,05 juta orang pengangguran terbuka. Sementara dalam bahan tayang siaran pers BPS saat merilis laporan keadaan angkatan kerja Agustus 2020, BPS menyebut angka yang sedikit berbeda yaitu TPT Agustus 2019 sebesar 5,23 persen atau 7,10 juta orang.
Dari total 7,05 juta orang pengangguran terbuka, kelompok umur 20—24 tahun berkontribusi paling banyak dengan jumlah sebesar 2.356.810 orang. Sementara untuk tingkat pendidikan, tamatan sekolah menengah umum dan sekolah menengah kejuruan mendominasi pengangguran terbuka dengan masing-masing berjumlah 740.750 orang dan 666.309 orang. Dengan kondisi ketenagakerjaan seperti ini, sulit rasanya membayangkan bagaimana fleksibilitas pasar tenaga kerja bisa jadi sehebat teori yang mendasarinya.
Sumber: tirto.id
Berikut yang bukan sinonim kata legitimasi yang digunakan pada teks di atas adalah ….
Dalam kertas posisi berjudul Fleksibilitas Pasar Kerja dan Tanggung Jawab Negara, Hari Nugroho dan Indrasari Tjandraningsih menyatakan jika konsep keamanan lapangan kerja (Employment Security) lebih diutamakan dibanding keamanan kerja (Job Security). Ini karena adanya asumsi bahwa berpindahnya pekerja dalam waktu yang singkat akan terus membuka peluang kesempatan kerja bagi para pencari kerja lainnya. Asumsi dari fleksibilitas pasar kerja pada akhirnya menjadi legitimasi bagi sistem kontrak atau Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan outsourcing.
Sayangnya, fleksibilitas pasar tenaga kerja yang juga meliputi fleksibilitas penentuan upah tidak seindah di atas kertas. Sepanjang periode pertama kepemimpinan Jokowi, secara statistik penurunan jumlah pengangguran terbuka belum begitu signifikan. Dalam laporan keadaaan angkatan kerja Indonesia pada Agustus 2015, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia berada di angka 6,16 persen atau sekitar 7,56 juta orang.
Setiap tahunnya angka TPT ini fluktuatif. Pada Agustus 2019 atau akhir masa periode pertama Jokowi, BPS mencatat masih ada 7,05 juta orang pengangguran terbuka. Sementara dalam bahan tayang siaran pers BPS saat merilis laporan keadaan angkatan kerja Agustus 2020, BPS menyebut angka yang sedikit berbeda yaitu TPT Agustus 2019 sebesar 5,23 persen atau 7,10 juta orang.
Dari total 7,05 juta orang pengangguran terbuka, kelompok umur 20—24 tahun berkontribusi paling banyak dengan jumlah sebesar 2.356.810 orang. Sementara untuk tingkat pendidikan, tamatan sekolah menengah umum dan sekolah menengah kejuruan mendominasi pengangguran terbuka dengan masing-masing berjumlah 740.750 orang dan 666.309 orang. Dengan kondisi ketenagakerjaan seperti ini, sulit rasanya membayangkan bagaimana fleksibilitas pasar tenaga kerja bisa jadi sehebat teori yang mendasarinya.
Sumber: tirto.id
Antonim kata fluktuatif yang digunakan oleh teks di atas adalah ….
Dalam kertas posisi berjudul Fleksibilitas Pasar Kerja dan Tanggung Jawab Negara, Hari Nugroho dan Indrasari Tjandraningsih menyatakan jika konsep keamanan lapangan kerja (Employment Security) lebih diutamakan dibanding keamanan kerja (Job Security). Ini karena adanya asumsi bahwa berpindahnya pekerja dalam waktu yang singkat akan terus membuka peluang kesempatan kerja bagi para pencari kerja lainnya. Asumsi dari fleksibilitas pasar kerja pada akhirnya menjadi legitimasi bagi sistem kontrak atau Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan outsourcing.
Sayangnya, fleksibilitas pasar tenaga kerja yang juga meliputi fleksibilitas penentuan upah tidak seindah di atas kertas. Sepanjang periode pertama kepemimpinan Jokowi, secara statistik penurunan jumlah pengangguran terbuka belum begitu signifikan. Dalam laporan keadaaan angkatan kerja Indonesia pada Agustus 2015, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia berada di angka 6,16 persen atau sekitar 7,56 juta orang.
Setiap tahunnya angka TPT ini fluktuatif. Pada Agustus 2019 atau akhir masa periode pertama Jokowi, BPS mencatat masih ada 7,05 juta orang pengangguran terbuka. Sementara dalam bahan tayang siaran pers BPS saat merilis laporan keadaan angkatan kerja Agustus 2020, BPS menyebut angka yang sedikit berbeda yaitu TPT Agustus 2019 sebesar 5,23 persen atau 7,10 juta orang.
Dari total 7,05 juta orang pengangguran terbuka, kelompok umur 20—24 tahun berkontribusi paling banyak dengan jumlah sebesar 2.356.810 orang. Sementara untuk tingkat pendidikan, tamatan sekolah menengah umum dan sekolah menengah kejuruan mendominasi pengangguran terbuka dengan masing-masing berjumlah 740.750 orang dan 666.309 orang. Dengan kondisi ketenagakerjaan seperti ini, sulit rasanya membayangkan bagaimana fleksibilitas pasar tenaga kerja bisa jadi sehebat teori yang mendasarinya.
Sumber: tirto.id
Perbedaan pemaparan data paragraf ketiga dan keempat teks di atas adalah ….
Kalimat di bawah ini memiliki kata yang mengalami perluasan makna, kecuali ….
Pada dasarnya pH pada kulit terbentuk dari asam lemak dan asam amino serta sekresi minyak di kulit.
Sinonim kata “sekresi” pada kalimat (7) adalah ….
(1) Pria itu terjaga menjelang pukul 7 pagi. (2) Ia mengenakan jubah merah yang biasa disebutnya “jubah kaisar”, lalu mengamati istrinya, Mary, yang pulas dalam lindungan selimut. (3) Pria itu sadar penglihatannya benar-benar telah memburuk dan pikirannya, berkat demensia dan terapi setrum, tidak lagi dapat diandalkan, tapi pagi itu ia tahu ia mencintai istrinya. (4) Ia ingat bagaimana mereka berjumpa, saling jatuh cinta dan meninggalkan pasangan masing-masing untuk bersama.
(5) Diiringi bunyi napasnya sendiri yang berat tetapi lembut, pria itu berpaling. (6) Ia [turun] anak-anak tangga, [ambil] shotgun 12 gauge laras ganda yang kerap ia pakai berburu merpati, lalu keluar ke beranda. (7) Saat itu awal Juli dan langit pias dan angin hanya lewat sesekali. (8) Pria itu mencium bau rumput dan logam bergemuk. (9) Chamber diisi dua butir peluru. (10) Ujung laras ditempelkan pada kening. (11) Pelatuk didekatkan ke ibu jari.
(12) “Apa yang diinginkan orang?” tanya pria itu kepada sahabat yang kelak menuliskan riwayat hidupnya, A.E. Hotchner, beberapa pekan sebelum pagi itu. (13) “Kesehatan, pekerjaan yang lancar, keriaan bersama kawan-kawan, kenikmatan di ranjang. (14) Dan aku tidak lagi punya semua itu, kau tahu. (15) Tidak satu pun.”
(16) Ia yang senang menutup surat-surat pribadinya dengan frase il faut d’abord durer atau “di atas segalanya, orang mesti bertahan” itu memutuskan untuk berhenti menjelang usia 62. (17) Namun, tidak seperti Sayid Hamid Benengeli dalam sebuah sajak Goenawan Mohamad yang “membuat tanda terakhir dengan dawat di kertasnya, seperti sebuah titik, seperti melankoli”, Ernest Hemingway memilih berhenti diiringi dentam. (18) Pada 2 Juli 1961, di dinding depan rumahnya, ia membuat tanda terakhir dengan darah, otak, dan serpihan batok kepala.
(19) Hemingway menerbitkan tujuh novel, enam kumpulan cerita pendek, dan dua karya nonfiksi semasa hidupnya. (20) Naskah-naskahnya yang lain, termasuk memoar tentang masa mudanya di Paris, A Moveable Feast, terbit di kemudian hari secara anumerta.
(21) Kisah hidup Hemingway, mulai dari masa kanak-kanak dalam keluarga disfungsional (dengan ayah yang kasar dan ibu yang senang mendandani dia seperti anak perempuan), rupa-rupa petualangan, hingga maut yang ia renggut dengan gaya, adalah bahan yang dibicarakan orang sampai kini. (22) Namun, peninggalan terpenting pria yang selamat dari dua perang dunia dan dua kecelakaan pesawat dan tiga perceraian itu tentu bukan riwayat hidupnya. (23) “Kau tahu, Bo, kau bukan tokoh dalam tragedi. (24) Begitu juga aku. (25) Kita adalah penulis dan urusan kita adalah menulis,” ujar Hemingway dalam suratnya untuk F. Scott Fitzgerald.
Sumber: tirto.id
Kalimat di bawah ini menggunakan tanda koma (,) untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi, kecuali ….
(1) Pria itu terjaga menjelang pukul 7 pagi. (2) Ia mengenakan jubah merah yang biasa disebutnya “jubah kaisar”, lalu mengamati istrinya, Mary, yang pulas dalam lindungan selimut. (3) Pria itu sadar penglihatannya benar-benar telah memburuk dan pikirannya, berkat demensia dan terapi setrum, tidak lagi dapat diandalkan, tapi pagi itu ia tahu ia mencintai istrinya. (4) Ia ingat bagaimana mereka berjumpa, saling jatuh cinta dan meninggalkan pasangan masing-masing untuk bersama.
(5) Diiringi bunyi napasnya sendiri yang berat tetapi lembut, pria itu berpaling. (6) Ia [turun] anak-anak tangga, [ambil] shotgun 12 gauge laras ganda yang kerap ia pakai berburu merpati, lalu keluar ke beranda. (7) Saat itu awal Juli dan langit pias dan angin hanya lewat sesekali. (8) Pria itu mencium bau rumput dan logam bergemuk. (9) Chamber diisi dua butir peluru. (10) Ujung laras ditempelkan pada kening. (11) Pelatuk didekatkan ke ibu jari.
(12) “Apa yang diinginkan orang?” tanya pria itu kepada sahabat yang kelak menuliskan riwayat hidupnya, A.E. Hotchner, beberapa pekan sebelum pagi itu. (13) “Kesehatan, pekerjaan yang lancar, keriaan bersama kawan-kawan, kenikmatan di ranjang. (14) Dan aku tidak lagi punya semua itu, kau tahu. (15) Tidak satu pun.”
(16) Ia yang senang menutup surat-surat pribadinya dengan frase il faut d’abord durer atau “di atas segalanya, orang mesti bertahan” itu memutuskan untuk berhenti menjelang usia 62. (17) Namun, tidak seperti Sayid Hamid Benengeli dalam sebuah sajak Goenawan Mohamad yang “membuat tanda terakhir dengan dawat di kertasnya, seperti sebuah titik, seperti melankoli”, Ernest Hemingway memilih berhenti diiringi dentam. (18) Pada 2 Juli 1961, di dinding depan rumahnya, ia membuat tanda terakhir dengan darah, otak, dan serpihan batok kepala.
(19) Hemingway menerbitkan tujuh novel, enam kumpulan cerita pendek, dan dua karya nonfiksi semasa hidupnya. (20) Naskah-naskahnya yang lain, termasuk memoar tentang masa mudanya di Paris, A Moveable Feast, terbit di kemudian hari secara anumerta.
(21) Kisah hidup Hemingway, mulai dari masa kanak-kanak dalam keluarga disfungsional (dengan ayah yang kasar dan ibu yang senang mendandani dia seperti anak perempuan), rupa-rupa petualangan, hingga maut yang ia renggut dengan gaya, adalah bahan yang dibicarakan orang sampai kini. (22) Namun, peninggalan terpenting pria yang selamat dari dua perang dunia dan dua kecelakaan pesawat dan tiga perceraian itu tentu bukan riwayat hidupnya. (23) “Kau tahu, Bo, kau bukan tokoh dalam tragedi. (24) Begitu juga aku. (25) Kita adalah penulis dan urusan kita adalah menulis,” ujar Hemingway dalam suratnya untuk F. Scott Fitzgerald.
Sumber: tirto.id
Pernyataan yang tidak sesuai dengan teks di atas adalah ….
Jumlah semua bilangan bulat antara 1 sampai 100 yang habis dibagi 6 tetapi tidak habis dibagi 8 adalah …
Terdapat dua kotak yang masing – masing berisi 125 kelereng. Pada kotak I terdapat 40 kelereng bening, sedangkan pada kotak II terdapat 50 kelereng bening. Diambil masing – masing satu kelereng dari tiap kotak. Berapa peluang terambilnya minimal satu kelereng bening?
Diketahui dua garis g dan h mempunyai gradien 2 dan 3. Garis g memotong sumbu y di (0, a) dan garis h memotong sumbu y di titik (0, b). Kedua garis tersebut memotong sumbu x di satu titik. Berapa a + b?
Karena pandemi, suatu perusahaan menerapkan kerja shift ganjil – genap untuk karyawannya dari hari Senin sampai Jumat. Seorang pekerja mendapat jadwal bekerja setiap tanggal genap. Diketahui tanggal 30 November adalah hari Minggu. Jika tanggal 24 dan 25 Desember adalah hari libur, maka berapa kali pekerja tersebut masuk pada bulan Desember?
Diberikan barisan geometri dengan suku pertama 2. Berapa jumlah 5 suku pertama?
(1) Jumlah tak hingga deret geometri tersebut adalah 3.
(2) Jumlah 5 suku pertama tidak lebih dari 3.
Diberikan 10 titik sembarang yang tidak segaris. Banyak segitiga yang dapat dibentuk dari titik – titik tersebut adalah …
Pada tahun 90-an, terdapat permainan kartu yang viral bergambar monster. Kartu tersebut mempunyai dua sisi, bagian depan bergambar monster dan bagian belakang polos. Parjo dan Bejo masing – masing tos kartu mereka bersamaan. Salah satu dari mereka dikatakan menang jika kartunya muncul gambar monster sedangkan kartu lawannya muncul polos. Berapa peluang Parjo menang dua kali berturut – turut?
Pada mulanya, Miyamoto bukanlah penulis dengan (14) […] politik. Kritik-kritik sosialnya berangkat dari pengalaman pribadi sebagai perempuan dalam pusaran keluarga yang patriarkis dan konservatif di Jepang. Selama di Jepang, ia pun belum terpapar Marxisme. Miyamoto baru mengenal politik setelah menjalani kehidupan di Uni Soviet dan berkeliling Eropa sepanjang 1927-1930 bersama seorang penerjemah, Yuasa Yoshiko.
Di Soviet, Miyamoto terkesan pada transformasi sosial yang melibatkan perempuan. Di negara sosialis pertama di dunia tersebut, Miyamoto memperhatikan bagaimana perempuan punya kesempatan untuk maju dan berdaya secara politik dan ekonomi, serta turut berkontribusi kepada kerja-kerja revolusi.
Perjumpaannya dengan masyarakat Soviet yang (15) […] akhirnya mendorong Miyamoto untuk menjadi seorang Marxis. Ia memutuskan untuk memperjuangkan perempuan dan keluarga kelas pekerja melalui karya sastra. Begitu kembali ke Jepang pada akhir 1930, ia bergabung dengan Liga Penulis Proletar Jepang dan aktif menulis di jurnal-jurnal perempuan. Tak lama kemudian, ia menjadi anggota Partai Komunis Jepang dan menikahi aktivis Miyamoto Kenji.
Sumber: Tirto.id, dengan perubahan
Isilah bagian kosong bernomor (14) dengan kata yang tepat!
(1) Hampir empat dekade lalu, pada zaman Orde Baru, tindakan extrajudicial killing pernah dilakukan aparat negara. (2) Bedanya, dulu tindakan ini dilakukan secara sistematis, terstruktur, dan melibatkan aparat dalam jumlah yang cukup besar. (3) Inilah peristiwa yang dikenang masyarakat sebagai ‘petrus’ (penembakan misterius). (4) Petrus bermula pada 1982 kala beberapa kriminal, residivis, copet, serta preman di Jawa Tengah dan Yogyakarta berturut-turut terbunuh tanpa diketahui siapa pelakunya. (5) Jenazah mereka ditemukan mengambang di sungai dan kolam. (6) Sering kali jenazah juga ditemukan teronggok begitu saja di pinggir jalan. (7) Dalam keadaan yang lebih parah, jenazah diikat bersama-sama dan menunjukkan tanda-tanda bekas penyiksaan. (8) Sebutan ‘petrus’ itu sendiri berasal dari warga yang menemukan mayat dan tidak dapat mengetahui siapa pelakunya.
(9) Dalam autobiografi Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya (1989) yang dicatat G. Dwipayana dan Ramadhan K.H., Soeharto terang-terangan mendukung tindakan extrajudicial killing tersebut. (10) Baginya, penembakan dapat berguna untuk mencegah kejahatan secara efektif. (11) Dengan begini, ketakutan akan kematian itu bisa menimbulkan efek jera. (12) Pada praktiknya, penembakan terjadi bukan hanya terhadap mereka yang melawan, tetapi juga yang masih diduga kriminal atau berpotensi melakukan kejahatan. (13) Justus M. van der Kroef dalam penelitian bertajuk “‘Petrus’: Patterns of Prophylactic Murder in Indonesia” (1985) mencatat, Soeharto sebenarnya tidak merilis seberapa tinggi angka kriminalitas di Indonesia yang tengah terjadi pada 1983-1984. (14) Namun, dari sejumlah laporan aparat keamanan, kriminalitas memang tengah meningkat. (15) Padahal, menurut Wakil Presiden Adam Malik (menjabat 1978-1983), akar permasalahan kriminalitas bukanlah preman, residivis, orang bertato, atau mereka yang biasa disapa “gali”, melainkan ekonomi.
(16) Pada awal 1980-an, diperkirakan ada 36 persen rumah tangga seluruh Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. (17) Hanya saja, Soeharto memilih mengambil jalan pintas dengan membinasakan manusia. (18) Satu ketika, surat kabar International Herald Tribune (edisi internasional New York Times) mendapat kiriman surat tanpa nama dari Yogyakarta, salah satu daerah penembakan misterius yang paling marak. (19) Dalam pengakuannya, pengirim surat itu menyaksikan kelompok militer membunuhi orang-orang begitu saja di depan umum.
(20) Preman memang banyak berkurang, mereka berakhir dibunuh atau dipenjara. (21) Pada 2012, sebagaimana dicatat Tempo, Ketua Tim Ad Hoc Penyelidikan Pelanggaran HAM Yosep Adi Prasetyo mengatakan jumlah korban dari peristiwa penembakan misterius tahun 1982 sampai 1985 mencapai 10 ribu orang. (22) Tindakan petrus yang tersamar dalam Operasi Pemberantasan Kejahatan (OPK) sukses membuat preman ketakutan.
Sumber: Tirto.id, dengan perubahan
Kalimat di bawah ini adalah kalimat yang berperan mempertentangkan informasi pada kalimat yang mendahuluinya, kecuali ….
(1) Mungkin tidak ada tempat yang lebih baik, untuk menyelamatkan bumi dari krisis iklim, selain Islandia. (2) Karena energi ada di sini dalam volume berlimpah. (3) Di mana-mana di Islandia, bumi ibaratnya dalam pergerakan. (4) ”Kawasan yang aktif secara vulkanik“ demikian istilah yang diberikan para ilmuwan. (5) Namun demikian, warga Islandia juga sudah menyadari, sumber air panas bisa digunakan lebih jauh lagi, daripada sekedar atraksi wisata. (6) Misalnya kawasan Hellisheidi yang terletak hanya setengah jam perjalanan ke arah timur, dari ibukota Reykjavik. (7) Sejak 2006, di sini diproduksi listrik dan panas. (8) Sekarang Hellishedi adalah salah satu instalasi penghasil energi panas bumi terbesar di dunia. (9) Tapi sejak beberapa waktu lalu, ilmuwan, pengusaha dan reporter datang ke sini karena alasan lain. (10) Mereka ingin bertemu Edda Aradottir, direktur perusahaan Carbfix.
(11) Apa yang dilakukan Carbfix dalam skala kecil di sini, bukan hanya semacam pembalikan efek rumah kaca. (12) Yang kami lakukan di sini sangat mudah. (13) Kami menyedot udara dari atmosfir ke dalam mesin ini. (14) Di dalamnya, karbon dioksida (CO2) dicampur dengan bahan kimia. (15) Udara yang kemudian keluar setelahnya, jadi jauh lebih bersih. (16) Udara itu kandungan CO2-nya jauh lebih kecil dibanding udara yang disedot di bagian depan.
(17) Mereka mulai mengoperasikan penyedot CO2 ini delapan tahun lalu, juga dengan dukungan dana penelitian Uni Eropa. (18) Sekarang kapasitasnya sudah mencapai ribuan ton CO2. (19) Apa yang terjadi dengan karbondioksida itu, dijelaskan Edda Aradottir di dalam sebuah rumah tempat instalasi pompa. (20) Di sini bisa dilihat sebuah pipa yang masuk ke dalam tanah. (21) Pipa ini menyalurkan CO2 yang kami hisap dari atmosfir, dan dicampur dengan air, ke dalam tanah di bawah kita, hingga kedalaman ratusan meter. (22) Di sana, CO2 bereaksi dengan batuan beku basalt dan tersimpan permanen. (23) Ini metode yang berfungsi baik di dalam batuan vulkanik. (24) Bisa dilihat di sepotong batuan beku basalt, semua CO2 yang memenuhi ruang-ruang kosong, juga di pori-porinya. (25) Jadi semua pori-pori yang tampak terbuka, masih bisa diisi CO2, tergantung sebanyak apa yang dimasukkan.
(26) Sekarang teknologi ini masih sangat mahal. (27) Perlu air dalam jumlah besar, dan perlu karakter tanah tertentu. (28) Tapi para pendiri Carbfix yakin, dalam 30 tahun, teknologi ini akan jadi kontribusi besar, untuk mengurangi emisi CO2 di seluruh dunia. (29) Saat ini hanya beberapa negara di dunia yang bisa merasakan perubahan iklim sejelas Islandia. (30) Kawasan gletser raksasa di sana semakin mengecil. (31) Para ilmuwan yakin, dalam 150 tahun ke depan, formasi es yang umurnya sudah ribuan tahun itu akan hilang. (32) Juga karena itu, pemerintah Islandia bersama menteri lingkungan hidupnya membalikkan haluan. (33) Negara di samudra Atlantik itu, ingin bestatus karbon netral hingga 2040 nanti. (34) Dalam hal ini, teknologi baru, dan kepercayaan masyarakat lokal akan kekuatan alam akan membantu.
Sumber: Kompas.com
Kalimat yang menggunakan pola sama dengan kalimat (16) adalah ….
(1) Mungkin tidak ada tempat yang lebih baik, untuk menyelamatkan bumi dari krisis iklim, selain Islandia. (2) Karena energi ada di sini dalam volume berlimpah. (3) Di mana-mana di Islandia, bumi ibaratnya dalam pergerakan. (4) ”Kawasan yang aktif secara vulkanik“ demikian istilah yang diberikan para ilmuwan. (5) Namun demikian, warga Islandia juga sudah menyadari, sumber air panas bisa digunakan lebih jauh lagi, daripada sekedar atraksi wisata. (6) Misalnya kawasan Hellisheidi yang terletak hanya setengah jam perjalanan ke arah timur, dari ibukota Reykjavik. (7) Sejak 2006, di sini diproduksi listrik dan panas. (8) Sekarang Hellishedi adalah salah satu instalasi penghasil energi panas bumi terbesar di dunia. (9) Tapi sejak beberapa waktu lalu, ilmuwan, pengusaha dan reporter datang ke sini karena alasan lain. (10) Mereka ingin bertemu Edda Aradottir, direktur perusahaan Carbfix.
(11) Apa yang dilakukan Carbfix dalam skala kecil di sini, bukan hanya semacam pembalikan efek rumah kaca. (12) Yang kami lakukan di sini sangat mudah. (13) Kami menyedot udara dari atmosfir ke dalam mesin ini. (14) Di dalamnya, karbon dioksida (CO2) dicampur dengan bahan kimia. (15) Udara yang kemudian keluar setelahnya, jadi jauh lebih bersih. (16) Udara itu kandungan CO2-nya jauh lebih kecil dibanding udara yang disedot di bagian depan.
(17) Mereka mulai mengoperasikan penyedot CO2 ini delapan tahun lalu, juga dengan dukungan dana penelitian Uni Eropa. (18) Sekarang kapasitasnya sudah mencapai ribuan ton CO2. (19) Apa yang terjadi dengan karbondioksida itu, dijelaskan Edda Aradottir di dalam sebuah rumah tempat instalasi pompa. (20) Di sini bisa dilihat sebuah pipa yang masuk ke dalam tanah. (21) Pipa ini menyalurkan CO2 yang kami hisap dari atmosfir, dan dicampur dengan air, ke dalam tanah di bawah kita, hingga kedalaman ratusan meter. (22) Di sana, CO2 bereaksi dengan batuan beku basalt dan tersimpan permanen. (23) Ini metode yang berfungsi baik di dalam batuan vulkanik. (24) Bisa dilihat di sepotong batuan beku basalt, semua CO2 yang memenuhi ruang-ruang kosong, juga di pori-porinya. (25) Jadi semua pori-pori yang tampak terbuka, masih bisa diisi CO2, tergantung sebanyak apa yang dimasukkan.
(26) Sekarang teknologi ini masih sangat mahal. (27) Perlu air dalam jumlah besar, dan perlu karakter tanah tertentu. (28) Tapi para pendiri Carbfix yakin, dalam 30 tahun, teknologi ini akan jadi kontribusi besar, untuk mengurangi emisi CO2 di seluruh dunia. (29) Saat ini hanya beberapa negara di dunia yang bisa merasakan perubahan iklim sejelas Islandia. (30) Kawasan gletser raksasa di sana semakin mengecil. (31) Para ilmuwan yakin, dalam 150 tahun ke depan, formasi es yang umurnya sudah ribuan tahun itu akan hilang. (32) Juga karena itu, pemerintah Islandia bersama menteri lingkungan hidupnya membalikkan haluan. (33) Negara di samudra Atlantik itu, ingin bestatus karbon netral hingga 2040 nanti. (34) Dalam hal ini, teknologi baru, dan kepercayaan masyarakat lokal akan kekuatan alam akan membantu.
Sumber: Kompas.com
Pertanyaan yang sesuai dengan teks di atas adalah ….
(1) Mungkin tidak ada tempat yang lebih baik, untuk menyelamatkan bumi dari krisis iklim, selain Islandia. (2) Karena energi ada di sini dalam volume berlimpah. (3) Di mana-mana di Islandia, bumi ibaratnya dalam pergerakan. (4) ”Kawasan yang aktif secara vulkanik“ demikian istilah yang diberikan para ilmuwan. (5) Namun demikian, warga Islandia juga sudah menyadari, sumber air panas bisa digunakan lebih jauh lagi, daripada sekedar atraksi wisata. (6) Misalnya kawasan Hellisheidi yang terletak hanya setengah jam perjalanan ke arah timur, dari ibukota Reykjavik. (7) Sejak 2006, di sini diproduksi listrik dan panas. (8) Sekarang Hellishedi adalah salah satu instalasi penghasil energi panas bumi terbesar di dunia. (9) Tapi sejak beberapa waktu lalu, ilmuwan, pengusaha dan reporter datang ke sini karena alasan lain. (10) Mereka ingin bertemu Edda Aradottir, direktur perusahaan Carbfix.
(11) Apa yang dilakukan Carbfix dalam skala kecil di sini, bukan hanya semacam pembalikan efek rumah kaca. (12) Yang kami lakukan di sini sangat mudah. (13) Kami menyedot udara dari atmosfir ke dalam mesin ini. (14) Di dalamnya, karbon dioksida (CO2) dicampur dengan bahan kimia. (15) Udara yang kemudian keluar setelahnya, jadi jauh lebih bersih. (16) Udara itu kandungan CO2-nya jauh lebih kecil dibanding udara yang disedot di bagian depan.
(17) Mereka mulai mengoperasikan penyedot CO2 ini delapan tahun lalu, juga dengan dukungan dana penelitian Uni Eropa. (18) Sekarang kapasitasnya sudah mencapai ribuan ton CO2. (19) Apa yang terjadi dengan karbondioksida itu, dijelaskan Edda Aradottir di dalam sebuah rumah tempat instalasi pompa. (20) Di sini bisa dilihat sebuah pipa yang masuk ke dalam tanah. (21) Pipa ini menyalurkan CO2 yang kami hisap dari atmosfir, dan dicampur dengan air, ke dalam tanah di bawah kita, hingga kedalaman ratusan meter. (22) Di sana, CO2 bereaksi dengan batuan beku basalt dan tersimpan permanen. (23) Ini metode yang berfungsi baik di dalam batuan vulkanik. (24) Bisa dilihat di sepotong batuan beku basalt, semua CO2 yang memenuhi ruang-ruang kosong, juga di pori-porinya. (25) Jadi semua pori-pori yang tampak terbuka, masih bisa diisi CO2, tergantung sebanyak apa yang dimasukkan.
(26) Sekarang teknologi ini masih sangat mahal. (27) Perlu air dalam jumlah besar, dan perlu karakter tanah tertentu. (28) Tapi para pendiri Carbfix yakin, dalam 30 tahun, teknologi ini akan jadi kontribusi besar, untuk mengurangi emisi CO2 di seluruh dunia. (29) Saat ini hanya beberapa negara di dunia yang bisa merasakan perubahan iklim sejelas Islandia. (30) Kawasan gletser raksasa di sana semakin mengecil. (31) Para ilmuwan yakin, dalam 150 tahun ke depan, formasi es yang umurnya sudah ribuan tahun itu akan hilang. (32) Juga karena itu, pemerintah Islandia bersama menteri lingkungan hidupnya membalikkan haluan. (33) Negara di samudra Atlantik itu, ingin bestatus karbon netral hingga 2040 nanti. (34) Dalam hal ini, teknologi baru, dan kepercayaan masyarakat lokal akan kekuatan alam akan membantu.
Sumber: Kompas.com
Pernyataan yang sesuai dengan paragraf ketiga adalah ….
(1) Mungkin tidak ada tempat yang lebih baik, untuk menyelamatkan bumi dari krisis iklim, selain Islandia. (2) Karena energi ada di sini dalam volume berlimpah. (3) Di mana-mana di Islandia, bumi ibaratnya dalam pergerakan. (4) ”Kawasan yang aktif secara vulkanik“ demikian istilah yang diberikan para ilmuwan. (5) Namun demikian, warga Islandia juga sudah menyadari, sumber air panas bisa digunakan lebih jauh lagi, daripada sekedar atraksi wisata. (6) Misalnya kawasan Hellisheidi yang terletak hanya setengah jam perjalanan ke arah timur, dari ibukota Reykjavik. (7) Sejak 2006, di sini diproduksi listrik dan panas. (8) Sekarang Hellishedi adalah salah satu instalasi penghasil energi panas bumi terbesar di dunia. (9) Tapi sejak beberapa waktu lalu, ilmuwan, pengusaha dan reporter datang ke sini karena alasan lain. (10) Mereka ingin bertemu Edda Aradottir, direktur perusahaan Carbfix.
(11) Apa yang dilakukan Carbfix dalam skala kecil di sini, bukan hanya semacam pembalikan efek rumah kaca. (12) Yang kami lakukan di sini sangat mudah. (13) Kami menyedot udara dari atmosfir ke dalam mesin ini. (14) Di dalamnya, karbon dioksida (CO2) dicampur dengan bahan kimia. (15) Udara yang kemudian keluar setelahnya, jadi jauh lebih bersih. (16) Udara itu kandungan CO2-nya jauh lebih kecil dibanding udara yang disedot di bagian depan.
(17) Mereka mulai mengoperasikan penyedot CO2 ini delapan tahun lalu, juga dengan dukungan dana penelitian Uni Eropa. (18) Sekarang kapasitasnya sudah mencapai ribuan ton CO2. (19) Apa yang terjadi dengan karbondioksida itu, dijelaskan Edda Aradottir di dalam sebuah rumah tempat instalasi pompa. (20) Di sini bisa dilihat sebuah pipa yang masuk ke dalam tanah. (21) Pipa ini menyalurkan CO2 yang kami hisap dari atmosfir, dan dicampur dengan air, ke dalam tanah di bawah kita, hingga kedalaman ratusan meter. (22) Di sana, CO2 bereaksi dengan batuan beku basalt dan tersimpan permanen. (23) Ini metode yang berfungsi baik di dalam batuan vulkanik. (24) Bisa dilihat di sepotong batuan beku basalt, semua CO2 yang memenuhi ruang-ruang kosong, juga di pori-porinya. (25) Jadi semua pori-pori yang tampak terbuka, masih bisa diisi CO2, tergantung sebanyak apa yang dimasukkan.
(26) Sekarang teknologi ini masih sangat mahal. (27) Perlu air dalam jumlah besar, dan perlu karakter tanah tertentu. (28) Tapi para pendiri Carbfix yakin, dalam 30 tahun, teknologi ini akan jadi kontribusi besar, untuk mengurangi emisi CO2 di seluruh dunia. (29) Saat ini hanya beberapa negara di dunia yang bisa merasakan perubahan iklim sejelas Islandia. (30) Kawasan gletser raksasa di sana semakin mengecil. (31) Para ilmuwan yakin, dalam 150 tahun ke depan, formasi es yang umurnya sudah ribuan tahun itu akan hilang. (32) Juga karena itu, pemerintah Islandia bersama menteri lingkungan hidupnya membalikkan haluan. (33) Negara di samudra Atlantik itu, ingin bestatus karbon netral hingga 2040 nanti. (34) Dalam hal ini, teknologi baru, dan kepercayaan masyarakat lokal akan kekuatan alam akan membantu.
Sumber: Kompas.com
Pada teks di atas, kalimat tidak efektif terdapat pada ….
(1) Mungkin tidak ada tempat yang lebih baik, untuk menyelamatkan bumi dari krisis iklim, selain Islandia. (2) Karena energi ada di sini dalam volume berlimpah. (3) Di mana-mana di Islandia, bumi ibaratnya dalam pergerakan. (4) ”Kawasan yang aktif secara vulkanik“ demikian istilah yang diberikan para ilmuwan. (5) Namun demikian, warga Islandia juga sudah menyadari, sumber air panas bisa digunakan lebih jauh lagi, daripada sekedar atraksi wisata. (6) Misalnya kawasan Hellisheidi yang terletak hanya setengah jam perjalanan ke arah timur, dari ibukota Reykjavik. (7) Sejak 2006, di sini diproduksi listrik dan panas. (8) Sekarang Hellishedi adalah salah satu instalasi penghasil energi panas bumi terbesar di dunia. (9) Tapi sejak beberapa waktu lalu, ilmuwan, pengusaha dan reporter datang ke sini karena alasan lain. (10) Mereka ingin bertemu Edda Aradottir, direktur perusahaan Carbfix.
(11) Apa yang dilakukan Carbfix dalam skala kecil di sini, bukan hanya semacam pembalikan efek rumah kaca. (12) Yang kami lakukan di sini sangat mudah. (13) Kami menyedot udara dari atmosfir ke dalam mesin ini. (14) Di dalamnya, karbon dioksida (CO2) dicampur dengan bahan kimia. (15) Udara yang kemudian keluar setelahnya, jadi jauh lebih bersih. (16) Udara itu kandungan CO2-nya jauh lebih kecil dibanding udara yang disedot di bagian depan.
(17) Mereka mulai mengoperasikan penyedot CO2 ini delapan tahun lalu, juga dengan dukungan dana penelitian Uni Eropa. (18) Sekarang kapasitasnya sudah mencapai ribuan ton CO2. (19) Apa yang terjadi dengan karbondioksida itu, dijelaskan Edda Aradottir di dalam sebuah rumah tempat instalasi pompa. (20) Di sini bisa dilihat sebuah pipa yang masuk ke dalam tanah. (21) Pipa ini menyalurkan CO2 yang kami hisap dari atmosfir, dan dicampur dengan air, ke dalam tanah di bawah kita, hingga kedalaman ratusan meter. (22) Di sana, CO2 bereaksi dengan batuan beku basalt dan tersimpan permanen. (23) Ini metode yang berfungsi baik di dalam batuan vulkanik. (24) Bisa dilihat di sepotong batuan beku basalt, semua CO2 yang memenuhi ruang-ruang kosong, juga di pori-porinya. (25) Jadi semua pori-pori yang tampak terbuka, masih bisa diisi CO2, tergantung sebanyak apa yang dimasukkan.
(26) Sekarang teknologi ini masih sangat mahal. (27) Perlu air dalam jumlah besar, dan perlu karakter tanah tertentu. (28) Tapi para pendiri Carbfix yakin, dalam 30 tahun, teknologi ini akan jadi kontribusi besar, untuk mengurangi emisi CO2 di seluruh dunia. (29) Saat ini hanya beberapa negara di dunia yang bisa merasakan perubahan iklim sejelas Islandia. (30) Kawasan gletser raksasa di sana semakin mengecil. (31) Para ilmuwan yakin, dalam 150 tahun ke depan, formasi es yang umurnya sudah ribuan tahun itu akan hilang. (32) Juga karena itu, pemerintah Islandia bersama menteri lingkungan hidupnya membalikkan haluan. (33) Negara di samudra Atlantik itu, ingin bestatus karbon netral hingga 2040 nanti. (34) Dalam hal ini, teknologi baru, dan kepercayaan masyarakat lokal akan kekuatan alam akan membantu.
Sumber: Kompas.com
Hal-hal pokok yang dibicarakan pada teks di atas adalah ….
(1) Gwyneth Paltrow meninggal di ICU karena virus MEV-1 yang belum ada vaksinnya. (2) Dalam waktu tiga bulan virus itu menjalar ke segala penjuru dunia dan negara-negara berusaha menghentikan sebarannya dengan cara menyuruh orang-orang untuk tidak beraktivitas di luar rumah. (3) Jalanan sepi, perekonomian berhenti, dan orang-orang kelaparan hingga akhirnya menjarah. (4) Itulah premis awal yang membuka film Contagion (2011), film thriller pandemi yang mengeksploitasi berbagai ketakutan kita dalam sebuah pandemi global. (5) Film ini sempat trending di Amazon Prime sepanjang 2020, tahun dimana pandemi virus Covid-19 merajalela dan dunia fiksi Contagion menjadi realitas yang harus kita hadapi sehari-hari. (6) Laporan CBC berjudul “The dark side: 2020 was a boom year for horror on-screen — and that’s no accident” menyatakan film Contagion (2011) hanyalah satu dari sekian banyak film horor yang paling banyak ditonton publik selama pandemi.
(7) The National Center for Biotechnology Information (NCBI) mengidentifikasi alasan psikologis dibalik meledaknya tontonan horor selama pandemi covid-19 dan memetakan tiga genre horor yang telah menjadi populer: genre horor secara umum, subgenre horor pandemi, dan terakhir subgenre horor prepper yang membahas usaha manusia bertahan hidup di tengah serangan alien, bencana, dan kolapsnya masyarakat. (8) Hasilnya, mereka menemukan bahwa para penggemar horor secara umum ternyata lebih mampu menjaga pandangan positif atas situasi hidup mereka dalam pandemi, sementara mereka yang menonton film subgenre horor pandemi seperti Contagion terbukti lebih memiliki rasa kesiapan mental saat menghadapi situasi wabah.
(9) Seperti kutipan Stephen King dari buku Danse Macabre, “Kisah horor yang baik berfungsi secara simbolis membantu kita memahami ketakutan terdalam kita yang sebenarnya.” Film horor subgenre pandemi berfungsi layaknya simulasi situasi mental selama pandemi. (10) Hal ini didukung fakta bahwa film subgenre pandemi yang relevan dan sedang naik daun selama pandemi saat ini adalah hasil produksi satu dekade lalu yang terinspirasi pandemi flu babi (virus H1N1) 2009-2010 atau epidemi virus SARS tahun 2002-2004 seperti yang dikatakan penulis naskah Contagion, Scott Z. Burns dalam wawancara dengan Ruben V. Nepales untuk Asia News Network.
Sumber: (tirto.id)
Isi paragraf yang sesuai dengan teks di atas adalah ….
(1) Gwyneth Paltrow meninggal di ICU karena virus MEV-1 yang belum ada vaksinnya. (2) Dalam waktu tiga bulan virus itu menjalar ke segala penjuru dunia dan negara-negara berusaha menghentikan sebarannya dengan cara menyuruh orang-orang untuk tidak beraktivitas di luar rumah. (3) Jalanan sepi, perekonomian berhenti, dan orang-orang kelaparan hingga akhirnya menjarah. (4) Itulah premis awal yang membuka film Contagion (2011), film thriller pandemi yang mengeksploitasi berbagai ketakutan kita dalam sebuah pandemi global. (5) Film ini sempat trending di Amazon Prime sepanjang 2020, tahun dimana pandemi virus Covid-19 merajalela dan dunia fiksi Contagion menjadi realitas yang harus kita hadapi sehari-hari. (6) Laporan CBC berjudul “The dark side: 2020 was a boom year for horror on-screen — and that’s no accident” menyatakan film Contagion (2011) hanyalah satu dari sekian banyak film horor yang paling banyak ditonton publik selama pandemi.
(7) The National Center for Biotechnology Information (NCBI) mengidentifikasi alasan psikologis dibalik meledaknya tontonan horor selama pandemi covid-19 dan memetakan tiga genre horor yang telah menjadi populer: genre horor secara umum, subgenre horor pandemi, dan terakhir subgenre horor prepper yang membahas usaha manusia bertahan hidup di tengah serangan alien, bencana, dan kolapsnya masyarakat. (8) Hasilnya, mereka menemukan bahwa para penggemar horor secara umum ternyata lebih mampu menjaga pandangan positif atas situasi hidup mereka dalam pandemi, sementara mereka yang menonton film subgenre horor pandemi seperti Contagion terbukti lebih memiliki rasa kesiapan mental saat menghadapi situasi wabah.
(9) Seperti kutipan Stephen King dari buku Danse Macabre, “Kisah horor yang baik berfungsi secara simbolis membantu kita memahami ketakutan terdalam kita yang sebenarnya.” Film horor subgenre pandemi berfungsi layaknya simulasi situasi mental selama pandemi. (10) Hal ini didukung fakta bahwa film subgenre pandemi yang relevan dan sedang naik daun selama pandemi saat ini adalah hasil produksi satu dekade lalu yang terinspirasi pandemi flu babi (virus H1N1) 2009-2010 atau epidemi virus SARS tahun 2002-2004 seperti yang dikatakan penulis naskah Contagion, Scott Z. Burns dalam wawancara dengan Ruben V. Nepales untuk Asia News Network.
(Sumber: tirto.id)
Penggunaan diksi yang tidak tepat terdapat pada ….
(1) Gwyneth Paltrow meninggal di ICU karena virus MEV-1 yang belum ada vaksinnya. (2) Dalam waktu tiga bulan virus itu menjalar ke segala penjuru dunia dan negara-negara berusaha menghentikan sebarannya dengan cara menyuruh orang-orang untuk tidak beraktivitas di luar rumah. (3) Jalanan sepi, perekonomian berhenti, dan orang-orang kelaparan hingga akhirnya menjarah. (4) Itulah premis awal yang membuka film Contagion (2011), film thriller pandemi yang mengeksploitasi berbagai ketakutan kita dalam sebuah pandemi global. (5) Film ini sempat trending di Amazon Prime sepanjang 2020, tahun dimana pandemi virus Covid-19 merajalela dan dunia fiksi Contagion menjadi realitas yang harus kita hadapi sehari-hari. (6) Laporan CBC berjudul “The dark side: 2020 was a boom year for horror on-screen — and that’s no accident” menyatakan film Contagion (2011) hanyalah satu dari sekian banyak film horor yang paling banyak ditonton publik selama pandemi.
(7) The National Center for Biotechnology Information (NCBI) mengidentifikasi alasan psikologis dibalik meledaknya tontonan horor selama pandemi covid-19 dan memetakan tiga genre horor yang telah menjadi populer: genre horor secara umum, subgenre horor pandemi, dan terakhir subgenre horor prepper yang membahas usaha manusia bertahan hidup di tengah serangan alien, bencana, dan kolapsnya masyarakat. (8) Hasilnya, mereka menemukan bahwa para penggemar horor secara umum ternyata lebih mampu menjaga pandangan positif atas situasi hidup mereka dalam pandemi, sementara mereka yang menonton film subgenre horor pandemi seperti Contagion terbukti lebih memiliki rasa kesiapan mental saat menghadapi situasi wabah.
(9) Seperti kutipan Stephen King dari buku Danse Macabre, “Kisah horor yang baik berfungsi secara simbolis membantu kita memahami ketakutan terdalam kita yang sebenarnya.” Film horor subgenre pandemi berfungsi layaknya simulasi situasi mental selama pandemi. (10) Hal ini didukung fakta bahwa film subgenre pandemi yang relevan dan sedang naik daun selama pandemi saat ini adalah hasil produksi satu dekade lalu yang terinspirasi pandemi flu babi (virus H1N1) 2009-2010 atau epidemi virus SARS tahun 2002-2004 seperti yang dikatakan penulis naskah Contagion, Scott Z. Burns dalam wawancara dengan Ruben V. Nepales untuk Asia News Network.
(Sumber: tirto.id)
Pertanyaan di bawah ini yang jawabannya terdapat pada bacaan di atas adalah ….
(1) Gwyneth Paltrow meninggal di ICU karena virus MEV-1 yang belum ada vaksinnya. (2) Dalam waktu tiga bulan virus itu menjalar ke segala penjuru dunia dan negara-negara berusaha menghentikan sebarannya dengan cara menyuruh orang-orang untuk tidak beraktivitas di luar rumah. (3) Jalanan sepi, perekonomian berhenti, dan orang-orang kelaparan hingga akhirnya menjarah. (4) Itulah premis awal yang membuka film Contagion (2011), film thriller pandemi yang mengeksploitasi berbagai ketakutan kita dalam sebuah pandemi global. (5) Film ini sempat trending di Amazon Prime sepanjang 2020, tahun dimana pandemi virus Covid-19 merajalela dan dunia fiksi Contagion menjadi realitas yang harus kita hadapi sehari-hari. (6) Laporan CBC berjudul “The dark side: 2020 was a boom year for horror on-screen — and that’s no accident” menyatakan film Contagion (2011) hanyalah satu dari sekian banyak film horor yang paling banyak ditonton publik selama pandemi.
(7) The National Center for Biotechnology Information (NCBI) mengidentifikasi alasan psikologis dibalik meledaknya tontonan horor selama pandemi covid-19 dan memetakan tiga genre horor yang telah menjadi populer: genre horor secara umum, subgenre horor pandemi, dan terakhir subgenre horor prepper yang membahas usaha manusia bertahan hidup di tengah serangan alien, bencana, dan kolapsnya masyarakat. (8) Hasilnya, mereka menemukan bahwa para penggemar horor secara umum ternyata lebih mampu menjaga pandangan positif atas situasi hidup mereka dalam pandemi, sementara mereka yang menonton film subgenre horor pandemi seperti Contagion terbukti lebih memiliki rasa kesiapan mental saat menghadapi situasi wabah.
(9) Seperti kutipan Stephen King dari buku Danse Macabre, “Kisah horor yang baik berfungsi secara simbolis membantu kita memahami ketakutan terdalam kita yang sebenarnya.” Film horor subgenre pandemi berfungsi layaknya simulasi situasi mental selama pandemi. (10) Hal ini didukung fakta bahwa film subgenre pandemi yang relevan dan sedang naik daun selama pandemi saat ini adalah hasil produksi satu dekade lalu yang terinspirasi pandemi flu babi (virus H1N1) 2009-2010 atau epidemi virus SARS tahun 2002-2004 seperti yang dikatakan penulis naskah Contagion, Scott Z. Burns dalam wawancara dengan Ruben V. Nepales untuk Asia News Network.
(Sumber: tirto.id)
Di bawah ini merupakan persamaan dari kata “genre”, kecuali .…
(1) Gwyneth Paltrow meninggal di ICU karena virus MEV-1 yang belum ada vaksinnya. (2) Dalam waktu tiga bulan virus itu menjalar ke segala penjuru dunia dan negara-negara berusaha menghentikan sebarannya dengan cara menyuruh orang-orang untuk tidak beraktivitas di luar rumah. (3) Jalanan sepi, perekonomian berhenti, dan orang-orang kelaparan hingga akhirnya menjarah. (4) Itulah premis awal yang membuka film Contagion (2011), film thriller pandemi yang mengeksploitasi berbagai ketakutan kita dalam sebuah pandemi global. (5) Film ini sempat trending di Amazon Prime sepanjang 2020, tahun dimana pandemi virus Covid-19 merajalela dan dunia fiksi Contagion menjadi realitas yang harus kita hadapi sehari-hari. (6) Laporan CBC berjudul “The dark side: 2020 was a boom year for horror on-screen — and that’s no accident” menyatakan film Contagion (2011) hanyalah satu dari sekian banyak film horor yang paling banyak ditonton publik selama pandemi.
(7) The National Center for Biotechnology Information (NCBI) mengidentifikasi alasan psikologis dibalik meledaknya tontonan horor selama pandemi covid-19 dan memetakan tiga genre horor yang telah menjadi populer: genre horor secara umum, subgenre horor pandemi, dan terakhir subgenre horor prepper yang membahas usaha manusia bertahan hidup di tengah serangan alien, bencana, dan kolapsnya masyarakat. (8) Hasilnya, mereka menemukan bahwa para penggemar horor secara umum ternyata lebih mampu menjaga pandangan positif atas situasi hidup mereka dalam pandemi, sementara mereka yang menonton film subgenre horor pandemi seperti Contagion terbukti lebih memiliki rasa kesiapan mental saat menghadapi situasi wabah.
(9) Seperti kutipan Stephen King dari buku Danse Macabre, “Kisah horor yang baik berfungsi secara simbolis membantu kita memahami ketakutan terdalam kita yang sebenarnya.” Film horor subgenre pandemi berfungsi layaknya simulasi situasi mental selama pandemi. (10) Hal ini didukung fakta bahwa film subgenre pandemi yang relevan dan sedang naik daun selama pandemi saat ini adalah hasil produksi satu dekade lalu yang terinspirasi pandemi flu babi (virus H1N1) 2009-2010 atau epidemi virus SARS tahun 2002-2004 seperti yang dikatakan penulis naskah Contagion, Scott Z. Burns dalam wawancara dengan Ruben V. Nepales untuk Asia News Network.
(Sumber: tirto.id)
Topik yang tepat untuk bacaan di atas adalah ….
(1) Dalam acara peringatan ulang tahun Ajip Rosidi yang ke-50 pada 1988, panitia membagikan buku berjudul Ajip Rosidi setengah abad yang berisi kumpulan tulisan para sahabat Ajip. (2) Pada kesempatan tersebut, Ajip juga membagikan buku bertajuk Hurip Waras! yang isinya berupa dua memoar yang ditulis dalam bahasa Sunda. (3) Pertama, tentang perjalanan hidup Ajip memasuki dunia sastra, dan kedua tentang Kongres Pemuda Sunda yang digagas olehnya. (4) Acara yang digelar secara sederhana itu bagi Ajip terasa penuh keakraban dan mengharukan. (5) Baginya, gelaran tersebut merupakan bentuk penghargaan sebagian masyarakat kepada dirinya, terutama bagi karya-karyanya. (6) Namun, pada saat itu pula Ajip bertanya-tanya dalam batin. (7) “Tetapi apa sebenarnya yang telah kubuat? Rasanya tidak ada. (8) Atau kalaupun ada, tidak banyak,” tulisnya dalam Hidup Tanpa Ijazah: Yang Terekam dalam Kenangan (2008).
(9) “Apa artinya karyaku bagi perkembangan bahasa dan sastra? Aku tahu diri, karyaku tidak istimewa. (10) Mungkin kritik dan esaiku ada yang penting, tetapi rasanya kurang mendalam, karena keterbatasan visi dan ilmuku juga,” ia terus bertanya-tanya. (11) Di tengah rentetan pertanyaan itu, ia menganggap bahwa perkembangan bahasa dan sastra Indonesia, juga bahasa daerah, kian memprihatinkan. (12) Menurutnya, pemerintah tidak menganggap penting buku, sastra dan tak peduli terhadap budaya gemar membaca. (13) “Seakan sengaja membiarkan rakyat tetap bodoh,” imbuhnya. (14) Ajip terutama menyoroti kondisi bahasa daerah yang menurutnya kian terpinggirkan. (15) Karena bahasa ibunya adalah bahasa Sunda, maka ia pun mencatat sejumlah kondisi yang tengah dihadapi oleh bahasa Sunda.
(16) Dalam catatannya, pada 1988 sudah tidak ada koran yang terbit dalam bahasa Sunda, yang ada hanya dua-tiga majalah yang tirasnya sangat terbatas. (17) Para penulis yang membuat karya dalam bahasa Sunda kerap tak mendapat imbalan. (18) Jika pun mendapat honorarium, jumlahnya amat sedikit, lebih rendah daripada kalau si penulis membuat karyanya dalam bahasa Indonesia. (19) …., para penulis tersebut mengakui bahwa menulis dalam bahasa Sunda jauh lebih sulit daripada menulis dalam bahasa Indonesia. (20) “Tetapi aku lihat ada saja yang muda-muda yang menulis dalam bahasa Sunda. (21) Mengapa? Gejala ini tidak aku mengerti. Tetapi kenyataan ini amat mengharukan,” tulis Ajip. (22) Ia kemudian berpikir untuk memberikan hadiah kepada para penulis muda itu sebagai bentuk perhatian terhadap karya mereka. (23) Ajip berharap hadiah tersebut mampu menjadi dorongan bagi para penulis muda untuk terus menulis dalam bahasa Sunda. (24) Ia memilih nama “Rancagé” yang diambil dari bahasa Sunda, yang artinya “aktif-kreatif”.
Menurut teks di atas, kalimat tidak efektif terdapat pada ….
(1) Dalam acara peringatan ulang tahun Ajip Rosidi yang ke-50 pada 1988, panitia membagikan buku berjudul Ajip Rosidi setengah abad yang berisi kumpulan tulisan para sahabat Ajip. (2) Pada kesempatan tersebut, Ajip juga membagikan buku bertajuk Hurip Waras! yang isinya berupa dua memoar yang ditulis dalam bahasa Sunda. (3) Pertama, tentang perjalanan hidup Ajip memasuki dunia sastra, dan kedua tentang Kongres Pemuda Sunda yang digagas olehnya. (4) Acara yang digelar secara sederhana itu bagi Ajip terasa penuh keakraban dan mengharukan. (5) Baginya, gelaran tersebut merupakan bentuk penghargaan sebagian masyarakat kepada dirinya, terutama bagi karya-karyanya. (6) Namun, pada saat itu pula Ajip bertanya-tanya dalam batin. (7) “Tetapi apa sebenarnya yang telah kubuat? Rasanya tidak ada. (8) Atau kalaupun ada, tidak banyak,” tulisnya dalam Hidup Tanpa Ijazah: Yang Terekam dalam Kenangan (2008).
(9) “Apa artinya karyaku bagi perkembangan bahasa dan sastra? Aku tahu diri, karyaku tidak istimewa. (10) Mungkin kritik dan esaiku ada yang penting, tetapi rasanya kurang mendalam, karena keterbatasan visi dan ilmuku juga,” ia terus bertanya-tanya. (11) Di tengah rentetan pertanyaan itu, ia menganggap bahwa perkembangan bahasa dan sastra Indonesia, juga bahasa daerah, kian memprihatinkan. (12) Menurutnya, pemerintah tidak menganggap penting buku, sastra dan tak peduli terhadap budaya gemar membaca. (13) “Seakan sengaja membiarkan rakyat tetap bodoh,” imbuhnya. (14) Ajip terutama menyoroti kondisi bahasa daerah yang menurutnya kian terpinggirkan. (15) Karena bahasa ibunya adalah bahasa Sunda, maka ia pun mencatat sejumlah kondisi yang tengah dihadapi oleh bahasa Sunda.
(16) Dalam catatannya, pada 1988 sudah tidak ada koran yang terbit dalam bahasa Sunda, yang ada hanya dua-tiga majalah yang tirasnya sangat terbatas. (17) Para penulis yang membuat karya dalam bahasa Sunda kerap tak mendapat imbalan. (18) Jika pun mendapat honorarium, jumlahnya amat sedikit, lebih rendah daripada kalau si penulis membuat karyanya dalam bahasa Indonesia. (19) …., para penulis tersebut mengakui bahwa menulis dalam bahasa Sunda jauh lebih sulit daripada menulis dalam bahasa Indonesia. (20) “Tetapi aku lihat ada saja yang muda-muda yang menulis dalam bahasa Sunda. (21) Mengapa? Gejala ini tidak aku mengerti. Tetapi kenyataan ini amat mengharukan,” tulis Ajip. (22) Ia kemudian berpikir untuk memberikan hadiah kepada para penulis muda itu sebagai bentuk perhatian terhadap karya mereka. (23) Ajip berharap hadiah tersebut mampu menjadi dorongan bagi para penulis muda untuk terus menulis dalam bahasa Sunda. (24) Ia memilih nama “Rancagé” yang diambil dari bahasa Sunda, yang artinya “aktif-kreatif”.
Pernyataan yang tidak sesuai dengan paragraf ketiga adalah ….
(1) Dalam acara peringatan ulang tahun Ajip Rosidi yang ke-50 pada 1988, panitia membagikan buku berjudul Ajip Rosidi setengah abad yang berisi kumpulan tulisan para sahabat Ajip. (2) Pada kesempatan tersebut, Ajip juga membagikan buku bertajuk Hurip Waras! yang isinya berupa dua memoar yang ditulis dalam bahasa Sunda. (3) Pertama, tentang perjalanan hidup Ajip memasuki dunia sastra, dan kedua tentang Kongres Pemuda Sunda yang digagas olehnya. (4) Acara yang digelar secara sederhana itu bagi Ajip terasa penuh keakraban dan mengharukan. (5) Baginya, gelaran tersebut merupakan bentuk penghargaan sebagian masyarakat kepada dirinya, terutama bagi karya-karyanya. (6) Namun, pada saat itu pula Ajip bertanya-tanya dalam batin. (7) “Tetapi apa sebenarnya yang telah kubuat? Rasanya tidak ada. (8) Atau kalaupun ada, tidak banyak,” tulisnya dalam Hidup Tanpa Ijazah: Yang Terekam dalam Kenangan (2008).
(9) “Apa artinya karyaku bagi perkembangan bahasa dan sastra? Aku tahu diri, karyaku tidak istimewa. (10) Mungkin kritik dan esaiku ada yang penting, tetapi rasanya kurang mendalam, karena keterbatasan visi dan ilmuku juga,” ia terus bertanya-tanya. (11) Di tengah rentetan pertanyaan itu, ia menganggap bahwa perkembangan bahasa dan sastra Indonesia, juga bahasa daerah, kian memprihatinkan. (12) Menurutnya, pemerintah tidak menganggap penting buku, sastra dan tak peduli terhadap budaya gemar membaca. (13) “Seakan sengaja membiarkan rakyat tetap bodoh,” imbuhnya. (14) Ajip terutama menyoroti kondisi bahasa daerah yang menurutnya kian terpinggirkan. (15) Karena bahasa ibunya adalah bahasa Sunda, maka ia pun mencatat sejumlah kondisi yang tengah dihadapi oleh bahasa Sunda.
(16) Dalam catatannya, pada 1988 sudah tidak ada koran yang terbit dalam bahasa Sunda, yang ada hanya dua-tiga majalah yang tirasnya sangat terbatas. (17) Para penulis yang membuat karya dalam bahasa Sunda kerap tak mendapat imbalan. (18) Jika pun mendapat honorarium, jumlahnya amat sedikit, lebih rendah daripada kalau si penulis membuat karyanya dalam bahasa Indonesia. (19) …., para penulis tersebut mengakui bahwa menulis dalam bahasa Sunda jauh lebih sulit daripada menulis dalam bahasa Indonesia. (20) “Tetapi aku lihat ada saja yang muda-muda yang menulis dalam bahasa Sunda. (21) Mengapa? Gejala ini tidak aku mengerti. Tetapi kenyataan ini amat mengharukan,” tulis Ajip. (22) Ia kemudian berpikir untuk memberikan hadiah kepada para penulis muda itu sebagai bentuk perhatian terhadap karya mereka. (23) Ajip berharap hadiah tersebut mampu menjadi dorongan bagi para penulis muda untuk terus menulis dalam bahasa Sunda. (24) Ia memilih nama “Rancagé” yang diambil dari bahasa Sunda, yang artinya “aktif-kreatif”.
Konjungsi yang tepat digunakan pada kalimat (19) adalah ….
(1) Dalam acara peringatan ulang tahun Ajip Rosidi yang ke-50 pada 1988, panitia membagikan buku berjudul Ajip Rosidi setengah abad yang berisi kumpulan tulisan para sahabat Ajip. (2) Pada kesempatan tersebut, Ajip juga membagikan buku bertajuk Hurip Waras! yang isinya berupa dua memoar yang ditulis dalam bahasa Sunda. (3) Pertama, tentang perjalanan hidup Ajip memasuki dunia sastra, dan kedua tentang Kongres Pemuda Sunda yang digagas olehnya. (4) Acara yang digelar secara sederhana itu bagi Ajip terasa penuh keakraban dan mengharukan. (5) Baginya, gelaran tersebut merupakan bentuk penghargaan sebagian masyarakat kepada dirinya, terutama bagi karya-karyanya. (6) Namun, pada saat itu pula Ajip bertanya-tanya dalam batin. (7) “Tetapi apa sebenarnya yang telah kubuat? Rasanya tidak ada. (8) Atau kalaupun ada, tidak banyak,” tulisnya dalam Hidup Tanpa Ijazah: Yang Terekam dalam Kenangan (2008).
(9) “Apa artinya karyaku bagi perkembangan bahasa dan sastra? Aku tahu diri, karyaku tidak istimewa. (10) Mungkin kritik dan esaiku ada yang penting, tetapi rasanya kurang mendalam, karena keterbatasan visi dan ilmuku juga,” ia terus bertanya-tanya. (11) Di tengah rentetan pertanyaan itu, ia menganggap bahwa perkembangan bahasa dan sastra Indonesia, juga bahasa daerah, kian memprihatinkan. (12) Menurutnya, pemerintah tidak menganggap penting buku, sastra dan tak peduli terhadap budaya gemar membaca. (13) “Seakan sengaja membiarkan rakyat tetap bodoh,” imbuhnya. (14) Ajip terutama menyoroti kondisi bahasa daerah yang menurutnya kian terpinggirkan. (15) Karena bahasa ibunya adalah bahasa Sunda, maka ia pun mencatat sejumlah kondisi yang tengah dihadapi oleh bahasa Sunda.
(16) Dalam catatannya, pada 1988 sudah tidak ada koran yang terbit dalam bahasa Sunda, yang ada hanya dua-tiga majalah yang tirasnya sangat terbatas. (17) Para penulis yang membuat karya dalam bahasa Sunda kerap tak mendapat imbalan. (18) Jika pun mendapat honorarium, jumlahnya amat sedikit, lebih rendah daripada kalau si penulis membuat karyanya dalam bahasa Indonesia. (19) …., para penulis tersebut mengakui bahwa menulis dalam bahasa Sunda jauh lebih sulit daripada menulis dalam bahasa Indonesia. (20) “Tetapi aku lihat ada saja yang muda-muda yang menulis dalam bahasa Sunda. (21) Mengapa? Gejala ini tidak aku mengerti. Tetapi kenyataan ini amat mengharukan,” tulis Ajip. (22) Ia kemudian berpikir untuk memberikan hadiah kepada para penulis muda itu sebagai bentuk perhatian terhadap karya mereka. (23) Ajip berharap hadiah tersebut mampu menjadi dorongan bagi para penulis muda untuk terus menulis dalam bahasa Sunda. (24) Ia memilih nama “Rancagé” yang diambil dari bahasa Sunda, yang artinya “aktif-kreatif”.
Kata “terpinggirkan” pada kalimat (14) memiliki proses afiksasi ….
(1) Dalam acara peringatan ulang tahun Ajip Rosidi yang ke-50 pada 1988, panitia membagikan buku berjudul Ajip Rosidi setengah abad yang berisi kumpulan tulisan para sahabat Ajip. (2) Pada kesempatan tersebut, Ajip juga membagikan buku bertajuk Hurip Waras! yang isinya berupa dua memoar yang ditulis dalam bahasa Sunda. (3) Pertama, tentang perjalanan hidup Ajip memasuki dunia sastra, dan kedua tentang Kongres Pemuda Sunda yang digagas olehnya. (4) Acara yang digelar secara sederhana itu bagi Ajip terasa penuh keakraban dan mengharukan. (5) Baginya, gelaran tersebut merupakan bentuk penghargaan sebagian masyarakat kepada dirinya, terutama bagi karya-karyanya. (6) Namun, pada saat itu pula Ajip bertanya-tanya dalam batin. (7) “Tetapi apa sebenarnya yang telah kubuat? Rasanya tidak ada. (8) Atau kalaupun ada, tidak banyak,” tulisnya dalam Hidup Tanpa Ijazah: Yang Terekam dalam Kenangan (2008).
(9) “Apa artinya karyaku bagi perkembangan bahasa dan sastra? Aku tahu diri, karyaku tidak istimewa. (10) Mungkin kritik dan esaiku ada yang penting, tetapi rasanya kurang mendalam, karena keterbatasan visi dan ilmuku juga,” ia terus bertanya-tanya. (11) Di tengah rentetan pertanyaan itu, ia menganggap bahwa perkembangan bahasa dan sastra Indonesia, juga bahasa daerah, kian memprihatinkan. (12) Menurutnya, pemerintah tidak menganggap penting buku, sastra dan tak peduli terhadap budaya gemar membaca. (13) “Seakan sengaja membiarkan rakyat tetap bodoh,” imbuhnya. (14) Ajip terutama menyoroti kondisi bahasa daerah yang menurutnya kian terpinggirkan. (15) Karena bahasa ibunya adalah bahasa Sunda, maka ia pun mencatat sejumlah kondisi yang tengah dihadapi oleh bahasa Sunda.
(16) Dalam catatannya, pada 1988 sudah tidak ada koran yang terbit dalam bahasa Sunda, yang ada hanya dua-tiga majalah yang tirasnya sangat terbatas. (17) Para penulis yang membuat karya dalam bahasa Sunda kerap tak mendapat imbalan. (18) Jika pun mendapat honorarium, jumlahnya amat sedikit, lebih rendah daripada kalau si penulis membuat karyanya dalam bahasa Indonesia. (19) …., para penulis tersebut mengakui bahwa menulis dalam bahasa Sunda jauh lebih sulit daripada menulis dalam bahasa Indonesia. (20) “Tetapi aku lihat ada saja yang muda-muda yang menulis dalam bahasa Sunda. (21) Mengapa? Gejala ini tidak aku mengerti. Tetapi kenyataan ini amat mengharukan,” tulis Ajip. (22) Ia kemudian berpikir untuk memberikan hadiah kepada para penulis muda itu sebagai bentuk perhatian terhadap karya mereka. (23) Ajip berharap hadiah tersebut mampu menjadi dorongan bagi para penulis muda untuk terus menulis dalam bahasa Sunda. (24) Ia memilih nama “Rancagé” yang diambil dari bahasa Sunda, yang artinya “aktif-kreatif”.
Sumber: (Tirto.id)
Pernyataan yang sesuai dengan paragraf pertama adalah ….
(1) Di lansir dari Jurnal Geoid tahun 2019 tentang analisis kenaikan muka air laut Indonesia periode waktu 1993-2018, laju kenaikan muka air laut di Indonesia menyentuh angka +4,5 mm/tahun. (2) Angka ini cukup besar jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. (3) Merujuk data satelit yang dikumpulkan selama 20 tahun oleh ITB, penurunan permukaan air laut estimasi penurunan muka tanah yang makin memperparah kondisi pesisir Indonesia karena naiknya permukaan air laut diperkirakan lebih drastis, berkisar antara 1-10 cm per tahun. (4) Bahkan, di daerah aglomerasi, pesisir yang banyak orangnya, penurunannya mencapai 15-20 cm per tahun.
(5) Tanah di ibu kota Indonesia saat ini tenggelam dengan kecepatan rata-rata 1-15 cm per tahun, dengan tingkat penurunan yang tidak merata di sekitar kabupaten dan kota, dari 1 cm per tahun di selatan hingga 15 cm di barat, dan 25 cm di utara Jakarta. (6) Fenomena ini dikenal sebagai penurunan tanah, dan sebagian besar merupakan konsekuensi dari aktivitas manusia yang tidak dimoderasi. (7) Salah satunya adalah pengambilan volume besar air tanah dari akuifer di bawah kota.
(8) Dalam kasus Jakarta, tenggelamnya kawasan lebih diperparah oleh tanah lunak dan rawa di mana kota itu berada. (9) Meskipun beberapa ekstraksi ini ilegal, kota tidak memiliki sumber daya untuk mengawasinya secara efektif dan air bersih tidak cukup memadai untuk didistribusikan ke penduduk setempat.
Makna kata “aglomerasi” pada teks di atas adalah ….
(1) Di lansir dari Jurnal Geoid tahun 2019 tentang analisis kenaikan muka air laut Indonesia periode waktu 1993-2018, laju kenaikan muka air laut di Indonesia menyentuh angka +4,5 mm/tahun. (2) Angka ini cukup besar jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. (3) Merujuk data satelit yang dikumpulkan selama 20 tahun oleh ITB, penurunan permukaan air laut estimasi penurunan muka tanah yang makin memperparah kondisi pesisir Indonesia karena naiknya permukaan air laut diperkirakan lebih drastis, berkisar antara 1-10 cm per tahun. (4) Bahkan, di daerah aglomerasi, pesisir yang banyak orangnya, penurunannya mencapai 15-20 cm per tahun.
(5) Tanah di ibu kota Indonesia saat ini tenggelam dengan kecepatan rata-rata 1-15 cm per tahun, dengan tingkat penurunan yang tidak merata di sekitar kabupaten dan kota, dari 1 cm per tahun di selatan hingga 15 cm di barat, dan 25 cm di utara Jakarta. (6) Fenomena ini dikenal sebagai penurunan tanah, dan sebagian besar merupakan konsekuensi dari aktivitas manusia yang tidak dimoderasi. (7) Salah satunya adalah pengambilan volume besar air tanah dari akuifer di bawah kota.
(8) Dalam kasus Jakarta, tenggelamnya kawasan lebih diperparah oleh tanah lunak dan rawa di mana kota itu berada. (9) Meskipun beberapa ekstraksi ini ilegal, kota tidak memiliki sumber daya untuk mengawasinya secara efektif dan air bersih tidak cukup memadai untuk didistribusikan ke penduduk setempat.
Hubungan logis yang tepat untuk bacaan di atas adalah ….
(1) Di lansir dari Jurnal Geoid tahun 2019 tentang analisis kenaikan muka air laut Indonesia periode waktu 1993-2018, laju kenaikan muka air laut di Indonesia menyentuh angka +4,5 mm/tahun. (2) Angka ini cukup besar jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. (3) Merujuk data satelit yang dikumpulkan selama 20 tahun oleh ITB, penurunan permukaan air laut estimasi penurunan muka tanah yang makin memperparah kondisi pesisir Indonesia karena naiknya permukaan air laut diperkirakan lebih drastis, berkisar antara 1-10 cm per tahun. (4) Bahkan, di daerah aglomerasi, pesisir yang banyak orangnya, penurunannya mencapai 15-20 cm per tahun.
(5) Tanah di ibu kota Indonesia saat ini tenggelam dengan kecepatan rata-rata 1-15 cm per tahun, dengan tingkat penurunan yang tidak merata di sekitar kabupaten dan kota, dari 1 cm per tahun di selatan hingga 15 cm di barat, dan 25 cm di utara Jakarta. (6) Fenomena ini dikenal sebagai penurunan tanah, dan sebagian besar merupakan konsekuensi dari aktivitas manusia yang tidak dimoderasi. (7) Salah satunya adalah pengambilan volume besar air tanah dari akuifer di bawah kota.
(8) Dalam kasus Jakarta, tenggelamnya kawasan lebih diperparah oleh tanah lunak dan rawa di mana kota itu berada. (9) Meskipun beberapa ekstraksi ini ilegal, kota tidak memiliki sumber daya untuk mengawasinya secara efektif dan air bersih tidak cukup memadai untuk didistribusikan ke penduduk setempat.
Penggunaan huruf kapital yang tidak tepat terdapat pada….
(1) Di lansir dari Jurnal Geoid tahun 2019 tentang analisis kenaikan muka air laut Indonesia periode waktu 1993-2018, laju kenaikan muka air laut di Indonesia menyentuh angka +4,5 mm/tahun. (2) Angka ini cukup besar jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. (3) Merujuk data satelit yang dikumpulkan selama 20 tahun oleh ITB, penurunan permukaan air laut estimasi penurunan muka tanah yang makin memperparah kondisi pesisir Indonesia karena naiknya permukaan air laut diperkirakan lebih drastis, berkisar antara 1-10 cm per tahun. (4) Bahkan, di daerah aglomerasi, pesisir yang banyak orangnya, penurunannya mencapai 15-20 cm per tahun.
(5) Tanah di ibu kota Indonesia saat ini tenggelam dengan kecepatan rata-rata 1-15 cm per tahun, dengan tingkat penurunan yang tidak merata di sekitar kabupaten dan kota, dari 1 cm per tahun di selatan hingga 15 cm di barat, dan 25 cm di utara Jakarta. (6) Fenomena ini dikenal sebagai penurunan tanah, dan sebagian besar merupakan konsekuensi dari aktivitas manusia yang tidak dimoderasi. (7) Salah satunya adalah pengambilan volume besar air tanah dari akuifer di bawah kota.
(8) Dalam kasus Jakarta, tenggelamnya kawasan lebih diperparah oleh tanah lunak dan rawa di mana kota itu berada. (9) Meskipun beberapa ekstraksi ini ilegal, kota tidak memiliki sumber daya untuk mengawasinya secara efektif dan air bersih tidak cukup memadai untuk didistribusikan ke penduduk setempat.
Isi paragraf yang sesuai dengan bacaan di atas adalah ….
(1) Di lansir dari Jurnal Geoid tahun 2019 tentang analisis kenaikan muka air laut Indonesia periode waktu 1993-2018, laju kenaikan muka air laut di Indonesia menyentuh angka +4,5 mm/tahun. (2) Angka ini cukup besar jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. (3) Merujuk data satelit yang dikumpulkan selama 20 tahun oleh ITB, penurunan permukaan air laut estimasi penurunan muka tanah yang makin memperparah kondisi pesisir Indonesia karena naiknya permukaan air laut diperkirakan lebih drastis, berkisar antara 1-10 cm per tahun. (4) Bahkan, di daerah aglomerasi, pesisir yang banyak orangnya, penurunannya mencapai 15-20 cm per tahun.
(5) Tanah di ibu kota Indonesia saat ini tenggelam dengan kecepatan rata-rata 1-15 cm per tahun, dengan tingkat penurunan yang tidak merata di sekitar kabupaten dan kota, dari 1 cm per tahun di selatan hingga 15 cm di barat, dan 25 cm di utara Jakarta. (6) Fenomena ini dikenal sebagai penurunan tanah, dan sebagian besar merupakan konsekuensi dari aktivitas manusia yang tidak dimoderasi. (7) Salah satunya adalah pengambilan volume besar air tanah dari akuifer di bawah kota.
(8) Dalam kasus Jakarta, tenggelamnya kawasan lebih diperparah oleh tanah lunak dan rawa di mana kota itu berada. (9) Meskipun beberapa ekstraksi ini ilegal, kota tidak memiliki sumber daya untuk mengawasinya secara efektif dan air bersih tidak cukup memadai untuk didistribusikan ke penduduk setempat.
(Sumber: opini.id)
Kesalahan penulisan imbuhan pada teks di atas terdapat pada….
(1) Kalangan usia muda atau tua, laki-laki bahkan perempuan juga menginginkan otot-otot pada tubuh mereka terbentuk. (2) Namun, tanpa disadari ada beberapa aktivitas dan kebiasaan keliru yang malah membuat tubuh tidak sehat. (3) Meski terlihat sepele, namun hal tersebut justru membuat massa otot semakin berkurang. (4) Padahal massa otot yang pas juga diperlukan untuk menjaga keseimbangan tubuh dengan cara mempertahankan postur tubuh seseorang. (5) Kebanyakan orang sering kali mengurangi asupan kalori harian saat ingin menurunkan berat badan. (6) Padahal, kebiasaan ini justru bisa jadi bumerang jika tak dilakukan secara benar dan tepat. (7) Sebab, bila tidak mengonsumsi cukup kalori, tubuh akan mengambil dari simpanan karbohidrat (glikogen), simpanan lemak, dan protein dari otot. Akibatnya, otot tubuh pun dapat ikut menciut. (8) Oleh karena itu, ada baiknya untuk memaksimalkan pembakaran lemak dengan melakukan defisit 500-1.000 kalori dari asupan harian saat ini.
(9) Masih soal penurunan berat badan, jenis makanan yang dikonsumsi saat diet ternyata juga berpengaruh terhadap massa otot. (10) Saat diet, ada baiknya untuk mengonsumsi lebih banyak protein dibanding kalori. (11) Sebuah studi tahun 2016 menemukan saat melakukan diet rendah kalori selama empat minggu, mereka yang makan lebih banyak protein kehilangan 27% lebih banyak lemak dan bertambah 8 kali lebih banyak massa otot tanpa lemak. (12) Adapun hal ini disebabkan karena protein lengkap yang ditemukan pada telur, susu, dan daging mengandung 9 asam amino esensial yang digunakan tubuh untuk memelihara otot. (13) Untuk mempertahankan otot, tubuh membutuhkan suatu rangsangan salah satunya melalui olahraga. (14) Dengan berolahraga, otot pada tubuh tentu akan jadi terangsang dan berkontraksi. (15) Ini tentunya akan membuat otot menjadi lebih kencang dan kuat.
(16) Sementara otot yang tak pernah dirangsang tentunya akan cepat mengendur atau menciut. (17) Jika tak ingin hal ini terjadi, cobalah untuk melakukan olahraga yang dapat memperkuat otot seperti squat, push up, angkat beban, atau pull up. (18) Usai berolahraga, banyak orang yang menghindari makan demi menghindari penumpukan lemak. (19) Bahkan, tak jarang dari mereka yang berpikir olahraganya menjadi sia-sia jika langsung makan usai olahraga. (20) Padahal, mengisi kembali energi yang terbuang usai berolahraga merupakan hal penting. (21) Semakin lama menunggu waktu makan, maka semakin lama pula energi terkumpul kembali. (22) Solusinya, jika telah berolahraga selama 45 menit, kamu harus mengurangi mengonsumsi sekitar 20 gram protein tinggi, dalam waktu 15-30 menit.
(23) Olahraga memang dapat merangsang hingga memperkuat otot-otot tubuh. (24) Akan Tetapi, siapa sangka kalau terlalu banyak olahraga juga tak baik bagi otot. (25) Mengingat beberapa olahraga seperti kardio, jogging, atau bersepeda tidak melibatkan semua serat otot. (26) Olahraga tersebut justru bisa membakar otot. (27) Misalnya, jika seseorang mengalami defisit kalori dan jogging selama 45 menit, tubuh akan menggunakan otot untuk bahan bakar. Dengan begitu, massa otot justru akan berkurang. (28) Untuk menjaga kesehatan tubuh termasuk otot, seseorang membutuhkan istirahat yang cukup. (29) Sebab, kurang tidur akan berpengaruh terhadap fungsi hormon. (30) Hal ini juga dapat menyebabkan kadar kortisol tubuh menjadi tinggi sehingga meningkatkan kemungkinan tubuh menyimpan karbohidrat sebagai lemak. (31) Terlebih lagi, kurang tidur dapat menyebabkan tubuh terasa lelah sehingga seseorang akan sulit untuk beraktivitas. (32) Padahal, aktivitas sangat penting untuk merangsang banyak otot. (33) Jika kebiasaan ini terus dilakukan, sangat memungkinkan massa otot akan terus berkurang seiring berjalannya waktu.
Sumber: (Detikhealth.com)
Di bawah ini merupakan kebiasaan-kebiasaan yang dapat menjadikan massa otot akan terus berkurang, kecuali ….
(1) Kalangan usia muda atau tua, laki-laki bahkan perempuan juga menginginkan otot-otot pada tubuh mereka terbentuk. (2) Namun, tanpa disadari ada beberapa aktivitas dan kebiasaan keliru yang malah membuat tubuh tidak sehat. (3) Meski terlihat sepele, namun hal tersebut justru membuat massa otot semakin berkurang. (4) Padahal massa otot yang pas juga diperlukan untuk menjaga keseimbangan tubuh dengan cara mempertahankan postur tubuh seseorang. (5) Kebanyakan orang sering kali mengurangi asupan kalori harian saat ingin menurunkan berat badan. (6) Padahal, kebiasaan ini justru bisa jadi bumerang jika tak dilakukan secara benar dan tepat. (7) Sebab, bila tidak mengonsumsi cukup kalori, tubuh akan mengambil dari simpanan karbohidrat (glikogen), simpanan lemak, dan protein dari otot. Akibatnya, otot tubuh pun dapat ikut menciut. (8) Oleh karena itu, ada baiknya untuk memaksimalkan pembakaran lemak dengan melakukan defisit 500-1.000 kalori dari asupan harian saat ini.
(9) Masih soal penurunan berat badan, jenis makanan yang dikonsumsi saat diet ternyata juga berpengaruh terhadap massa otot. (10) Saat diet, ada baiknya untuk mengonsumsi lebih banyak protein dibanding kalori. (11) Sebuah studi tahun 2016 menemukan saat melakukan diet rendah kalori selama empat minggu, mereka yang makan lebih banyak protein kehilangan 27% lebih banyak lemak dan bertambah 8 kali lebih banyak massa otot tanpa lemak. (12) Adapun hal ini disebabkan karena protein lengkap yang ditemukan pada telur, susu, dan daging mengandung 9 asam amino esensial yang digunakan tubuh untuk memelihara otot. (13) Untuk mempertahankan otot, tubuh membutuhkan suatu rangsangan salah satunya melalui olahraga. (14) Dengan berolahraga, otot pada tubuh tentu akan jadi terangsang dan berkontraksi. (15) Ini tentunya akan membuat otot menjadi lebih kencang dan kuat.
(16) Sementara otot yang tak pernah dirangsang tentunya akan cepat mengendur atau menciut. (17) Jika tak ingin hal ini terjadi, cobalah untuk melakukan olahraga yang dapat memperkuat otot seperti squat, push up, angkat beban, atau pull up. (18) Usai berolahraga, banyak orang yang menghindari makan demi menghindari penumpukan lemak. (19) Bahkan, tak jarang dari mereka yang berpikir olahraganya menjadi sia-sia jika langsung makan usai olahraga. (20) Padahal, mengisi kembali energi yang terbuang usai berolahraga merupakan hal penting. (21) Semakin lama menunggu waktu makan, maka semakin lama pula energi terkumpul kembali. (22) Solusinya, jika telah berolahraga selama 45 menit, kamu harus mengurangi mengonsumsi sekitar 20 gram protein tinggi, dalam waktu 15-30 menit.
(23) Olahraga memang dapat merangsang hingga memperkuat otot-otot tubuh. (24) Akan Tetapi, siapa sangka kalau terlalu banyak olahraga juga tak baik bagi otot. (25) Mengingat beberapa olahraga seperti kardio, jogging, atau bersepeda tidak melibatkan semua serat otot. (26) Olahraga tersebut justru bisa membakar otot. (27) Misalnya, jika seseorang mengalami defisit kalori dan jogging selama 45 menit, tubuh akan menggunakan otot untuk bahan bakar. Dengan begitu, massa otot justru akan berkurang. (28) Untuk menjaga kesehatan tubuh termasuk otot, seseorang membutuhkan istirahat yang cukup. (29) Sebab, kurang tidur akan berpengaruh terhadap fungsi hormon. (30) Hal ini juga dapat menyebabkan kadar kortisol tubuh menjadi tinggi sehingga meningkatkan kemungkinan tubuh menyimpan karbohidrat sebagai lemak. (31) Terlebih lagi, kurang tidur dapat menyebabkan tubuh terasa lelah sehingga seseorang akan sulit untuk beraktivitas. (32) Padahal, aktivitas sangat penting untuk merangsang banyak otot. (33) Jika kebiasaan ini terus dilakukan, sangat memungkinkan massa otot akan terus berkurang seiring berjalannya waktu.
Sumber: (Detikhealth.com)
Pernyataan yang sesuai dengan paragraf tiga adalah ….
(1) Kalangan usia muda atau tua, laki-laki bahkan perempuan juga menginginkan otot-otot pada tubuh mereka terbentuk. (2) Namun, tanpa disadari ada beberapa aktivitas dan kebiasaan keliru yang malah membuat tubuh tidak sehat. (3) Meski terlihat sepele, namun hal tersebut justru membuat massa otot semakin berkurang. (4) Padahal massa otot yang pas juga diperlukan untuk menjaga keseimbangan tubuh dengan cara mempertahankan postur tubuh seseorang. (5) Kebanyakan orang sering kali mengurangi asupan kalori harian saat ingin menurunkan berat badan. (6) Padahal, kebiasaan ini justru bisa jadi bumerang jika tak dilakukan secara benar dan tepat. (7) Sebab, bila tidak mengonsumsi cukup kalori, tubuh akan mengambil dari simpanan karbohidrat (glikogen), simpanan lemak, dan protein dari otot. Akibatnya, otot tubuh pun dapat ikut menciut. (8) Oleh karena itu, ada baiknya untuk memaksimalkan pembakaran lemak dengan melakukan defisit 500-1.000 kalori dari asupan harian saat ini.
(9) Masih soal penurunan berat badan, jenis makanan yang dikonsumsi saat diet ternyata juga berpengaruh terhadap massa otot. (10) Saat diet, ada baiknya untuk mengonsumsi lebih banyak protein dibanding kalori. (11) Sebuah studi tahun 2016 menemukan saat melakukan diet rendah kalori selama empat minggu, mereka yang makan lebih banyak protein kehilangan 27% lebih banyak lemak dan bertambah 8 kali lebih banyak massa otot tanpa lemak. (12) Adapun hal ini disebabkan karena protein lengkap yang ditemukan pada telur, susu, dan daging mengandung 9 asam amino esensial yang digunakan tubuh untuk memelihara otot. (13) Untuk mempertahankan otot, tubuh membutuhkan suatu rangsangan salah satunya melalui olahraga. (14) Dengan berolahraga, otot pada tubuh tentu akan jadi terangsang dan berkontraksi. (15) Ini tentunya akan membuat otot menjadi lebih kencang dan kuat.
(16) Sementara otot yang tak pernah dirangsang tentunya akan cepat mengendur atau menciut. (17) Jika tak ingin hal ini terjadi, cobalah untuk melakukan olahraga yang dapat memperkuat otot seperti squat, push up, angkat beban, atau pull up. (18) Usai berolahraga, banyak orang yang menghindari makan demi menghindari penumpukan lemak. (19) Bahkan, tak jarang dari mereka yang berpikir olahraganya menjadi sia-sia jika langsung makan usai olahraga. (20) Padahal, mengisi kembali energi yang terbuang usai berolahraga merupakan hal penting. (21) Semakin lama menunggu waktu makan, maka semakin lama pula energi terkumpul kembali. (22) Solusinya, jika telah berolahraga selama 45 menit, kamu harus mengurangi mengonsumsi sekitar 20 gram protein tinggi, dalam waktu 15-30 menit.
(23) Olahraga memang dapat merangsang hingga memperkuat otot-otot tubuh. (24) Akan Tetapi, siapa sangka kalau terlalu banyak olahraga juga tak baik bagi otot. (25) Mengingat beberapa olahraga seperti kardio, jogging, atau bersepeda tidak melibatkan semua serat otot. (26) Olahraga tersebut justru bisa membakar otot. (27) Misalnya, jika seseorang mengalami defisit kalori dan jogging selama 45 menit, tubuh akan menggunakan otot untuk bahan bakar. Dengan begitu, massa otot justru akan berkurang. (28) Untuk menjaga kesehatan tubuh termasuk otot, seseorang membutuhkan istirahat yang cukup. (29) Sebab, kurang tidur akan berpengaruh terhadap fungsi hormon. (30) Hal ini juga dapat menyebabkan kadar kortisol tubuh menjadi tinggi sehingga meningkatkan kemungkinan tubuh menyimpan karbohidrat sebagai lemak. (31) Terlebih lagi, kurang tidur dapat menyebabkan tubuh terasa lelah sehingga seseorang akan sulit untuk beraktivitas. (32) Padahal, aktivitas sangat penting untuk merangsang banyak otot. (33) Jika kebiasaan ini terus dilakukan, sangat memungkinkan massa otot akan terus berkurang seiring berjalannya waktu.
Sumber: (Detikhealth.com)
Pernyataan yang tidak sesuai dengan paragraf dua adalah ….
(1) Kalangan usia muda atau tua, laki-laki bahkan perempuan juga menginginkan otot-otot pada tubuh mereka terbentuk. (2) Namun, tanpa disadari ada beberapa aktivitas dan kebiasaan keliru yang malah membuat tubuh tidak sehat. (3) Meski terlihat sepele, namun hal tersebut justru membuat massa otot semakin berkurang. (4) Padahal massa otot yang pas juga diperlukan untuk menjaga keseimbangan tubuh dengan cara mempertahankan postur tubuh seseorang. (5) Kebanyakan orang sering kali mengurangi asupan kalori harian saat ingin menurunkan berat badan. (6) Padahal, kebiasaan ini justru bisa jadi bumerang jika tak dilakukan secara benar dan tepat. (7) Sebab, bila tidak mengonsumsi cukup kalori, tubuh akan mengambil dari simpanan karbohidrat (glikogen), simpanan lemak, dan protein dari otot. Akibatnya, otot tubuh pun dapat ikut menciut. (8) Oleh karena itu, ada baiknya untuk memaksimalkan pembakaran lemak dengan melakukan defisit 500-1.000 kalori dari asupan harian saat ini.
(9) Masih soal penurunan berat badan, jenis makanan yang dikonsumsi saat diet ternyata juga berpengaruh terhadap massa otot. (10) Saat diet, ada baiknya untuk mengonsumsi lebih banyak protein dibanding kalori. (11) Sebuah studi tahun 2016 menemukan saat melakukan diet rendah kalori selama empat minggu, mereka yang makan lebih banyak protein kehilangan 27% lebih banyak lemak dan bertambah 8 kali lebih banyak massa otot tanpa lemak. (12) Adapun hal ini disebabkan karena protein lengkap yang ditemukan pada telur, susu, dan daging mengandung 9 asam amino esensial yang digunakan tubuh untuk memelihara otot. (13) Untuk mempertahankan otot, tubuh membutuhkan suatu rangsangan salah satunya melalui olahraga. (14) Dengan berolahraga, otot pada tubuh tentu akan jadi terangsang dan berkontraksi. (15) Ini tentunya akan membuat otot menjadi lebih kencang dan kuat.
(16) Sementara otot yang tak pernah dirangsang tentunya akan cepat mengendur atau menciut. (17) Jika tak ingin hal ini terjadi, cobalah untuk melakukan olahraga yang dapat memperkuat otot seperti squat, push up, angkat beban, atau pull up. (18) Usai berolahraga, banyak orang yang menghindari makan demi menghindari penumpukan lemak. (19) Bahkan, tak jarang dari mereka yang berpikir olahraganya menjadi sia-sia jika langsung makan usai olahraga. (20) Padahal, mengisi kembali energi yang terbuang usai berolahraga merupakan hal penting. (21) Semakin lama menunggu waktu makan, maka semakin lama pula energi terkumpul kembali. (22) Solusinya, jika telah berolahraga selama 45 menit, kamu harus mengurangi mengonsumsi sekitar 20 gram protein tinggi, dalam waktu 15-30 menit.
(23) Olahraga memang dapat merangsang hingga memperkuat otot-otot tubuh. (24) Akan Tetapi, siapa sangka kalau terlalu banyak olahraga juga tak baik bagi otot. (25) Mengingat beberapa olahraga seperti kardio, jogging, atau bersepeda tidak melibatkan semua serat otot. (26) Olahraga tersebut justru bisa membakar otot. (27) Misalnya, jika seseorang mengalami defisit kalori dan jogging selama 45 menit, tubuh akan menggunakan otot untuk bahan bakar. Dengan begitu, massa otot justru akan berkurang. (28) Untuk menjaga kesehatan tubuh termasuk otot, seseorang membutuhkan istirahat yang cukup. (29) Sebab, kurang tidur akan berpengaruh terhadap fungsi hormon. (30) Hal ini juga dapat menyebabkan kadar kortisol tubuh menjadi tinggi sehingga meningkatkan kemungkinan tubuh menyimpan karbohidrat sebagai lemak. (31) Terlebih lagi, kurang tidur dapat menyebabkan tubuh terasa lelah sehingga seseorang akan sulit untuk beraktivitas. (32) Padahal, aktivitas sangat penting untuk merangsang banyak otot. (33) Jika kebiasaan ini terus dilakukan, sangat memungkinkan massa otot akan terus berkurang seiring berjalannya waktu.
(Sumber: Detikhealth.com)
Menurut paragraf pertama, jika seseorang mengonsumsi cukup kalori setiap harinya, maka hal yang paling tidak mungkin terjadi adalah ….
(1) Kru, yang bekerja untuk membebaskan kapal kontainer besar nan raksasa di terusan Suez Mesir berhasil mengapung kembali kapal itu dan membelokkan buritan kapal. (2) Belum jelas kapan kapal Ever Given itu bisa melanjutkan pelayarannya atau kapan kanal itu kembali ke operasi rutinnya. (3) Perkembangan pada Senin (29/3) pagi itu terjadi setelah hampir seminggu lalu lintas di terusan itu tertutup, bagi rute penting pengiriman yang menghubungkan Laut Merah dengan Laut Tengah. (4) Upaya pembebasan kapal itu melibatkan kombinasi pengerukan sebagian tepi kanal dan sekelompok kapal tunda yang kuat yang menarik kapal. (5) Kru berharap air pasang akan memberi cukup air di kanal itu sehingga akhirnya membebaskan Ever Given, yang telah menjadi fokus perhatian internasional.
(Sumber: VOAIndonesia, dengan perubahan)
Alasan yang membuat kalimat (1) kurang efektif adalah ….
(1) Polisi mengonfirmasi kedua pelaku bom bunuh diri di depan halaman gereja Katedral di Jalan Kartini, Makassar, Sulawesi Selatan, hari Minggu (28/3), sebagai […] suami istri yang baru saja menikah enam bulan lalu. (2) Polisi baru menyebut inisial identitas keduanya sebagai L dan YSF. (3) Di Makassar, Kapolri Jendral Pol. Listyo Sigit Prabowo kembali mengukuhkan hal ini. (4) Sebagaimana yang diindikasikan tiga pengamat intelijen dan terorisme yang diwawancarai VOA sebelumnya, […] mengatakan pelaku adalah bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah JAD. (5) Lalu Argo Yuwono secara lebih rinci menyebut pelaku sebagai bagian dari kelompok JAD yang melakukan pemboman gereja Katedral Our Lady of Mount Carmel di Jolo, Filipina, pada Januari 2019, yang menewaskan 20 orang dan melukai 102 lainnya. (6) Berdasarkan keterangan polisi diketahui L dan YSF berboncengan sepeda motor dan mencoba memasuki kawasan gereja ketika berakhirnya Misa Minggu Palma. (7) Seorang penjaga keamanan gereja mencegah mereka dan tak lama kemudian ledakan terjadi. (8) Sedikitnya 20 orang luka-luka terkena pecahan bom, sementara kedua tersangka pelaku tewas seketika.
(Sumber: VOAIndonesia, dengan perubahan)
Kata berimbuhan yang kurang tepat pada teks adalah ….
(1) Polisi mengonfirmasi kedua pelaku bom bunuh diri di depan halaman gereja Katedral di Jalan Kartini, Makassar, Sulawesi Selatan, hari Minggu (28/3), sebagai […] suami istri yang baru saja menikah enam bulan lalu. (2) Polisi baru menyebut inisial identitas keduanya sebagai L dan YSF. (3) Di Makassar, Kapolri Jendral Pol. Listyo Sigit Prabowo kembali mengukuhkan hal ini. (4) Sebagaimana yang diindikasikan tiga pengamat intelijen dan terorisme yang diwawancarai VOA sebelumnya, […] mengatakan pelaku adalah bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah JAD. (5) Lalu Argo Yuwono secara lebih rinci menyebut pelaku sebagai bagian dari kelompok JAD yang melakukan pengeboman gereja Katedral Our Lady of Mount Carmel di Jolo, Filipina, pada Januari 2019, yang menewaskan 20 orang dan melukai 102 lainnya. (6) Berdasarkan keterangan polisi diketahui L dan YSF berboncengan sepeda motor dan mencoba memasuki kawasan gereja ketika berakhirnya Misa Minggu Palma. (7) Seorang penjaga keamanan gereja mencegah mereka dan tak lama kemudian ledakan terjadi. (8) Sedikitnya 20 orang luka-luka terkena pecahan bom, sementara kedua tersangka pelaku tewas seketika.
(Sumber: VOAIndonesia, dengan perubahan)
Kata yang paling tepat untuk melengkapi bagian rumpang pada kalimat (4) adalah ….
(1) Lemahnya penanganan masalah disabilitas, baik intelektual atau ragam disabilitas lainnya, sedikit banyak dipengaruhi oleh carut-marut dan tidak mutahirnya statistik difabel di Indonesia. (2) Karena buruknya pendataan penduduk dengan disabilitas, sulit untuk melacak data difabel intelektual yang ada dalam angkatan kerja. (3) Ini menghambat penentuan strategi nasional yang efektif untuk mengatasi masalah rendahnya partisipasi kerja mereka. (4) Berbagai kementerian memiliki definisi disabilitas yang berbeda-beda yang menyebabkan data prevalensi disabilitas yang dihasilkan tiap lembaga berbeda-beda juga. (5) Selain itu, beberapa kegiatan pengumpulan data (sensus atau survei, seperti Survei Sosial Ekonomi Nasional, Riset Kesehatan Dasar, atau Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), menghasilkan angka jumlah penduduk dengan disabilitas di Indonesia yang berbeda.
(6) Penyelenggaraan pendidikan bagi para difabel yang banyak dilakukan saat ini juga tidak mendukung difabel intelektual untuk terjun ke dunia kerja. (7) Institusi pendidikan menengah atau tinggi cenderung menyelenggarakan pendidikan untuk para difabel dengan fokus pada pemberian pelatihan keterampilan yang mengarahkan mereka menjadi wirausaha—seperti di bidang kerajinan tangan, desain dan percetakan, serta kuliner. (8) Tidak mudah bagi difabel intelektual untuk mengelola usaha. (9) Ada tantangan lain di situ, seperti sulitnya mengakses permodalan, mengelola proses produksi, memasarkan produk, hingga menjaga keberlangsungan usaha. (10) Dalam penerapannya, mereka butuh bantuan dan dukungan terus-menerus dari orang di lingkungan terdekatnya. (11) Tanpa disadari, hal ini justru menciptakan situasi eksklusif bagi difabel intelektual. (12) Masyarakat menjadi kurang terdorong untuk beradaptasi, menerima, dan memasilitasi difabel intelektual di lingkungan kerja formal.
Kata berimbuhan tidak baku pada paragraf kedua terdapat pada kalimat ….
A great number of species makes their home in the vast waters of the Atlantic Ocean. Although the entire ocean makes up an ecosystem, many smaller habitats are found within, including an open-water habitat off the coast of the Northern Atlantic Ocean known as the Sargasso Sea. Sargassum is an algae that floats in masses that can continue for miles. The waters of the Gulf Stream push the water in a northward motion into this area. This constant motion and varying temperatures support the accumulation of the brown-colored seaweed.
The Sargasso Sea is so immense that one method of information collection has not been enough for scientists to obtain an accurate picture of what takes place within this ecosystem. Researchers have needed to employ several methods of sampling. Methods such as dragging mesh nets over the surface of the water and videotaping beneath areas of sargassum have served scientists well. Information collected has shown that the Gulf Stream pushes brown algae from open water into the Sargasso Sea area, creating a diverse floating habitat in an area that would otherwise not support that wildlife.
In the most recent study of the sargassum community off the shores of North Carolina, eighty-one fish species were documented as using the area as a microhabitat. This is an increase from previous studies. The types of fish found here are both commercially and environmentally important. Also found here are juvenile loggerhead sea turtles. The South Atlantic Fishery Management Council is working to regulate the harvesting of sargassum. The Council hopes to have the area classified as an Essential Fish Habitat, which would afford it certain protections. Further research needs to be done before scientists understand how to best protect the Sargasso Sea as well as understand how it goes about supporting so many important types of wildlife.
In the context of the passage, it can be inferred from the phrase “needs to be done” (paragraph 3, sentence 7) that the author thinks …
A great number of species makes their home in the vast waters of the Atlantic Ocean. Although the entire ocean makes up an ecosystem, many smaller habitats are found within, including an open-water habitat off the coast of the Northern Atlantic Ocean known as the Sargasso Sea. Sargassum is an algae that floats in masses that can continue for miles. The waters of the Gulf Stream push the water in a northward motion into this area. This constant motion and varying temperatures support the accumulation of the brown-colored seaweed.
The Sargasso Sea is so immense that one method of information collection has not been enough for scientists to obtain an accurate picture of what takes place within this ecosystem. Researchers have needed to employ several methods of sampling. Methods such as dragging mesh nets over the surface of the water and videotaping beneath areas of sargassum have served scientists well. Information collected has shown that the Gulf Stream pushes brown algae from open water into the Sargasso Sea area, creating a diverse floating habitat in an area that would otherwise not support that wildlife.
In the most recent study of the sargassum community off the shores of North Carolina, eighty-one fish species were documented as using the area as a microhabitat. This is an increase from previous studies. The types of fish found here are both commercially and environmentally important. Also found here are juvenile loggerhead sea turtles. The South Atlantic Fishery Management Council is working to regulate the harvesting of sargassum. The Council hopes to have the area classified as an Essential Fish Habitat, which would afford it certain protections. Further research needs to be done before scientists understand how to best protect the Sargasso Sea as well as understand how it goes about supporting so many important types of wildlife.
The text most strongly suggests that which of the following is true of the importance of the Sargasso Sea research?
The world’s largest iceberg may be on a collision course with a wildlife haven in the South Atlantic Ocean, researchers at the British Antarctic Society (BAS) reported. If the gargantuan berg becomes grounded near South Georgia island (a British overseas territory and one of the South Sandwich Islands), it could crush animals and block off foraging routes for thousands of penguins and seals — potentially disrupting the island’s ecosystem for a decade or more, according to BAS scientists.
The iceberg in question is known simply as A68a. The massive slab calved from Antarctica’s Larsen C Ice Shelf in July 2017, initially measuring more than 2,300 square miles (6,000 square kilometers) in area — an ice raft large enough to hold the five boroughs of New York City five times over. Since then, A68a has been drifting ever northward into warmer waters, gradually shedding little chunks of itself along the way. Recently, satellite images have spotted the berg (which now looks like a hand with one pointing finger) drifting directly toward South Georgia, a small, mountainous island that serves as the breeding ground for hundreds of thousands of seals and penguins.
With a surface area almost similar to A68a’s, the island ecosystem could be seriously disrupted if the berg makes landfall. In addition to injuring animals during the collision, the iceberg’s presence could block the normal feeding and foraging routes that animals use during their crucial chick-and pup-rearing seasons, Geraint Tarling, an ecologist with BAS, said in a statement.
There is still a chance that ocean currents could carry A68a around the island’s coast rather than directly into it, said Peter Fretwell, a mapping specialist with BAS. If that’s the case, then the pups and penguins of South Georgia could even see some dietary benefits; according to Tarling, the vast quantities of dust riding aboard A68a could fertilize nearby ocean plankton, sending those nutrients up the food chain to fish, penguins and seals.
Source : Live Science
What will be the advantage(s) if A68a makes its landfall around South Georgia’s coast?
The world’s largest iceberg may be on a collision course with a wildlife haven in the South Atlantic Ocean, researchers at the British Antarctic Society (BAS) reported. If the gargantuan berg becomes grounded near South Georgia island (a British overseas territory and one of the South Sandwich Islands), it could crush animals and block off foraging routes for thousands of penguins and seals — potentially disrupting the island’s ecosystem for a decade or more, according to BAS scientists.
The iceberg in question is known simply as A68a. The massive slab calved from Antarctica’s Larsen C Ice Shelf in July 2017, initially measuring more than 2,300 square miles (6,000 square kilometers) in area — an ice raft large enough to hold the five boroughs of New York City five times over. Since then, A68a has been drifting ever northward into warmer waters, gradually shedding little chunks of itself along the way. Recently, satellite images have spotted the berg (which now looks like a hand with one pointing finger) drifting directly toward South Georgia, a small, mountainous island that serves as the breeding ground for hundreds of thousands of seals and penguins.
With a surface area almost similar to A68a’s, the island ecosystem could be seriously disrupted if the berg makes landfall. In addition to injuring animals during the collision, the iceberg’s presence could block the normal feeding and foraging routes that animals use during their crucial chick-and pup-rearing seasons, Geraint Tarling, an ecologist with BAS, said in a statement.
There is still a chance that ocean currents could carry A68a around the island’s coast rather than directly into it, said Peter Fretwell, a mapping specialist with BAS. If that’s the case, then the pups and penguins of South Georgia could even see some dietary benefits; according to Tarling, the vast quantities of dust riding aboard A68a could fertilize nearby ocean plankton, sending those nutrients up the food chain to fish, penguins and seals.
Source : Live Science
According to the passage, which of the following is untrue of A68a?
The world’s largest iceberg may be on a collision course with a wildlife haven in the South Atlantic Ocean, researchers at the British Antarctic Society (BAS) reported. If the gargantuan berg becomes grounded near South Georgia island (a British overseas territory and one of the South Sandwich Islands), it could crush animals and block off foraging routes for thousands of penguins and seals — potentially disrupting the island’s ecosystem for a decade or more, according to BAS scientists.
The iceberg in question is known simply as A68a. The massive slab calved from Antarctica’s Larsen C Ice Shelf in July 2017, initially measuring more than 2,300 square miles (6,000 square kilometers) in area — an ice raft large enough to hold the five boroughs of New York City five times over. Since then, A68a has been drifting ever northward into warmer waters, gradually shedding little chunks of itself along the way. Recently, satellite images have spotted the berg (which now looks like a hand with one pointing finger) drifting directly toward South Georgia, a small, mountainous island that serves as the breeding ground for hundreds of thousands of seals and penguins.
With a surface area almost similar to A68a’s, the island ecosystem could be seriously disrupted if the berg makes landfall. In addition to injuring animals during the collision, the iceberg’s presence could block the normal feeding and foraging routes that animals use during their crucial chick-and pup-rearing seasons, Geraint Tarling, an ecologist with BAS, said in a statement.
There is still a chance that ocean currents could carry A68a around the island’s coast rather than directly into it, said Peter Fretwell, a mapping specialist with BAS. If that’s the case, then the pups and penguins of South Georgia could even see some dietary benefits; according to Tarling, the vast quantities of dust riding aboard A68a could fertilize nearby ocean plankton, sending those nutrients up the food chain to fish, penguins and seals.
Source : Live Science
“The world’s largest iceberg may be on a collision course with a wildlife haven in the South Atlantic Ocean,..” (paragraph 1)
The bold word can be best replaced by the following, EXCEPT…
The world’s largest iceberg may be on a collision course with a wildlife haven in the South Atlantic Ocean, researchers at the British Antarctic Society (BAS) reported. If the gargantuan berg becomes grounded near South Georgia island (a British overseas territory and one of the South Sandwich Islands), it could crush animals and block off foraging routes for thousands of penguins and seals — potentially disrupting the island’s ecosystem for a decade or more, according to BAS scientists.
The iceberg in question is known simply as A68a. The massive slab calved from Antarctica’s Larsen C Ice Shelf in July 2017, initially measuring more than 2,300 square miles (6,000 square kilometers) in area — an ice raft large enough to hold the five boroughs of New York City five times over. Since then, A68a has been drifting ever northward into warmer waters, gradually shedding little chunks of itself along the way. Recently, satellite images have spotted the berg (which now looks like a hand with one pointing finger) drifting directly toward South Georgia, a small, mountainous island that serves as the breeding ground for hundreds of thousands of seals and penguins.
With a surface area almost similar to A68a’s, the island ecosystem could be seriously disrupted if the berg makes landfall. In addition to injuring animals during the collision, the iceberg’s presence could block the normal feeding and foraging routes that animals use during their crucial chick-and pup-rearing seasons, Geraint Tarling, an ecologist with BAS, said in a statement.
There is still a chance that ocean currents could carry A68a around the island’s coast rather than directly into it, said Peter Fretwell, a mapping specialist with BAS. If that’s the case, then the pups and penguins of South Georgia could even see some dietary benefits; according to Tarling, the vast quantities of dust riding aboard A68a could fertilize nearby ocean plankton, sending those nutrients up the food chain to fish, penguins and seals.
Source : Live Science
It can be inferred from the text that iceberg …
Mobile telephones, tablets, portable video game units, and other electronic devices are ubiquitous 21st-century time killers. We can play games on them, communicate with family and friends on them, and browse the Internet on them. One would think that they would come in very handy to pass the time during a multi-hour airplane flight, where movement from one’s seat is discouraged. However, those of us who have flown during the past decade are familiar with the preflight reminder to turn off all electronic devices or keep them in “airplane mode” during the entire flight. We are warned that cellular service must be turned off because device transmissions interfere with the aircraft’s navigational equipment.
Generally speaking, in order to connect to a wireless network or cellular telephone tower, electronic devices become low-power radio wave transmitters (that often max out at 0.25 W in the case of mobile phones) that link to cellular towers and other receivers that carry the signal outward—but they also become receivers to receive inbound signals. If the tower or other receiver is relatively close by, the device does not have to use as much power to search for the tower’s signal and maintain the signal between the tower and the device. When an electronic device is in active or cellular mode, it sends out a radio signal, but when it is in airplane mode, it does not. Most airlines note that there is a chance that radio signals sent out from an electronic device could interfere with one or more of an aircraft’s important systems, such as sensors that help the aircraft’s instruments communicate with one another, navigation equipment, collision-avoidance equipment, and other forms of avionics.
In practice, however, the sensitive electronic equipment on modern aircraft is well-shielded from radio waves. Although electronic interference from mobile-phone transmissions was implicated in a crash in Switzerland in 2000 and one in New Zealand in 2003, it is much more likely that device transmissions during flight will simply annoy the flight crew. This is because the signals register on their equipment (forcing the pilots, navigators, and radio operators to work harder to read their instruments correctly), and signals are often picked up in their headphones as a muffled beeping sound—the same type of sound that comes over home stereo speakers when mobile phones containing unread text messages or e-mails are placed next to them. Thus “pilot annoyance” is most likely the reason why airlines ask people to keep their devices from transmitting during flight.
However, air travelers from all countries would like the ability to make telephone calls from the air using their own smartphones rather than using the expensive airphone service that some flights provide. One way to do this without bothering the flight crew is to keep mobile phones from transmitting the full strength of their signal by installing onboard cellular towers, called picocells, to each aircraft. Picocells provide electronic-device users with close cellular service that keeps transmission signals to a minimum. Many European air carriers use equipment from cellular service providers—such as AeroMobile—to funnel in-flight calls and provide passengers with wireless communications.
Source : https://www.britannica.com/story/why-do-you-have-to-turn-off-electronic-devices-on-an-airplane
“…it is much more likely that device transmissions during flight will simply annoy the flight crew” (paragraph 3)
The bold word refers to..
Mobile telephones, tablets, portable video game units, and other electronic devices are ubiquitous 21st-century time killers. We can play games on them, communicate with family and friends on them, and browse the Internet on them. One would think that they would come in very handy to pass the time during a multi-hour airplane flight, where movement from one’s seat is discouraged. However, those of us who have flown during the past decade are familiar with the preflight reminder to turn off all electronic devices or keep them in “airplane mode” during the entire flight. We are warned that cellular service must be turned off because device transmissions interfere with the aircraft’s navigational equipment.
Generally speaking, in order to connect to a wireless network or cellular telephone tower, electronic devices become low-power radio wave transmitters (that often max out at 0.25 W in the case of mobile phones) that link to cellular towers and other receivers that carry the signal outward—but they also become receivers to receive inbound signals. If the tower or other receiver is relatively close by, the device does not have to use as much power to search for the tower’s signal and maintain the signal between the tower and the device. When an electronic device is in active or cellular mode, it sends out a radio signal, but when it is in airplane mode, it does not. Most airlines note that there is a chance that radio signals sent out from an electronic device could interfere with one or more of an aircraft’s important systems, such as sensors that help the aircraft’s instruments communicate with one another, navigation equipment, collision-avoidance equipment, and other forms of avionics.
In practice, however, the sensitive electronic equipment on modern aircraft is well-shielded from radio waves. Although electronic interference from mobile-phone transmissions was implicated in a crash in Switzerland in 2000 and one in New Zealand in 2003, it is much more likely that device transmissions during flight will simply annoy the flight crew. This is because the signals register on their equipment (forcing the pilots, navigators, and radio operators to work harder to read their instruments correctly), and signals are often picked up in their headphones as a muffled beeping sound—the same type of sound that comes over home stereo speakers when mobile phones containing unread text messages or e-mails are placed next to them. Thus “pilot annoyance” is most likely the reason why airlines ask people to keep their devices from transmitting during flight.
However, air travelers from all countries would like the ability to make telephone calls from the air using their own smartphones rather than using the expensive airphone service that some flights provide. One way to do this without bothering the flight crew is to keep mobile phones from transmitting the full strength of their signal by installing onboard cellular towers, called picocells, to each aircraft. Picocells provide electronic-device users with close cellular service that keeps transmission signals to a minimum. Many European air carriers use equipment from cellular service providers—such as AeroMobile—to funnel in-flight calls and provide passengers with wireless communications.
Source : https://www.britannica.com/story/why-do-you-have-to-turn-off-electronic-devices-on-an-airplane
The word ubiquitous in the first paragraph most nearly means …
Mobile telephones, tablets, portable video game units, and other electronic devices are ubiquitous 21st-century time killers. We can play games on them, communicate with family and friends on them, and browse the Internet on them. One would think that they would come in very handy to pass the time during a multi-hour airplane flight, where movement from one’s seat is discouraged. However, those of us who have flown during the past decade are familiar with the preflight reminder to turn off all electronic devices or keep them in “airplane mode” during the entire flight. We are warned that cellular service must be turned off because device transmissions interfere with the aircraft’s navigational equipment.
Generally speaking, in order to connect to a wireless network or cellular telephone tower, electronic devices become low-power radio wave transmitters (that often max out at 0.25 W in the case of mobile phones) that link to cellular towers and other receivers that carry the signal outward—but they also become receivers to receive inbound signals. If the tower or other receiver is relatively close by, the device does not have to use as much power to search for the tower’s signal and maintain the signal between the tower and the device. When an electronic device is in active or cellular mode, it sends out a radio signal, but when it is in airplane mode, it does not. Most airlines note that there is a chance that radio signals sent out from an electronic device could interfere with one or more of an aircraft’s important systems, such as sensors that help the aircraft’s instruments communicate with one another, navigation equipment, collision-avoidance equipment, and other forms of avionics.
In practice, however, the sensitive electronic equipment on modern aircraft is well-shielded from radio waves. Although electronic interference from mobile-phone transmissions was implicated in a crash in Switzerland in 2000 and one in New Zealand in 2003, it is much more likely that device transmissions during flight will simply annoy the flight crew. This is because the signals register on their equipment (forcing the pilots, navigators, and radio operators to work harder to read their instruments correctly), and signals are often picked up in their headphones as a muffled beeping sound—the same type of sound that comes over home stereo speakers when mobile phones containing unread text messages or e-mails are placed next to them. Thus “pilot annoyance” is most likely the reason why airlines ask people to keep their devices from transmitting during flight.
However, air travelers from all countries would like the ability to make telephone calls from the air using their own smartphones rather than using the expensive airphone service that some flights provide. One way to do this without bothering the flight crew is to keep mobile phones from transmitting the full strength of their signal by installing onboard cellular towers, called picocells, to each aircraft. Picocells provide electronic-device users with close cellular service that keeps transmission signals to a minimum. Many European air carriers use equipment from cellular service providers—such as AeroMobile—to funnel in-flight calls and provide passengers with wireless communications.
Source : https://www.britannica.com/story/why-do-you-have-to-turn-off-electronic-devices-on-an-airplane
It can be concluded from the text that turning off the phones during a flight is important because …
Mobile telephones, tablets, portable video game units, and other electronic devices are ubiquitous 21st-century time killers. We can play games on them, communicate with family and friends on them, and browse the Internet on them. One would think that they would come in very handy to pass the time during a multi-hour airplane flight, where movement from one’s seat is discouraged. However, those of us who have flown during the past decade are familiar with the preflight reminder to turn off all electronic devices or keep them in “airplane mode” during the entire flight. We are warned that cellular service must be turned off because device transmissions interfere with the aircraft’s navigational equipment.
Generally speaking, in order to connect to a wireless network or cellular telephone tower, electronic devices become low-power radio wave transmitters (that often max out at 0.25 W in the case of mobile phones) that link to cellular towers and other receivers that carry the signal outward—but they also become receivers to receive inbound signals. If the tower or other receiver is relatively close by, the device does not have to use as much power to search for the tower’s signal and maintain the signal between the tower and the device. When an electronic device is in active or cellular mode, it sends out a radio signal, but when it is in airplane mode, it does not. Most airlines note that there is a chance that radio signals sent out from an electronic device could interfere with one or more of an aircraft’s important systems, such as sensors that help the aircraft’s instruments communicate with one another, navigation equipment, collision-avoidance equipment, and other forms of avionics.
In practice, however, the sensitive electronic equipment on modern aircraft is well-shielded from radio waves. Although electronic interference from mobile-phone transmissions was implicated in a crash in Switzerland in 2000 and one in New Zealand in 2003, it is much more likely that device transmissions during flight will simply annoy the flight crew. This is because the signals register on their equipment (forcing the pilots, navigators, and radio operators to work harder to read their instruments correctly), and signals are often picked up in their headphones as a muffled beeping sound—the same type of sound that comes over home stereo speakers when mobile phones containing unread text messages or e-mails are placed next to them. Thus “pilot annoyance” is most likely the reason why airlines ask people to keep their devices from transmitting during flight.
However, air travelers from all countries would like the ability to make telephone calls from the air using their own smartphones rather than using the expensive airphone service that some flights provide. One way to do this without bothering the flight crew is to keep mobile phones from transmitting the full strength of their signal by installing onboard cellular towers, called picocells, to each aircraft. Picocells provide electronic-device users with close cellular service that keeps transmission signals to a minimum. Many European air carriers use equipment from cellular service providers—such as AeroMobile—to funnel in-flight calls and provide passengers with wireless communications.
Source : https://www.britannica.com/story/why-do-you-have-to-turn-off-electronic-devices-on-an-airplane
What is the main idea of paragraph 4?
Mobile telephones, tablets, portable video game units, and other electronic devices are ubiquitous 21st-century time killers. We can play games on them, communicate with family and friends on them, and browse the Internet on them. One would think that they would come in very handy to pass the time during a multi-hour airplane flight, where movement from one’s seat is discouraged. However, those of us who have flown during the past decade are familiar with the preflight reminder to turn off all electronic devices or keep them in “airplane mode” during the entire flight. We are warned that cellular service must be turned off because device transmissions interfere with the aircraft’s navigational equipment.
Generally speaking, in order to connect to a wireless network or cellular telephone tower, electronic devices become low-power radio wave transmitters (that often max out at 0.25 W in the case of mobile phones) that link to cellular towers and other receivers that carry the signal outward—but they also become receivers to receive inbound signals. If the tower or other receiver is relatively close by, the device does not have to use as much power to search for the tower’s signal and maintain the signal between the tower and the device. When an electronic device is in active or cellular mode, it sends out a radio signal, but when it is in airplane mode, it does not. Most airlines note that there is a chance that radio signals sent out from an electronic device could interfere with one or more of an aircraft’s important systems, such as sensors that help the aircraft’s instruments communicate with one another, navigation equipment, collision-avoidance equipment, and other forms of avionics.
In practice, however, the sensitive electronic equipment on modern aircraft is well-shielded from radio waves. Although electronic interference from mobile-phone transmissions was implicated in a crash in Switzerland in 2000 and one in New Zealand in 2003, it is much more likely that device transmissions during flight will simply annoy the flight crew. This is because the signals register on their equipment (forcing the pilots, navigators, and radio operators to work harder to read their instruments correctly), and signals are often picked up in their headphones as a muffled beeping sound—the same type of sound that comes over home stereo speakers when mobile phones containing unread text messages or e-mails are placed next to them. Thus “pilot annoyance” is most likely the reason why airlines ask people to keep their devices from transmitting during flight.
However, air travelers from all countries would like the ability to make telephone calls from the air using their own smartphones rather than using the expensive airphone service that some flights provide. One way to do this without bothering the flight crew is to keep mobile phones from transmitting the full strength of their signal by installing onboard cellular towers, called picocells, to each aircraft. Picocells provide electronic-device users with close cellular service that keeps transmission signals to a minimum. Many European air carriers use equipment from cellular service providers—such as AeroMobile—to funnel in-flight calls and provide passengers with wireless communications.
Source : https://www.britannica.com/story/why-do-you-have-to-turn-off-electronic-devices-on-an-airplane
The author of the passage is primarily concerned with …
Mobile telephones, tablets, portable video game units, and other electronic devices are ubiquitous 21st-century time killers. We can play games on them, communicate with family and friends on them, and browse the Internet on them. One would think that they would come in very handy to pass the time during a multi-hour airplane flight, where movement from one’s seat is discouraged. However, those of us who have flown during the past decade are familiar with the preflight reminder to turn off all electronic devices or keep them in “airplane mode” during the entire flight. We are warned that cellular service must be turned off because device transmissions interfere with the aircraft’s navigational equipment.
Generally speaking, in order to connect to a wireless network or cellular telephone tower, electronic devices become low-power radio wave transmitters (that often max out at 0.25 W in the case of mobile phones) that link to cellular towers and other receivers that carry the signal outward—but they also become receivers to receive inbound signals. If the tower or other receiver is relatively close by, the device does not have to use as much power to search for the tower’s signal and maintain the signal between the tower and the device. When an electronic device is in active or cellular mode, it sends out a radio signal, but when it is in airplane mode, it does not. Most airlines note that there is a chance that radio signals sent out from an electronic device could interfere with one or more of an aircraft’s important systems, such as sensors that help the aircraft’s instruments communicate with one another, navigation equipment, collision-avoidance equipment, and other forms of avionics.
In practice, however, the sensitive electronic equipment on modern aircraft is well-shielded from radio waves. Although electronic interference from mobile-phone transmissions was implicated in a crash in Switzerland in 2000 and one in New Zealand in 2003, it is much more likely that device transmissions during flight will simply annoy the flight crew. This is because the signals register on their equipment (forcing the pilots, navigators, and radio operators to work harder to read their instruments correctly), and signals are often picked up in their headphones as a muffled beeping sound—the same type of sound that comes over home stereo speakers when mobile phones containing unread text messages or e-mails are placed next to them. Thus “pilot annoyance” is most likely the reason why airlines ask people to keep their devices from transmitting during flight.
However, air travelers from all countries would like the ability to make telephone calls from the air using their own smartphones rather than using the expensive airphone service that some flights provide. One way to do this without bothering the flight crew is to keep mobile phones from transmitting the full strength of their signal by installing onboard cellular towers, called picocells, to each aircraft. Picocells provide electronic-device users with close cellular service that keeps transmission signals to a minimum. Many European air carriers use equipment from cellular service providers—such as AeroMobile—to funnel in-flight calls and provide passengers with wireless communications.
Source : https://www.britannica.com/story/why-do-you-have-to-turn-off-electronic-devices-on-an-airplane
According to the text, what does “pilot annoyance” means?
Passage 1
The largest solar farm in the world, known as Topaz, opened in late 2014. The plant, which cost $2.5 billion dollars to build, generates a whopping 550 megawatts of power. To put this number into perspective, this amount of power will be used to supply 160,000 homes. This switch from fossil fuels to solar power will save the environment exposure to approximately 377,000 tons of carbon dioxide
emissions per year, which is the equivalent of retiring 73,000 cars. The benefits of constructing such a large-scale solar farm are not only environmental. There are also significant economic benefits. Over 400 construction jobs were added to the area during the construction phase. $192 million in income was pumped into the local economy as a result. Economic benefits haven’t stopped since the plant opened. Local energy suppliers are now able to enjoy $52 million in economic output.
Located in San Luis Obispo County in California, the area where Topaz was built is part of California’s Carrizo Plain. The plain is an area of native grassland northwest of Los Angeles. The land on which the plant sits was used as farmland in the past. Because of this, no new land disturbance was required in order to complete this large project. The land was no longer suitable for farming due to irrigation practices that stripped the soil of its nutrients. The 4,700 private acres provided the perfect setting for a solar plant, meeting the developer’s standards for low-impact development, which was a priority considering the site’s proximity to the Carrizo Plain National Monument, a protected area home to native species and plants.
The plant’s setup includes 460 panels mounted on steel support posts. The sunlight taken in by these panels is fed to a power conversion stations. Each panel has its own conversion station. Made up of two inverters and a transformer, the conversion stations are needed to make the power usable. The power is then sent to a substation that transforms it from 35.5 kilovolts to the standard 230 kilovolts. The Pacific Gas and Electric Company (PG&E) built a new switching station next to the solar farm. It is here that the power is looped into the grid that supplies neighboring areas. Topaz will only remain the world’s largest solar farm for a short period of time. The plant’s owner, First Solar, is currently developing an even larger plant, also in California.
Passage 2
With more and more large-scale solar farms being developed in the sunny southwestern United States, researchers and conservationists alike are beginning to notice surprising environmental effects. While solar energy is known for its positive environmental impacts, officials at the National Fish and Wildlife Forensics Laboratory have come to recognize one of its significant downsides: Some species of birds that live in close proximity to large solar plants are dying off, including endangered birds. A recent federal investigation recovered 233 birds that had been killed as a direct result of solar plants. Researchers believe that some of the affected birds have mistaken the large, reflective areas of the solar panels for bodies of water. This is a phenomenon referred to by scientists as “lake effect.” The birds are drawn to what they assume to be water. They home in on the area and slam into the panels with great force. It is thought that the insects that birds eat fall victim to “lake effect” as well, leading the birds into the panels.
Researchers estimate that between 1,000 and 28,000 birds are killed as a result of harvesting solar energy. The number of birds affected by wind farming is much greater, ranging from 140,000 to 328,000. Coal-fired electricity has the largest negative effect on birds, killing nearly 8 million a year. These numbers make solar farming seem like the best option. However, conservationists are quick to point out that the areas where solar is expected to boom between 2015 and 2020 are home to some of the rarest birds in the United States. This could put specific bird species at risk of extinction.
There exists a state mandate in California that 20 percent of all electricity sold must be renewable by the year 2017. This has been one driving force behind the rapid development of huge solar farms. The industry, which is expecting to boom as a result of this shift to renewable energy, is facing newly filed lawsuits by conservationist groups, citing the negative impact on wildlife. These lawsuits could prolong the approval process for the planned solar developments across the Southwest.
The central idea of Passage 1 is that solar farms…
Passage 1
The largest solar farm in the world, known as Topaz, opened in late 2014. The plant, which cost $2.5 billion dollars to build, generates a whopping 550 megawatts of power. To put this number into perspective, this amount of power will be used to supply 160,000 homes. This switch from fossil fuels to solar power will save the environment exposure to approximately 377,000 tons of carbon dioxide
emissions per year, which is the equivalent of retiring 73,000 cars. The benefits of constructing such a large-scale solar farm are not only environmental. There are also significant economic benefits. Over 400 construction jobs were added to the area during the construction phase. $192 million in income was pumped into the local economy as a result. Economic benefits haven’t stopped since the plant opened. Local energy suppliers are now able to enjoy $52 million in economic output.
Located in San Luis Obispo County in California, the area where Topaz was built is part of California’s Carrizo Plain. The plain is an area of native grassland northwest of Los Angeles. The land on which the plant sits was used as farmland in the past. Because of this, no new land disturbance was required in order to complete this large project. The land was no longer suitable for farming due to irrigation practices that stripped the soil of its nutrients. The 4,700 private acres provided the perfect setting for a solar plant, meeting the developer’s standards for low-impact development, which was a priority considering the site’s proximity to the Carrizo Plain National Monument, a protected area home to native species and plants.
The plant’s setup includes 460 panels mounted on steel support posts. The sunlight taken in by these panels is fed to a power conversion stations. Each panel has its own conversion station. Made up of two inverters and a transformer, the conversion stations are needed to make the power usable. The power is then sent to a substation that transforms it from 35.5 kilovolts to the standard 230 kilovolts. The Pacific Gas and Electric Company (PG&E) built a new switching station next to the solar farm. It is here that the power is looped into the grid that supplies neighboring areas. Topaz will only remain the world’s largest solar farm for a short period of time. The plant’s owner, First Solar, is currently developing an even larger plant, also in California.
Passage 2
With more and more large-scale solar farms being developed in the sunny southwestern United States, researchers and conservationists alike are beginning to notice surprising environmental effects. While solar energy is known for its positive environmental impacts, officials at the National Fish and Wildlife Forensics Laboratory have come to recognize one of its significant downsides: Some species of birds that live in close proximity to large solar plants are dying off, including endangered birds. A recent federal investigation recovered 233 birds that had been killed as a direct result of solar plants. Researchers believe that some of the affected birds have mistaken the large, reflective areas of the solar panels for bodies of water. This is a phenomenon referred to by scientists as “lake effect.” The birds are drawn to what they assume to be water. They home in on the area and slam into the panels with great force. It is thought that the insects that birds eat fall victim to “lake effect” as well, leading the birds into the panels.
Researchers estimate that between 1,000 and 28,000 birds are killed as a result of harvesting solar energy. The number of birds affected by wind farming is much greater, ranging from 140,000 to 328,000. Coal-fired electricity has the largest negative effect on birds, killing nearly 8 million a year. These numbers make solar farming seem like the best option. However, conservationists are quick to point out that the areas where solar is expected to boom between 2015 and 2020 are home to some of the rarest birds in the United States. This could put specific bird species at risk of extinction.
There exists a state mandate in California that 20 percent of all electricity sold must be renewable by the year 2017. This has been one driving force behind the rapid development of huge solar farms. The industry, which is expecting to boom as a result of this shift to renewable energy, is facing newly filed lawsuits by conservationist groups, citing the negative impact on wildlife. These lawsuits could prolong the approval process for the planned solar developments across the Southwest.
In Passage 2, which choice best reflects the author’s viewpoint?
Passage 1
The largest solar farm in the world, known as Topaz, opened in late 2014. The plant, which cost $2.5 billion dollars to build, generates a whopping 550 megawatts of power. To put this number into perspective, this amount of power will be used to supply 160,000 homes. This switch from fossil fuels to solar power will save the environment exposure to approximately 377,000 tons of carbon dioxide
emissions per year, which is the equivalent of retiring 73,000 cars. The benefits of constructing such a large-scale solar farm are not only environmental. There are also significant economic benefits. Over 400 construction jobs were added to the area during the construction phase. $192 million in income was pumped into the local economy as a result. Economic benefits haven’t stopped since the plant opened. Local energy suppliers are now able to enjoy $52 million in economic output.
Located in San Luis Obispo County in California, the area where Topaz was built is part of California’s Carrizo Plain. The plain is an area of native grassland northwest of Los Angeles. The land on which the plant sits was used as farmland in the past. Because of this, no new land disturbance was required in order to complete this large project. The land was no longer suitable for farming due to irrigation practices that stripped the soil of its nutrients. The 4,700 private acres provided the perfect setting for a solar plant, meeting the developer’s standards for low-impact development, which was a priority considering the site’s proximity to the Carrizo Plain National Monument, a protected area home to native species and plants.
The plant’s setup includes 460 panels mounted on steel support posts. The sunlight taken in by these panels is fed to a power conversion stations. Each panel has its own conversion station. Made up of two inverters and a transformer, the conversion stations are needed to make the power usable. The power is then sent to a substation that transforms it from 35.5 kilovolts to the standard 230 kilovolts. The Pacific Gas and Electric Company (PG&E) built a new switching station next to the solar farm. It is here that the power is looped into the grid that supplies neighboring areas. Topaz will only remain the world’s largest solar farm for a short period of time. The plant’s owner, First Solar, is currently developing an even larger plant, also in California.
Passage 2
With more and more large-scale solar farms being developed in the sunny southwestern United States, researchers and conservationists alike are beginning to notice surprising environmental effects. While solar energy is known for its positive environmental impacts, officials at the National Fish and Wildlife Forensics Laboratory have come to recognize one of its significant downsides: Some species of birds that live in close proximity to large solar plants are dying off, including endangered birds. A recent federal investigation recovered 233 birds that had been killed as a direct result of solar plants. Researchers believe that some of the affected birds have mistaken the large, reflective areas of the solar panels for bodies of water. This is a phenomenon referred to by scientists as “lake effect.” The birds are drawn to what they assume to be water. They home in on the area and slam into the panels with great force. It is thought that the insects that birds eat fall victim to “lake effect” as well, leading the birds into the panels.
Researchers estimate that between 1,000 and 28,000 birds are killed as a result of harvesting solar energy. The number of birds affected by wind farming is much greater, ranging from 140,000 to 328,000. Coal-fired electricity has the largest negative effect on birds, killing nearly 8 million a year. These numbers make solar farming seem like the best option. However, conservationists are quick to point out that the areas where solar is expected to boom between 2015 and 2020 are home to some of the rarest birds in the United States. This could put specific bird species at risk of extinction.
There exists a state mandate in California that 20 percent of all electricity sold must be renewable by the year 2017. This has been one driving force behind the rapid development of huge solar farms. The industry, which is expecting to boom as a result of this shift to renewable energy, is facing newly filed lawsuits by conservationist groups, citing the negative impact on wildlife. These lawsuits could prolong the approval process for the planned solar developments across the Southwest.
Passage 1 most strongly suggests that which of the following is true?
Passage 1
The largest solar farm in the world, known as Topaz, opened in late 2014. The plant, which cost $2.5 billion dollars to build, generates a whopping 550 megawatts of power. To put this number into perspective, this amount of power will be used to supply 160,000 homes. This switch from fossil fuels to solar power will save the environment exposure to approximately 377,000 tons of carbon dioxide
emissions per year, which is the equivalent of retiring 73,000 cars. The benefits of constructing such a large-scale solar farm are not only environmental. There are also significant economic benefits. Over 400 construction jobs were added to the area during the construction phase. $192 million in income was pumped into the local economy as a result. Economic benefits haven’t stopped since the plant opened. Local energy suppliers are now able to enjoy $52 million in economic output.
Located in San Luis Obispo County in California, the area where Topaz was built is part of California’s Carrizo Plain. The plain is an area of native grassland northwest of Los Angeles. The land on which the plant sits was used as farmland in the past. Because of this, no new land disturbance was required in order to complete this large project. The land was no longer suitable for farming due to irrigation practices that stripped the soil of its nutrients. The 4,700 private acres provided the perfect setting for a solar plant, meeting the developer’s standards for low-impact development, which was a priority considering the site’s proximity to the Carrizo Plain National Monument, a protected area home to native species and plants.
The plant’s setup includes 460 panels mounted on steel support posts. The sunlight taken in by these panels is fed to a power conversion stations. Each panel has its own conversion station. Made up of two inverters and a transformer, the conversion stations are needed to make the power usable. The power is then sent to a substation that transforms it from 35.5 kilovolts to the standard 230 kilovolts. The Pacific Gas and Electric Company (PG&E) built a new switching station next to the solar farm. It is here that the power is looped into the grid that supplies neighboring areas. Topaz will only remain the world’s largest solar farm for a short period of time. The plant’s owner, First Solar, is currently developing an even larger plant, also in California.
Passage 2
With more and more large-scale solar farms being developed in the sunny southwestern United States, researchers and conservationists alike are beginning to notice surprising environmental effects. While solar energy is known for its positive environmental impacts, officials at the National Fish and Wildlife Forensics Laboratory have come to recognize one of its significant downsides: Some species of birds that live in close proximity to large solar plants are dying off, including endangered birds. A recent federal investigation recovered 233 birds that had been killed as a direct result of solar plants. Researchers believe that some of the affected birds have mistaken the large, reflective areas of the solar panels for bodies of water. This is a phenomenon referred to by scientists as “lake effect.” The birds are drawn to what they assume to be water. They home in on the area and slam into the panels with great force. It is thought that the insects that birds eat fall victim to “lake effect” as well, leading the birds into the panels.
Researchers estimate that between 1,000 and 28,000 birds are killed as a result of harvesting solar energy. The number of birds affected by wind farming is much greater, ranging from 140,000 to 328,000. Coal-fired electricity has the largest negative effect on birds, killing nearly 8 million a year. These numbers make solar farming seem like the best option. However, conservationists are quick to point out that the areas where solar is expected to boom between 2015 and 2020 are home to some of the rarest birds in the United States. This could put specific bird species at risk of extinction.
There exists a state mandate in California that 20 percent of all electricity sold must be renewable by the year 2017. This has been one driving force behind the rapid development of huge solar farms. The industry, which is expecting to boom as a result of this shift to renewable energy, is facing newly filed lawsuits by conservationist groups, citing the negative impact on wildlife. These lawsuits could prolong the approval process for the planned solar developments across the Southwest.
What is the main difference between the purpose of Passage 1 and the purpose of Passage 2?
Passage 1
The largest solar farm in the world, known as Topaz, opened in late 2014. The plant, which cost $2.5 billion dollars to build, generates a whopping 550 megawatts of power. To put this number into perspective, this amount of power will be used to supply 160,000 homes. This switch from fossil fuels to solar power will save the environment exposure to approximately 377,000 tons of carbon dioxide
emissions per year, which is the equivalent of retiring 73,000 cars. The benefits of constructing such a large-scale solar farm are not only environmental. There are also significant economic benefits. Over 400 construction jobs were added to the area during the construction phase. $192 million in income was pumped into the local economy as a result. Economic benefits haven’t stopped since the plant opened. Local energy suppliers are now able to enjoy $52 million in economic output.
Located in San Luis Obispo County in California, the area where Topaz was built is part of California’s Carrizo Plain. The plain is an area of native grassland northwest of Los Angeles. The land on which the plant sits was used as farmland in the past. Because of this, no new land disturbance was required in order to complete this large project. The land was no longer suitable for farming due to irrigation practices that stripped the soil of its nutrients. The 4,700 private acres provided the perfect setting for a solar plant, meeting the developer’s standards for low-impact development, which was a priority considering the site’s proximity to the Carrizo Plain National Monument, a protected area home to native species and plants.
The plant’s setup includes 460 panels mounted on steel support posts. The sunlight taken in by these panels is fed to a power conversion stations. Each panel has its own conversion station. Made up of two inverters and a transformer, the conversion stations are needed to make the power usable. The power is then sent to a substation that transforms it from 35.5 kilovolts to the standard 230 kilovolts. The Pacific Gas and Electric Company (PG&E) built a new switching station next to the solar farm. It is here that the power is looped into the grid that supplies neighboring areas. Topaz will only remain the world’s largest solar farm for a short period of time. The plant’s owner, First Solar, is currently developing an even larger plant, also in California.
Passage 2
With more and more large-scale solar farms being developed in the sunny southwestern United States, researchers and conservationists alike are beginning to notice surprising environmental effects. While solar energy is known for its positive environmental impacts, officials at the National Fish and Wildlife Forensics Laboratory have come to recognize one of its significant downsides: Some species of birds that live in close proximity to large solar plants are dying off, including endangered birds. A recent federal investigation recovered 233 birds that had been killed as a direct result of solar plants. Researchers believe that some of the affected birds have mistaken the large, reflective areas of the solar panels for bodies of water. This is a phenomenon referred to by scientists as “lake effect.” The birds are drawn to what they assume to be water. They home in on the area and slam into the panels with great force. It is thought that the insects that birds eat fall victim to “lake effect” as well, leading the birds into the panels.
Researchers estimate that between 1,000 and 28,000 birds are killed as a result of harvesting solar energy. The number of birds affected by wind farming is much greater, ranging from 140,000 to 328,000. Coal-fired electricity has the largest negative effect on birds, killing nearly 8 million a year. These numbers make solar farming seem like the best option. However, conservationists are quick to point out that the areas where solar is expected to boom between 2015 and 2020 are home to some of the rarest birds in the United States. This could put specific bird species at risk of extinction.
There exists a state mandate in California that 20 percent of all electricity sold must be renewable by the year 2017. This has been one driving force behind the rapid development of huge solar farms. The industry, which is expecting to boom as a result of this shift to renewable energy, is facing newly filed lawsuits by conservationist groups, citing the negative impact on wildlife. These lawsuits could prolong the approval process for the planned solar developments across the Southwest.
Both passages support which generalization about solar farms?
Before cats took up residence with humans almost 10,000 years ago, they were loners, wrote John Bradshaw and Charlotte Cameron-Beaumont in the book “The Domestic Cat: The Biology of Its Behaviour” (Cambridge University Press 2000). Because these ancestral cats rarely encountered other members of their own species, they didn’t need to use their voices to communicate. Instead, these wild cats communicated through their sense of smell, or by rubbing against or urinating on objects like trees. That way, cats didn’t have to come face-to-face with other feisty felines in order to send a message. That’s still largely the way cats communicate with one another, said John Wright, a psychologist studying animal behavior at Mercer University in Georgia.
But humans don’t have nearly as fine-turned a sense of smell as felines. So, cats communicate with their humans in the way that is most likely to get them what they want: by meowing. “They’re manipulative,” Wright said. “Vocal communication becomes a tool.” Many cats even develop a repertoire of meows to express different needs and feelings or elicit different responses. For example, your cat might trill at you in greeting, squeak a friendly request to go outside or demand food with a loud meow.
Meowing at humans is partially a learned behavior. All cats meow as kittens to get their mom’s attention when they’re hurt, cold or when she accidentally sits on them. While house cats carry this behavior into adulthood, feral cats (domesticated cats without owners that live outdoors) mostly outgrow it. One study, published in the journal Behavioral Processes, found that feral cats were much more likely to growl or hiss than domesticated cats who had owners. When feral cats did meow, it was indiscriminate — at humans, dolls and dogs alike. House cats meowed much more often, and only at humans, suggesting that they develop meowing as a language specifically for their owners. In other words, your cat meows at you because early on, she learned that doing so got your attention.
If you’re curious what your cat has to say, it’s possible to encourage communication, Wright said. If humans respond with words and attention to their cats’ chirps and meows, they can create a back-and-forth — almost like a conversation. “If you make your responses positive enough and predictive enough that she can listen to your vocalization, then she [the cat] can try and communicate with you,” Wright said.
Adapted from : https://www.livescience.com/
The word ‘outgrow’ in paragraph 4 means ..
Before cats took up residence with humans almost 10,000 years ago, they were loners, wrote John Bradshaw and Charlotte Cameron-Beaumont in the book “The Domestic Cat: The Biology of Its Behaviour” (Cambridge University Press 2000). Because these ancestral cats rarely encountered other members of their own species, they didn’t need to use their voices to communicate. Instead, these wild cats communicated through their sense of smell, or by rubbing against or urinating on objects like trees. That way, cats didn’t have to come face-to-face with other feisty felines in order to send a message. That’s still largely the way cats communicate with one another, said John Wright, a psychologist studying animal behavior at Mercer University in Georgia.
But humans don’t have nearly as fine-turned a sense of smell as felines. So, cats communicate with their humans in the way that is most likely to get them what they want: by meowing. “They’re manipulative,” Wright said. “Vocal communication becomes a tool.” Many cats even develop a repertoire of meows to express different needs and feelings or elicit different responses. For example, your cat might trill at you in greeting, squeak a friendly request to go outside or demand food with a loud meow.
Meowing at humans is partially a learned behavior. All cats meow as kittens to get their mom’s attention when they’re hurt, cold or when she accidentally sits on them. While house cats carry this behavior into adulthood, feral cats (domesticated cats without owners that live outdoors) mostly outgrow it. One study, published in the journal Behavioral Processes, found that feral cats were much more likely to growl or hiss than domesticated cats who had owners. When feral cats did meow, it was indiscriminate — at humans, dolls and dogs alike. House cats meowed much more often, and only at humans, suggesting that they develop meowing as a language specifically for their owners. In other words, your cat meows at you because early on, she learned that doing so got your attention.
If you’re curious what your cat has to say, it’s possible to encourage communication, Wright said. If humans respond with words and attention to their cats’ chirps and meows, they can create a back-and-forth — almost like a conversation. “If you make your responses positive enough and predictive enough that she can listen to your vocalization, then she [the cat] can try and communicate with you,” Wright said.
Adapted from : https://www.livescience.com/
It can be concluded from the passage that the ancestor of the cats are …
Before cats took up residence with humans almost 10,000 years ago, they were loners, wrote John Bradshaw and Charlotte Cameron-Beaumont in the book “The Domestic Cat: The Biology of Its Behaviour” (Cambridge University Press 2000). Because these ancestral cats rarely encountered other members of their own species, they didn’t need to use their voices to communicate. Instead, these wild cats communicated through their sense of smell, or by rubbing against or urinating on objects like trees. That way, cats didn’t have to come face-to-face with other feisty felines in order to send a message. That’s still largely the way cats communicate with one another, said John Wright, a psychologist studying animal behavior at Mercer University in Georgia.
But humans don’t have nearly as fine-turned a sense of smell as felines. So, cats communicate with their humans in the way that is most likely to get them what they want: by meowing. “They’re manipulative,” Wright said. “Vocal communication becomes a tool.” Many cats even develop a repertoire of meows to express different needs and feelings or elicit different responses. For example, your cat might trill at you in greeting, squeak a friendly request to go outside or demand food with a loud meow.
Meowing at humans is partially a learned behavior. All cats meow as kittens to get their mom’s attention when they’re hurt, cold or when she accidentally sits on them. While house cats carry this behavior into adulthood, feral cats (domesticated cats without owners that live outdoors) mostly outgrow it. One study, published in the journal Behavioral Processes, found that feral cats were much more likely to growl or hiss than domesticated cats who had owners. When feral cats did meow, it was indiscriminate — at humans, dolls and dogs alike. House cats meowed much more often, and only at humans, suggesting that they develop meowing as a language specifically for their owners. In other words, your cat meows at you because early on, she learned that doing so got your attention.
If you’re curious what your cat has to say, it’s possible to encourage communication, Wright said. If humans respond with words and attention to their cats’ chirps and meows, they can create a back-and-forth — almost like a conversation. “If you make your responses positive enough and predictive enough that she can listen to your vocalization, then she [the cat] can try and communicate with you,” Wright said.
Adapted from : https://www.livescience.com/
Of the following titles, which would be most appropriate for the contents of the preceding passage?
Diketahui 50% harga buku ditambah 25% harga tas adalah Rp 125.000,00 dan 75% harga buku ditambah 50% harga tas adalah Rp 275.000,00. Berapa 10% harga buku ditambah 20% harga tas?
Nilai x yang menyebabkan pernyataan “jika x2 + x = 6 maka x2 + 3 x < 9” bernilai salah adalah ….
Titik pada garis y = 3x +10 yang terdekat dengan titik (2,5) adalah titik P. Jarak titik P dan (2,5) adalah …
Diketahui tiga bilangan positif x, y, dan z dengan x = 2y. Hasil penjumlahan x dan y adalah z + 1, sedangkan hasil perkalian x dan y adalah z + 6. Berapa nilai x?
Rahman adalah seorang guru SMP sekaligus SMA di sebuah sekolah swasta homeschooling. Dari hari Senin sampai Sabtu, Rahman dijadwalkan mengajar sesuai tanggal ganjil dan genap. Setiap tanggal ganjil ia mengajar murid SMP. Setiap tanggal genap ia mengajar murid SMA. Jika tanggal 30 Mei adalah hari Minggu dan tanggal 12 sampai 14 Mei libur, berapa kali ia mengajar murid SMP pada bulan Mei?
Dalam sebuah kotak terdapat enam koin yang diberi nomor 1 sampai 6. Sinta mengambil satu koin secara acak dan mencatat nomor koinnya tanpa dikembalikan. Sinta melakukan hal tersebut sebanyak empat kali. Banyak cara Sinta mendapatkan jumlah keempat nomor koin yang diambil sama dengan 14 adalah ….
Banyak cara menempatkan 12 kelereng identik ke dalam 4 kotak dengan setiap kotak memuat paling sedikit 2 kelereng adalah ….