0 of 155 questions completed
Questions:
Selamat Datang di halaman Tryout UTBK!
TPS (Tes Potensi Skolastik)
Penalaran dan Literasi
DEMI KENYAMANAN DALAM MENGERJAKAN SOAL
✅ Pilih tempat dan waktu yang kondusif
✅ Pastikan koneksi internet lancar
✅ Jangan reload / refresh halaman
Klik TOMBOL di bawah ini untuk memulai:
You must specify a text. |
|
You must specify a number. |
|
You must specify an email address. |
|
You must specify a text. |
You have already completed the quiz before. Hence you can not start it again.
Quiz is loading...
You must sign in or sign up to start the quiz.
You have to finish following quiz, to start this quiz:
Your time:
Time has elapsed
You have reached 0 of 0 points, (0)
Decacorn asal Singapura Grab dikabarkan bersiap untuk mencatatkan penawaran saham perdana ke publik atau IPO di bursa Amerika Serikat (AS) pada Desember 2021. IPO Grab akan segera terwujud setelah perusahaan ‘cek kosong’ alias SPAC Altimeter Growth Corp mengumumkan kesepakatan merger pekan depan. Nikkei Asia Review juga melaporkan bahwa SPAC yang diandalkan Grab, yakni Altimeter Growth Corp akan segera mengumumkan kesepakatan merger untuk IPO minggu depan.
Sumber: (Katadata.co.id)
Pernyataan yang tidak sesuai dengan diagram di atas adalah ….
Decacorn asal Singapura Grab dikabarkan bersiap untuk mencatatkan penawaran saham perdana ke publik atau IPO di bursa Amerika Serikat (AS) pada Desember 2021. IPO Grab akan segera terwujud setelah perusahaan ‘cek kosong’ alias SPAC Altimeter Growth Corp mengumumkan kesepakatan merger pekan depan. Nikkei Asia Review juga melaporkan bahwa SPAC yang diandalkan Grab, yakni Altimeter Growth Corp akan segera mengumumkan kesepakatan merger untuk IPO minggu depan.
Sumber: (Katadata.co.id)
Pernyataan yang tidak sesuai dengan teks di atas adalah ….
Decacorn asal Singapura Grab dikabarkan bersiap untuk mencatatkan penawaran saham perdana ke publik atau IPO di bursa Amerika Serikat (AS) pada Desember 2021. IPO Grab akan segera terwujud setelah perusahaan ‘cek kosong’ alias SPAC Altimeter Growth Corp mengumumkan kesepakatan merger pekan depan. Nikkei Asia Review juga melaporkan bahwa SPAC yang diandalkan Grab, yakni Altimeter Growth Corp akan segera mengumumkan kesepakatan merger untuk IPO minggu depan.
Sumber: (Katadata.co.id)
Pendanaan untuk Perusahaan Fintech di ASEAN dengan jumlah 314 terdapat pada ….
(1) Para ilmuwan mengekstraksi sisa-sisa fosil yang ditemukan sebuah gua di Bulgaria. (2) Mereka menemukan jejak Homo sapiens atau manusia modern paling awal saat jelajahi Eropa. (3) DNA yang diekstraksi itu berasal dari sisa-sisa tiga manusia modern yang hidup sekitar 45.000 tahun yang lalu di Gua Bacho Kiro, dekat kota Dryanovo, Bulgaria. (4) Temuan ini mengungkapkan kejutan tentang beberapa populasi Homo sapiens paling awal yang menjelajah ke Eropa, termasuk kawin silang ekstensif dengan manusia purba Neanderthal dan hubungan genetik dengan nenek moyang Asia Timur saat ini. (5) Para ilmuwan telah mengurutkan genom ketiga manusia modern ini, dan ke semuanya adalah laki-laki. (6) Pengurutan genom atau sequensing genom menggunakan DNA yang diperoleh dari molar dan fragmen tulang yang ditemukan di goa tersebut.
(7) Selain itu, ilmuwan juga mengurutkan DNA pada Homo sapiens berjenis kelamin perempuan yang hidup sekitar 35.000 tahun yang lalu di situs yang sama. (8) Spesies manusia modern yang pertama kali muncul di Afrika yakni sekitar 300.000 tahun yang lalu dan kemudian mereka melakukan perjalanan ke bagian dunia lain. (9) Dalam perjalanan, sesekali mereka bertemu dengan manusia purba Neanderthal, sepupu dekat manusia modern, yang sudah lebih dulu mendiami bagian Eurasia. (10) Tiga manusia modern yang ditemukan di Gua Bacho Kiro mewakili individu Homo sapiens tertua di Eropa. (11) Ketiganya memiliki 3 persen hingga 3,8 persen DNA dari Neanderthal, dan dalam sejarah keluarga mereka Ahli memiliki nenek moyang Neanderthal sekitar lima hingga tujuh generasi yang lalu.
(12) Ahli genetika dari Francis Crick Institute di London, Inggris, Mateja Hajdinjak mengatakan adanya bukti kawin silang dari ketiga individu tersebut. (13) Penulis utama studi yang telah diterbitkan di jurnal Nature ini menjelaskan bahwa perkawinan silang antara Homo sapiens dan Neanderthal terjadi sebelum kepunahan Neanderthal sekitar 40.000 tahun yang lalu telah ditunjukkan sebelumnya. (14) Dengan populasi manusia saat ini, di luar Afrika, memiliki persentasi DNA Neanderthal yang cukup kecil. (15) Ilmuwan menilai bahwa prevalensi perkawinan silang ini dan hubungan mereka, serta dinamika kekuatan antara Homo sapiens dan Neanderthal lebih sulit untuk dipahami.
Sumber: (Kompas.com)
Pernyataan yang tidak sesuai dengan paragraf pertama adalah ….
(1) Para ilmuwan mengekstraksi sisa-sisa fosil yang ditemukan sebuah gua di Bulgaria. (2) Mereka menemukan jejak Homo sapiens atau manusia modern paling awal saat jelajahi Eropa. (3) DNA yang diekstraksi itu berasal dari sisa-sisa tiga manusia modern yang hidup sekitar 45.000 tahun yang lalu di Gua Bacho Kiro, dekat kota Dryanovo, Bulgaria. (4) Temuan ini mengungkapkan kejutan tentang beberapa populasi Homo sapiens paling awal yang menjelajah ke Eropa, termasuk kawin silang ekstensif dengan manusia purba Neanderthal dan hubungan genetik dengan nenek moyang Asia Timur saat ini. (5) Para ilmuwan telah mengurutkan genom ketiga manusia modern ini, dan ke semuanya adalah laki-laki. (6) Pengurutan genom atau sequensing genom menggunakan DNA yang diperoleh dari molar dan fragmen tulang yang ditemukan di goa tersebut.
(7) Selain itu, ilmuwan juga mengurutkan DNA pada Homo sapiens berjenis kelamin perempuan yang hidup sekitar 35.000 tahun yang lalu di situs yang sama. (8) Spesies manusia modern yang pertama kali muncul di Afrika yakni sekitar 300.000 tahun yang lalu dan kemudian mereka melakukan perjalanan ke bagian dunia lain. (9) Dalam perjalanan, sesekali mereka bertemu dengan manusia purba Neanderthal, sepupu dekat manusia modern, yang sudah lebih dulu mendiami bagian Eurasia. (10) Tiga manusia modern yang ditemukan di Gua Bacho Kiro mewakili individu Homo sapiens tertua di Eropa. (11) Ketiganya memiliki 3 persen hingga 3,8 persen DNA dari Neanderthal, dan dalam sejarah keluarga mereka Ahli memiliki nenek moyang Neanderthal sekitar lima hingga tujuh generasi yang lalu.
(12) Ahli genetika dari Francis Crick Institute di London, Inggris, Mateja Hajdinjak mengatakan adanya bukti kawin silang dari ketiga individu tersebut. (13) Penulis utama studi yang telah diterbitkan di jurnal Nature ini menjelaskan bahwa perkawinan silang antara Homo sapiens dan Neanderthal terjadi sebelum kepunahan Neanderthal sekitar 40.000 tahun yang lalu telah ditunjukkan sebelumnya. (14) Dengan populasi manusia saat ini, di luar Afrika, memiliki persentasi DNA Neanderthal yang cukup kecil. (15) Ilmuwan menilai bahwa prevalensi perkawinan silang ini dan hubungan mereka, serta dinamika kekuatan antara Homo sapiens dan Neanderthal lebih sulit untuk dipahami.
Sumber: (Kompas.com)
Pernyataan yang benar menurut paragraf dua adalah ….
(1) Para ilmuwan mengekstraksi sisa-sisa fosil yang ditemukan sebuah gua di Bulgaria. (2) Mereka menemukan jejak Homo sapiens atau manusia modern paling awal saat jelajahi Eropa. (3) DNA yang diekstraksi itu berasal dari sisa-sisa tiga manusia modern yang hidup sekitar 45.000 tahun yang lalu di Gua Bacho Kiro, dekat kota Dryanovo, Bulgaria. (4) Temuan ini mengungkapkan kejutan tentang beberapa populasi Homo sapiens paling awal yang menjelajah ke Eropa, termasuk kawin silang ekstensif dengan manusia purba Neanderthal dan hubungan genetik dengan nenek moyang Asia Timur saat ini. (5) Para ilmuwan telah mengurutkan genom ketiga manusia modern ini, dan ke semuanya adalah laki-laki. (6) Pengurutan genom atau sequensing genom menggunakan DNA yang diperoleh dari molar dan fragmen tulang yang ditemukan di goa tersebut.
(7) Selain itu, ilmuwan juga mengurutkan DNA pada Homo sapiens berjenis kelamin perempuan yang hidup sekitar 35.000 tahun yang lalu di situs yang sama. (8) Spesies manusia modern yang pertama kali muncul di Afrika yakni sekitar 300.000 tahun yang lalu dan kemudian mereka melakukan perjalanan ke bagian dunia lain. (9) Dalam perjalanan, sesekali mereka bertemu dengan manusia purba Neanderthal, sepupu dekat manusia modern, yang sudah lebih dulu mendiami bagian Eurasia. (10) Tiga manusia modern yang ditemukan di Gua Bacho Kiro mewakili individu Homo sapiens tertua di Eropa. (11) Ketiganya memiliki 3 persen hingga 3,8 persen DNA dari Neanderthal, dan dalam sejarah keluarga mereka Ahli memiliki nenek moyang Neanderthal sekitar lima hingga tujuh generasi yang lalu.
(12) Ahli genetika dari Francis Crick Institute di London, Inggris, Mateja Hajdinjak mengatakan adanya bukti kawin silang dari ketiga individu tersebut. (13) Penulis utama studi yang telah diterbitkan di jurnal Nature ini menjelaskan bahwa perkawinan silang antara Homo sapiens dan Neanderthal terjadi sebelum kepunahan Neanderthal sekitar 40.000 tahun yang lalu telah ditunjukkan sebelumnya. (14) Dengan populasi manusia saat ini, di luar Afrika, memiliki persentasi DNA Neanderthal yang cukup kecil. (15) Ilmuwan menilai bahwa prevalensi perkawinan silang ini dan hubungan mereka, serta dinamika kekuatan antara Homo sapiens dan Neanderthal lebih sulit untuk dipahami.
Sumber: (Kompas.com)
Pernyataan yang benar menurut paragraf tiga adalah ….
(1) Para ilmuwan mengekstraksi sisa-sisa fosil yang ditemukan sebuah gua di Bulgaria. (2) Mereka menemukan jejak Homo sapiens atau manusia modern paling awal saat jelajahi Eropa. (3) DNA yang diekstraksi itu berasal dari sisa-sisa tiga manusia modern yang hidup sekitar 45.000 tahun yang lalu di Gua Bacho Kiro, dekat kota Dryanovo, Bulgaria. (4) Temuan ini mengungkapkan kejutan tentang beberapa populasi Homo sapiens paling awal yang menjelajah ke Eropa, termasuk kawin silang ekstensif dengan manusia purba Neanderthal dan hubungan genetik dengan nenek moyang Asia Timur saat ini. (5) Para ilmuwan telah mengurutkan genom ketiga manusia modern ini, dan ke semuanya adalah laki-laki. (6) Pengurutan genom atau sequensing genom menggunakan DNA yang diperoleh dari molar dan fragmen tulang yang ditemukan di goa tersebut.
(7) Selain itu, ilmuwan juga mengurutkan DNA pada Homo sapiens berjenis kelamin perempuan yang hidup sekitar 35.000 tahun yang lalu di situs yang sama. (8) Spesies manusia modern yang pertama kali muncul di Afrika yakni sekitar 300.000 tahun yang lalu dan kemudian mereka melakukan perjalanan ke bagian dunia lain. (9) Dalam perjalanan, sesekali mereka bertemu dengan manusia purba Neanderthal, sepupu dekat manusia modern, yang sudah lebih dulu mendiami bagian Eurasia. (10) Tiga manusia modern yang ditemukan di Gua Bacho Kiro mewakili individu Homo sapiens tertua di Eropa. (11) Ketiganya memiliki 3 persen hingga 3,8 persen DNA dari Neanderthal, dan dalam sejarah keluarga mereka Ahli memiliki nenek moyang Neanderthal sekitar lima hingga tujuh generasi yang lalu.
(12) Ahli genetika dari Francis Crick Institute di London, Inggris, Mateja Hajdinjak mengatakan adanya bukti kawin silang dari ketiga individu tersebut. (13) Penulis utama studi yang telah diterbitkan di jurnal Nature ini menjelaskan bahwa perkawinan silang antara Homo sapiens dan Neanderthal terjadi sebelum kepunahan Neanderthal sekitar 40.000 tahun yang lalu telah ditunjukkan sebelumnya. (14) Dengan populasi manusia saat ini, di luar Afrika, memiliki persentasi DNA Neanderthal yang cukup kecil. (15) Ilmuwan menilai bahwa prevalensi perkawinan silang ini dan hubungan mereka, serta dinamika kekuatan antara Homo sapiens dan Neanderthal lebih sulit untuk dipahami.
Sumber: (Kompas.com)
Hal yang paling mungkin jika tiga manusia modern yang ditemukan di Gua Bacho Kiro memiliki lebih dari 4 persen DNA dari Neanderthal adalah ….
(1) Burung hantu adalah salah satu hewan nokturnal yang dikenal waspada di malam hari dan tidur di siang hari. (2) Meskipun tidak semua burung hantu aktif di malam hari, suara burung hantu sering terdengar di pedesaan atau daerah berhutan tempat mereka bersarang. (3) Ternyata, suara yang dihasilkan burung hantu memiliki arti berbeda, tergantung jenis spesiesnya. (4) The hoot adalah suara yang dikeluarkan seperti teriakan, pekikan, gonggongan, geraman, dan jeritan. (5) Dikenal sebagai The Sound of Owls, burung hantu yang punya tanduk besar ini punya suara teriakan yang khas. (6) Bunyinya terdengar seperti dua suara “hoo” pendek dan dalam diikuti dengan “hooooooo” yang panjang. (7) Burung hantu hoot jantan dan betina dapat mengeluarkan suara. (8) Tapi, teriakan si burung jantan biasanya lebih dalam dari betina. (9) Burung hantu biasanya mulai berseru-seru saat senja dan berlanjut hingga sekitar tengah malam. (10) Burung hantu terkadang akan menjerit saat terancam. (11) Burung hantu bertanduk besar, misalnya, akan mengeluarkan suara burung hantu bernada tinggi saat menyerang hewan yang mengancam.
(12) Burung hantu juga dikenal memberikan jeritan nyaring selama musim kawin. (13) Panggilan burung hantu ini disebut “wanita yang berteriak” karena kesamaan mereka dengan wanita yang berteriak. (14) Jeritan biasanya terjadi sesaat setelah senja dan tepat sebelum fajar. (15) Beberapa burung hantu menggunakan suara gonggongan rendah saat terkejut atau ketakutan. (16) Suara ini diberikan dalam interval tiba-tiba yang tajam untuk menakut-nakuti ancaman. (17) Gonggongan ketakutan dapat terjadi kapan saja di malam hari, tergantung pada saat burung hantu merasa terancam. (18) Karena itu, seseorang bisa mendengar gonggongan burung hantu kapan, saja siang atau malam, selama burung hantu merasa takut atau terancam, dia akan menggonggong. (19) Beberapa burung hantu, seperti burung hantu Australia yang menggonggong, mengeluarkan suara “wuf wuf” yang keras sesuai namanya. (20) Panggilan ini sering diberikan antara burung hantu jantan dan betina dan mungkin merupakan bagian dari ritual kawin. (21) Burung hantu yang terancam juga akan menggeram untuk mencegah pemangsa.
(22) Geraman burung hantu bertanduk besar terdengar seperti klakson pendek bernada rendah dari dalam tenggorokan. (23) Burung hantu yang menggonggong juga mengeluarkan suara menggeram seperti anjing saat mempertahankan sarangnya, tetapi suara ini tidak terdengar dan biasanya hanya terdengar dari jarak dekat. (24) Bayi burung hantu terkadang terdengar menjerit di malam hari. (25) Bayi burung hantu juga memiliki jadwal nokturnal yang sama dengan orangtuanya. (26) Saat burung hantu bangun di malam hari, induk burung hantu akan sering pergi berburu, meninggalkan bayi burung hantu di sarangnya. (27) Oleh karena itu, pekikan bayi burung hantu dapat menandakan rasa lapar atau upaya untuk memanggil kembali orang tua mereka. (28) Banyak jenis burung dan hewan lain yang mengeluarkan suara dan panggilan seperti burung hantu, tetapi sebenarnya adalah spesies yang berbeda. (29) Salah satu panggilan burung hantu yang paling umum, ‘The hoot’, juga sama dengan suara burung merpati yang berkabung. (30) Burung merpati yang berduka membuat suara “Whoooo whooooo” yang dapat dengan mudah disalahartikan sebagai burung hantu. (31) Burung muda lainnya juga akan mengeluarkan suara menjerit/melengking seperti yang dilakukan bayi burung hantu, sehingga sulit membedakan mana yang sebenarnya burung hantu dan mana jenis burung lainnya.
Pernyataan yang dapat mewakili paragraf satu adalah ….
(1) Burung hantu adalah salah satu hewan nokturnal yang dikenal waspada di malam hari dan tidur di siang hari. (2) Meskipun tidak semua burung hantu aktif di malam hari, suara burung hantu sering terdengar di pedesaan atau daerah berhutan tempat mereka bersarang. (3) Ternyata, suara yang dihasilkan burung hantu memiliki arti berbeda, tergantung jenis spesiesnya. (4) The hoot adalah suara yang dikeluarkan seperti teriakan, pekikan, gonggongan, geraman, dan jeritan. (5) Dikenal sebagai The Sound of Owls, burung hantu yang punya tanduk besar ini punya suara teriakan yang khas. (6) Bunyinya terdengar seperti dua suara “hoo” pendek dan dalam diikuti dengan “hooooooo” yang panjang. (7) Burung hantu hoot jantan dan betina dapat mengeluarkan suara. (8) Tapi, teriakan si burung jantan biasanya lebih dalam dari betina. (9) Burung hantu biasanya mulai berseru-seru saat senja dan berlanjut hingga sekitar tengah malam. (10) Burung hantu terkadang akan menjerit saat terancam. (11) Burung hantu bertanduk besar, misalnya, akan mengeluarkan suara burung hantu bernada tinggi saat menyerang hewan yang mengancam.
(12) Burung hantu juga dikenal memberikan jeritan nyaring selama musim kawin. (13) Panggilan burung hantu ini disebut “wanita yang berteriak” karena kesamaan mereka dengan wanita yang berteriak. (14) Jeritan biasanya terjadi sesaat setelah senja dan tepat sebelum fajar. (15) Beberapa burung hantu menggunakan suara gonggongan rendah saat terkejut atau ketakutan. (16) Suara ini diberikan dalam interval tiba-tiba yang tajam untuk menakut-nakuti ancaman. (17) Gonggongan ketakutan dapat terjadi kapan saja di malam hari, tergantung pada saat burung hantu merasa terancam. (18) Karena itu, seseorang bisa mendengar gonggongan burung hantu kapan, saja siang atau malam, selama burung hantu merasa takut atau terancam, dia akan menggonggong. (19) Beberapa burung hantu, seperti burung hantu Australia yang menggonggong, mengeluarkan suara “wuf wuf” yang keras sesuai namanya. (20) Panggilan ini sering diberikan antara burung hantu jantan dan betina dan mungkin merupakan bagian dari ritual kawin. (21) Burung hantu yang terancam juga akan menggeram untuk mencegah pemangsa.
(22) Geraman burung hantu bertanduk besar terdengar seperti klakson pendek bernada rendah dari dalam tenggorokan. (23) Burung hantu yang menggonggong juga mengeluarkan suara menggeram seperti anjing saat mempertahankan sarangnya, tetapi suara ini tidak terdengar dan biasanya hanya terdengar dari jarak dekat. (24) Bayi burung hantu terkadang terdengar menjerit di malam hari. (25) Bayi burung hantu juga memiliki jadwal nokturnal yang sama dengan orangtuanya. (26) Saat burung hantu bangun di malam hari, induk burung hantu akan sering pergi berburu, meninggalkan bayi burung hantu di sarangnya. (27) Oleh karena itu, pekikan bayi burung hantu dapat menandakan rasa lapar atau upaya untuk memanggil kembali orang tua mereka. (28) Banyak jenis burung dan hewan lain yang mengeluarkan suara dan panggilan seperti burung hantu, tetapi sebenarnya adalah spesies yang berbeda. (29) Salah satu panggilan burung hantu yang paling umum, ‘The hoot’, juga sama dengan suara burung merpati yang berkabung. (30) Burung merpati yang berduka membuat suara “Whoooo whooooo” yang dapat dengan mudah disalahartikan sebagai burung hantu. (31) Burung muda lainnya juga akan mengeluarkan suara menjerit/melengking seperti yang dilakukan bayi burung hantu, sehingga sulit membedakan mana yang sebenarnya burung hantu dan mana jenis burung lainnya.
Pernyataan yang dapat mewakili paragraf dua adalah ….
(1) Burung hantu adalah salah satu hewan nokturnal yang dikenal waspada di malam hari dan tidur di siang hari. (2) Meskipun tidak semua burung hantu aktif di malam hari, suara burung hantu sering terdengar di pedesaan atau daerah berhutan tempat mereka bersarang. (3) Ternyata, suara yang dihasilkan burung hantu memiliki arti berbeda, tergantung jenis spesiesnya. (4) The hoot adalah suara yang dikeluarkan seperti teriakan, pekikan, gonggongan, geraman, dan jeritan. (5) Dikenal sebagai The Sound of Owls, burung hantu yang punya tanduk besar ini punya suara teriakan yang khas. (6) Bunyinya terdengar seperti dua suara “hoo” pendek dan dalam diikuti dengan “hooooooo” yang panjang. (7) Burung hantu hoot jantan dan betina dapat mengeluarkan suara. (8) Tapi, teriakan si burung jantan biasanya lebih dalam dari betina. (9) Burung hantu biasanya mulai berseru-seru saat senja dan berlanjut hingga sekitar tengah malam. (10) Burung hantu terkadang akan menjerit saat terancam. (11) Burung hantu bertanduk besar, misalnya, akan mengeluarkan suara burung hantu bernada tinggi saat menyerang hewan yang mengancam.
(12) Burung hantu juga dikenal memberikan jeritan nyaring selama musim kawin. (13) Panggilan burung hantu ini disebut “wanita yang berteriak” karena kesamaan mereka dengan wanita yang berteriak. (14) Jeritan biasanya terjadi sesaat setelah senja dan tepat sebelum fajar. (15) Beberapa burung hantu menggunakan suara gonggongan rendah saat terkejut atau ketakutan. (16) Suara ini diberikan dalam interval tiba-tiba yang tajam untuk menakut-nakuti ancaman. (17) Gonggongan ketakutan dapat terjadi kapan saja di malam hari, tergantung pada saat burung hantu merasa terancam. (18) Karena itu, seseorang bisa mendengar gonggongan burung hantu kapan, saja siang atau malam, selama burung hantu merasa takut atau terancam, dia akan menggonggong. (19) Beberapa burung hantu, seperti burung hantu Australia yang menggonggong, mengeluarkan suara “wuf wuf” yang keras sesuai namanya. (20) Panggilan ini sering diberikan antara burung hantu jantan dan betina dan mungkin merupakan bagian dari ritual kawin. (21) Burung hantu yang terancam juga akan menggeram untuk mencegah pemangsa.
(22) Geraman burung hantu bertanduk besar terdengar seperti klakson pendek bernada rendah dari dalam tenggorokan. (23) Burung hantu yang menggonggong juga mengeluarkan suara menggeram seperti anjing saat mempertahankan sarangnya, tetapi suara ini tidak terdengar dan biasanya hanya terdengar dari jarak dekat. (24) Bayi burung hantu terkadang terdengar menjerit di malam hari. (25) Bayi burung hantu juga memiliki jadwal nokturnal yang sama dengan orangtuanya. (26) Saat burung hantu bangun di malam hari, induk burung hantu akan sering pergi berburu, meninggalkan bayi burung hantu di sarangnya. (27) Oleh karena itu, pekikan bayi burung hantu dapat menandakan rasa lapar atau upaya untuk memanggil kembali orang tua mereka. (28) Banyak jenis burung dan hewan lain yang mengeluarkan suara dan panggilan seperti burung hantu, tetapi sebenarnya adalah spesies yang berbeda. (29) Salah satu panggilan burung hantu yang paling umum, ‘The hoot’, juga sama dengan suara burung merpati yang berkabung. (30) Burung merpati yang berduka membuat suara “Whoooo whooooo” yang dapat dengan mudah disalahartikan sebagai burung hantu. (31) Burung muda lainnya juga akan mengeluarkan suara menjerit/melengking seperti yang dilakukan bayi burung hantu, sehingga sulit membedakan mana yang sebenarnya burung hantu dan mana jenis burung lainnya.
Pernyataan yang dapat mewakili paragraf tiga adalah ….
(1) Burung hantu adalah salah satu hewan nokturnal yang dikenal waspada di malam hari dan tidur di siang hari. (2) Meskipun tidak semua burung hantu aktif di malam hari, suara burung hantu sering terdengar di pedesaan atau daerah berhutan tempat mereka bersarang. (3) Ternyata, suara yang dihasilkan burung hantu memiliki arti berbeda, tergantung jenis spesiesnya. (4) The hoot adalah suara yang dikeluarkan seperti teriakan, pekikan, gonggongan, geraman, dan jeritan. (5) Dikenal sebagai The Sound of Owls, burung hantu yang punya tanduk besar ini punya suara teriakan yang khas. (6) Bunyinya terdengar seperti dua suara “hoo” pendek dan dalam diikuti dengan “hooooooo” yang panjang. (7) Burung hantu hoot jantan dan betina dapat mengeluarkan suara. (8) Tapi, teriakan si burung jantan biasanya lebih dalam dari betina. (9) Burung hantu biasanya mulai berseru-seru saat senja dan berlanjut hingga sekitar tengah malam. (10) Burung hantu terkadang akan menjerit saat terancam. (11) Burung hantu bertanduk besar, misalnya, akan mengeluarkan suara burung hantu bernada tinggi saat menyerang hewan yang mengancam.
(12) Burung hantu juga dikenal memberikan jeritan nyaring selama musim kawin. (13) Panggilan burung hantu ini disebut “wanita yang berteriak” karena kesamaan mereka dengan wanita yang berteriak. (14) Jeritan biasanya terjadi sesaat setelah senja dan tepat sebelum fajar. (15) Beberapa burung hantu menggunakan suara gonggongan rendah saat terkejut atau ketakutan. (16) Suara ini diberikan dalam interval tiba-tiba yang tajam untuk menakut-nakuti ancaman. (17) Gonggongan ketakutan dapat terjadi kapan saja di malam hari, tergantung pada saat burung hantu merasa terancam. (18) Karena itu, seseorang bisa mendengar gonggongan burung hantu kapan, saja siang atau malam, selama burung hantu merasa takut atau terancam, dia akan menggonggong. (19) Beberapa burung hantu, seperti burung hantu Australia yang menggonggong, mengeluarkan suara “wuf wuf” yang keras sesuai namanya. (20) Panggilan ini sering diberikan antara burung hantu jantan dan betina dan mungkin merupakan bagian dari ritual kawin. (21) Burung hantu yang terancam juga akan menggeram untuk mencegah pemangsa.
(22) Geraman burung hantu bertanduk besar terdengar seperti klakson pendek bernada rendah dari dalam tenggorokan. (23) Burung hantu yang menggonggong juga mengeluarkan suara menggeram seperti anjing saat mempertahankan sarangnya, tetapi suara ini tidak terdengar dan biasanya hanya terdengar dari jarak dekat. (24) Bayi burung hantu terkadang terdengar menjerit di malam hari. (25) Bayi burung hantu juga memiliki jadwal nokturnal yang sama dengan orangtuanya. (26) Saat burung hantu bangun di malam hari, induk burung hantu akan sering pergi berburu, meninggalkan bayi burung hantu di sarangnya. (27) Oleh karena itu, pekikan bayi burung hantu dapat menandakan rasa lapar atau upaya untuk memanggil kembali orang tua mereka. (28) Banyak jenis burung dan hewan lain yang mengeluarkan suara dan panggilan seperti burung hantu, tetapi sebenarnya adalah spesies yang berbeda. (29) Salah satu panggilan burung hantu yang paling umum, ‘The hoot’, juga sama dengan suara burung merpati yang berkabung. (30) Burung merpati yang berduka membuat suara “Whoooo whooooo” yang dapat dengan mudah disalahartikan sebagai burung hantu. (31) Burung muda lainnya juga akan mengeluarkan suara menjerit/melengking seperti yang dilakukan bayi burung hantu, sehingga sulit membedakan mana yang sebenarnya burung hantu dan mana jenis burung lainnya.
Di bawah ini merupakan fakta burung hantu menurut teks di atas, kecuali ….
(1) Burung hantu adalah salah satu hewan nokturnal yang dikenal waspada di malam hari dan tidur di siang hari. (2) Meskipun tidak semua burung hantu aktif di malam hari, suara burung hantu sering terdengar di pedesaan atau daerah berhutan tempat mereka bersarang. (3) Ternyata, suara yang dihasilkan burung hantu memiliki arti berbeda, tergantung jenis spesiesnya. (4) The hoot adalah suara yang dikeluarkan seperti teriakan, pekikan, gonggongan, geraman, dan jeritan. (5) Dikenal sebagai The Sound of Owls, burung hantu yang punya tanduk besar ini punya suara teriakan yang khas. (6) Bunyinya terdengar seperti dua suara “hoo” pendek dan dalam diikuti dengan “hooooooo” yang panjang. (7) Burung hantu hoot jantan dan betina dapat mengeluarkan suara. (8) Tapi, teriakan si burung jantan biasanya lebih dalam dari betina. (9) Burung hantu biasanya mulai berseru-seru saat senja dan berlanjut hingga sekitar tengah malam. (10) Burung hantu terkadang akan menjerit saat terancam. (11) Burung hantu bertanduk besar, misalnya, akan mengeluarkan suara burung hantu bernada tinggi saat menyerang hewan yang mengancam.
(12) Burung hantu juga dikenal memberikan jeritan nyaring selama musim kawin. (13) Panggilan burung hantu ini disebut “wanita yang berteriak” karena kesamaan mereka dengan wanita yang berteriak. (14) Jeritan biasanya terjadi sesaat setelah senja dan tepat sebelum fajar. (15) Beberapa burung hantu menggunakan suara gonggongan rendah saat terkejut atau ketakutan. (16) Suara ini diberikan dalam interval tiba-tiba yang tajam untuk menakut-nakuti ancaman. (17) Gonggongan ketakutan dapat terjadi kapan saja di malam hari, tergantung pada saat burung hantu merasa terancam. (18) Karena itu, seseorang bisa mendengar gonggongan burung hantu kapan, saja siang atau malam, selama burung hantu merasa takut atau terancam, dia akan menggonggong. (19) Beberapa burung hantu, seperti burung hantu Australia yang menggonggong, mengeluarkan suara “wuf wuf” yang keras sesuai namanya. (20) Panggilan ini sering diberikan antara burung hantu jantan dan betina dan mungkin merupakan bagian dari ritual kawin. (21) Burung hantu yang terancam juga akan menggeram untuk mencegah pemangsa.
(22) Geraman burung hantu bertanduk besar terdengar seperti klakson pendek bernada rendah dari dalam tenggorokan. (23) Burung hantu yang menggonggong juga mengeluarkan suara menggeram seperti anjing saat mempertahankan sarangnya, tetapi suara ini tidak terdengar dan biasanya hanya terdengar dari jarak dekat. (24) Bayi burung hantu terkadang terdengar menjerit di malam hari. (25) Bayi burung hantu juga memiliki jadwal nokturnal yang sama dengan orangtuanya. (26) Saat burung hantu bangun di malam hari, induk burung hantu akan sering pergi berburu, meninggalkan bayi burung hantu di sarangnya. (27) Oleh karena itu, pekikan bayi burung hantu dapat menandakan rasa lapar atau upaya untuk memanggil kembali orang tua mereka. (28) Banyak jenis burung dan hewan lain yang mengeluarkan suara dan panggilan seperti burung hantu, tetapi sebenarnya adalah spesies yang berbeda. (29) Salah satu panggilan burung hantu yang paling umum, ‘The hoot’, juga sama dengan suara burung merpati yang berkabung. (30) Burung merpati yang berduka membuat suara “Whoooo whooooo” yang dapat dengan mudah disalahartikan sebagai burung hantu. (31) Burung muda lainnya juga akan mengeluarkan suara menjerit/melengking seperti yang dilakukan bayi burung hantu, sehingga sulit membedakan mana yang sebenarnya burung hantu dan mana jenis burung lainnya.
Di bawah ini merupakan jenis suara pada burung hantu, kecuali ….
(1) Barcelona membatalkan kesepakatan dengan sponsor di bidang kripto, Ownix. (2) Sedangkan Manchester City mengkaji ulang kerja sama dengan sponsor cryptocurrency, 3Key. (3) Ownix bermitra dengan FC Barcelona untuk membuat Non-Fungible Token atau NFT. (4) Bedanya dengan aset kripto lain seperti bitcoin dan shiba inu, yakni NFT tidak bisa dipertukarkan, tetapi diperjualbelikan. (5) NFT yang akan dibuat oleh keduanya seputar momen fotografi ikonis untuk para penggemar, yang mencakup 122 tahun sejarah klub sepak bola. (6) Penggemar akan memperoleh dan memiliki aset digital yang akan mereproduksi momen Blaugrana yang tak terlupakan melalui lelang NFT.
(7) Keduanya mengumumkan kerja sama pada awal bulan ini. (8) Namun klub sepak bola Barcelona mengakhiri hubungan dengan perusahaan kripto Ownix. (9) Itu menyusul penangkapan seorang pengusaha bernama Moshe Hogeg terkait penipuan cryptocurrency. (10) Penasihat hukum Hogeg membantah tuduhan ini. (11) Sedangkan Hogeg merupakan pemilik tim Israel Beitar Jerusalem.
Pernyataan yang sesuai dengan diagram di atas adalah ….
(1) Barcelona membatalkan kesepakatan dengan sponsor di bidang kripto, Ownix. (2) Sedangkan Manchester City mengkaji ulang kerja sama dengan sponsor cryptocurrency, 3Key. (3) Ownix bermitra dengan FC Barcelona untuk membuat Non-Fungible Token atau NFT. (4) Bedanya dengan aset kripto lain seperti bitcoin dan shiba inu, yakni NFT tidak bisa dipertukarkan, tetapi diperjualbelikan. (5) NFT yang akan dibuat oleh keduanya seputar momen fotografi ikonis untuk para penggemar, yang mencakup 122 tahun sejarah klub sepak bola. (6) Penggemar akan memperoleh dan memiliki aset digital yang akan mereproduksi momen Blaugrana yang tak terlupakan melalui lelang NFT.
(7) Keduanya mengumumkan kerja sama pada awal bulan ini. (8) Namun klub sepak bola Barcelona mengakhiri hubungan dengan perusahaan kripto Ownix. (9) Itu menyusul penangkapan seorang pengusaha bernama Moshe Hogeg terkait penipuan cryptocurrency. (10) Penasihat hukum Hogeg membantah tuduhan ini. (11) Sedangkan Hogeg merupakan pemilik tim Israel Beitar Jerusalem.
Sumber: (Katadata.co.id)
Pernyataan yang tidak sesuai dengan diagram di atas adalah ….
(1) Barcelona membatalkan kesepakatan dengan sponsor di bidang kripto, Ownix. (2) Sedangkan Manchester City mengkaji ulang kerja sama dengan sponsor cryptocurrency, 3Key. (3) Ownix bermitra dengan FC Barcelona untuk membuat Non-Fungible Token atau NFT. (4) Bedanya dengan aset kripto lain seperti bitcoin dan shiba inu, yakni NFT tidak bisa dipertukarkan, tetapi diperjualbelikan. (5) NFT yang akan dibuat oleh keduanya seputar momen fotografi ikonis untuk para penggemar, yang mencakup 122 tahun sejarah klub sepak bola. (6) Penggemar akan memperoleh dan memiliki aset digital yang akan mereproduksi momen Blaugrana yang tak terlupakan melalui lelang NFT.
(7) Keduanya mengumumkan kerja sama pada awal bulan ini. (8) Namun klub sepak bola Barcelona mengakhiri hubungan dengan perusahaan kripto Ownix. (9) Itu menyusul penangkapan seorang pengusaha bernama Moshe Hogeg terkait penipuan cryptocurrency. (10) Penasihat hukum Hogeg membantah tuduhan ini. (11) Sedangkan Hogeg merupakan pemilik tim Israel Beitar Jerusalem.
Sumber: (Katadata.co.id)
Pernyataan yang mendukung teks di atas adalah….
(1) Barcelona membatalkan kesepakatan dengan sponsor di bidang kripto, Ownix. (2) Sedangkan Manchester City mengkaji ulang kerja sama dengan sponsor cryptocurrency, 3Key. (3) Ownix bermitra dengan FC Barcelona untuk membuat Non-Fungible Token atau NFT. (4) Bedanya dengan aset kripto lain seperti bitcoin dan shiba inu, yakni NFT tidak bisa dipertukarkan, tetapi diperjualbelikan. (5) NFT yang akan dibuat oleh keduanya seputar momen fotografi ikonis untuk para penggemar, yang mencakup 122 tahun sejarah klub sepak bola. (6) Penggemar akan memperoleh dan memiliki aset digital yang akan mereproduksi momen Blaugrana yang tak terlupakan melalui lelang NFT.
(7) Keduanya mengumumkan kerja sama pada awal bulan ini. (8) Namun klub sepak bola Barcelona mengakhiri hubungan dengan perusahaan kripto Ownix. (9) Itu menyusul penangkapan seorang pengusaha bernama Moshe Hogeg terkait penipuan cryptocurrency. (10) Penasihat hukum Hogeg membantah tuduhan ini. (11) Sedangkan Hogeg merupakan pemilik tim Israel Beitar Jerusalem.
Sumber: (Katadata.co.id)
Menurut teks di atas, kelebihan dari Non-Fungible Token atau NFT yaitu ….
Berbagai penelitian telah mengkaji manfaat pemberian Air Susu Ibu (ASI). ASI eksklusif menurunkan moralitas bayi dan mordibilitas bayi, mengoptimalkan pertumbuhan bayi, membantu perkembangan kecerdasan anak, dan memperpanjang jarak kehamilan ibu. Di Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui program perbaikan gizi masyarakat menargetkan cakupan ASI ekslusif dari tahun ke tahun terus menurun. Data survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 1997-2007 memperlihatkan penurunan prevalensi ASI eksklusif dari 40,2% pada tahun 1997 menjadi 39,5% dan 32% pada tahun 2003 dan 2007.
Alasan kegagalan praktik ASI eksklusif bermacam-macam, antara lain budaya pemberian makanan pralaktal, keharusan pemberian tambahan susu formula karena ASI tidak keluar, penghentian pemberian ASI karena bayi atau ibu sakit, ibu harus bekerja, dan ibu yang ingin mencoba susu formula.
Studi kualitatif Fikawati Syafiq melaporkan bahwa faktor kegagalan ASI eksklusif terjadi karena ibu kurang mempunyai pengetahuan dan pengalaman dan karena ibu tidak difasilitasi melakukan inisiasi menyusui dini (IMD).
Bayi yang lahir normal dan diletakkan di perut ibu segera setelah lahir dengan kulit ibu melekat pada kulit bayi selama setidaknya 1 jam dalam 50 menit akan berhasil menyusu, sedangkan bayi lahir normal yang dipisahkan dari ibunya 50% tidak bisa menyusu sendiri. Berbagai studi juga melaporkan bahwa IMD terbukti meningkatkan keberhasilan ASI eksklusif.
Pernyataan yang benar sesuai dengan paragraf pertama adalah ….
Berbagai penelitian telah mengkaji manfaat pemberian Air Susu Ibu (ASI). ASI eksklusif menurunkan moralitas bayi dan mordibilitas bayi, mengoptimalkan pertumbuhan bayi, membantu perkembangan kecerdasan anak, dan memperpanjang jarak kehamilan ibu. Di Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui program perbaikan gizi masyarakat menargetkan cakupan ASI ekslusif dari tahun ke tahun terus menurun. Data survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 1997-2007 memperlihatkan penurunan prevalensi ASI eksklusif dari 40,2% pada tahun 1997 menjadi 39,5% dan 32% pada tahun 2003 dan 2007.
Alasan kegagalan praktik ASI eksklusif bermacam-macam, antara lain budaya pemberian makanan pralaktal, keharusan pemberian tambahan susu formula karena ASI tidak keluar, penghentian pemberian ASI karena bayi atau ibu sakit, ibu harus bekerja, dan ibu yang ingin mencoba susu formula.
Studi kualitatif Fikawati Syafiq melaporkan bahwa faktor kegagalan ASI eksklusif terjadi karena ibu kurang mempunyai pengetahuan dan pengalaman dan karena ibu tidak difasilitasi melakukan inisiasi menyusui dini (IMD).
Bayi yang lahir normal dan diletakkan di perut ibu segera setelah lahir dengan kulit ibu melekat pada kulit bayi selama setidaknya 1 jam dalam 50 menit akan berhasil menyusu, sedangkan bayi lahir normal yang dipisahkan dari ibunya 50% tidak bisa menyusu sendiri. Berbagai studi juga melaporkan bahwa IMD terbukti meningkatkan keberhasilan ASI eksklusif.
Pernyataan yang salah sesuai dengan paragraf dua adalah ….
Berbagai penelitian telah mengkaji manfaat pemberian Air Susu Ibu (ASI). ASI eksklusif menurunkan moralitas bayi dan mordibilitas bayi, mengoptimalkan pertumbuhan bayi, membantu perkembangan kecerdasan anak, dan memperpanjang jarak kehamilan ibu. Di Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui program perbaikan gizi masyarakat menargetkan cakupan ASI ekslusif dari tahun ke tahun terus menurun. Data survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 1997-2007 memperlihatkan penurunan prevalensi ASI eksklusif dari 40,2% pada tahun 1997 menjadi 39,5% dan 32% pada tahun 2003 dan 2007.
Alasan kegagalan praktik ASI eksklusif bermacam-macam, antara lain budaya pemberian makanan pralaktal, keharusan pemberian tambahan susu formula karena ASI tidak keluar, penghentian pemberian ASI karena bayi atau ibu sakit, ibu harus bekerja, dan ibu yang ingin mencoba susu formula.
Studi kualitatif Fikawati Syafiq melaporkan bahwa faktor kegagalan ASI eksklusif terjadi karena ibu kurang mempunyai pengetahuan dan pengalaman dan karena ibu tidak difasilitasi melakukan inisiasi menyusui dini (IMD).
Bayi yang lahir normal dan diletakkan di perut ibu segera setelah lahir dengan kulit ibu melekat pada kulit bayi selama setidaknya 1 jam dalam 50 menit akan berhasil menyusu, sedangkan bayi lahir normal yang dipisahkan dari ibunya 50% tidak bisa menyusu sendiri. Berbagai studi juga melaporkan bahwa IMD terbukti meningkatkan keberhasilan ASI eksklusif.
Berdasarkan penelitian, jika bayi yang lahir normal dan langsung dipisahkan dari ibunya dapat menyebabkan ….
Berbagai penelitian telah mengkaji manfaat pemberian Air Susu Ibu (ASI). ASI eksklusif menurunkan moralitas bayi dan mordibilitas bayi, mengoptimalkan pertumbuhan bayi, membantu perkembangan kecerdasan anak, dan memperpanjang jarak kehamilan ibu. Di Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui program perbaikan gizi masyarakat menargetkan cakupan ASI ekslusif dari tahun ke tahun terus menurun. Data survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 1997-2007 memperlihatkan penurunan prevalensi ASI eksklusif dari 40,2% pada tahun 1997 menjadi 39,5% dan 32% pada tahun 2003 dan 2007.
Alasan kegagalan praktik ASI eksklusif bermacam-macam, antara lain budaya pemberian makanan pralaktal, keharusan pemberian tambahan susu formula karena ASI tidak keluar, penghentian pemberian ASI karena bayi atau ibu sakit, ibu harus bekerja, dan ibu yang ingin mencoba susu formula.
Studi kualitatif Fikawati Syafiq melaporkan bahwa faktor kegagalan ASI eksklusif terjadi karena ibu kurang mempunyai pengetahuan dan pengalaman dan karena ibu tidak difasilitasi melakukan inisiasi menyusui dini (IMD).
Bayi yang lahir normal dan diletakkan di perut ibu segera setelah lahir dengan kulit ibu melekat pada kulit bayi selama setidaknya 1 jam dalam 50 menit akan berhasil menyusu, sedangkan bayi lahir normal yang dipisahkan dari ibunya 50% tidak bisa menyusu sendiri. Berbagai studi juga melaporkan bahwa IMD terbukti meningkatkan keberhasilan ASI eksklusif.
Jika prevelensi ASI tahun 1997 menunjukkan 39,5%, maka pada sepuluh tahun mendatang terjadi penurunan menjadi ….
(1) Memiliki buah hati yang sehat tentu menjadi impian setiap orang tua. (2) Terlebih jika kesehatan badan anak juga diiringi dengan kecerdasan otak dan kebesaran hati, sudah pasti orang tua akan merasa sangat bahagia melihatnya. (3) Faktanya, kesehatan saluran cerna dan perkembangan otak saling berkaitan dan memengaruhi perkembangan sosial emosional anak. (4) Otak dan pencernaan berasal dari satu sel yang sama, bahkan pencernaan disebut sebagai otak kedua. (5) Pencernaan tak bertugas untuk mencerna dan menyerap nutrisi saja, tapi juga memiliki peran penting dalam memengaruhi sistem imun dan otak si kecil.
(6) Pengaruh dari saluran cerna yang baik terhadap perkembangan otak di antaranya melalui produksi serotonin yang berpengaruh pada perkembangan emosi, produksi neurotransmitter yang mempengaruhi mood, serta peran mikrobiota saluran cerna yang membantu penyerapan nutrisi. (7) Oleh karena itu, ketika kondisi sistem pencernaan berkembang dengan baik, tak hanya fisik dan metabolisme anak saja yang berkembang tapi juga turut berpengaruh pada perkembangan kondisi emosi dan psikososial anak. (8) Hal ini tentu dapat mendukung tumbuh kembang anak menjadi semakin hebat. (9) Untuk itu, orang tua perlu tahu nutrisi yang tepat untuk membantu stimulasi tumbuh kembang anak yang penting bagi perkembangan sikap dan emosi si kecil di masa depan. (10) Salah satunya nutrisi yang penting untuk dikonsumsi anak adalah yang memiliki kandungan FOS:GOS.
(11) Frukto Oligosakarida (FOS) dan Galakto Oligosakarida (GOS) adalah jenis prebiotik yang umumnya terdapat pada minuman dan makanan tertentu. (12) Prebiotik ini bermanfaat memberi stimulasi pertumbuhan pada si kecil dengan mendukung sistem cerna yang baik melalui pemberian serat yang cukup pada si kecil. (13) Di usia dininya, penting juga bagi si kecil untuk mengonsumsi minyak ikan dan berbagai vitamin yang mengandung zat besi, zinc, iodium, serta kalsium yang berguna untuk mendukung tumbuh kembangnya di masa mendatang. (14) Untuk itu Bebelac hadir dengan kombinasi unik FOS GOS 1:9 dan nutrisi tepat lainnya. (15) Para orang tua dapat memberikan Bebelac pada anak untuk dukung pencernaan yang baik, akal yang kreatif, dan hati yang besar. Bebelac siap membantu mewujudkan Happy Tummy,Happy Brain, dan Happy Heart bagi si kecil.
Isi paragraf yang paling benar menurut paragraf pertama adalah ….
(1) Memiliki buah hati yang sehat tentu menjadi impian setiap orang tua. (2) Terlebih jika kesehatan badan anak juga diiringi dengan kecerdasan otak dan kebesaran hati, sudah pasti orang tua akan merasa sangat bahagia melihatnya. (3) Faktanya, kesehatan saluran cerna dan perkembangan otak saling berkaitan dan memengaruhi perkembangan sosial emosional anak. (4) Otak dan pencernaan berasal dari satu sel yang sama, bahkan pencernaan disebut sebagai otak kedua. (5) Pencernaan tak bertugas untuk mencerna dan menyerap nutrisi saja, tapi juga memiliki peran penting dalam memengaruhi sistem imun dan otak si kecil.
(6) Pengaruh dari saluran cerna yang baik terhadap perkembangan otak di antaranya melalui produksi serotonin yang berpengaruh pada perkembangan emosi, produksi neurotransmitter yang mempengaruhi mood, serta peran mikrobiota saluran cerna yang membantu penyerapan nutrisi. (7) Oleh karena itu, ketika kondisi sistem pencernaan berkembang dengan baik, tak hanya fisik dan metabolisme anak saja yang berkembang tapi juga turut berpengaruh pada perkembangan kondisi emosi dan psikososial anak. (8) Hal ini tentu dapat mendukung tumbuh kembang anak menjadi semakin hebat. (9) Untuk itu, orang tua perlu tahu nutrisi yang tepat untuk membantu stimulasi tumbuh kembang anak yang penting bagi perkembangan sikap dan emosi si kecil di masa depan. (10) Salah satunya nutrisi yang penting untuk dikonsumsi anak adalah yang memiliki kandungan FOS:GOS.
(11) Frukto Oligosakarida (FOS) dan Galakto Oligosakarida (GOS) adalah jenis prebiotik yang umumnya terdapat pada minuman dan makanan tertentu. (12) Prebiotik ini bermanfaat memberi stimulasi pertumbuhan pada si kecil dengan mendukung sistem cerna yang baik melalui pemberian serat yang cukup pada si kecil. (13) Di usia dininya, penting juga bagi si kecil untuk mengonsumsi minyak ikan dan berbagai vitamin yang mengandung zat besi, zinc, iodium, serta kalsium yang berguna untuk mendukung tumbuh kembangnya di masa mendatang. (14) Untuk itu Bebelac hadir dengan kombinasi unik FOS GOS 1:9 dan nutrisi tepat lainnya. (15) Para orang tua dapat memberikan Bebelac pada anak untuk dukung pencernaan yang baik, akal yang kreatif, dan hati yang besar. Bebelac siap membantu mewujudkan Happy Tummy,Happy Brain, dan Happy Heart bagi si kecil.
Isi paragraf yang mungkin benar menurut paragraf dua adalah …
(1) Memiliki buah hati yang sehat tentu menjadi impian setiap orang tua. (2) Terlebih jika kesehatan badan anak juga diiringi dengan kecerdasan otak dan kebesaran hati, sudah pasti orang tua akan merasa sangat bahagia melihatnya. (3) Faktanya, kesehatan saluran cerna dan perkembangan otak saling berkaitan dan memengaruhi perkembangan sosial emosional anak. (4) Otak dan pencernaan berasal dari satu sel yang sama, bahkan pencernaan disebut sebagai otak kedua. (5) Pencernaan tak bertugas untuk mencerna dan menyerap nutrisi saja, tapi juga memiliki peran penting dalam memengaruhi sistem imun dan otak si kecil.
(6) Pengaruh dari saluran cerna yang baik terhadap perkembangan otak di antaranya melalui produksi serotonin yang berpengaruh pada perkembangan emosi, produksi neurotransmitter yang mempengaruhi mood, serta peran mikrobiota saluran cerna yang membantu penyerapan nutrisi. (7) Oleh karena itu, ketika kondisi sistem pencernaan berkembang dengan baik, tak hanya fisik dan metabolisme anak saja yang berkembang tapi juga turut berpengaruh pada perkembangan kondisi emosi dan psikososial anak. (8) Hal ini tentu dapat mendukung tumbuh kembang anak menjadi semakin hebat. (9) Untuk itu, orang tua perlu tahu nutrisi yang tepat untuk membantu stimulasi tumbuh kembang anak yang penting bagi perkembangan sikap dan emosi si kecil di masa depan. (10) Salah satunya nutrisi yang penting untuk dikonsumsi anak adalah yang memiliki kandungan FOS:GOS.
(11) Frukto Oligosakarida (FOS) dan Galakto Oligosakarida (GOS) adalah jenis prebiotik yang umumnya terdapat pada minuman dan makanan tertentu. (12) Prebiotik ini bermanfaat memberi stimulasi pertumbuhan pada si kecil dengan mendukung sistem cerna yang baik melalui pemberian serat yang cukup pada si kecil. (13) Di usia dininya, penting juga bagi si kecil untuk mengonsumsi minyak ikan dan berbagai vitamin yang mengandung zat besi, zinc, iodium, serta kalsium yang berguna untuk mendukung tumbuh kembangnya di masa mendatang. (14) Untuk itu Bebelac hadir dengan kombinasi unik FOS GOS 1:9 dan nutrisi tepat lainnya. (15) Para orang tua dapat memberikan Bebelac pada anak untuk dukung pencernaan yang baik, akal yang kreatif, dan hati yang besar. Bebelac siap membantu mewujudkan Happy Tummy,Happy Brain, dan Happy Heart bagi si kecil.
Isi paragraf yang pasti salah menurut paragraf tiga adalah ….
(1) Memiliki buah hati yang sehat tentu menjadi impian setiap orang tua. (2) Terlebih jika kesehatan badan anak juga diiringi dengan kecerdasan otak dan kebesaran hati, sudah pasti orang tua akan merasa sangat bahagia melihatnya. (3) Faktanya, kesehatan saluran cerna dan perkembangan otak saling berkaitan dan memengaruhi perkembangan sosial emosional anak. (4) Otak dan pencernaan berasal dari satu sel yang sama, bahkan pencernaan disebut sebagai otak kedua. (5) Pencernaan tak bertugas untuk mencerna dan menyerap nutrisi saja, tapi juga memiliki peran penting dalam memengaruhi sistem imun dan otak si kecil.
(6) Pengaruh dari saluran cerna yang baik terhadap perkembangan otak di antaranya melalui produksi serotonin yang berpengaruh pada perkembangan emosi, produksi neurotransmitter yang mempengaruhi mood, serta peran mikrobiota saluran cerna yang membantu penyerapan nutrisi. (7) Oleh karena itu, ketika kondisi sistem pencernaan berkembang dengan baik, tak hanya fisik dan metabolisme anak saja yang berkembang tapi juga turut berpengaruh pada perkembangan kondisi emosi dan psikososial anak. (8) Hal ini tentu dapat mendukung tumbuh kembang anak menjadi semakin hebat. (9) Untuk itu, orang tua perlu tahu nutrisi yang tepat untuk membantu stimulasi tumbuh kembang anak yang penting bagi perkembangan sikap dan emosi si kecil di masa depan. (10) Salah satunya nutrisi yang penting untuk dikonsumsi anak adalah yang memiliki kandungan FOS:GOS.
(11) Frukto Oligosakarida (FOS) dan Galakto Oligosakarida (GOS) adalah jenis prebiotik yang umumnya terdapat pada minuman dan makanan tertentu. (12) Prebiotik ini bermanfaat memberi stimulasi pertumbuhan pada si kecil dengan mendukung sistem cerna yang baik melalui pemberian serat yang cukup pada si kecil. (13) Di usia dininya, penting juga bagi si kecil untuk mengonsumsi minyak ikan dan berbagai vitamin yang mengandung zat besi, zinc, iodium, serta kalsium yang berguna untuk mendukung tumbuh kembangnya di masa mendatang. (14) Untuk itu Bebelac hadir dengan kombinasi unik FOS GOS 1:9 dan nutrisi tepat lainnya. (15) Para orang tua dapat memberikan Bebelac pada anak untuk dukung pencernaan yang baik, akal yang kreatif, dan hati yang besar. Bebelac siap membantu mewujudkan Happy Tummy,Happy Brain, dan Happy Heart bagi si kecil.
Menurut teks di atas, jika si kecil tidak mengonsumsi Frukto Oligosakarida (FOS) dan Galakto Oligosakarida (GOS) maka ….
(1) Memiliki buah hati yang sehat tentu menjadi impian setiap orang tua. (2) Terlebih jika kesehatan badan anak juga diiringi dengan kecerdasan otak dan kebesaran hati, sudah pasti orang tua akan merasa sangat bahagia melihatnya. (3) Faktanya, kesehatan saluran cerna dan perkembangan otak saling berkaitan dan memengaruhi perkembangan sosial emosional anak. (4) Otak dan pencernaan berasal dari satu sel yang sama, bahkan pencernaan disebut sebagai otak kedua. (5) Pencernaan tak bertugas untuk mencerna dan menyerap nutrisi saja, tapi juga memiliki peran penting dalam memengaruhi sistem imun dan otak si kecil.
(6) Pengaruh dari saluran cerna yang baik terhadap perkembangan otak di antaranya melalui produksi serotonin yang berpengaruh pada perkembangan emosi, produksi neurotransmitter yang mempengaruhi mood, serta peran mikrobiota saluran cerna yang membantu penyerapan nutrisi. (7) Oleh karena itu, ketika kondisi sistem pencernaan berkembang dengan baik, tak hanya fisik dan metabolisme anak saja yang berkembang tapi juga turut berpengaruh pada perkembangan kondisi emosi dan psikososial anak. (8) Hal ini tentu dapat mendukung tumbuh kembang anak menjadi semakin hebat. (9) Untuk itu, orang tua perlu tahu nutrisi yang tepat untuk membantu stimulasi tumbuh kembang anak yang penting bagi perkembangan sikap dan emosi si kecil di masa depan. (10) Salah satunya nutrisi yang penting untuk dikonsumsi anak adalah yang memiliki kandungan FOS:GOS.
(11) Frukto Oligosakarida (FOS) dan Galakto Oligosakarida (GOS) adalah jenis prebiotik yang umumnya terdapat pada minuman dan makanan tertentu. (12) Prebiotik ini bermanfaat memberi stimulasi pertumbuhan pada si kecil dengan mendukung sistem cerna yang baik melalui pemberian serat yang cukup pada si kecil. (13) Di usia dininya, penting juga bagi si kecil untuk mengonsumsi minyak ikan dan berbagai vitamin yang mengandung zat besi, zinc, iodium, serta kalsium yang berguna untuk mendukung tumbuh kembangnya di masa mendatang. (14) Untuk itu Bebelac hadir dengan kombinasi unik FOS GOS 1:9 dan nutrisi tepat lainnya. (15) Para orang tua dapat memberikan Bebelac pada anak untuk dukung pencernaan yang baik, akal yang kreatif, dan hati yang besar. Bebelac siap membantu mewujudkan Happy Tummy,Happy Brain, dan Happy Heart bagi si kecil.
Saluran cerna yang berpengaruh pada perkembangan emosi adalah ….
Terdapat 9 data yang berbentuk bilangan bulat yang berurutan. Jika median dan rata-rata pada data tersebut sama dengan 6, dan rata-rata empat bilangan terakhir adalah 9. Maka berapakah rata-rata untuk empat bilangan pertama?
Diambil tiga siswa sebagai sampel untuk mini research. Peluang menemukan diantara tiga siswa paling sedikit dua siswa yang lahir di bulan yang sama adalah .…
Dalam sebuah pertemuan tertutup antara delapan kepala negara yaitu Joe Biden, Joko Widodo, Theresa May, Raja Salman, Xi Jinping, Emmanuel Macron, Vladimir Putin, dan Frank Walter diatur dalam meja bundar dengan ketentuan sebagai berikut:
Siapa dari kedelapan kepala negara tersebut yang duduk tepat bersebelahan dengan Emmanuel Macron?
(1) Seiring dengan perkembangan TI (teknologi informasi) dan komunikasi, maka peta digital semakin akrab digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. (2) Peta digital dengan mudahnya berada dalam genggaman tangan, baik melalui GPS (global positioning system), handheld GPS yang dipasang di mobil, maupun di telepon pintar (smartphone) serta komputer tablet. (3) Secara umum, pada saat ini, peta digital sebagai alat navigasi telah dimanfaatkan secara optimal, mulai dari berbagi lokasi, mentelusuri lokasi, menghindari kemacetan, hingga mempromosikan objek menarik untuk dikunjungi. (4) Sebagian besar peta digital sekarang ini yang semakin popular digunakan adalah untuk kepentingan navigasi (petunjuk arah) sehingga kelengkapan informasinya lebih diutamakan daripada ketelitian posisi. (5) Kesalahan dengan kisaran 5-10 meter tentu tidak akan berakibat fatal untuk penggunaan seperti ini meskipun informasi yang ditampilkan lengkap, seperti jaringan jalan yang mencakup gang-gang sempit ataupun fasilitas lainnya, semisal ATM dan SPBU. (6) Pergeseran 5-10 meter untuk sebuah perencanaan pembangunan berdampak fatal, seperti dalam penentuan pemindahan lahan permukiman pada Kawasan sempadan sungai.
(7) Ketersediaan peta digital saat ini tidak terlepas dari kemajuan teknologi geospasial, di antaranya teknologi penginderaan jarak jauh, sistem informasi geografi, dan GPS yang dimanfaatkan dalam kegiatan survei dan pemetaan. (8) Teknologi penginderaan jarak jauh (aktif atau pasif) dan pemotretan udara memiliki kemampuan merekam atau memotret objek/fenomena di bumi tanpa kontak langsung dengan objek yang diindera. (9) Selain itu, dari data penginderaan tersebut dapat diperoleh informasi ketinggian, baik berupa data DTM (digital terrain model), kontur, maupun tinggi titik. (10) Baru-baru ini, banyak pulau akibat endapan baru di dunia dapat diidentifikasi karena menggunakan peta navigasi.
Sumber: Bedah Konsep Inti Materi UTBK SBMPTN 2019 (dengan pengubahan)
Bentukan kata yang tidak tepat dalam teks tersebut adalah ….
(1) Seiring dengan perkembangan TI (teknologi informasi) dan komunikasi, maka peta digital semakin akrab digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. (2) Peta digital dengan mudahnya berada dalam genggaman tangan, baik melalui GPS (global positioning system), handheld GPS yang dipasang di mobil, maupun di telepon pintar (smartphone) serta komputer tablet. (3) Secara umum, pada saat ini, peta digital sebagai alat navigasi telah dimanfaatkan secara optimal, mulai dari berbagi lokasi, mentelusuri lokasi, menghindari kemacetan, hingga mempromosikan objek menarik untuk dikunjungi. (4) Sebagian besar peta digital sekarang ini yang semakin popular digunakan adalah untuk kepentingan navigasi (petunjuk arah) sehingga kelengkapan informasinya lebih diutamakan daripada ketelitian posisi. (5) Kesalahan dengan kisaran 5-10 meter tentu tidak akan berakibat fatal untuk penggunaan seperti ini meskipun informasi yang ditampilkan lengkap, seperti jaringan jalan yang mencakup gang-gang sempit ataupun fasilitas lainnya, semisal ATM dan SPBU. (6) Pergeseran 5-10 meter untuk sebuah perencanaan pembangunan berdampak fatal, seperti dalam penentuan pemindahan lahan permukiman pada Kawasan sempadan sungai.
(7) Ketersediaan peta digital saat ini tidak terlepas dari kemajuan teknologi geospasial, di antaranya teknologi penginderaan jarak jauh, sistem informasi geografi, dan GPS yang dimanfaatkan dalam kegiatan survei dan pemetaan. (8) Teknologi penginderaan jarak jauh (aktif atau pasif) dan pemotretan udara memiliki kemampuan merekam atau memotret objek/fenomena di bumi tanpa kontak langsung dengan objek yang diindera. (9) Selain itu, dari data penginderaan tersebut dapat diperoleh informasi ketinggian, baik berupa data DTM (digital terrain model), kontur, maupun tinggi titik. (10) Baru-baru ini, banyak pulau akibat endapan baru di dunia dapat diidentifikasi karena menggunakan peta navigasi.
Sumber: Bedah Konsep Inti Materi UTBK SBMPTN 2019 (dengan pengubahan)
Kalimat yang tidak efektif dalam kalimat tersebut adalah ….
(1) Seiring dengan perkembangan TI (teknologi informasi) dan komunikasi, maka peta digital semakin akrab digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. (2) Peta digital dengan mudahnya berada dalam genggaman tangan, baik melalui GPS (global positioning system), handheld GPS yang dipasang di mobil, maupun di telepon pintar (smartphone) serta komputer tablet. (3) Secara umum, pada saat ini, peta digital sebagai alat navigasi telah dimanfaatkan secara optimal, mulai dari berbagi lokasi, mentelusuri lokasi, menghindari kemacetan, hingga mempromosikan objek menarik untuk dikunjungi. (4) Sebagian besar peta digital sekarang ini yang semakin popular digunakan adalah untuk kepentingan navigasi (petunjuk arah) sehingga kelengkapan informasinya lebih diutamakan daripada ketelitian posisi. (5) Kesalahan dengan kisaran 5-10 meter tentu tidak akan berakibat fatal untuk penggunaan seperti ini meskipun informasi yang ditampilkan lengkap, seperti jaringan jalan yang mencakup gang-gang sempit ataupun fasilitas lainnya, semisal ATM dan SPBU. (6) Pergeseran 5-10 meter untuk sebuah perencanaan pembangunan berdampak fatal, seperti dalam penentuan pemindahan lahan permukiman pada Kawasan sempadan sungai.
(7) Ketersediaan peta digital saat ini tidak terlepas dari kemajuan teknologi geospasial, di antaranya teknologi penginderaan jarak jauh, sistem informasi geografi, dan GPS yang dimanfaatkan dalam kegiatan survei dan pemetaan. (8) Teknologi penginderaan jarak jauh (aktif atau pasif) dan pemotretan udara memiliki kemampuan merekam atau memotret objek/fenomena di bumi tanpa kontak langsung dengan objek yang diindera. (9) Selain itu, dari data penginderaan tersebut dapat diperoleh informasi ketinggian, baik berupa data DTM (digital terrain model), kontur, maupun tinggi titik. (10) Baru-baru ini, banyak pulau akibat endapan baru di dunia dapat diidentifikasi karena menggunakan peta navigasi.
Sumber: Bedah Konsep Inti Materi UTBK SBMPTN 2019 (dengan pengubahan)
Konjungsi yang tidak tepat penggunaannya dalam teks tersebut adalah ….
(1) Seiring dengan perkembangan TI (teknologi informasi) dan komunikasi, maka peta digital semakin akrab digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. (2) Peta digital dengan mudahnya berada dalam genggaman tangan, baik melalui GPS (global positioning system), handheld GPS yang dipasang di mobil, maupun di telepon pintar (smartphone) serta komputer tablet. (3) Secara umum, pada saat ini, peta digital sebagai alat navigasi telah dimanfaatkan secara optimal, mulai dari berbagi lokasi, mentelusuri lokasi, menghindari kemacetan, hingga mempromosikan objek menarik untuk dikunjungi. (4) Sebagian besar peta digital sekarang ini yang semakin popular digunakan adalah untuk kepentingan navigasi (petunjuk arah) sehingga kelengkapan informasinya lebih diutamakan daripada ketelitian posisi. (5) Kesalahan dengan kisaran 5-10 meter tentu tidak akan berakibat fatal untuk penggunaan seperti ini meskipun informasi yang ditampilkan lengkap, seperti jaringan jalan yang mencakup gang-gang sempit ataupun fasilitas lainnya, semisal ATM dan SPBU. (6) Pergeseran 5-10 meter untuk sebuah perencanaan pembangunan berdampak fatal, seperti dalam penentuan pemindahan lahan permukiman pada Kawasan sempadan sungai.
(7) Ketersediaan peta digital saat ini tidak terlepas dari kemajuan teknologi geospasial, di antaranya teknologi penginderaan jarak jauh, sistem informasi geografi, dan GPS yang dimanfaatkan dalam kegiatan survei dan pemetaan. (8) Teknologi penginderaan jarak jauh (aktif atau pasif) dan pemotretan udara memiliki kemampuan merekam atau memotret objek/fenomena di bumi tanpa kontak langsung dengan objek yang diindera. (9) Selain itu, dari data penginderaan tersebut dapat diperoleh informasi ketinggian, baik berupa data DTM (digital terrain model), kontur, maupun tinggi titik. (10) Baru-baru ini, banyak pulau akibat endapan baru di dunia dapat diidentifikasi karena menggunakan peta navigasi.
Sumber: Bedah Konsep Inti Materi UTBK SBMPTN 2019 (dengan pengubahan)
Kalimat yang tidak mendukung isi teks tersebut adalah …
(1) Pada Selasa malam, SpaceX perusahaan antariksa yang didirikan oleh Elon Musk, berhasil menerbangkan roket Falcon 9 dalam misi pengorbitan satelit perusahaan khusus internet StarLink. (2) Pada misi ini SpaceX sukses meluncurkan roket ke luar angkasa untuk ke tujuh kali nya. (3) Dan pada misi ini lah kali pertama SapceX menerbangkan kendaraan luar angkasa ke orbit bumi. (4) Falcon 9 meroket pada pukul 21:13, lapangan terbang angkatan udara Cape Canaveral di Florida. (5) Setelah perjalanan singkat ke luar angkasa, bagian pertama dari roket Falcon 9 yang membawa mesin utama dan seluruh bahan bakar terpisah dari roket dan jatuh kembali ke bumi, bagian pertama roket Falcon 9 mendarat di salah satu kapal drone perusahaan di Atlantik.
(6) Sebelum peluncuran ini, Roket Falcon 9 sudah meluncurkan dua satelit komunikasi di dua misi yang berbeda, Dan meluncurkan empat satelit Starlink dalam empat misi yang berbeda. (7) Sudah ada beberapa roket yang di terbangkan SapceX Sebelum Falcon 9, salah satu nya Nosecone roket pengangkut muatan. (8) Nosecone sudah lebih dulu meluncur ke luar angkasa dalam rangka uji coba, Dan dua roket lain nya sebelum nosecone.
(9) Sudah menjadi pemandangan sehari-sehari bagi warga florida melihat kegiatan peluncuruan dan pendaratan roket oleh spaceX dengan terus bertambahnya setiap misi antariksa yang di lakukan oleh spaceX. (10) Peluncuran ini tercatat sebagai peluncuruan Falcon 9 yang ke 100 kali. (11) Selain itu, menandai peluncuran ke 23 di tahun 2020 bagi perusahaan spaceX. (12) Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah, dengan lebih banyak peluncuran dijadwalkan tahun ini. (13) Dengan berhasilnya misi Falcon 9 kemarin, peluncuruan kedelapan akan sangat mungkin terjadi di masa depan.
Penulisan kata depan yang kurang tepat terdapat pada kalimat ….
Pemerintah menyiapkan pengembalian belasan kontainer berisi sampah dan limbah B3 (bahan beracun berbahaya) di Batam dan Surabaya ke negara asal. Pengembalian ini dilakukan untuk menegaskan bahwa[5] Indonesia bukanlah tujuan pembuangan sampah dan limbah. Ada sebelas[6] kontainer di Pelabuhan Batam dalam proses penyiapan untuk diekspor kembali (re-export). Dua diantaranya[7] telah dibuka dan didapati limbah B3 yang dicampur dengan cacahan plastik bekas sebagai bahan baku industri daur ulang. Sementara itu, di Surabaya, lima kontainer juga siap diekspor kembali yang di dalamnya terdapat cacahan kertas bekas sebagai bahan baku industri daur ulang yang bercampur sampah rumah tangga, seperti popok bekas, sepatu, kemasan kimia, dan oli.
Menteri LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Siti Nurbaya, mengatakan bahwa sampah impor itu masuk ke Indonesia secara ilegal karena aturan di Indonesia melarang impor sampah. Nurbaya mengingatkan, Konvensi Basel memasukkan perdagangan sampah plastik pada sistem notifikasi antarnegara. Artinya, negara eksportir harus memberitahukan isi barang atau kemasan kepada negara tujuan. Maka[8], perdagangan “ sampah plastik” tidak hanya urusan bisnis antarperusahaan, tetapi juga antar-pemerintah[9]. Sehubungan dengan hal itu, Kementerian LHK merekomendasikan Kemdag (Kementerian Perdagangan) untuk merevisi Peraturan Mendag No. 31 tentang Ketentuan Impor Limbah Nonbahan Berbahaya dan Beracun, yakni mengubah HS Code yang berisi kata “lain-lain” menjadi lebih spesifik karena kata “lain-lain” ini diduga menjadi celah jalan masuk bagi jenis sampah itu.
Sumber: kompas.com (dengan pengubahan)
Perbaikan dalam penulisan kata bilangan tersebut adalah ….
Pemerintah menyiapkan pengembalian belasan kontainer berisi sampah dan limbah B3 (bahan beracun berbahaya) di Batam dan Surabaya ke negara asal. Pengembalian ini dilakukan untuk menegaskan bahwa[5] Indonesia bukanlah tujuan pembuangan sampah dan limbah. Ada sebelas[6] kontainer di Pelabuhan Batam dalam proses penyiapan untuk diekspor kembali (re-export). Dua diantaranya[7] telah dibuka dan didapati limbah B3 yang dicampur dengan cacahan plastik bekas sebagai bahan baku industri daur ulang. Sementara itu, di Surabaya, lima kontainer juga siap diekspor kembali yang di dalamnya terdapat cacahan kertas bekas sebagai bahan baku industri daur ulang yang bercampur sampah rumah tangga, seperti popok bekas, sepatu, kemasan kimia, dan oli.
Menteri LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Siti Nurbaya, mengatakan bahwa sampah impor itu masuk ke Indonesia secara ilegal karena aturan di Indonesia melarang impor sampah. Nurbaya mengingatkan, Konvensi Basel memasukkan perdagangan sampah plastik pada sistem notifikasi antarnegara. Artinya, negara eksportir harus memberitahukan isi barang atau kemasan kepada negara tujuan. Maka[8], perdagangan “ sampah plastik” tidak hanya urusan bisnis antarperusahaan, tetapi juga antar-pemerintah[9]. Sehubungan dengan hal itu, Kementerian LHK merekomendasikan Kemdag (Kementerian Perdagangan) untuk merevisi Peraturan Mendag No. 31 tentang Ketentuan Impor Limbah Nonbahan Berbahaya dan Beracun, yakni mengubah HS Code yang berisi kata “lain-lain” menjadi lebih spesifik karena kata “lain-lain” ini diduga menjadi celah jalan masuk bagi jenis sampah itu.
Sumber: kompas.com (dengan pengubahan)
Perbaikan penulisan kata berimbuhan tersebut adalah ….
Pemerintah menyiapkan pengembalian belasan kontainer berisi sampah dan limbah B3 (bahan beracun berbahaya) di Batam dan Surabaya ke negara asal. Pengembalian ini dilakukan untuk menegaskan bahwa[5] Indonesia bukanlah tujuan pembuangan sampah dan limbah. Ada sebelas[6] kontainer di Pelabuhan Batam dalam proses penyiapan untuk diekspor kembali (re-export). Dua diantaranya[7] telah dibuka dan didapati limbah B3 yang dicampur dengan cacahan plastik bekas sebagai bahan baku industri daur ulang. Sementara itu, di Surabaya, lima kontainer juga siap diekspor kembali yang di dalamnya terdapat cacahan kertas bekas sebagai bahan baku industri daur ulang yang bercampur sampah rumah tangga, seperti popok bekas, sepatu, kemasan kimia, dan oli.
Menteri LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Siti Nurbaya, mengatakan bahwa sampah impor itu masuk ke Indonesia secara ilegal karena aturan di Indonesia melarang impor sampah. Nurbaya mengingatkan, Konvensi Basel memasukkan perdagangan sampah plastik pada sistem notifikasi antarnegara. Artinya, negara eksportir harus memberitahukan isi barang atau kemasan kepada negara tujuan. Maka[8], perdagangan “ sampah plastik” tidak hanya urusan bisnis antarperusahaan, tetapi juga antar-pemerintah[9]. Sehubungan dengan hal itu, Kementerian LHK merekomendasikan Kemdag (Kementerian Perdagangan) untuk merevisi Peraturan Mendag No. 31 tentang Ketentuan Impor Limbah Nonbahan Berbahaya dan Beracun, yakni mengubah HS Code yang berisi kata “lain-lain” menjadi lebih spesifik karena kata “lain-lain” ini diduga menjadi celah jalan masuk bagi jenis sampah itu.
Sumber: kompas.com (dengan pengubahan)
Jika konjungsi pada kalimat tersebut perlu diperbaiki, maka konjungsi yang tepat adalah ….
Pemerintah menyiapkan pengembalian belasan kontainer berisi sampah dan limbah B3 (bahan beracun berbahaya) di Batam dan Surabaya ke negara asal. Pengembalian ini dilakukan untuk menegaskan bahwa[5] Indonesia bukanlah tujuan pembuangan sampah dan limbah. Ada sebelas[6] kontainer di Pelabuhan Batam dalam proses penyiapan untuk diekspor kembali (re-export). Dua diantaranya[7] telah dibuka dan didapati limbah B3 yang dicampur dengan cacahan plastik bekas sebagai bahan baku industri daur ulang. Sementara itu, di Surabaya, lima kontainer juga siap diekspor kembali yang di dalamnya terdapat cacahan kertas bekas sebagai bahan baku industri daur ulang yang bercampur sampah rumah tangga, seperti popok bekas, sepatu, kemasan kimia, dan oli.
Menteri LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Siti Nurbaya, mengatakan bahwa sampah impor itu masuk ke Indonesia secara ilegal karena aturan di Indonesia melarang impor sampah. Nurbaya mengingatkan, Konvensi Basel memasukkan perdagangan sampah plastik pada sistem notifikasi antarnegara. Artinya, negara eksportir harus memberitahukan isi barang atau kemasan kepada negara tujuan. Maka[8], perdagangan “ sampah plastik” tidak hanya urusan bisnis antarperusahaan, tetapi juga antar-pemerintah[9]. Sehubungan dengan hal itu, Kementerian LHK merekomendasikan Kemdag (Kementerian Perdagangan) untuk merevisi Peraturan Mendag No. 31 tentang Ketentuan Impor Limbah Nonbahan Berbahaya dan Beracun, yakni mengubah HS Code yang berisi kata “lain-lain” menjadi lebih spesifik karena kata “lain-lain” ini diduga menjadi celah jalan masuk bagi jenis sampah itu.
Sumber: kompas.com (dengan pengubahan)
Penulisan gabungan kata tersebut yang benar adalah ….
Penggunaan huruf kapital yang tidak benar di bawah ini adalah ….
(1) Naiknya permukaan air laut telah mendorong seratus penduduk sebuah pulau di Samudra Pasifik berpindah ke lokasi yang lebih tinggi. (2) Hal ini merupakan dampak dari pemanasan global yang terlihat kerugiannya bagi sekelompok orang. (3) Pohon kelapa yang ada di pinggir pantai telah terendam air. (4) Para penduduk Lateu di Pulau Tegue, Vanuatu, mulai membongkar rumah kayu milik mereka. (5) Mereka pindah ke pulau di dekatnya yang 600 meter lebih tinggi dari tempat semula.
(Sumber: scribd.com, dengan sedikit perubahan)
Judul yang tepat untuk bacaan di atas adalah ….
(1) Naiknya permukaan air laut telah mendorong seratus penduduk sebuah pulau di Samudra Pasifik berpindah ke lokasi yang lebih tinggi. (2) Hal ini merupakan dampak dari pemanasan global yang terlihat kerugiannya bagi sekelompok orang. (3) Pohon kelapa yang ada di pinggir pantai telah terendam air. (4) Para penduduk Lateu di Pulau Tegue, Vanuatu, mulai membongkar rumah kayu milik mereka. (5) Mereka pindah ke pulau di dekatnya yang 600 meter lebih tinggi dari tempat semula.
(Sumber: scribd.com, dengan sedikit perubahan)
Kalimat (4) dan (5) seharusnya dapat digabung. Jika kedua kalimat tersebut divariasikan dan digabung tanpa mengubah maknanya, bentuk yang benar adalah ….
(1) Bahasa Banjar yang digunakan oleh penduduk setempat, walaupun bukan satu varian bahasa Dayak, turut andil dalam mempengaruhi situasi komunikasi dalam masyarakat di salah satu wilayah Kalimantan Tengah sehingga menjadi masyarakat diglosik. (2) Jika secara cermat mempedulikan pendapat dari Fishman, kita dapat menarik kesimpulan, bahwa masyarakat diglosik tidak hanya disebabkan karena adanya beragam dialek yang digunakan dalam masyarakat, tetapi juga karena digunakannya logat-logat, laras-laras, atau ragam-ragam yang berbeda secara fungsional. (3) Pendapat ini diperjelas oleh pemaparan Ferguson, yang menyatakan bahwa diglosia yakni tidak hanya terdapat di dalam masyarakat bahasa yang secara resmi mengakui keanekaragaman bahasa, tetapi juga terdapat di dalam masyarakat yang menggunakan ragam sehari-hari dan klasik. (4) Dari pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa masyarakat diglosik bukan hanya masyarakat bahasa yang dikarenakan menggunakan ragam tinggi dan rendah dari bahasa yang sama, melainkan juga masyarakat bahasa yang menggunakan ragam bahasa tidak serumpun.
(Sumber: scribd.com, dengan sedikit perubahan)
Pada bacaan tersebut, penggunaan bentukan kata berikut tidak benar, kecuali ….
(1) Bahasa Banjar yang digunakan oleh penduduk setempat, walaupun bukan satu varian bahasa Dayak, turut andil dalam mempengaruhi situasi komunikasi dalam masyarakat di salah satu wilayah Kalimantan Tengah sehingga menjadi masyarakat diglosik. (2) Jika secara cermat mempedulikan pendapat dari Fishman, kita dapat menarik kesimpulan, bahwa masyarakat diglosik tidak hanya disebabkan karena adanya beragam dialek yang digunakan dalam masyarakat, tetapi juga karena digunakannya logat-logat, laras-laras, atau ragam-ragam yang berbeda secara fungsional. (3) Pendapat ini diperjelas oleh pemaparan Ferguson, yang menyatakan bahwa diglosia yakni tidak hanya terdapat di dalam masyarakat bahasa yang secara resmi mengakui keanekaragaman bahasa, tetapi juga terdapat di dalam masyarakat yang menggunakan ragam sehari-hari dan klasik. (4) Dari pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa masyarakat diglosik bukan hanya masyarakat bahasa yang dikarenakan menggunakan ragam tinggi dan rendah dari bahasa yang sama, melainkan juga masyarakat bahasa yang menggunakan ragam bahasa tidak serumpun.
(Sumber: scribd.com, dengan sedikit perubahan)
Kesalahan penggunaan konjungsi dalam bacaan di atas adalah ….
(1) Bahasa Banjar yang digunakan oleh penduduk setempat, walaupun bukan satu varian bahasa Dayak, turut andil dalam mempengaruhi situasi komunikasi dalam masyarakat di salah satu wilayah Kalimantan Tengah sehingga menjadi masyarakat diglosik. (2) Jika secara cermat mempedulikan pendapat dari Fishman, kita dapat menarik kesimpulan, bahwa masyarakat diglosik tidak hanya disebabkan karena adanya beragam dialek yang digunakan dalam masyarakat, tetapi juga karena digunakannya logat-logat, laras-laras, atau ragam-ragam yang berbeda secara fungsional. (3) Pendapat ini diperjelas oleh pemaparan Ferguson, yang menyatakan bahwa diglosia yakni tidak hanya terdapat di dalam masyarakat bahasa yang secara resmi mengakui keanekaragaman bahasa, tetapi juga terdapat di dalam masyarakat yang menggunakan ragam sehari-hari dan klasik. (4) Dari pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa masyarakat diglosik bukan hanya masyarakat bahasa yang dikarenakan menggunakan ragam tinggi dan rendah dari bahasa yang sama, melainkan juga masyarakat bahasa yang menggunakan ragam bahasa tidak serumpun.
(Sumber: scribd.com, dengan sedikit perubahan)
Perbaikan untuk kata yang dicetak tebal pada bacaan tersebut adalah ….
(1) Pihak berwenang kesehatan Spanyol akan memperketat batasan selama minggu Paskah mendatang, untuk mencegah lonjakan penularan virus corona baru. (2) Menteri Kesehatan Spanyol Carolina Darias mengatakan antara 26 Maret-9 April perjalanan antar wilayah semenanjung Spanyol akan dilarang. (3) Pertemuan-pertemuan akan dibatasi untuk empat orang di ruang tertutup dan enam orang di ruang terbuka, dan jam malam yang sudah diberlakukan harus dimulai pada pukul 23:00 dari yang sekarang pada tengah malam. (4) Pembatasan yang sama akan berlaku di tujuh wilayah, termasuk Madrid tengah, mulai 17 sampai 21 Maret untuk perayaan festival San José. (5) Wilayah Madrid, kata Darias, adalah satu-satunya yang menentang peraturan ini. (6) Warga melayangkan protes karena mengganggu ketertiban umum.
(Sumber: VOAIndonesia dengan pengubahan)
Penggunaan tanda baca yang kurang tepat terdapat pada kalimat ….
(1) Pihak berwenang kesehatan Spanyol akan memperketat batasan selama minggu Paskah mendatang, untuk mencegah lonjakan penularan virus corona baru. (2) Menteri Kesehatan Spanyol Carolina Darias mengatakan antara 26 Maret-9 April perjalanan antar wilayah semenanjung Spanyol akan dilarang. (3) Pertemuan-pertemuan akan dibatasi untuk empat orang di ruang tertutup dan enam orang di ruang terbuka, dan jam malam yang sudah diberlakukan harus dimulai pada pukul 23:00 dari yang sekarang pada tengah malam. (4) Pembatasan yang sama akan berlaku di tujuh wilayah, termasuk Madrid tengah, mulai 17 sampai 21 Maret untuk perayaan festival San José. (5) Wilayah Madrid, kata Darias, adalah satu-satunya yang menentang peraturan ini. (6) Warga melayangkan protes karena mengganggu ketertiban umum.
(Sumber: VOAIndonesia dengan pengubahan)
Jika kalimat (4) dan (5) digabungkan dan dihubungkan oleh konjungsi, maka akan menjadi ….
(1) Pihak berwenang kesehatan Spanyol akan memperketat batasan selama minggu Paskah mendatang, untuk mencegah lonjakan penularan virus corona baru. (2) Menteri Kesehatan Spanyol Carolina Darias mengatakan antara 26 Maret-9 April perjalanan antar wilayah semenanjung Spanyol akan dilarang. (3) Pertemuan-pertemuan akan dibatasi untuk empat orang di ruang tertutup dan enam orang di ruang terbuka, dan jam malam yang sudah diberlakukan harus dimulai pada pukul 23:00 dari yang sekarang pada tengah malam. (4) Pembatasan yang sama akan berlaku di tujuh wilayah, termasuk Madrid tengah, mulai 17 sampai 21 Maret untuk perayaan festival San José. (5) Wilayah Madrid, kata Darias, adalah satu-satunya yang menentang peraturan ini. (6) Warga melayangkan protes karena mengganggu ketertiban umum.
(Sumber: VOAIndonesia dengan pengubahan)
Kata berimbuhan yang kurang digunakan pada teks di atas adalah ….
(1) Pihak berwenang kesehatan Spanyol akan memperketat batasan selama minggu Paskah mendatang, untuk mencegah lonjakan penularan virus corona baru. (2) Menteri Kesehatan Spanyol Carolina Darias mengatakan antara 26 Maret-9 April perjalanan antar wilayah semenanjung Spanyol akan dilarang. (3) Pertemuan-pertemuan akan dibatasi untuk empat orang di ruang tertutup dan enam orang di ruang terbuka, dan jam malam yang sudah diberlakukan harus dimulai pada pukul 23:00 dari yang sekarang pada tengah malam. (4) Pembatasan yang sama akan berlaku di tujuh wilayah, termasuk Madrid tengah, mulai 17 sampai 21 Maret untuk perayaan festival San José. (5) Wilayah Madrid, kata Darias, adalah satu-satunya yang menentang peraturan ini. (6) Warga melayangkan protes karena mengganggu ketertiban umum.
(Sumber: VOAIndonesia dengan pengubahan)
Penulisan kata atau frasa yang salah terdapat pada kalimat ….
(1) Pihak berwenang kesehatan Spanyol akan memperketat batasan selama minggu Paskah mendatang, untuk mencegah lonjakan penularan virus corona baru. (2) Menteri Kesehatan Spanyol Carolina Darias mengatakan antara 26 Maret-9 April perjalanan antar wilayah semenanjung Spanyol akan dilarang. (3) Pertemuan-pertemuan akan dibatasi untuk empat orang di ruang tertutup dan enam orang di ruang terbuka, dan jam malam yang sudah diberlakukan harus dimulai pada pukul 23:00 dari yang sekarang pada tengah malam. (4) Pembatasan yang sama akan berlaku di tujuh wilayah, termasuk Madrid tengah, mulai 17 sampai 21 Maret untuk perayaan festival San José. (5) Wilayah Madrid, kata Darias, adalah satu-satunya yang menentang peraturan ini. (6) Warga melayangkan protes karena mengganggu ketertiban umum.
(Sumber: VOAIndonesia dengan pengubahan)
Kalimat yang tidak efektif terdapat pada kalimat ….
Banyak orang yang berniat menambah asupan sayurnya dengan mensantap lalapan. Namun, tidak semua lalapan itu dapat menyehatkan. Ada banyak kandungan pestisida yang menempel pada sayuran. Beberapa jenis pestisida tak dapat hilang hanya dengan air mengalir. Menyuci dengan tepat, seperti dengan sabun khusus sayur, adalah upaya sederhana untuk mendapatkan semua manfaat dalam sayuran.
Perbaikan untuk kata yang dicetak miring adalah ….
“Download aplikasi kami di handphone Anda untuk pesan kopi tanpa antri serta berbagai info terbaru dan promo menarik lainnya.”
Perbaikan kata yang tepat adalah ….
Kalimat yang baku di bawah ini adalah ….
Di bawah ini, manakah kalimat yang tidak efektif?
Penggunaan huruf kapital yang tidak benar adalah ….
(1) Ukraina mendesak diadakan gencatan senjata segera, dan penarikan pasukan Rusia dari wilayahnya. (2) Desakan yang amat menekan itu disampaikan ketika delegasi Ukraina tiba di perbatasan Ukraina-Belarus pada Senin (28/2) untuk berunding dengan Rusia. (3) Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy [desak] Uni Eropa, untuk segera memberi negaranya keanggotaan di blok itu. (4) Perundingan antara Ukraina dan Rusia dimulai di perbatasan Ukraina-Belarus. (5) Kantor presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan delegasi Ukraina termasuk Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov dan penasihat presiden Mykhailo Podolyak. (6) Zelenskyy meminta keanggotaan Uni Eropa dalam pesan video di mana ia juga mendesak pasukan Rusia untuk meletakkan senjata. (7) […], Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan ia berbicara dengan pemimpin Ukraina itu lewat telepon dan “memujinya atas keberanian rakyat dan angkatan bersenjata Ukraina.
(Sumber: VOAIndonesia dengan pengubahan)
Kalimat yang tidak efektif terdapat pada kalimat ….
(1) Ukraina mendesak diadakan gencatan senjata segera, dan penarikan pasukan Rusia dari wilayahnya. (2) Desakan yang amat menekan itu disampaikan ketika delegasi Ukraina tiba di perbatasan Ukraina-Belarus pada Senin (28/2) untuk berunding dengan Rusia. (3) Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy [desak] Uni Eropa, untuk segera memberi negaranya keanggotaan di blok itu. (4) Perundingan antara Ukraina dan Rusia dimulai di perbatasan Ukraina-Belarus. (5) Kantor presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan delegasi Ukraina termasuk Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov dan penasihat presiden Mykhailo Podolyak. (6) Zelenskyy meminta keanggotaan Uni Eropa dalam pesan video di mana ia juga mendesak pasukan Rusia untuk meletakkan senjata. (7) […], Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan ia berbicara dengan pemimpin Ukraina itu lewat telepon dan “memujinya atas keberanian rakyat dan angkatan bersenjata Ukraina.
(Sumber: VOAIndonesia dengan pengubahan)
Kesalahan dalam penggunaan tanda baca koma terdapat pada kalimat ….
(1) Ukraina mendesak diadakan gencatan senjata segera, dan penarikan pasukan Rusia dari wilayahnya. (2) Desakan yang amat menekan itu disampaikan ketika delegasi Ukraina tiba di perbatasan Ukraina-Belarus pada Senin (28/2) untuk berunding dengan Rusia. (3) Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy [desak] Uni Eropa, untuk segera memberi negaranya keanggotaan di blok itu. (4) Perundingan antara Ukraina dan Rusia dimulai di perbatasan Ukraina-Belarus. (5) Kantor presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan delegasi Ukraina termasuk Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov dan penasihat presiden Mykhailo Podolyak. (6) Zelenskyy meminta keanggotaan Uni Eropa dalam pesan video di mana ia juga mendesak pasukan Rusia untuk meletakkan senjata. (7) […], Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan ia berbicara dengan pemimpin Ukraina itu lewat telepon dan “memujinya atas keberanian rakyat dan angkatan bersenjata Ukraina.
(Sumber: VOAIndonesia dengan pengubahan)
Konjungsi yang tepat untuk mengisi kata yang dikosongkan pada kalimat (7) adalah ….
(1) Ukraina mendesak diadakan gencatan senjata segera, dan penarikan pasukan Rusia dari wilayahnya. (2) Desakan yang amat menekan itu disampaikan ketika delegasi Ukraina tiba di perbatasan Ukraina-Belarus pada Senin (28/2) untuk berunding dengan Rusia. (3) Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy [desak] Uni Eropa, untuk segera memberi negaranya keanggotaan di blok itu. (4) Perundingan antara Ukraina dan Rusia dimulai di perbatasan Ukraina-Belarus. (5) Kantor presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan delegasi Ukraina termasuk Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov dan penasihat presiden Mykhailo Podolyak. (6) Zelenskyy meminta keanggotaan Uni Eropa dalam pesan video di mana ia juga mendesak pasukan Rusia untuk meletakkan senjata. (7) […], Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan ia berbicara dengan pemimpin Ukraina itu lewat telepon dan “memujinya atas keberanian rakyat dan angkatan bersenjata Ukraina.
(Sumber: VOAIndonesia dengan pengubahan)
Penulisan kata yang salah terdapat pada kalimat ….
(1) Ukraina mendesak diadakan gencatan senjata segera, dan penarikan pasukan Rusia dari wilayahnya. (2) Desakan yang amat menekan itu disampaikan ketika delegasi Ukraina tiba di perbatasan Ukraina-Belarus pada Senin (28/2) untuk berunding dengan Rusia. (3) Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy [desak] Uni Eropa, untuk segera memberi negaranya keanggotaan di blok itu. (4) Perundingan antara Ukraina dan Rusia dimulai di perbatasan Ukraina-Belarus. (5) Kantor presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan delegasi Ukraina termasuk Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov dan penasihat presiden Mykhailo Podolyak. (6) Zelenskyy meminta keanggotaan Uni Eropa dalam pesan video di mana ia juga mendesak pasukan Rusia untuk meletakkan senjata. (7) […], Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan ia berbicara dengan pemimpin Ukraina itu lewat telepon dan “memujinya atas keberanian rakyat dan angkatan bersenjata Ukraina.
(Sumber: VOAIndonesia dengan pengubahan)
Pada kalimat (3) terdapat kata yang belum dibubuhi imbuhan. Imbuhan yang tepat adalah ….
(1) Pemanfaatan biomassa sebagai campuran batu bara untuk bahan baku Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebagai upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca adalah hal yang keliru dan merupakan solusi semu. (2) Sejauh ini, bahan baku sampingan yang digunakan untuk co-firing adalah sampah dan limbah hasil perkebunan, seperti cangkang sawit (palm kernel shell/PKS). (3) Penggunaan sampah dan PKS justru berpotensi menambah permasalahan baru. (4) Bila ingin mencapai penurunan emisi GRK secara signifikan, satu-satunya solusi dengan bertransisi ke energi bersih dan terbarukan. (5) Pemerintah sudah memiliki target bauran EBT (energi baru dan terbarukan) sebesar 23% pada 2025. (6) Namun, realisasinya masih jauh dari target.
(7) Penurunan emisi GRK pada sektor energi tidak akan bisa ditekan dengan co-firing. (8) Porsi sampah dan limbah hasil hutan hanya 1-5%, sisanya 95% tetap menggunakan batu bara. (9) Berdasarkan penelitian, pencampuran 5% co-firing hanya akan mengurangi emisi GRK pada PLTU batu bara sebesar 5,4%. (10) Berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh PLN, dibutuhkan 5 juta ton wood pellet per tahun atau 738.000 ton pellet sampah per tahun hanya untuk memenuhi kebutuhan 1% co-firing per tahun pada 18.000 MW PLTU batu bara yang sudah ada. (11) Dengan target PLN untuk penerapan co-firing sebesar 10%, maka volume sampah maupun PKS yang dibutuhkan akan lebih besar.
(12) Terkait sampah, pemerintah sudah mencobanya pada PLTU Jeranjang, Lombok dengan memanfaatkan sampah dari TPA Kebon Kongok. Penggunaan sampah ini tidak akan menyelesaikan krisis sampah khususnya plastik, dan berpotensi menurunkan efisiensi boiler PLTU. (13) Komposisi sampah yang masih didominasi oleh sampah sisa rumah tangga dan belum adanya sistem pemilahan yang baik memperkuat alasan mengapa sampah bukanlah pilihan yang tepat sebagai sumber energi alternatif. (14) Dari sisi polusi udara, penggunaan co-firing dengan tujuan mengurangi emisi berbahaya dari PLTU batu bara, tentunya tidak akan maksimal jika tidak didorong dengan teknologi air pollution control (APC) yang baik. (15) Penggunaan teknologi APC pun mulai menuai keluhan akibat mahalnya biaya retrofit yang harus dikeluarkan oleh PLTU, yang akan berujung pada kenaikan tarif listrik apabila tidak dibantu dengan subsidi dari pemerintah. (16) Selain itu, pencampuran pellet kayu dan sampah pada PLTU yang sebagai bahan bakar yang tidak disertai dengan pengelolaan emisi dengan baik, akan semakin membahayakan karena dapat menghasilkan polutan beracun lainnya.
Sumber: Greenpeace Indonesia (dengan perubahan)
Pengertian co-firing terdapat pada paragraf ….
(1) Pemanfaatan biomassa sebagai campuran batu bara untuk bahan baku Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebagai upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca adalah hal yang keliru dan merupakan solusi semu. (2) Sejauh ini, bahan baku sampingan yang digunakan untuk co-firing adalah sampah dan limbah hasil perkebunan, seperti cangkang sawit (palm kernel shell/PKS). (3) Penggunaan sampah dan PKS justru berpotensi menambah permasalahan baru. (4) Bila ingin mencapai penurunan emisi GRK secara signifikan, satu-satunya solusi dengan bertransisi ke energi bersih dan terbarukan. (5) Pemerintah sudah memiliki target bauran EBT (energi baru dan terbarukan) sebesar 23% pada 2025. (6) Namun, realisasinya masih jauh dari target.
(7) Penurunan emisi GRK pada sektor energi tidak akan bisa ditekan dengan co-firing. (8) Porsi sampah dan limbah hasil hutan hanya 1-5%, sisanya 95% tetap menggunakan batu bara. (9) Berdasarkan penelitian, pencampuran 5% co-firing hanya akan mengurangi emisi GRK pada PLTU batu bara sebesar 5,4%. (10) Berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh PLN, dibutuhkan 5 juta ton wood pellet per tahun atau 738.000 ton pellet sampah per tahun hanya untuk memenuhi kebutuhan 1% co-firing per tahun pada 18.000 MW PLTU batu bara yang sudah ada. (11) Dengan target PLN untuk penerapan co-firing sebesar 10%, maka volume sampah maupun PKS yang dibutuhkan akan lebih besar.
(12) Terkait sampah, pemerintah sudah mencobanya pada PLTU Jeranjang, Lombok dengan memanfaatkan sampah dari TPA Kebon Kongok. Penggunaan sampah ini tidak akan menyelesaikan krisis sampah khususnya plastik, dan berpotensi menurunkan efisiensi boiler PLTU. (13) Komposisi sampah yang masih didominasi oleh sampah sisa rumah tangga dan belum adanya sistem pemilahan yang baik memperkuat alasan mengapa sampah bukanlah pilihan yang tepat sebagai sumber energi alternatif. (14) Dari sisi polusi udara, penggunaan co-firing dengan tujuan mengurangi emisi berbahaya dari PLTU batu bara, tentunya tidak akan maksimal jika tidak didorong dengan teknologi air pollution control (APC) yang baik. (15) Penggunaan teknologi APC pun mulai menuai keluhan akibat mahalnya biaya retrofit yang harus dikeluarkan oleh PLTU, yang akan berujung pada kenaikan tarif listrik apabila tidak dibantu dengan subsidi dari pemerintah. (16) Selain itu, pencampuran pellet kayu dan sampah pada PLTU yang sebagai bahan bakar yang tidak disertai dengan pengelolaan emisi dengan baik, akan semakin membahayakan karena dapat menghasilkan polutan beracun lainnya.
Sumber: Greenpeace Indonesia (dengan perubahan)
Informasi mengenai efek samping co-firing terdapat pada paragraf ….
(1) Pemanfaatan biomassa sebagai campuran batu bara untuk bahan baku Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebagai upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca adalah hal yang keliru dan merupakan solusi semu. (2) Sejauh ini, bahan baku sampingan yang digunakan untuk co-firing adalah sampah dan limbah hasil perkebunan, seperti cangkang sawit (palm kernel shell/PKS). (3) Penggunaan sampah dan PKS justru berpotensi menambah permasalahan baru. (4) Bila ingin mencapai penurunan emisi GRK secara signifikan, satu-satunya solusi dengan bertransisi ke energi bersih dan terbarukan. (5) Pemerintah sudah memiliki target bauran EBT (energi baru dan terbarukan) sebesar 23% pada 2025. (6) Namun, realisasinya masih jauh dari target.
(7) Penurunan emisi GRK pada sektor energi tidak akan bisa ditekan dengan co-firing. (8) Porsi sampah dan limbah hasil hutan hanya 1-5%, sisanya 95% tetap menggunakan batu bara. (9) Berdasarkan penelitian, pencampuran 5% co-firing hanya akan mengurangi emisi GRK pada PLTU batu bara sebesar 5,4%. (10) Berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh PLN, dibutuhkan 5 juta ton wood pellet per tahun atau 738.000 ton pellet sampah per tahun hanya untuk memenuhi kebutuhan 1% co-firing per tahun pada 18.000 MW PLTU batu bara yang sudah ada. (11) Dengan target PLN untuk penerapan co-firing sebesar 10%, maka volume sampah maupun PKS yang dibutuhkan akan lebih besar.
(12) Terkait sampah, pemerintah sudah mencobanya pada PLTU Jeranjang, Lombok dengan memanfaatkan sampah dari TPA Kebon Kongok. Penggunaan sampah ini tidak akan menyelesaikan krisis sampah khususnya plastik, dan berpotensi menurunkan efisiensi boiler PLTU. (13) Komposisi sampah yang masih didominasi oleh sampah sisa rumah tangga dan belum adanya sistem pemilahan yang baik memperkuat alasan mengapa sampah bukanlah pilihan yang tepat sebagai sumber energi alternatif. (14) Dari sisi polusi udara, penggunaan co-firing dengan tujuan mengurangi emisi berbahaya dari PLTU batu bara, tentunya tidak akan maksimal jika tidak didorong dengan teknologi air pollution control (APC) yang baik. (15) Penggunaan teknologi APC pun mulai menuai keluhan akibat mahalnya biaya retrofit yang harus dikeluarkan oleh PLTU, yang akan berujung pada kenaikan tarif listrik apabila tidak dibantu dengan subsidi dari pemerintah. (16) Selain itu, pencampuran pellet kayu dan sampah pada PLTU yang sebagai bahan bakar yang tidak disertai dengan pengelolaan emisi dengan baik, akan semakin membahayakan karena dapat menghasilkan polutan beracun lainnya.
Sumber: Greenpeace Indonesia (dengan perubahan)
Salah satu hambatan co-firing adalah ….
(1) Pemanfaatan biomassa sebagai campuran batu bara untuk bahan baku Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebagai upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca adalah hal yang keliru dan merupakan solusi semu. (2) Sejauh ini, bahan baku sampingan yang digunakan untuk co-firing adalah sampah dan limbah hasil perkebunan, seperti cangkang sawit (palm kernel shell/PKS). (3) Penggunaan sampah dan PKS justru berpotensi menambah permasalahan baru. (4) Bila ingin mencapai penurunan emisi GRK secara signifikan, satu-satunya solusi dengan bertransisi ke energi bersih dan terbarukan. (5) Pemerintah sudah memiliki target bauran EBT (energi baru dan terbarukan) sebesar 23% pada 2025. (6) Namun, realisasinya masih jauh dari target.
(7) Penurunan emisi GRK pada sektor energi tidak akan bisa ditekan dengan co-firing. (8) Porsi sampah dan limbah hasil hutan hanya 1-5%, sisanya 95% tetap menggunakan batu bara. (9) Berdasarkan penelitian, pencampuran 5% co-firing hanya akan mengurangi emisi GRK pada PLTU batu bara sebesar 5,4%. (10) Berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh PLN, dibutuhkan 5 juta ton wood pellet per tahun atau 738.000 ton pellet sampah per tahun hanya untuk memenuhi kebutuhan 1% co-firing per tahun pada 18.000 MW PLTU batu bara yang sudah ada. (11) Dengan target PLN untuk penerapan co-firing sebesar 10%, maka volume sampah maupun PKS yang dibutuhkan akan lebih besar.
(12) Terkait sampah, pemerintah sudah mencobanya pada PLTU Jeranjang, Lombok dengan memanfaatkan sampah dari TPA Kebon Kongok. Penggunaan sampah ini tidak akan menyelesaikan krisis sampah khususnya plastik, dan berpotensi menurunkan efisiensi boiler PLTU. (13) Komposisi sampah yang masih didominasi oleh sampah sisa rumah tangga dan belum adanya sistem pemilahan yang baik memperkuat alasan mengapa sampah bukanlah pilihan yang tepat sebagai sumber energi alternatif. (14) Dari sisi polusi udara, penggunaan co-firing dengan tujuan mengurangi emisi berbahaya dari PLTU batu bara, tentunya tidak akan maksimal jika tidak didorong dengan teknologi air pollution control (APC) yang baik. (15) Penggunaan teknologi APC pun mulai menuai keluhan akibat mahalnya biaya retrofit yang harus dikeluarkan oleh PLTU, yang akan berujung pada kenaikan tarif listrik apabila tidak dibantu dengan subsidi dari pemerintah. (16) Selain itu, pencampuran pellet kayu dan sampah pada PLTU yang sebagai bahan bakar yang tidak disertai dengan pengelolaan emisi dengan baik, akan semakin membahayakan karena dapat menghasilkan polutan beracun lainnya.
Sumber: Greenpeace Indonesia (dengan perubahan)
Kalimat yang tidak padu pada paragraf ketiga adalah ….
(1) Suara aktor Gemma Chan di video “The IMDB Show: Take 5” membuat banyak orang kesengsem. (2) Bila dideskripsikan secara ringkas, suara Gemma tidak seberat dan seserak Emma Stone, tetapi tidak setipis dan setinggi Emma Watson. (3) Dalam tayangan itu, Gemma bicara dengan tempo cukup lambat dan intonasi rendah. (4) Dia pun bicara tanpa terlalu banyak melakukan variasi nada suara. (5) Dengan cara bicara seperti itu, Gemma sangat cocok jadi pendongeng untuk membacakan cerita pengantar tidur. (6) Tak heran jika ada seorang pemirsa yang berkomentar. Lain itu, banyak juga warganet yang kepincut logat British-nya.
(7) Orang Inggris menggolongkan aksen yang dituturkan Gemma sebagai Received Pronounciation—satu dari beberapa aksen yang dituturkan di Britania Raya. (8) Itu adalah aksen yang lazim dituturkan oleh masyarakat Inggris bagian selatan, seperti di London, Oxford, dan Cambrige. (9) Para fan Gemma tidak salah jika menyebut logat itu elegan atau mewah karena mulanya ia dituturkan oleh kalangan kelas menengah dan atas, termasuk para anggota Kerajaan Inggris Raya. (10) Persepsi yang muncul terhadap aksen Gemma bisa disebabkan oleh berbagai macam hal. (11) Alasan paling sederhana adalah anggapan bahwa aksen Inggris itu memang menarik. (12) Anggapan ini mayoritas dianut oleh perempuan Amerika Serikat kala mendengar pria Inggris bicara.
(13) Pada 2018, Washington Post pernah mewawancarai sejumlah akademisi dan praktisi psikologi untuk mencari tahu penyebabnya. (14) Salah satu narasumbernya adalah psikoterapis Guy Winch. (15) Penulis buku Emotional First Aid: Healing Rejection, Guilt, Failure, and Other Everyday Hurts (2014) itu berpendapat bahwa bagi orang AS, aksen British bukan hal yang umum dan seseorang cenderung mengagumi sesuatu yang terkesan tidak biasa. (16) Hal senada juga diungkapkan oleh Lynne Murphy, penulis The Prodigal Tongue: The Love-Hate Relationship Between American and British English. (17) Menurut Murphy, orang AS tertarik pada aksen British karena penuturnya adalah orang “kerajaan” yang memberinya kesan elegan dan cerdas. (18) Ada aspirasi kelas sosial yang terselip dalam ketertarikan seseorang terhadap logat British.
Sumber: Tirto.id (dengan perubahan)
Gagasan utama paragraf ketiga teks di atas terdapat pada kalimat ….
(1) Suara aktor Gemma Chan di video “The IMDB Show: Take 5” membuat banyak orang kesengsem. (2) Bila dideskripsikan secara ringkas, suara Gemma tidak seberat dan seserak Emma Stone, tetapi tidak setipis dan setinggi Emma Watson. (3) Dalam tayangan itu, Gemma bicara dengan tempo cukup lambat dan intonasi rendah. (4) Dia pun bicara tanpa terlalu banyak melakukan variasi nada suara. (5) Dengan cara bicara seperti itu, Gemma sangat cocok jadi pendongeng untuk membacakan cerita pengantar tidur. (6) Tak heran jika ada seorang pemirsa yang berkomentar. Lain itu, banyak juga warganet yang kepincut logat British-nya.
(7) Orang Inggris menggolongkan aksen yang dituturkan Gemma sebagai Received Pronounciation—satu dari beberapa aksen yang dituturkan di Britania Raya. (8) Itu adalah aksen yang lazim dituturkan oleh masyarakat Inggris bagian selatan, seperti di London, Oxford, dan Cambrige. (9) Para fan Gemma tidak salah jika menyebut logat itu elegan atau mewah karena mulanya ia dituturkan oleh kalangan kelas menengah dan atas, termasuk para anggota Kerajaan Inggris Raya. (10) Persepsi yang muncul terhadap aksen Gemma bisa disebabkan oleh berbagai macam hal. (11) Alasan paling sederhana adalah anggapan bahwa aksen Inggris itu memang menarik. (12) Anggapan ini mayoritas dianut oleh perempuan Amerika Serikat kala mendengar pria Inggris bicara.
(13) Pada 2018, Washington Post pernah mewawancarai sejumlah akademisi dan praktisi psikologi untuk mencari tahu penyebabnya. (14) Salah satu narasumbernya adalah psikoterapis Guy Winch. (15) Penulis buku Emotional First Aid: Healing Rejection, Guilt, Failure, and Other Everyday Hurts (2014) itu berpendapat bahwa bagi orang AS, aksen British bukan hal yang umum dan seseorang cenderung mengagumi sesuatu yang terkesan tidak biasa. (16) Hal senada juga diungkapkan oleh Lynne Murphy, penulis The Prodigal Tongue: The Love-Hate Relationship Between American and British English. (17) Menurut Murphy, orang AS tertarik pada aksen British karena penuturnya adalah orang “kerajaan” yang memberinya kesan elegan dan cerdas. (18) Ada aspirasi kelas sosial yang terselip dalam ketertarikan seseorang terhadap logat British.
Sumber: Tirto.id (dengan perubahan)
Simpulan yang tepat untuk teks di atas adalah ….
(1) Suara aktor Gemma Chan di video “The IMDB Show: Take 5” membuat banyak orang kesengsem. (2) Bila dideskripsikan secara ringkas, suara Gemma tidak seberat dan seserak Emma Stone, tetapi tidak setipis dan setinggi Emma Watson. (3) Dalam tayangan itu, Gemma bicara dengan tempo cukup lambat dan intonasi rendah. (4) Dia pun bicara tanpa terlalu banyak melakukan variasi nada suara. (5) Dengan cara bicara seperti itu, Gemma sangat cocok jadi pendongeng untuk membacakan cerita pengantar tidur. (6) Tak heran jika ada seorang pemirsa yang berkomentar. Lain itu, banyak juga warganet yang kepincut logat British-nya.
(7) Orang Inggris menggolongkan aksen yang dituturkan Gemma sebagai Received Pronounciation—satu dari beberapa aksen yang dituturkan di Britania Raya. (8) Itu adalah aksen yang lazim dituturkan oleh masyarakat Inggris bagian selatan, seperti di London, Oxford, dan Cambrige. (9) Para fan Gemma tidak salah jika menyebut logat itu elegan atau mewah karena mulanya ia dituturkan oleh kalangan kelas menengah dan atas, termasuk para anggota Kerajaan Inggris Raya. (10) Persepsi yang muncul terhadap aksen Gemma bisa disebabkan oleh berbagai macam hal. (11) Alasan paling sederhana adalah anggapan bahwa aksen Inggris itu memang menarik. (12) Anggapan ini mayoritas dianut oleh perempuan Amerika Serikat kala mendengar pria Inggris bicara.
(13) Pada 2018, Washington Post pernah mewawancarai sejumlah akademisi dan praktisi psikologi untuk mencari tahu penyebabnya. (14) Salah satu narasumbernya adalah psikoterapis Guy Winch. (15) Penulis buku Emotional First Aid: Healing Rejection, Guilt, Failure, and Other Everyday Hurts (2014) itu berpendapat bahwa bagi orang AS, aksen British bukan hal yang umum dan seseorang cenderung mengagumi sesuatu yang terkesan tidak biasa. (16) Hal senada juga diungkapkan oleh Lynne Murphy, penulis The Prodigal Tongue: The Love-Hate Relationship Between American and British English. (17) Menurut Murphy, orang AS tertarik pada aksen British karena penuturnya adalah orang “kerajaan” yang memberinya kesan elegan dan cerdas. (18) Ada aspirasi kelas sosial yang terselip dalam ketertarikan seseorang terhadap logat British.
Sumber: Tirto.id (dengan perubahan)
Pola pengembangan paragraf kedua teks di atas adalah ….
(1) Suara aktor Gemma Chan di video “The IMDB Show: Take 5” membuat banyak orang kesengsem. (2) Bila dideskripsikan secara ringkas, suara Gemma tidak seberat dan seserak Emma Stone, tetapi tidak setipis dan setinggi Emma Watson. (3) Dalam tayangan itu, Gemma bicara dengan tempo cukup lambat dan intonasi rendah. (4) Dia pun bicara tanpa terlalu banyak melakukan variasi nada suara. (5) Dengan cara bicara seperti itu, Gemma sangat cocok jadi pendongeng untuk membacakan cerita pengantar tidur. (6) Tak heran jika ada seorang pemirsa yang berkomentar. Lain itu, banyak juga warganet yang kepincut logat British-nya.
(7) Orang Inggris menggolongkan aksen yang dituturkan Gemma sebagai Received Pronounciation—satu dari beberapa aksen yang dituturkan di Britania Raya. (8) Itu adalah aksen yang lazim dituturkan oleh masyarakat Inggris bagian selatan, seperti di London, Oxford, dan Cambrige. (9) Para fan Gemma tidak salah jika menyebut logat itu elegan atau mewah karena mulanya ia dituturkan oleh kalangan kelas menengah dan atas, termasuk para anggota Kerajaan Inggris Raya. (10) Persepsi yang muncul terhadap aksen Gemma bisa disebabkan oleh berbagai macam hal. (11) Alasan paling sederhana adalah anggapan bahwa aksen Inggris itu memang menarik. (12) Anggapan ini mayoritas dianut oleh perempuan Amerika Serikat kala mendengar pria Inggris bicara.
(13) Pada 2018, Washington Post pernah mewawancarai sejumlah akademisi dan praktisi psikologi untuk mencari tahu penyebabnya. (14) Salah satu narasumbernya adalah psikoterapis Guy Winch. (15) Penulis buku Emotional First Aid: Healing Rejection, Guilt, Failure, and Other Everyday Hurts (2014) itu berpendapat bahwa bagi orang AS, aksen British bukan hal yang umum dan seseorang cenderung mengagumi sesuatu yang terkesan tidak biasa. (16) Hal senada juga diungkapkan oleh Lynne Murphy, penulis The Prodigal Tongue: The Love-Hate Relationship Between American and British English. (17) Menurut Murphy, orang AS tertarik pada aksen British karena penuturnya adalah orang “kerajaan” yang memberinya kesan elegan dan cerdas. (18) Ada aspirasi kelas sosial yang terselip dalam ketertarikan seseorang terhadap logat British.
Sumber: Tirto.id (dengan perubahan)
Kata pada teks di atas yang berasal dari ragam nonformal adalah ….
(1) Masyarakat sudah mengetahui bahwa program reality show dituding setting-an belaka atau penuh dengan gimmick. (2) Artinya, acara itu tidak benar-benar menampilkan realitas. (3) Beberapa waktu lalu, warganet membicarakan salah satu program reality show karena sempat terjadi keteledoran. (4) Clip on yang dipakai salah satu narasumbernya jatuh. (5) Oleh karena itu, jika sesuai jalan cerita, narasumber yang baru ditemui saat itu juga tak seharusnya menggunakan clip on.
Sumber: http://tirto.id/ (dengan adaptasi)
Manakah konjungsi yang kurang tepat?
(1) Masyarakat sudah mengetahui bahwa program reality show dituding setting-an belaka atau penuh dengan gimmick. (2) Artinya, acara itu tidak benar-benar menampilkan realitas. (3) Beberapa waktu lalu, warganet membicarakan salah satu program reality show karena sempat terjadi keteledoran. (4) Clip on yang dipakai salah satu narasumbernya jatuh. (5) Oleh karena itu, jika sesuai jalan cerita, narasumber yang baru ditemui saat itu juga tak seharusnya menggunakan clip on.
Sumber: http://tirto.id/ (dengan adaptasi)
Manakah padanan kata reality show yang benar?
Setelah permainan selesai dan dinyatakan menang, tim futsal SMA Nusantara yang terdiri dari 5 orang akan berfoto bersama seorang pelatih. Banyak cara yang dapat dilakukan jika posisi pelatih berada dipaling kiri atau kanan adalah…
Banyaknya bilangan ganjil yang terdiri dari 3 angka yang disusun dari angka-angka 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9 dan tanpa ada angka yang diulang adalah….
Pak Ramdan memberikan 2/3 luas kebun miliknya kepada Ridwan. Kemudian, 2/5 sisanya diberikan kepada Toni. Jika sisa kebunnya adalah 315 m2, maka luas kebun mula-mula adalah…
Suci dan Santi mengerjakan tugas rumah bersama dalam waktu dan laju yang berbeda.
(1) Jika Suci mengerjakan tugas selama 1,25 jam, Suci akan menyelesaikan separuh tugas yang sama yang bisa diselesaikan oleh Santi sendiri dalam waktu 1,5 jam.
(2) Santi mengerjakan tugas sendiri untuk 1,5 jam pertama, dan kemudian Suci dan Santi mengerjakan bersama hingga semua tugas selesai.
Apakah Suci menyelesaikan lebih dari 60% tugasnya?
Terdapat dua bilangan bulat. Dua kali bilangan pertama ditambah empat kali bilangan kedua adalah 16. Berapa nilai maksimal dari jumlah kuadrat kedua bilangan tersebut?
(1) Pada awal 2020, kita semua dikejutkan oleh kehadiran pandemi global. Hal ini memberikan dampak yang buruk kepada dunia, termasuk kepada perusahaan energi. (2) Perubahan besar yang terjadi maupun tren baru pada industri migas yang dipercepat akibat pandemi global, antara lain, tren elektrifikasi, tren energi terbarukan, digitalisasi, dan peningkatan permintaan produk kesehatan. (3) Pembatasan sosial yang dilakukan dalam menghadapi pandemi menurunkan mobilitas penduduk di banyak negara. (4) Penduduk dipaksa untuk tinggal di rumah dan melakukan segala sesuatunya secara remote, seperti work from home. (5) Tampaknya hal ini akan menjadi kebiasaan baru setelah pandemi berakhir. (6) Kebiasaan yang bersifat pengurangan mobilitas dan peningkatan penggunaan perangkat elektronik akan secara langsung mengurangi penggunaan BBM dan meningkatkan permintaan listrik. (7) Setelah pandemi berakhir pun tampaknya masyarakat akan lebih memilih menggunakan alat transportasi personal, seperti mobil/motor pribadi, sepeda, berjalan kaki, atau transportasi sharing seperti skuter listrik.
(8) McKinsey Company menyebutkan bahwa tren peningkatan penggunaan kendaraan listrik akan terus berlanjut pascakrisis pandemi. (9) Paling tidak hal itu sudah dilakukan beberapa negara di Eropa dan China. (10) Pemerintah memberikan insentif untuk pembelian kendaraan listrik sehingga penggunaan alat transportasi listrik akan mendominasi kota-kota besar. (11) Di Tanah Air, peluang bisnis untuk mendukung kendaraan listrik masih terkendala oleh harga jual kendaraan listrik yang cukup mahal. (12) Namun, ke depan, dengan adanya keringanan pajak dan tarif impor, bukan tidak mungkin penetrasi kendaraan listrik akan semakin cepat.
(13) Oleh karena itu, Pertamina sudah melakukan kajian pengembangan bisnis baterai menggunakan metode swap battery untuk kendaraan roda dua dan tiga dalam rangka merespons tren elektrifikasi transportasi di Indonesia. (14) Hal ini menjadi indikasi keseriusan Pertamina dalam menjalankan transisi energi di Indonesia secara selektif. (15) Pandemi juga menyebabkan terjadi peningkatan kontribusi pasokan energi terbarukan. (16) Penurunan permintaan minyak global sebesar 5 persen pada kuartal I-2020 akibat Covid-19 telah memukul harga minyak hingga jatuh ke titik 19 dollar AS/bbl (MM Brent) pada April 2020. (17) Di saat permintaan terhadap minyak turun drastis, peningkatan terhadap energi terbarukan secara global justru meningkat 1,5 persen.
(18) IEA menyebutkan bahwa energi terbarukan lebih tahan terhadap anjloknya permintaan listrik karena energi terbarukan memiliki biaya operasi yang lebih rendah dan mendapatkan prioritas/dukungan dari pemerintah di beberapa negara. (19) Selain itu, di beberapa negara harga energi terbarukan juga diuntungkan akibat skema feed-in-tariff (FID) yang memberikan kepastian harga. (20) Dampak dari pandemi juga dirasakan pada bisnis petrokimia. (21) Penggunaan alat proteksi diri (APD), seperti pelindung wajah, penyanitasi tangan, dan masker, telah menjadi kebiasaan baru bahkan kemungkinan akan terus berlanjut setelah pandemi berakhir. (22) Fenomena ini menyebabkan naiknya permintaan untuk produk petrokimia, seperti polipropilena, yang digunakan untuk pembuatan komponen filter pada masker N-95, ataupun produk petrokimia lain untuk produk alat kesehatan dan perlindungan diri.
(Sumber: CNBC Indonesia, dengan perubahan)
Jenis teks yang tepat untuk mendeskripsikan bacaan ialah ….
(1) Pada awal 2020, kita semua dikejutkan oleh kehadiran pandemi global. Hal ini memberikan dampak yang buruk kepada dunia, termasuk kepada perusahaan energi. (2) Perubahan besar yang terjadi maupun tren baru pada industri migas yang dipercepat akibat pandemi global, antara lain, tren elektrifikasi, tren energi terbarukan, digitalisasi, dan peningkatan permintaan produk kesehatan. (3) Pembatasan sosial yang dilakukan dalam menghadapi pandemi menurunkan mobilitas penduduk di banyak negara. (4) Penduduk dipaksa untuk tinggal di rumah dan melakukan segala sesuatunya secara remote, seperti work from home. (5) Tampaknya hal ini akan menjadi kebiasaan baru setelah pandemi berakhir. (6) Kebiasaan yang bersifat pengurangan mobilitas dan peningkatan penggunaan perangkat elektronik akan secara langsung mengurangi penggunaan BBM dan meningkatkan permintaan listrik. (7) Setelah pandemi berakhir pun tampaknya masyarakat akan lebih memilih menggunakan alat transportasi personal, seperti mobil/motor pribadi, sepeda, berjalan kaki, atau transportasi sharing seperti skuter listrik.
(8) McKinsey Company menyebutkan bahwa tren peningkatan penggunaan kendaraan listrik akan terus berlanjut pascakrisis pandemi. (9) Paling tidak hal itu sudah dilakukan beberapa negara di Eropa dan China. (10) Pemerintah memberikan insentif untuk pembelian kendaraan listrik sehingga penggunaan alat transportasi listrik akan mendominasi kota-kota besar. (11) Di Tanah Air, peluang bisnis untuk mendukung kendaraan listrik masih terkendala oleh harga jual kendaraan listrik yang cukup mahal. (12) Namun, ke depan, dengan adanya keringanan pajak dan tarif impor, bukan tidak mungkin penetrasi kendaraan listrik akan semakin cepat.
(13) Oleh karena itu, Pertamina sudah melakukan kajian pengembangan bisnis baterai menggunakan metode swap battery untuk kendaraan roda dua dan tiga dalam rangka merespons tren elektrifikasi transportasi di Indonesia. (14) Hal ini menjadi indikasi keseriusan Pertamina dalam menjalankan transisi energi di Indonesia secara selektif. (15) Pandemi juga menyebabkan terjadi peningkatan kontribusi pasokan energi terbarukan. (16) Penurunan permintaan minyak global sebesar 5 persen pada kuartal I-2020 akibat Covid-19 telah memukul harga minyak hingga jatuh ke titik 19 dollar AS/bbl (MM Brent) pada April 2020. (17) Di saat permintaan terhadap minyak turun drastis, peningkatan terhadap energi terbarukan secara global justru meningkat 1,5 persen.
(18) IEA menyebutkan bahwa energi terbarukan lebih tahan terhadap anjloknya permintaan listrik karena energi terbarukan memiliki biaya operasi yang lebih rendah dan mendapatkan prioritas/dukungan dari pemerintah di beberapa negara. (19) Selain itu, di beberapa negara harga energi terbarukan juga diuntungkan akibat skema feed-in-tariff (FID) yang memberikan kepastian harga. (20) Dampak dari pandemi juga dirasakan pada bisnis petrokimia. (21) Penggunaan alat proteksi diri (APD), seperti pelindung wajah, penyanitasi tangan, dan masker, telah menjadi kebiasaan baru bahkan kemungkinan akan terus berlanjut setelah pandemi berakhir. (22) Fenomena ini menyebabkan naiknya permintaan untuk produk petrokimia, seperti polipropilena, yang digunakan untuk pembuatan komponen filter pada masker N-95, ataupun produk petrokimia lain untuk produk alat kesehatan dan perlindungan diri.
(Sumber: CNBC Indonesia, dengan perubahan)
Ide pokok bacaan tersedia adalah ….
(1) Di bawah kepemimpinan Xi Jinping, Partai Komunis menjadi semakin waspada dalam menjaga propaganda resmi seputar ideologi partai dan pemerintahan Xi dari segala bentuk kritik. (2) Dalam pidato 2013, Xi menekankan pentingnya propaganda dan “kepemimpinan ideologis” di negara itu, tetapi pandemi telah memungkinkan partai Cina untuk memperluas kontrol ideologinya atas pengadilan, menghapuskan segala bentuk otonomi peradilan. (3) Manipulasi lembaga aturan hukum ini dapat dilihat dalam penuntutan jurnalis warga seperti Zhang Zhan dan siapa pun yang mempertanyakan atau mengkritik kebijakan resmi partai.
(4) Peneliti-peneliti Marxis dan pendukung propaganda partai berpendapat bahwa ideologi partai dan “aturan hukum” tidak saling berlawanan. (5) Di Cina, mereka mengatakan, tidak perlu ada pemisahan kuasa secara hukum untuk memastikan keadilan karena partai adalah perwujudan utama dari amanat rakyat dalam hal hukum dan ketertiban. (6) Intinya, Partai Komunis adalah aturan hukum itu sendiri, dengan sifat-sifat masyarakat Cina. (7) Partai sudah lama menggunakan sistem pertahanan dan pengadilan dalam cara ini untuk “membunuh ayam untuk menakuti monyet” (pepatah Cina yang berarti menghukum satu seorang sebagai contoh bagi orang-orang lain).
(8) Pada masa lalu, partai biasanya mengincar pembangkang politik terkemuka, seperti Liu Xiaobo dan Wei Jingsheng, dan pengacara-pengacara pembela hak asasi manusia . (9) Hal yang baru dan mengkhawatirkan adalah penggunaan taktik ini untuk memberantas segala perbedaan pendapat dan adanya anggapan bahwa masyarakat sipil mengancam kekuasaan partai. (10) Mereka yang ditargetkan dalam beberapa tahun terakhir termasuk penulis keturunan Cina-Australia, Yang Hengjun, taipan media Hong Kong Jimmy Lai, dan jurnalis keturunan Cina-Australia Cheng Lei, juga banyak orang asing.
Sumber: The Conversation Indonesia, dengan perubahan
Pertanyaan yang jawabannya tidak terdapat pada teks di atas adalah ….
(1) Di bawah kepemimpinan Xi Jinping, Partai Komunis menjadi semakin waspada dalam menjaga propaganda resmi seputar ideologi partai dan pemerintahan Xi dari segala bentuk kritik. (2) Dalam pidato 2013, Xi menekankan pentingnya propaganda dan “kepemimpinan ideologis” di negara itu, tetapi pandemi telah memungkinkan partai Cina untuk memperluas kontrol ideologinya atas pengadilan, menghapuskan segala bentuk otonomi peradilan. (3) Manipulasi lembaga aturan hukum ini dapat dilihat dalam penuntutan jurnalis warga seperti Zhang Zhan dan siapa pun yang mempertanyakan atau mengkritik kebijakan resmi partai.
(4) Peneliti-peneliti Marxis dan pendukung propaganda partai berpendapat bahwa ideologi partai dan “aturan hukum” tidak saling berlawanan. (5) Di Cina, mereka mengatakan, tidak perlu ada pemisahan kuasa secara hukum untuk memastikan keadilan karena partai adalah perwujudan utama dari amanat rakyat dalam hal hukum dan ketertiban. (6) Intinya, Partai Komunis adalah aturan hukum itu sendiri, dengan sifat-sifat masyarakat Cina. (7) Partai sudah lama menggunakan sistem pertahanan dan pengadilan dalam cara ini untuk “membunuh ayam untuk menakuti monyet” (pepatah Cina yang berarti menghukum satu seorang sebagai contoh bagi orang-orang lain).
(8) Pada masa lalu, partai biasanya mengincar pembangkang politik terkemuka, seperti Liu Xiaobo dan Wei Jingsheng, dan pengacara-pengacara pembela hak asasi manusia . (9) Hal yang baru dan mengkhawatirkan adalah penggunaan taktik ini untuk memberantas segala perbedaan pendapat dan adanya anggapan bahwa masyarakat sipil mengancam kekuasaan partai. (10) Mereka yang ditargetkan dalam beberapa tahun terakhir termasuk penulis keturunan Cina-Australia, Yang Hengjun, taipan media Hong Kong Jimmy Lai, dan jurnalis keturunan Cina-Australia Cheng Lei, juga banyak orang asing.
Sumber: The Conversation Indonesia, dengan perubahan
Kata taipan yang digunakan oleh kalimat (10) memiliki makna ….
(1) Di bawah kepemimpinan Xi Jinping, Partai Komunis menjadi semakin waspada dalam menjaga propaganda resmi seputar ideologi partai dan pemerintahan Xi dari segala bentuk kritik. (2) Dalam pidato 2013, Xi menekankan pentingnya propaganda dan “kepemimpinan ideologis” di negara itu, tetapi pandemi telah memungkinkan partai Cina untuk memperluas kontrol ideologinya atas pengadilan, menghapuskan segala bentuk otonomi peradilan. (3) Manipulasi lembaga aturan hukum ini dapat dilihat dalam penuntutan jurnalis warga seperti Zhang Zhan dan siapa pun yang mempertanyakan atau mengkritik kebijakan resmi partai.
(4) Peneliti-peneliti Marxis dan pendukung propaganda partai berpendapat bahwa ideologi partai dan “aturan hukum” tidak saling berlawanan. (5) Di Cina, mereka mengatakan, tidak perlu ada pemisahan kuasa secara hukum untuk memastikan keadilan karena partai adalah perwujudan utama dari amanat rakyat dalam hal hukum dan ketertiban. (6) Intinya, Partai Komunis adalah aturan hukum itu sendiri, dengan sifat-sifat masyarakat Cina. (7) Partai sudah lama menggunakan sistem pertahanan dan pengadilan dalam cara ini untuk “membunuh ayam untuk menakuti monyet” (pepatah Cina yang berarti menghukum satu seorang sebagai contoh bagi orang-orang lain).
(8) Pada masa lalu, partai biasanya mengincar pembangkang politik terkemuka, seperti Liu Xiaobo dan Wei Jingsheng, dan pengacara-pengacara pembela hak asasi manusia . (9) Hal yang baru dan mengkhawatirkan adalah penggunaan taktik ini untuk memberantas segala perbedaan pendapat dan adanya anggapan bahwa masyarakat sipil mengancam kekuasaan partai. (10) Mereka yang ditargetkan dalam beberapa tahun terakhir termasuk penulis keturunan Cina-Australia, Yang Hengjun, taipan media Hong Kong Jimmy Lai, dan jurnalis keturunan Cina-Australia Cheng Lei, juga banyak orang asing.
Sumber: The Conversation Indonesia, dengan perubahan
Kata ini pada kalimat (9) merujuk pada ….
(1) Selama hampir dua abad beroperasi di Hindia Timur, VOC mempunyai sejumlah wewenang istimewa. (2) Persekutuan dagang ini berhak melakukan perjanjian dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara, memiliki mata uang sendiri, dan mempunyai tentara. (3) Mereka memonopoli sejumlah komoditas yang didapat dari Nusantara, sehingga mampu mengontrol harga beli. (4) Selain itu, setelah menaklukkan beberapa kerajaan dan akhirnya menjadi penguasa di Nusantara, penghasilan mereka juga bersumber dari pajak. (5) Di daerah yang kini masuk wilayah Indonesia timur yang kaya rempah-rempah, barang itulah yang dijadikan pajak dari rakyat kepada raja untuk VOC. (6) Pajak yang harus dipenuhi rakyat diserahkan dalam bentuk persembahan rempah-rempah kepada raja. (7) Salah satunya cengkih. (8) Pegawai-pegawai yang bertugas dalam pengumpulan ini mendapat sebagian dari hasil. (9) Di sini raja lokal dan kolega terdekatnya menjadi elemen penting bagi VOC. (10) Sementara, di Jawa yang kaya akan beras, barang ini pula yang dijadikan sebagai pajak. (11) Dalam praktik pungutan wajib, VOC memberdayakan para kepala desa. (12) Mereka memberikan kebebasan penuh untuk menetapkan jumlah yang harus dibayar oleh masing-masing petani. (13) Kebebasan ini melahirkan kesewenang-wenangan para kepala desa yang merugikan rakyat.
(14) Salah satu golongan yang terkenal sebagai penarik pajak di zaman VOC adalah orang-orang Tionghoa. (15) Orang-orang Tionghoa menjadi pemegang lisensi untuk berbagai pungutan pajak dari VOC. (16) Gubernur Jenderal VOC, Jan Pieterzoon Coen, menyebut orang-orang Tionghoa sebagai, “Bangsa yang ulet, rajin, dan suka bekerja. Tak ada tenaga yang lebih cocok untuk tujuan kita atau yang dapat dikerahkan dengan sama mudahnya selain daripada orang Tionghoa.” (17) Setelah VOC bubar pada 1799, orang-orang Tionghoa masih dipercaya sebagai penjaga dan pemungut pajak gerbang tol dari para pedagang yang melintas. (18) Sebelum Perang Jawa (1825-1830) meletus, pernah terjadi pemberontakan di Bagelen terhadap orang-orang Belanda dan orang-orang Tionghoa yang menjadi penjaga gerbang tol. (19) VOC dan pemerintah kolonial Hindia Belanda yang mempercayakan penarikan pajak kepada orang-orang Tionghoa, menjadi salah satu pemicu menguatnya sentimen anti-Tionghoa di Hindia Belanda.
(20) Tak hanya dijadikan sebagai pemungut pajak, VOC juga memajaki orang-orang Tionghoa. (21) Terdapat pungutan yang disebut sebagai pajak kepala yang harus dibayarkan orang-orang Tionghoa yang bermukim di Batavia. (22) Pajak ini dikenakan kepada mereka yang sudah berusia melewati 16 tahun. (23) Pajak kepala ini disebut surat konde karena orang-orang Tionghoa ketika itu rambutnya panjang, kemudian digelung menjadi konde. (24) Pajak kepala tersebut besarnya f 0,25 setiap bulan tetapi kalau dibayar setahun menjadi f 2,50. (25) Selain disebut surat konde, pajak kepala disebut juga sebagai uang konde. (26) Uang konde atau pajak per kepala begitu tinggi, sehingga sebagian besar pajak Jakarta dibayar oleh orang Tionghoa. (27) Keberadaan orang Tionghoa di Batavia pada zaman VOC memang sangat banyak. (28) Maka itu, sejak awal abad ke-17, imigran asal Tiongkok sudah dihalang-halangi masuk ke Batavia. (28) Bahkan, pada tahun 1740 terjadi pembantaian terhadap orang-orang Tionghoa di Batavia yang dikenal sebagai Geger Pecinan. (29) Meski demikian, VOC tak pernah benar-benar bisa meninggalkan orang-orang Tionghoa, baik sebagai mitra maupun sebagai objek pajak.
Sumber: Tirto.id, dengan perubahan
Pola pengembangan paragraf kedua teks di atas adalah ….
(1) Selama hampir dua abad beroperasi di Hindia Timur, VOC mempunyai sejumlah wewenang istimewa. (2) Persekutuan dagang ini berhak melakukan perjanjian dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara, memiliki mata uang sendiri, dan mempunyai tentara. (3) Mereka memonopoli sejumlah komoditas yang didapat dari Nusantara, sehingga mampu mengontrol harga beli. (4) Selain itu, setelah menaklukkan beberapa kerajaan dan akhirnya menjadi penguasa di Nusantara, penghasilan mereka juga bersumber dari pajak. (5) Di daerah yang kini masuk wilayah Indonesia timur yang kaya rempah-rempah, barang itulah yang dijadikan pajak dari rakyat kepada raja untuk VOC. (6) Pajak yang harus dipenuhi rakyat diserahkan dalam bentuk persembahan rempah-rempah kepada raja. (7) Salah satunya cengkih. (8) Pegawai-pegawai yang bertugas dalam pengumpulan ini mendapat sebagian dari hasil. (9) Di sini raja lokal dan kolega terdekatnya menjadi elemen penting bagi VOC. (10) Sementara, di Jawa yang kaya akan beras, barang ini pula yang dijadikan sebagai pajak. (11) Dalam praktik pungutan wajib, VOC memberdayakan para kepala desa. (12) Mereka memberikan kebebasan penuh untuk menetapkan jumlah yang harus dibayar oleh masing-masing petani. (13) Kebebasan ini melahirkan kesewenang-wenangan para kepala desa yang merugikan rakyat.
(14) Salah satu golongan yang terkenal sebagai penarik pajak di zaman VOC adalah orang-orang Tionghoa. (15) Orang-orang Tionghoa menjadi pemegang lisensi untuk berbagai pungutan pajak dari VOC. (16) Gubernur Jenderal VOC, Jan Pieterzoon Coen, menyebut orang-orang Tionghoa sebagai, “Bangsa yang ulet, rajin, dan suka bekerja. Tak ada tenaga yang lebih cocok untuk tujuan kita atau yang dapat dikerahkan dengan sama mudahnya selain daripada orang Tionghoa.” (17) Setelah VOC bubar pada 1799, orang-orang Tionghoa masih dipercaya sebagai penjaga dan pemungut pajak gerbang tol dari para pedagang yang melintas. (18) Sebelum Perang Jawa (1825-1830) meletus, pernah terjadi pemberontakan di Bagelen terhadap orang-orang Belanda dan orang-orang Tionghoa yang menjadi penjaga gerbang tol. (19) VOC dan pemerintah kolonial Hindia Belanda yang mempercayakan penarikan pajak kepada orang-orang Tionghoa, menjadi salah satu pemicu menguatnya sentimen anti-Tionghoa di Hindia Belanda.
(20) Tak hanya dijadikan sebagai pemungut pajak, VOC juga memajaki orang-orang Tionghoa. (21) Terdapat pungutan yang disebut sebagai pajak kepala yang harus dibayarkan orang-orang Tionghoa yang bermukim di Batavia. (22) Pajak ini dikenakan kepada mereka yang sudah berusia melewati 16 tahun. (23) Pajak kepala ini disebut surat konde karena orang-orang Tionghoa ketika itu rambutnya panjang, kemudian digelung menjadi konde. (24) Pajak kepala tersebut besarnya f 0,25 setiap bulan tetapi kalau dibayar setahun menjadi f 2,50. (25) Selain disebut surat konde, pajak kepala disebut juga sebagai uang konde. (26) Uang konde atau pajak per kepala begitu tinggi, sehingga sebagian besar pajak Jakarta dibayar oleh orang Tionghoa. (27) Keberadaan orang Tionghoa di Batavia pada zaman VOC memang sangat banyak. (28) Maka itu, sejak awal abad ke-17, imigran asal Tiongkok sudah dihalang-halangi masuk ke Batavia. (28) Bahkan, pada tahun 1740 terjadi pembantaian terhadap orang-orang Tionghoa di Batavia yang dikenal sebagai Geger Pecinan. (29) Meski demikian, VOC tak pernah benar-benar bisa meninggalkan orang-orang Tionghoa, baik sebagai mitra maupun sebagai objek pajak.
Sumber: Tirto.id, dengan perubahan
Penggunaan kata tidak baku pada teks di atas terdapat pada kalimat ….
(1) Selama hampir dua abad beroperasi di Hindia Timur, VOC mempunyai sejumlah wewenang istimewa. (2) Persekutuan dagang ini berhak melakukan perjanjian dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara, memiliki mata uang sendiri, dan mempunyai tentara. (3) Mereka memonopoli sejumlah komoditas yang didapat dari Nusantara, sehingga mampu mengontrol harga beli. (4) Selain itu, setelah menaklukkan beberapa kerajaan dan akhirnya menjadi penguasa di Nusantara, penghasilan mereka juga bersumber dari pajak. (5) Di daerah yang kini masuk wilayah Indonesia timur yang kaya rempah-rempah, barang itulah yang dijadikan pajak dari rakyat kepada raja untuk VOC. (6) Pajak yang harus dipenuhi rakyat diserahkan dalam bentuk persembahan rempah-rempah kepada raja. (7) Salah satunya cengkih. (8) Pegawai-pegawai yang bertugas dalam pengumpulan ini mendapat sebagian dari hasil. (9) Di sini raja lokal dan kolega terdekatnya menjadi elemen penting bagi VOC. (10) Sementara, di Jawa yang kaya akan beras, barang ini pula yang dijadikan sebagai pajak. (11) Dalam praktik pungutan wajib, VOC memberdayakan para kepala desa. (12) Mereka memberikan kebebasan penuh untuk menetapkan jumlah yang harus dibayar oleh masing-masing petani. (13) Kebebasan ini melahirkan kesewenang-wenangan para kepala desa yang merugikan rakyat.
(14) Salah satu golongan yang terkenal sebagai penarik pajak di zaman VOC adalah orang-orang Tionghoa. (15) Orang-orang Tionghoa menjadi pemegang lisensi untuk berbagai pungutan pajak dari VOC. (16) Gubernur Jenderal VOC, Jan Pieterzoon Coen, menyebut orang-orang Tionghoa sebagai, “Bangsa yang ulet, rajin, dan suka bekerja. Tak ada tenaga yang lebih cocok untuk tujuan kita atau yang dapat dikerahkan dengan sama mudahnya selain daripada orang Tionghoa.” (17) Setelah VOC bubar pada 1799, orang-orang Tionghoa masih dipercaya sebagai penjaga dan pemungut pajak gerbang tol dari para pedagang yang melintas. (18) Sebelum Perang Jawa (1825-1830) meletus, pernah terjadi pemberontakan di Bagelen terhadap orang-orang Belanda dan orang-orang Tionghoa yang menjadi penjaga gerbang tol. (19) VOC dan pemerintah kolonial Hindia Belanda yang mempercayakan penarikan pajak kepada orang-orang Tionghoa, menjadi salah satu pemicu menguatnya sentimen anti-Tionghoa di Hindia Belanda.
(20) Tak hanya dijadikan sebagai pemungut pajak, VOC juga memajaki orang-orang Tionghoa. (21) Terdapat pungutan yang disebut sebagai pajak kepala yang harus dibayarkan orang-orang Tionghoa yang bermukim di Batavia. (22) Pajak ini dikenakan kepada mereka yang sudah berusia melewati 16 tahun. (23) Pajak kepala ini disebut surat konde karena orang-orang Tionghoa ketika itu rambutnya panjang, kemudian digelung menjadi konde. (24) Pajak kepala tersebut besarnya f 0,25 setiap bulan tetapi kalau dibayar setahun menjadi f 2,50. (25) Selain disebut surat konde, pajak kepala disebut juga sebagai uang konde. (26) Uang konde atau pajak per kepala begitu tinggi, sehingga sebagian besar pajak Jakarta dibayar oleh orang Tionghoa. (27) Keberadaan orang Tionghoa di Batavia pada zaman VOC memang sangat banyak. (28) Maka itu, sejak awal abad ke-17, imigran asal Tiongkok sudah dihalang-halangi masuk ke Batavia. (28) Bahkan, pada tahun 1740 terjadi pembantaian terhadap orang-orang Tionghoa di Batavia yang dikenal sebagai Geger Pecinan. (29) Meski demikian, VOC tak pernah benar-benar bisa meninggalkan orang-orang Tionghoa, baik sebagai mitra maupun sebagai objek pajak.
Sumber: Tirto.id, dengan perubahan
Berikut ini adalah pernyataan yang tepat berdasarkan teks di atas adalah ….
(1) Selama hampir dua abad beroperasi di Hindia Timur, VOC mempunyai sejumlah wewenang istimewa. (2) Persekutuan dagang ini berhak melakukan perjanjian dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara, memiliki mata uang sendiri, dan mempunyai tentara. (3) Mereka memonopoli sejumlah komoditas yang didapat dari Nusantara, sehingga mampu mengontrol harga beli. (4) Selain itu, setelah menaklukkan beberapa kerajaan dan akhirnya menjadi penguasa di Nusantara, penghasilan mereka juga bersumber dari pajak. (5) Di daerah yang kini masuk wilayah Indonesia timur yang kaya rempah-rempah, barang itulah yang dijadikan pajak dari rakyat kepada raja untuk VOC. (6) Pajak yang harus dipenuhi rakyat diserahkan dalam bentuk persembahan rempah-rempah kepada raja. (7) Salah satunya cengkih. (8) Pegawai-pegawai yang bertugas dalam pengumpulan ini mendapat sebagian dari hasil. (9) Di sini raja lokal dan kolega terdekatnya menjadi elemen penting bagi VOC. (10) Sementara, di Jawa yang kaya akan beras, barang ini pula yang dijadikan sebagai pajak. (11) Dalam praktik pungutan wajib, VOC memberdayakan para kepala desa. (12) Mereka memberikan kebebasan penuh untuk menetapkan jumlah yang harus dibayar oleh masing-masing petani. (13) Kebebasan ini melahirkan kesewenang-wenangan para kepala desa yang merugikan rakyat.
(14) Salah satu golongan yang terkenal sebagai penarik pajak di zaman VOC adalah orang-orang Tionghoa. (15) Orang-orang Tionghoa menjadi pemegang lisensi untuk berbagai pungutan pajak dari VOC. (16) Gubernur Jenderal VOC, Jan Pieterzoon Coen, menyebut orang-orang Tionghoa sebagai, “Bangsa yang ulet, rajin, dan suka bekerja. Tak ada tenaga yang lebih cocok untuk tujuan kita atau yang dapat dikerahkan dengan sama mudahnya selain daripada orang Tionghoa.” (17) Setelah VOC bubar pada 1799, orang-orang Tionghoa masih dipercaya sebagai penjaga dan pemungut pajak gerbang tol dari para pedagang yang melintas. (18) Sebelum Perang Jawa (1825-1830) meletus, pernah terjadi pemberontakan di Bagelen terhadap orang-orang Belanda dan orang-orang Tionghoa yang menjadi penjaga gerbang tol. (19) VOC dan pemerintah kolonial Hindia Belanda yang mempercayakan penarikan pajak kepada orang-orang Tionghoa, menjadi salah satu pemicu menguatnya sentimen anti-Tionghoa di Hindia Belanda.
(20) Tak hanya dijadikan sebagai pemungut pajak, VOC juga memajaki orang-orang Tionghoa. (21) Terdapat pungutan yang disebut sebagai pajak kepala yang harus dibayarkan orang-orang Tionghoa yang bermukim di Batavia. (22) Pajak ini dikenakan kepada mereka yang sudah berusia melewati 16 tahun. (23) Pajak kepala ini disebut surat konde karena orang-orang Tionghoa ketika itu rambutnya panjang, kemudian digelung menjadi konde. (24) Pajak kepala tersebut besarnya f 0,25 setiap bulan tetapi kalau dibayar setahun menjadi f 2,50. (25) Selain disebut surat konde, pajak kepala disebut juga sebagai uang konde. (26) Uang konde atau pajak per kepala begitu tinggi, sehingga sebagian besar pajak Jakarta dibayar oleh orang Tionghoa. (27) Keberadaan orang Tionghoa di Batavia pada zaman VOC memang sangat banyak. (28) Maka itu, sejak awal abad ke-17, imigran asal Tiongkok sudah dihalang-halangi masuk ke Batavia. (28) Bahkan, pada tahun 1740 terjadi pembantaian terhadap orang-orang Tionghoa di Batavia yang dikenal sebagai Geger Pecinan. (29) Meski demikian, VOC tak pernah benar-benar bisa meninggalkan orang-orang Tionghoa, baik sebagai mitra maupun sebagai objek pajak.
Sumber: Tirto.id, dengan perubahan
Perbedaan paragraf kedua dan paragraf ketiga teks di atas adalah ….
(1) Selama hampir dua abad beroperasi di Hindia Timur, VOC mempunyai sejumlah wewenang istimewa. (2) Persekutuan dagang ini berhak melakukan perjanjian dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara, memiliki mata uang sendiri, dan mempunyai tentara. (3) Mereka memonopoli sejumlah komoditas yang didapat dari Nusantara, sehingga mampu mengontrol harga beli. (4) Selain itu, setelah menaklukkan beberapa kerajaan dan akhirnya menjadi penguasa di Nusantara, penghasilan mereka juga bersumber dari pajak. (5) Di daerah yang kini masuk wilayah Indonesia timur yang kaya rempah-rempah, barang itulah yang dijadikan pajak dari rakyat kepada raja untuk VOC. (6) Pajak yang harus dipenuhi rakyat diserahkan dalam bentuk persembahan rempah-rempah kepada raja. (7) Salah satunya cengkih. (8) Pegawai-pegawai yang bertugas dalam pengumpulan ini mendapat sebagian dari hasil. (9) Di sini raja lokal dan kolega terdekatnya menjadi elemen penting bagi VOC. (10) Sementara, di Jawa yang kaya akan beras, barang ini pula yang dijadikan sebagai pajak. (11) Dalam praktik pungutan wajib, VOC memberdayakan para kepala desa. (12) Mereka memberikan kebebasan penuh untuk menetapkan jumlah yang harus dibayar oleh masing-masing petani. (13) Kebebasan ini melahirkan kesewenang-wenangan para kepala desa yang merugikan rakyat.
(14) Salah satu golongan yang terkenal sebagai penarik pajak di zaman VOC adalah orang-orang Tionghoa. (15) Orang-orang Tionghoa menjadi pemegang lisensi untuk berbagai pungutan pajak dari VOC. (16) Gubernur Jenderal VOC, Jan Pieterzoon Coen, menyebut orang-orang Tionghoa sebagai, “Bangsa yang ulet, rajin, dan suka bekerja. Tak ada tenaga yang lebih cocok untuk tujuan kita atau yang dapat dikerahkan dengan sama mudahnya selain daripada orang Tionghoa.” (17) Setelah VOC bubar pada 1799, orang-orang Tionghoa masih dipercaya sebagai penjaga dan pemungut pajak gerbang tol dari para pedagang yang melintas. (18) Sebelum Perang Jawa (1825-1830) meletus, pernah terjadi pemberontakan di Bagelen terhadap orang-orang Belanda dan orang-orang Tionghoa yang menjadi penjaga gerbang tol. (19) VOC dan pemerintah kolonial Hindia Belanda yang mempercayakan penarikan pajak kepada orang-orang Tionghoa, menjadi salah satu pemicu menguatnya sentimen anti-Tionghoa di Hindia Belanda.
(20) Tak hanya dijadikan sebagai pemungut pajak, VOC juga memajaki orang-orang Tionghoa. (21) Terdapat pungutan yang disebut sebagai pajak kepala yang harus dibayarkan orang-orang Tionghoa yang bermukim di Batavia. (22) Pajak ini dikenakan kepada mereka yang sudah berusia melewati 16 tahun. (23) Pajak kepala ini disebut surat konde karena orang-orang Tionghoa ketika itu rambutnya panjang, kemudian digelung menjadi konde. (24) Pajak kepala tersebut besarnya f 0,25 setiap bulan tetapi kalau dibayar setahun menjadi f 2,50. (25) Selain disebut surat konde, pajak kepala disebut juga sebagai uang konde. (26) Uang konde atau pajak per kepala begitu tinggi, sehingga sebagian besar pajak Jakarta dibayar oleh orang Tionghoa. (27) Keberadaan orang Tionghoa di Batavia pada zaman VOC memang sangat banyak. (28) Maka itu, sejak awal abad ke-17, imigran asal Tiongkok sudah dihalang-halangi masuk ke Batavia. (28) Bahkan, pada tahun 1740 terjadi pembantaian terhadap orang-orang Tionghoa di Batavia yang dikenal sebagai Geger Pecinan. (29) Meski demikian, VOC tak pernah benar-benar bisa meninggalkan orang-orang Tionghoa, baik sebagai mitra maupun sebagai objek pajak.
Sumber: Tirto.id, dengan perubahan
Kata mereka yang digunakan oleh kalimat (12) mewakili ….
(1) Beberapa penelitian menemukan bahwa perubahan pada bagian otak penciuman bisa juga terjadi. (2) Penelitian lain juga menunjukkan bahwa pelatihan penciuman yang berlanjut lebih lama—dalam hitungan minggu—lebih baik. (3) Meski demikian, pelatihan penciuman adalah awal pemulihan yang mudah dan sederhana. (4) Pelatihan penciuman merangsang pergantian sel saraf khusus dan membantu memulihkan indera penciuman. (5) Hasil dari pendekatan baru ini menunjukkan bahwa pemulihan indera penciuman yang lebih baik bisa tercapai. (6) Pada akhirnya, mereka yang mengalami gejala berkepanjangan mungkin perlu mencari nasihat medis lebih lanjut dari dokter mereka atau mencari rujukan ke klinik spesialis, terutama jika mereka mengalami gangguan penciuman yang menyakitkan yang disebut sebagai parosmia. (7) Penelitian lebih baru menganjurkan bahwa empat bau yang digunakan dalam pelatihan penciuman harus diubah setiap 12 minggu. (8) Jadi, kita perlu meneruskan latihan karena hasilnya tidak instan.
Urutan yang tepat untuk paragraf di atas adalah ….
(1) Stigmatisasi umumnya dialami oleh orang-orang yang dianggap berbeda atau berbahaya. (2) Menjadi berbeda di masyarakat yang kolektivis seperti Indonesia ini, merupakan sebuah hal yang tidak nyaman. (3) Kita mudah sekali memberi label pada sebuah perilaku atau sesuatu yang kita anggap mengerikan, berbahaya, menjijikkan dan/atau berbeda. (4) Tujuannya, agar diri kita tetap memiliki rasa aman (security). (5) Rasa aman sangatlah penting untuk meredam perasaan kita terhadap ketidakpastian yang membuat kita cemas. (6) Manusia memang tidak suka berada di dalam keadaan yang ambigu terlebih saat pandemi seperti ini. (7) Oleh karena itu, kita cenderung melakukan mekanisme pertahanan diri (defense mechanism). (8) Stigma juga terjadi akibat dari bentuk defense orang-orang yang merasa terancam akan bahaya yang ia sendiri tidak ketahui (uncertainty avoidance). (9) Layaknya orang ketakutan, alih-alih mendengarkan penjelasan, mereka justru akan lebih terdorong untuk melakukan tindakan yang bisa mengurangi kecemasan mereka, dan sayangnya stigma mampu meredam kecemasan itu. (10) Dalam kaitannya dengan kondisi Covid-19, stigma akan menjauhkan perasaan seseorang dari sumber bahaya. (11) Meskipun banyak kasus sudah terjadi di lingkungan seseorang, memberi stigma mampu memunculkan bias kognitif, saat dia meyakini apa yang terjadi pada pasien Covid-19 tidak akan terjadi pada dirinya. (12) Jadi, bisa disimpulkan bahwa stigma sebenarnya adalah pengalihan emosi atas rasa takut dalam diri.
Sumber: Pijarpsikologi, dengan perubahan
Kalimat yang memerlukan perbaikan tanda koma adalah ….
(1) Stigmatisasi umumnya dialami oleh orang-orang yang dianggap berbeda atau berbahaya. (2) Menjadi berbeda di masyarakat yang kolektivis seperti Indonesia ini, merupakan sebuah hal yang tidak nyaman. (3) Kita mudah sekali memberi label pada sebuah perilaku atau sesuatu yang kita anggap mengerikan, berbahaya, menjijikkan dan/atau berbeda. (4) Tujuannya, agar diri kita tetap memiliki rasa aman (security). (5) Rasa aman sangatlah penting untuk meredam perasaan kita terhadap ketidakpastian yang membuat kita cemas. (6) Manusia memang tidak suka berada di dalam keadaan yang ambigu terlebih saat pandemi seperti ini. (7) Oleh karena itu, kita cenderung melakukan mekanisme pertahanan diri (defense mechanism). (8) Stigma juga terjadi akibat dari bentuk defense orang-orang yang merasa terancam akan bahaya yang ia sendiri tidak ketahui (uncertainty avoidance). (9) Layaknya orang ketakutan, alih-alih mendengarkan penjelasan, mereka justru akan lebih terdorong untuk melakukan tindakan yang bisa mengurangi kecemasan mereka, dan sayangnya stigma mampu meredam kecemasan itu. (10) Dalam kaitannya dengan kondisi Covid-19, stigma akan menjauhkan perasaan seseorang dari sumber bahaya. (11) Meskipun banyak kasus sudah terjadi di lingkungan seseorang, memberi stigma mampu memunculkan bias kognitif, saat dia meyakini apa yang terjadi pada pasien Covid-19 tidak akan terjadi pada dirinya. (12) Jadi, bisa disimpulkan bahwa stigma sebenarnya adalah pengalihan emosi atas rasa takut dalam diri.
Sumber: Pijarpsikologi, dengan perubahan
Berikut ini adalah kalimat yang memaparkan alasan seseorang melakukan stigmatisasi, kecuali ….
(1) Stigmatisasi umumnya dialami oleh orang-orang yang dianggap berbeda atau berbahaya. (2) Menjadi berbeda di masyarakat yang kolektivis seperti Indonesia ini, merupakan sebuah hal yang tidak nyaman. (3) Kita mudah sekali memberi label pada sebuah perilaku atau sesuatu yang kita anggap mengerikan, berbahaya, menjijikkan dan/atau berbeda. (4) Tujuannya, agar diri kita tetap memiliki rasa aman (security). (5) Rasa aman sangatlah penting untuk meredam perasaan kita terhadap ketidakpastian yang membuat kita cemas. (6) Manusia memang tidak suka berada di dalam keadaan yang ambigu terlebih saat pandemi seperti ini. (7) Oleh karena itu, kita cenderung melakukan mekanisme pertahanan diri (defense mechanism). (8) Stigma juga terjadi akibat dari bentuk defense orang-orang yang merasa terancam akan bahaya yang ia sendiri tidak ketahui (uncertainty avoidance). (9) Layaknya orang ketakutan, alih-alih mendengarkan penjelasan, mereka justru akan lebih terdorong untuk melakukan tindakan yang bisa mengurangi kecemasan mereka, dan sayangnya stigma mampu meredam kecemasan itu. (10) Dalam kaitannya dengan kondisi Covid-19, stigma akan menjauhkan perasaan seseorang dari sumber bahaya. (11) Meskipun banyak kasus sudah terjadi di lingkungan seseorang, memberi stigma mampu memunculkan bias kognitif, saat dia meyakini apa yang terjadi pada pasien Covid-19 tidak akan terjadi pada dirinya. (12) Jadi, bisa disimpulkan bahwa stigma sebenarnya adalah pengalihan emosi atas rasa takut dalam diri.
Sumber: Pijarpsikologi, dengan perubahan
Pengungkapan “memberi label pada sebuah perilaku” adalah untuk ….
(1) Transaksi layanan digital bank melonjak pada tahun lalu, terdongkrak perubahan kebiasaan masyarakat yang beralih ke berbelanja online. (2) Bank pun menyiapkan strategi untuk mendorong lini bisnis ini. (3) Ekonom memperkirakan, persaingan antara bank dan teknologi finansial (fintech) akan mengetat. (4) Berdasarkan studi Facebook dan Bain and Company, jumlah konsumen digital di Indonesia diperkirakan naik dari 119 juta pada 2019 menjadi 137 juta tahun lalu. (5) Persentasenya pun melonjak dari 58% menjadi 68% terhadap total populasi. (6) Jika tidak beralih, bank akan kalah saing dengan perusahaan sejenis maupun fintech yang masif mengadopsi teknologi. Walaupun, sejauh ini menurutnya fintech masih sulit menyaingi bank.
Pernyataan yang sesuai dengan tabel di atas yaitu ….
(1) Transaksi layanan digital bank melonjak pada tahun lalu, terdongkrak perubahan kebiasaan masyarakat yang beralih ke berbelanja online. (2) Bank pun menyiapkan strategi untuk mendorong lini bisnis ini. (3) Ekonom memperkirakan, persaingan antara bank dan teknologi finansial (fintech) akan mengetat. (4) Berdasarkan studi Facebook dan Bain and Company, jumlah konsumen digital di Indonesia diperkirakan naik dari 119 juta pada 2019 menjadi 137 juta tahun lalu. (5) Persentasenya pun melonjak dari 58% menjadi 68% terhadap total populasi. (6) Jika tidak beralih, bank akan kalah saing dengan perusahaan sejenis maupun fintech yang masif mengadopsi teknologi. Walaupun, sejauh ini menurutnya fintech masih sulit menyaingi bank.
Pernyataan yang sesuai dengan diagram di atas adalah ….
(1) Transaksi layanan digital bank melonjak pada tahun lalu, terdongkrak perubahan kebiasaan masyarakat yang beralih ke berbelanja online. (2) Bank pun menyiapkan strategi untuk mendorong lini bisnis ini. (3) Ekonom memperkirakan, persaingan antara bank dan teknologi finansial (fintech) akan mengetat. (4) Berdasarkan studi Facebook dan Bain and Company, jumlah konsumen digital di Indonesia diperkirakan naik dari 119 juta pada 2019 menjadi 137 juta tahun lalu. (5) Persentasenya pun melonjak dari 58% menjadi 68% terhadap total populasi. (6) Jika tidak beralih, bank akan kalah saing dengan perusahaan sejenis maupun fintech yang masif mengadopsi teknologi. Walaupun, sejauh ini menurutnya fintech masih sulit menyaingi bank.
Menurut tabel di atas, isi paragraf yang tidak sesuai adalah ….
(1) Transaksi layanan digital bank melonjak pada tahun lalu, terdongkrak perubahan kebiasaan masyarakat yang beralih ke berbelanja online. (2) Bank pun menyiapkan strategi untuk mendorong lini bisnis ini. (3) Ekonom memperkirakan, persaingan antara bank dan teknologi finansial (fintech) akan mengetat. (4) Berdasarkan studi Facebook dan Bain and Company, jumlah konsumen digital di Indonesia diperkirakan naik dari 119 juta pada 2019 menjadi 137 juta tahun lalu. (5) Persentasenya pun melonjak dari 58% menjadi 68% terhadap total populasi. (6) Jika tidak beralih, bank akan kalah saing dengan perusahaan sejenis maupun fintech yang masif mengadopsi teknologi. Walaupun, sejauh ini menurutnya fintech masih sulit menyaingi bank.
Menurut diagram di atas, isi paragraf yang tidak sesuai adalah ….
(1) Keselamatan, keamanan dan kenyamanan transportasi merupakan hal terpenting bagi penumpang dan pengemudi. (2) Sebab itu, Grab, sebagai penyedia layanan transportasi berbasis teknologi, menempatkan tiga hal tersebut sebagai prioritas utama dan bekerja sama dengan pemerintah dalam mengimplementasikan “zero tolerance” atas semua bentuk kekerasan terhadap penumpang dan mitra pengemudi. (3) Adalah Tirza R. Munusamy, Director of Central Public Affairs Grab Indonesia, perempuan muda di balik Grab yang selama ini sibuk mensinergikan regulasi pemerintah dengan kebijakan perusahaan. (4) Selain itu, ia membantu perusahaan dalam membina hubungan berkesinambungan dengan pemangku kepentingan, yang mencakup komunitas, organisasi, lembaga swadaya masyarakat, dan tentunya pemerintah Indonesia.
(5) Pemegang gelar Master of Public Administration dari Harvard Kennedy School ini menilai bahwa kolaborasi tetap menjadi kunci keberhasilan di era digital. (6) “Sektor swasta tidak bisa berdiri sendiri, begitu pula pemerintah. (7) Masing-masing pihak memiliki program yang berdampak positif bagi masyarakat, jadi lebih baik kita berkolaborasi sehingga kita bisa bersama-sama menghadirkan manfaat teknologi di kehidupan sehari-hari semua orang,” ujar Tirza. (8) Di Grab, Tirza memberikan perhatian khusus pada keamanan yang merupakan inti, atau yang ia sebut sebagai DNA, perusahaan. (9) Ia mengatakan bahwa sejak hadir di Indonesia, Grab sudah mengimplementasikan kebijakan “zero tolerance” atas semua bentuk kekerasan dan pelecehan seksual terhadap penumpang dan mitra pengemudi. (10) Tirza menambahkan bahwa kemitraan strategis dengan berbagai lembaga pemerintah dan masyarakat yang kredibel, mulai dari Komnas Perempuan, Forum Pengada Layanan, hingga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, memungkinkan Grab untuk mendapatkan masukan berharga dari para ahli agar dapat merancang dan menerapkan kebijakan perusahaan yang solid terkait kekerasan dan pelecehan seksual.
(11) Berikut adalah empat langkah Grab untuk memastikan keamanan penumpang dan mitra pengemudi Teknologi Pendukung keamanan Safety Centre, fitur keselamatan terpadu yang bisa membagikan rute perjalanan secara real time dan melakukan pelaporan insiden ke Unit Reaksi Cepat Grab Number Masking, fitur penyamaran nomor telepon untuk menjaga privasi penumpang maupun mitra pengemudi Face Verification, fitur verifikasi mitra pengemudi untuk memastikan identitas Incident Response Team (IRT) GrabSupport – yang dilatih khusus oleh Yayasan Pulih untuk menerima pengaduan dan beroperasi selama 24 jam. (12) Seleksi dan Onboarding Mitra Pengemudi Grab menyeleksi mitra pengemudi dengan hati-hati. (13) Dengan prinsip know your customer, Grab selalu meneliti latar belakang calon mitra pengemudi lewat pengecekan dokumen dan berkas fisik. (14) Selain itu, Grab memberikan pembekalan online bagi calon mitra pengemudi, selain tes mengemudi untuk menguji kecakapan berkendara. (15) Pencegahan, bekerja sama dengan Komnas Perempuan, Grab rutin memberikan pelatihan mengenai HAM, gender, seksualitas, dan kekerasan seksual secara offline dan online melalui GrabAcademy kepada mitra pengemudi.
(16) Agar bahan mudah dipahami, Grab menggunakan video-video pendek dan menerapkan konsep role play, yang kemudian disertai pertanyaan-pertanyaan atau kuis di akhir sesi, saat melakukan pelatihan. (17) Bahan pembahasan saat latihan pun diambil dari situasi yang kemungkinan dihadapi oleh mitra pengemudi, misalnya apakah pengemudi GrabCar diperbolehkan untuk membangunkan penumpang yang tertidur dengan menepuk lutut. (18) Sistem Penanganan Grab memiliki sistem penanganan kasus kekerasan seksual yang melibatkan gugus tugas anti-sexual violence yang terdiri atas tim lintas departemen yang diseleksi dan dilatih khusus oleh Komnas Perempuan, Forum Pengada Layanan, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (19) Dengan semua fitur dan kebijakan anti-kekerasan, Grab memperlihatkan bahwa teknologi benar-benar bisa digunakan untuk membawa kebaikan bagi penumpang dan mitra pengemudi, serta memajukkan upaya pemerintah dalam menyintas segala bentuk kekerasan seksual.
Sumber: (Tirto.id)
Pernyataan yang tidak sesuai dengan paragraf pertama pada teks di atas adalah ….
(1) Keselamatan, keamanan dan kenyamanan transportasi merupakan hal terpenting bagi penumpang dan pengemudi. (2) Sebab itu, Grab, sebagai penyedia layanan transportasi berbasis teknologi, menempatkan tiga hal tersebut sebagai prioritas utama dan bekerja sama dengan pemerintah dalam mengimplementasikan “zero tolerance” atas semua bentuk kekerasan terhadap penumpang dan mitra pengemudi. (3) Adalah Tirza R. Munusamy, Director of Central Public Affairs Grab Indonesia, perempuan muda di balik Grab yang selama ini sibuk mensinergikan regulasi pemerintah dengan kebijakan perusahaan. (4) Selain itu, ia membantu perusahaan dalam membina hubungan berkesinambungan dengan pemangku kepentingan, yang mencakup komunitas, organisasi, lembaga swadaya masyarakat, dan tentunya pemerintah Indonesia.
(5) Pemegang gelar Master of Public Administration dari Harvard Kennedy School ini menilai bahwa kolaborasi tetap menjadi kunci keberhasilan di era digital. (6) “Sektor swasta tidak bisa berdiri sendiri, begitu pula pemerintah. (7) Masing-masing pihak memiliki program yang berdampak positif bagi masyarakat, jadi lebih baik kita berkolaborasi sehingga kita bisa bersama-sama menghadirkan manfaat teknologi di kehidupan sehari-hari semua orang,” ujar Tirza. (8) Di Grab, Tirza memberikan perhatian khusus pada keamanan yang merupakan inti, atau yang ia sebut sebagai DNA, perusahaan. (9) Ia mengatakan bahwa sejak hadir di Indonesia, Grab sudah mengimplementasikan kebijakan “zero tolerance” atas semua bentuk kekerasan dan pelecehan seksual terhadap penumpang dan mitra pengemudi. (10) Tirza menambahkan bahwa kemitraan strategis dengan berbagai lembaga pemerintah dan masyarakat yang kredibel, mulai dari Komnas Perempuan, Forum Pengada Layanan, hingga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, memungkinkan Grab untuk mendapatkan masukan berharga dari para ahli agar dapat merancang dan menerapkan kebijakan perusahaan yang solid terkait kekerasan dan pelecehan seksual.
(11) Berikut adalah empat langkah Grab untuk memastikan keamanan penumpang dan mitra pengemudi Teknologi Pendukung keamanan Safety Centre, fitur keselamatan terpadu yang bisa membagikan rute perjalanan secara real time dan melakukan pelaporan insiden ke Unit Reaksi Cepat Grab Number Masking, fitur penyamaran nomor telepon untuk menjaga privasi penumpang maupun mitra pengemudi Face Verification, fitur verifikasi mitra pengemudi untuk memastikan identitas Incident Response Team (IRT) GrabSupport – yang dilatih khusus oleh Yayasan Pulih untuk menerima pengaduan dan beroperasi selama 24 jam. (12) Seleksi dan Onboarding Mitra Pengemudi Grab menyeleksi mitra pengemudi dengan hati-hati. (13) Dengan prinsip know your customer, Grab selalu meneliti latar belakang calon mitra pengemudi lewat pengecekan dokumen dan berkas fisik. (14) Selain itu, Grab memberikan pembekalan online bagi calon mitra pengemudi, selain tes mengemudi untuk menguji kecakapan berkendara. (15) Pencegahan, bekerja sama dengan Komnas Perempuan, Grab rutin memberikan pelatihan mengenai HAM, gender, seksualitas, dan kekerasan seksual secara offline dan online melalui GrabAcademy kepada mitra pengemudi.
(16) Agar bahan mudah dipahami, Grab menggunakan video-video pendek dan menerapkan konsep role play, yang kemudian disertai pertanyaan-pertanyaan atau kuis di akhir sesi, saat melakukan pelatihan. (17) Bahan pembahasan saat latihan pun diambil dari situasi yang kemungkinan dihadapi oleh mitra pengemudi, misalnya apakah pengemudi GrabCar diperbolehkan untuk membangunkan penumpang yang tertidur dengan menepuk lutut. (18) Sistem Penanganan Grab memiliki sistem penanganan kasus kekerasan seksual yang melibatkan gugus tugas anti-sexual violence yang terdiri atas tim lintas departemen yang diseleksi dan dilatih khusus oleh Komnas Perempuan, Forum Pengada Layanan, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (19) Dengan semua fitur dan kebijakan anti-kekerasan, Grab memperlihatkan bahwa teknologi benar-benar bisa digunakan untuk membawa kebaikan bagi penumpang dan mitra pengemudi, serta memajukkan upaya pemerintah dalam menyintas segala bentuk kekerasan seksual.
Sumber: (Tirto.id)
Tujuan teks di atas yang paling tepat adalah ….
(1) Keselamatan, keamanan dan kenyamanan transportasi merupakan hal terpenting bagi penumpang dan pengemudi. (2) Sebab itu, Grab, sebagai penyedia layanan transportasi berbasis teknologi, menempatkan tiga hal tersebut sebagai prioritas utama dan bekerja sama dengan pemerintah dalam mengimplementasikan “zero tolerance” atas semua bentuk kekerasan terhadap penumpang dan mitra pengemudi. (3) Adalah Tirza R. Munusamy, Director of Central Public Affairs Grab Indonesia, perempuan muda di balik Grab yang selama ini sibuk mensinergikan regulasi pemerintah dengan kebijakan perusahaan. (4) Selain itu, ia membantu perusahaan dalam membina hubungan berkesinambungan dengan pemangku kepentingan, yang mencakup komunitas, organisasi, lembaga swadaya masyarakat, dan tentunya pemerintah Indonesia.
(5) Pemegang gelar Master of Public Administration dari Harvard Kennedy School ini menilai bahwa kolaborasi tetap menjadi kunci keberhasilan di era digital. (6) “Sektor swasta tidak bisa berdiri sendiri, begitu pula pemerintah. (7) Masing-masing pihak memiliki program yang berdampak positif bagi masyarakat, jadi lebih baik kita berkolaborasi sehingga kita bisa bersama-sama menghadirkan manfaat teknologi di kehidupan sehari-hari semua orang,” ujar Tirza. (8) Di Grab, Tirza memberikan perhatian khusus pada keamanan yang merupakan inti, atau yang ia sebut sebagai DNA, perusahaan. (9) Ia mengatakan bahwa sejak hadir di Indonesia, Grab sudah mengimplementasikan kebijakan “zero tolerance” atas semua bentuk kekerasan dan pelecehan seksual terhadap penumpang dan mitra pengemudi. (10) Tirza menambahkan bahwa kemitraan strategis dengan berbagai lembaga pemerintah dan masyarakat yang kredibel, mulai dari Komnas Perempuan, Forum Pengada Layanan, hingga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, memungkinkan Grab untuk mendapatkan masukan berharga dari para ahli agar dapat merancang dan menerapkan kebijakan perusahaan yang solid terkait kekerasan dan pelecehan seksual.
(11) Berikut adalah empat langkah Grab untuk memastikan keamanan penumpang dan mitra pengemudi Teknologi Pendukung keamanan Safety Centre, fitur keselamatan terpadu yang bisa membagikan rute perjalanan secara real time dan melakukan pelaporan insiden ke Unit Reaksi Cepat Grab Number Masking, fitur penyamaran nomor telepon untuk menjaga privasi penumpang maupun mitra pengemudi Face Verification, fitur verifikasi mitra pengemudi untuk memastikan identitas Incident Response Team (IRT) GrabSupport – yang dilatih khusus oleh Yayasan Pulih untuk menerima pengaduan dan beroperasi selama 24 jam. (12) Seleksi dan Onboarding Mitra Pengemudi Grab menyeleksi mitra pengemudi dengan hati-hati. (13) Dengan prinsip know your customer, Grab selalu meneliti latar belakang calon mitra pengemudi lewat pengecekan dokumen dan berkas fisik. (14) Selain itu, Grab memberikan pembekalan online bagi calon mitra pengemudi, selain tes mengemudi untuk menguji kecakapan berkendara. (15) Pencegahan, bekerja sama dengan Komnas Perempuan, Grab rutin memberikan pelatihan mengenai HAM, gender, seksualitas, dan kekerasan seksual secara offline dan online melalui GrabAcademy kepada mitra pengemudi.
(16) Agar bahan mudah dipahami, Grab menggunakan video-video pendek dan menerapkan konsep role play, yang kemudian disertai pertanyaan-pertanyaan atau kuis di akhir sesi, saat melakukan pelatihan. (17) Bahan pembahasan saat latihan pun diambil dari situasi yang kemungkinan dihadapi oleh mitra pengemudi, misalnya apakah pengemudi GrabCar diperbolehkan untuk membangunkan penumpang yang tertidur dengan menepuk lutut. (18) Sistem Penanganan Grab memiliki sistem penanganan kasus kekerasan seksual yang melibatkan gugus tugas anti-sexual violence yang terdiri atas tim lintas departemen yang diseleksi dan dilatih khusus oleh Komnas Perempuan, Forum Pengada Layanan, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (19) Dengan semua fitur dan kebijakan anti-kekerasan, Grab memperlihatkan bahwa teknologi benar-benar bisa digunakan untuk membawa kebaikan bagi penumpang dan mitra pengemudi, serta memajukkan upaya pemerintah dalam menyintas segala bentuk kekerasan seksual.
Sumber: (Tirto.id)
Di bawah ini yang bukan merupakan langkah grab dalam memastikan keamanan penumpang dan mintra pengemudi adalah ….
(1) Keselamatan, keamanan dan kenyamanan transportasi merupakan hal terpenting bagi penumpang dan pengemudi. (2) Sebab itu, Grab, sebagai penyedia layanan transportasi berbasis teknologi, menempatkan tiga hal tersebut sebagai prioritas utama dan bekerja sama dengan pemerintah dalam mengimplementasikan “zero tolerance” atas semua bentuk kekerasan terhadap penumpang dan mitra pengemudi. (3) Adalah Tirza R. Munusamy, Director of Central Public Affairs Grab Indonesia, perempuan muda di balik Grab yang selama ini sibuk mensinergikan regulasi pemerintah dengan kebijakan perusahaan. (4) Selain itu, ia membantu perusahaan dalam membina hubungan berkesinambungan dengan pemangku kepentingan, yang mencakup komunitas, organisasi, lembaga swadaya masyarakat, dan tentunya pemerintah Indonesia.
(5) Pemegang gelar Master of Public Administration dari Harvard Kennedy School ini menilai bahwa kolaborasi tetap menjadi kunci keberhasilan di era digital. (6) “Sektor swasta tidak bisa berdiri sendiri, begitu pula pemerintah. (7) Masing-masing pihak memiliki program yang berdampak positif bagi masyarakat, jadi lebih baik kita berkolaborasi sehingga kita bisa bersama-sama menghadirkan manfaat teknologi di kehidupan sehari-hari semua orang,” ujar Tirza. (8) Di Grab, Tirza memberikan perhatian khusus pada keamanan yang merupakan inti, atau yang ia sebut sebagai DNA, perusahaan. (9) Ia mengatakan bahwa sejak hadir di Indonesia, Grab sudah mengimplementasikan kebijakan “zero tolerance” atas semua bentuk kekerasan dan pelecehan seksual terhadap penumpang dan mitra pengemudi. (10) Tirza menambahkan bahwa kemitraan strategis dengan berbagai lembaga pemerintah dan masyarakat yang kredibel, mulai dari Komnas Perempuan, Forum Pengada Layanan, hingga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, memungkinkan Grab untuk mendapatkan masukan berharga dari para ahli agar dapat merancang dan menerapkan kebijakan perusahaan yang solid terkait kekerasan dan pelecehan seksual.
(11) Berikut adalah empat langkah Grab untuk memastikan keamanan penumpang dan mitra pengemudi Teknologi Pendukung keamanan Safety Centre, fitur keselamatan terpadu yang bisa membagikan rute perjalanan secara real time dan melakukan pelaporan insiden ke Unit Reaksi Cepat Grab Number Masking, fitur penyamaran nomor telepon untuk menjaga privasi penumpang maupun mitra pengemudi Face Verification, fitur verifikasi mitra pengemudi untuk memastikan identitas Incident Response Team (IRT) GrabSupport – yang dilatih khusus oleh Yayasan Pulih untuk menerima pengaduan dan beroperasi selama 24 jam. (12) Seleksi dan Onboarding Mitra Pengemudi Grab menyeleksi mitra pengemudi dengan hati-hati. (13) Dengan prinsip know your customer, Grab selalu meneliti latar belakang calon mitra pengemudi lewat pengecekan dokumen dan berkas fisik. (14) Selain itu, Grab memberikan pembekalan online bagi calon mitra pengemudi, selain tes mengemudi untuk menguji kecakapan berkendara. (15) Pencegahan, bekerja sama dengan Komnas Perempuan, Grab rutin memberikan pelatihan mengenai HAM, gender, seksualitas, dan kekerasan seksual secara offline dan online melalui GrabAcademy kepada mitra pengemudi.
(16) Agar bahan mudah dipahami, Grab menggunakan video-video pendek dan menerapkan konsep role play, yang kemudian disertai pertanyaan-pertanyaan atau kuis di akhir sesi, saat melakukan pelatihan. (17) Bahan pembahasan saat latihan pun diambil dari situasi yang kemungkinan dihadapi oleh mitra pengemudi, misalnya apakah pengemudi GrabCar diperbolehkan untuk membangunkan penumpang yang tertidur dengan menepuk lutut. (18) Sistem Penanganan Grab memiliki sistem penanganan kasus kekerasan seksual yang melibatkan gugus tugas anti-sexual violence yang terdiri atas tim lintas departemen yang diseleksi dan dilatih khusus oleh Komnas Perempuan, Forum Pengada Layanan, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (19) Dengan semua fitur dan kebijakan anti-kekerasan, Grab memperlihatkan bahwa teknologi benar-benar bisa digunakan untuk membawa kebaikan bagi penumpang dan mitra pengemudi, serta memajukkan upaya pemerintah dalam menyintas segala bentuk kekerasan seksual.
Sumber: (Tirto.id)
Isi paragraf yang sesuai dengan paragraf tiga adalah ….
(1) Polisi di Bali sedang memburu seorang buronan Rusia yang dicari oleh Interpol setelah dia, kabur dari penahanan ketika sedang menunggu untuk dideportasi dari pulau itu, kata pihak berwenang Senin (15/2). (2) Direkam CCTV yang dirilis oleh pihak berwenang memperlihatkan Andrey Kovalenko menyelinap keluar dari pusat penahanan kantor imigrasi di Denpasar pada Kamis (11/2) ketika para petugas sedang sibuk mengurus dokumen deportasinya. (3) Polisi (kata) Kovalenko dicari oleh Interpol, tapi tidak merincikan kejahatan apa yang dilakukan di luar negeri. (4) Para pejabat imigrasi akan dengan cepat segera memberitahu polisi dan kedutaan Rusia untuk mencari Kovalenko, yang juga menggunakan nama Andrew Ayer. (5) Kedutaan Rusia, yang dihubungi AFP, menolak mengomentari kasusnya.
(Sumber: VOAIndonesia dengan perubahan)
Judul yang tepat untuk teks di atas adalah ….
(1) Polisi di Bali sedang memburu seorang buronan Rusia yang dicari oleh Interpol setelah dia, kabur dari penahanan ketika sedang menunggu untuk dideportasi dari pulau itu, kata pihak berwenang Senin (15/2). (2) Direkam CCTV yang dirilis oleh pihak berwenang memperlihatkan Andrey Kovalenko menyelinap keluar dari pusat penahanan kantor imigrasi di Denpasar pada Kamis (11/2) ketika para petugas sedang sibuk mengurus dokumen deportasinya. (3) Polisi (kata) Kovalenko dicari oleh Interpol, tapi tidak merincikan kejahatan apa yang dilakukan di luar negeri. (4) Para pejabat imigrasi akan dengan cepat segera memberitahu polisi dan kedutaan Rusia untuk mencari Kovalenko, yang juga menggunakan nama Andrew Ayer. (5) Kedutaan Rusia, yang dihubungi AFP, menolak mengomentari kasusnya.
(Sumber: VOAIndonesia dengan perubahan)
Kesalahan penulisan kata terdapat pada kalimat ….
(1) Polisi di Bali sedang memburu seorang buronan Rusia yang dicari oleh Interpol setelah dia, kabur dari penahanan ketika sedang menunggu untuk dideportasi dari pulau itu, kata pihak berwenang Senin (15/2). (2) Direkam CCTV yang dirilis oleh pihak berwenang memperlihatkan Andrey Kovalenko menyelinap keluar dari pusat penahanan kantor imigrasi di Denpasar pada Kamis (11/2) ketika para petugas sedang sibuk mengurus dokumen deportasinya. (3) Polisi (kata) Kovalenko dicari oleh Interpol, tapi tidak merincikan kejahatan apa yang dilakukan di luar negeri. (4) Para pejabat imigrasi akan dengan cepat segera memberitahu polisi dan kedutaan Rusia untuk mencari Kovalenko, yang juga menggunakan nama Andrew Ayer. (5) Kedutaan Rusia, yang dihubungi AFP, menolak mengomentari kasusnya.
(Sumber: VOAIndonesia dengan perubahan)
Pada kalimat (3) terdapat kata yang belum sempurna. Kata yang diberi tanda kurung akan menjadi sempurna jika dibubuhi imbuhan ….
(1) Polisi di Bali sedang memburu seorang buronan Rusia yang dicari oleh Interpol setelah dia, kabur dari penahanan ketika sedang menunggu untuk dideportasi dari pulau itu, kata pihak berwenang Senin (15/2). (2) Direkam CCTV yang dirilis oleh pihak berwenang memperlihatkan Andrey Kovalenko menyelinap keluar dari pusat penahanan kantor imigrasi di Denpasar pada Kamis (11/2) ketika para petugas sedang sibuk mengurus dokumen deportasinya. (3) Polisi (kata) Kovalenko dicari oleh Interpol, tapi tidak merincikan kejahatan apa yang dilakukan di luar negeri. (4) Para pejabat imigrasi akan dengan cepat segera memberitahu polisi dan kedutaan Rusia untuk mencari Kovalenko, yang juga menggunakan nama Andrew Ayer. (5) Kedutaan Rusia, yang dihubungi AFP, menolak mengomentari kasusnya.
(Sumber: VOAIndonesia dengan perubahan)
Kalimat yang tidak efektif terdapat pada kalimat nomor ….
(1) Polisi di Bali sedang memburu seorang buronan Rusia yang dicari oleh Interpol setelah dia, kabur dari penahanan ketika sedang menunggu untuk dideportasi dari pulau itu, kata pihak berwenang Senin (15/2). (2) Direkam CCTV yang dirilis oleh pihak berwenang memperlihatkan Andrey Kovalenko menyelinap keluar dari pusat penahanan kantor imigrasi di Denpasar pada Kamis (11/2) ketika para petugas sedang sibuk mengurus dokumen deportasinya. (3) Polisi (kata) Kovalenko dicari oleh Interpol, tapi tidak merincikan kejahatan apa yang dilakukan di luar negeri. (4) Para pejabat imigrasi akan dengan cepat segera memberitahu polisi dan kedutaan Rusia untuk mencari Kovalenko, yang juga menggunakan nama Andrew Ayer. (5) Kedutaan Rusia, yang dihubungi AFP, menolak mengomentari kasusnya.
(Sumber: VOAIndonesia dengan perubahan)
Penggunaan tanda baca koma yang tidak tepat terdapat pada kalimat ….
aisha panjajagan berhasil menulis novel yang berjudul as quiet as you
Penulisan yang benar untuk judul di atas adalah ….
Dia jarang menghadiri kelas … sering absen datang ke sekolah
Konjungsi yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah ….
Ciri-ciri kalimat efektif yang benar terdapat pada pilihan di bawah ini, kecuali ….
In rich countries, girls now do better at school than boys, more women are getting university degrees than men arc, and females arc filling most new jobs. Arguably, women are now the most powerful engine of global growth. In 1950, only one third of American women of working age had a paid job. Today two thirds do, and women make up almost half of America’s workforce. Since 1950, men’s employment rate has slid by 12 percentage points, to 77%. In fact, almost everywhere more women are employed and the percentage of men with jobs has fallen – although in some countries, the feminisation of the workplace still has far to go: in Italy and Japan, women’s share of jobs is still 40% or less.
The increase in female employment in developed countries has been aided by a big shift in the type of jobs on offer. Manufacturing work, traditionally a male preserve, has declined, while jobs in services have expanded. This has reduced the demand for manual labour and put the sexes on a more equal footing. In the developing world, too, more women now have paid jobs. In the emerging East Asian economics, forever)’ 100 men in the labour force there are now 83 women, higher even than the average in OECD countries. Women have been particularly important to the success of Asia’s export industries, typically accounting for 60- 80% of jobs in many export sectors, such as textiles and clothing.
Of course, it is misleading to talk of women’s “entry” into the workforce. Besides formal employment, women have always worked in the home, looking after children, cleaning or cooking, but because this is unpaid, it is not counted in the official statistics. To some extent, the increase in female paid employment has meant fewer hours of unpaid housework. However, the value of housework has fallen by much less than the time spent on it, because of the increased productivity afforded by dishwashers, washing machines and so forth. Paid nannies and cleaners employed by working women now also do some work that used to belong in the non-market economy.
The increase in female employment has also accounted for a big chunk of global growth in recent decades. GDP growth can come from three sources: employing more people; using more capital per worker, or an increase in the productivity of labour and capital due to new technology’. Since 1970, women have filled two new jobs for every’ one taken by a man. Back-of-the-envelope calculations suggest that the employment of extra women has not only added more to GDP than new jobs for men but has also chipped in more than either capital investment or increased productivity. Carve up the world’s economic growth a different way and another surprising conclusion emerges: over the past decade or so, the increased employment of women in developed economies has contributed much more to global growth. Women are becoming more important in the global marketplace not just as workers, but also as consumers, entrepreneurs, managers and investors. Women have traditionally done most of the household shopping, but now they have more money of their own to spend. Surveys suggest that women make perhaps 80% of consumers’ buying decisions – from health care and homes to furniture and food.
Women’s share of the workforce has a limit. In America it has already stalled. However, there will still be a lot of scope for women to become more productive as they make better use of their qualifications. At school, girls consistently get better grades and in most developed countries, well over half of all university degrees are now being awarded to women. In America 140 women enroll in higher education each year for every 100 men; in Sweden the number is as high as 150. (There are, however, only 90 female Japanese students for every 100 males.) In years to come, better educated women will take more of the top jobs. At present, for example, in Britain more women than men train as doctors and lawyers, but relatively few arc leading surgeons or partners in law firms. The main reason why women still get paid less on average than men is not that they are paid less for the same occupations, such as nursing and teaching. This pattern is likely to change.
Making better use of women’s skills is not just a matter of fairness. Plenty of studies suggest that it is good for business, too. Women account for only 7% of directors on the world’s corporate boards – 15% in America, but less than 1% in Japan. Yet a study by Catalyst, a consultancy, found that American companies with more women in senior management jobs earned a higher return on equity than those with fewer women at the top. This might be because mixed teams of men and women are better than single-sex groups at solving problems and spotting external threats. Studies have also suggested that women are often better than men at building teams and communicating.
In poor countries too, the underutilization of women stunts economic growth. A study last year by the World Economic Forum found a clear correlation between sex equality (measured by economic participation, education, health and political empowerment) and GDP per head. Correlation does not prove the direction of causation. However, other studies also suggest that inequality between the sexes harms long-term growth. In particular, there is strong evidence that educating girls boosts prosperity. It is probably the single best investment that can be made in the developing world. Not only are better educated women more productive, but they raise healthier, better educated children. There is huge potential to raise income per head in developing countries, where fewer girls go to school than boys. More than two thirds of the world’s illiterate adults are women.
“Since 1950, men’s employment rate has slid by 12 percentage points, to 77%.” (paragraph 1)
The sentence above can be restated as…
In rich countries, girls now do better at school than boys, more women are getting university degrees than men arc, and females arc filling most new jobs. Arguably, women are now the most powerful engine of global growth. In 1950, only one third of American women of working age had a paid job. Today two thirds do, and women make up almost half of America’s workforce. Since 1950, men’s employment rate has slid by 12 percentage points, to 77%. In fact, almost everywhere more women are employed and the percentage of men with jobs has fallen – although in some countries, the feminisation of the workplace still has far to go: in Italy and Japan, women’s share of jobs is still 40% or less.
The increase in female employment in developed countries has been aided by a big shift in the type of jobs on offer. Manufacturing work, traditionally a male preserve, has declined, while jobs in services have expanded. This has reduced the demand for manual labour and put the sexes on a more equal footing. In the developing world, too, more women now have paid jobs. In the emerging East Asian economics, forever)’ 100 men in the labour force there are now 83 women, higher even than the average in OECD countries. Women have been particularly important to the success of Asia’s export industries, typically accounting for 60- 80% of jobs in many export sectors, such as textiles and clothing.
Of course, it is misleading to talk of women’s “entry” into the workforce. Besides formal employment, women have always worked in the home, looking after children, cleaning or cooking, but because this is unpaid, it is not counted in the official statistics. To some extent, the increase in female paid employment has meant fewer hours of unpaid housework. However, the value of housework has fallen by much less than the time spent on it, because of the increased productivity afforded by dishwashers, washing machines and so forth. Paid nannies and cleaners employed by working women now also do some work that used to belong in the non-market economy.
The increase in female employment has also accounted for a big chunk of global growth in recent decades. GDP growth can come from three sources: employing more people; using more capital per worker, or an increase in the productivity of labour and capital due to new technology’. Since 1970, women have filled two new jobs for every’ one taken by a man. Back-of-the-envelope calculations suggest that the employment of extra women has not only added more to GDP than new jobs for men but has also chipped in more than either capital investment or increased productivity. Carve up the world’s economic growth a different way and another surprising conclusion emerges: over the past decade or so, the increased employment of women in developed economies has contributed much more to global growth. Women are becoming more important in the global marketplace not just as workers, but also as consumers, entrepreneurs, managers and investors. Women have traditionally done most of the household shopping, but now they have more money of their own to spend. Surveys suggest that women make perhaps 80% of consumers’ buying decisions – from health care and homes to furniture and food.
Women’s share of the workforce has a limit. In America it has already stalled. However, there will still be a lot of scope for women to become more productive as they make better use of their qualifications. At school, girls consistently get better grades and in most developed countries, well over half of all university degrees are now being awarded to women. In America 140 women enroll in higher education each year for every 100 men; in Sweden the number is as high as 150. (There are, however, only 90 female Japanese students for every 100 males.) In years to come, better educated women will take more of the top jobs. At present, for example, in Britain more women than men train as doctors and lawyers, but relatively few arc leading surgeons or partners in law firms. The main reason why women still get paid less on average than men is not that they are paid less for the same occupations, such as nursing and teaching. This pattern is likely to change.
Making better use of women’s skills is not just a matter of fairness. Plenty of studies suggest that it is good for business, too. Women account for only 7% of directors on the world’s corporate boards – 15% in America, but less than 1% in Japan. Yet a study by Catalyst, a consultancy, found that American companies with more women in senior management jobs earned a higher return on equity than those with fewer women at the top. This might be because mixed teams of men and women are better than single-sex groups at solving problems and spotting external threats. Studies have also suggested that women are often better than men at building teams and communicating.
In poor countries too, the underutilization of women stunts economic growth. A study last year by the World Economic Forum found a clear correlation between sex equality (measured by economic participation, education, health and political empowerment) and GDP per head. Correlation does not prove the direction of causation. However, other studies also suggest that inequality between the sexes harms long-term growth. In particular, there is strong evidence that educating girls boosts prosperity. It is probably the single best investment that can be made in the developing world. Not only are better educated women more productive, but they raise healthier, better educated children. There is huge potential to raise income per head in developing countries, where fewer girls go to school than boys. More than two thirds of the world’s illiterate adults are women.
According to the passage, what makes economy get bigger?
In rich countries, girls now do better at school than boys, more women are getting university degrees than men arc, and females arc filling most new jobs. Arguably, women are now the most powerful engine of global growth. In 1950, only one third of American women of working age had a paid job. Today two thirds do, and women make up almost half of America’s workforce. Since 1950, men’s employment rate has slid by 12 percentage points, to 77%. In fact, almost everywhere more women are employed and the percentage of men with jobs has fallen – although in some countries, the feminisation of the workplace still has far to go: in Italy and Japan, women’s share of jobs is still 40% or less.
The increase in female employment in developed countries has been aided by a big shift in the type of jobs on offer. Manufacturing work, traditionally a male preserve, has declined, while jobs in services have expanded. This has reduced the demand for manual labour and put the sexes on a more equal footing. In the developing world, too, more women now have paid jobs. In the emerging East Asian economics, forever)’ 100 men in the labour force there are now 83 women, higher even than the average in OECD countries. Women have been particularly important to the success of Asia’s export industries, typically accounting for 60- 80% of jobs in many export sectors, such as textiles and clothing.
Of course, it is misleading to talk of women’s “entry” into the workforce. Besides formal employment, women have always worked in the home, looking after children, cleaning or cooking, but because this is unpaid, it is not counted in the official statistics. To some extent, the increase in female paid employment has meant fewer hours of unpaid housework. However, the value of housework has fallen by much less than the time spent on it, because of the increased productivity afforded by dishwashers, washing machines and so forth. Paid nannies and cleaners employed by working women now also do some work that used to belong in the non-market economy.
The increase in female employment has also accounted for a big chunk of global growth in recent decades. GDP growth can come from three sources: employing more people; using more capital per worker, or an increase in the productivity of labour and capital due to new technology’. Since 1970, women have filled two new jobs for every’ one taken by a man. Back-of-the-envelope calculations suggest that the employment of extra women has not only added more to GDP than new jobs for men but has also chipped in more than either capital investment or increased productivity. Carve up the world’s economic growth a different way and another surprising conclusion emerges: over the past decade or so, the increased employment of women in developed economies has contributed much more to global growth. Women are becoming more important in the global marketplace not just as workers, but also as consumers, entrepreneurs, managers and investors. Women have traditionally done most of the household shopping, but now they have more money of their own to spend. Surveys suggest that women make perhaps 80% of consumers’ buying decisions – from health care and homes to furniture and food.
Women’s share of the workforce has a limit. In America it has already stalled. However, there will still be a lot of scope for women to become more productive as they make better use of their qualifications. At school, girls consistently get better grades and in most developed countries, well over half of all university degrees are now being awarded to women. In America 140 women enroll in higher education each year for every 100 men; in Sweden the number is as high as 150. (There are, however, only 90 female Japanese students for every 100 males.) In years to come, better educated women will take more of the top jobs. At present, for example, in Britain more women than men train as doctors and lawyers, but relatively few arc leading surgeons or partners in law firms. The main reason why women still get paid less on average than men is not that they are paid less for the same occupations, such as nursing and teaching. This pattern is likely to change.
Making better use of women’s skills is not just a matter of fairness. Plenty of studies suggest that it is good for business, too. Women account for only 7% of directors on the world’s corporate boards – 15% in America, but less than 1% in Japan. Yet a study by Catalyst, a consultancy, found that American companies with more women in senior management jobs earned a higher return on equity than those with fewer women at the top. This might be because mixed teams of men and women are better than single-sex groups at solving problems and spotting external threats. Studies have also suggested that women are often better than men at building teams and communicating.
In poor countries too, the underutilization of women stunts economic growth. A study last year by the World Economic Forum found a clear correlation between sex equality (measured by economic participation, education, health and political empowerment) and GDP per head. Correlation does not prove the direction of causation. However, other studies also suggest that inequality between the sexes harms long-term growth. In particular, there is strong evidence that educating girls boosts prosperity. It is probably the single best investment that can be made in the developing world. Not only are better educated women more productive, but they raise healthier, better educated children. There is huge potential to raise income per head in developing countries, where fewer girls go to school than boys. More than two thirds of the world’s illiterate adults are women.
Mixed teams of male and female managers are thought to be better at…
In rich countries, girls now do better at school than boys, more women are getting university degrees than men arc, and females arc filling most new jobs. Arguably, women are now the most powerful engine of global growth. In 1950, only one third of American women of working age had a paid job. Today two thirds do, and women make up almost half of America’s workforce. Since 1950, men’s employment rate has slid by 12 percentage points, to 77%. In fact, almost everywhere more women are employed and the percentage of men with jobs has fallen – although in some countries, the feminisation of the workplace still has far to go: in Italy and Japan, women’s share of jobs is still 40% or less.
The increase in female employment in developed countries has been aided by a big shift in the type of jobs on offer. Manufacturing work, traditionally a male preserve, has declined, while jobs in services have expanded. This has reduced the demand for manual labour and put the sexes on a more equal footing. In the developing world, too, more women now have paid jobs. In the emerging East Asian economics, forever)’ 100 men in the labour force there are now 83 women, higher even than the average in OECD countries. Women have been particularly important to the success of Asia’s export industries, typically accounting for 60- 80% of jobs in many export sectors, such as textiles and clothing.
Of course, it is misleading to talk of women’s “entry” into the workforce. Besides formal employment, women have always worked in the home, looking after children, cleaning or cooking, but because this is unpaid, it is not counted in the official statistics. To some extent, the increase in female paid employment has meant fewer hours of unpaid housework. However, the value of housework has fallen by much less than the time spent on it, because of the increased productivity afforded by dishwashers, washing machines and so forth. Paid nannies and cleaners employed by working women now also do some work that used to belong in the non-market economy.
The increase in female employment has also accounted for a big chunk of global growth in recent decades. GDP growth can come from three sources: employing more people; using more capital per worker, or an increase in the productivity of labour and capital due to new technology’. Since 1970, women have filled two new jobs for every’ one taken by a man. Back-of-the-envelope calculations suggest that the employment of extra women has not only added more to GDP than new jobs for men but has also chipped in more than either capital investment or increased productivity. Carve up the world’s economic growth a different way and another surprising conclusion emerges: over the past decade or so, the increased employment of women in developed economies has contributed much more to global growth. Women are becoming more important in the global marketplace not just as workers, but also as consumers, entrepreneurs, managers and investors. Women have traditionally done most of the household shopping, but now they have more money of their own to spend. Surveys suggest that women make perhaps 80% of consumers’ buying decisions – from health care and homes to furniture and food.
Women’s share of the workforce has a limit. In America it has already stalled. However, there will still be a lot of scope for women to become more productive as they make better use of their qualifications. At school, girls consistently get better grades and in most developed countries, well over half of all university degrees are now being awarded to women. In America 140 women enroll in higher education each year for every 100 men; in Sweden the number is as high as 150. (There are, however, only 90 female Japanese students for every 100 males.) In years to come, better educated women will take more of the top jobs. At present, for example, in Britain more women than men train as doctors and lawyers, but relatively few arc leading surgeons or partners in law firms. The main reason why women still get paid less on average than men is not that they are paid less for the same occupations, such as nursing and teaching. This pattern is likely to change.
Making better use of women’s skills is not just a matter of fairness. Plenty of studies suggest that it is good for business, too. Women account for only 7% of directors on the world’s corporate boards – 15% in America, but less than 1% in Japan. Yet a study by Catalyst, a consultancy, found that American companies with more women in senior management jobs earned a higher return on equity than those with fewer women at the top. This might be because mixed teams of men and women are better than single-sex groups at solving problems and spotting external threats. Studies have also suggested that women are often better than men at building teams and communicating.
In poor countries too, the underutilization of women stunts economic growth. A study last year by the World Economic Forum found a clear correlation between sex equality (measured by economic participation, education, health and political empowerment) and GDP per head. Correlation does not prove the direction of causation. However, other studies also suggest that inequality between the sexes harms long-term growth. In particular, there is strong evidence that educating girls boosts prosperity. It is probably the single best investment that can be made in the developing world. Not only are better educated women more productive, but they raise healthier, better educated children. There is huge potential to raise income per head in developing countries, where fewer girls go to school than boys. More than two thirds of the world’s illiterate adults are women.
In which paragraph does the passage mention about “women in new, expanding industries”?
In rich countries, girls now do better at school than boys, more women are getting university degrees than men arc, and females arc filling most new jobs. Arguably, women are now the most powerful engine of global growth. In 1950, only one third of American women of working age had a paid job. Today two thirds do, and women make up almost half of America’s workforce. Since 1950, men’s employment rate has slid by 12 percentage points, to 77%. In fact, almost everywhere more women are employed and the percentage of men with jobs has fallen – although in some countries, the feminisation of the workplace still has far to go: in Italy and Japan, women’s share of jobs is still 40% or less.
The increase in female employment in developed countries has been aided by a big shift in the type of jobs on offer. Manufacturing work, traditionally a male preserve, has declined, while jobs in services have expanded. This has reduced the demand for manual labour and put the sexes on a more equal footing. In the developing world, too, more women now have paid jobs. In the emerging East Asian economics, forever)’ 100 men in the labour force there are now 83 women, higher even than the average in OECD countries. Women have been particularly important to the success of Asia’s export industries, typically accounting for 60- 80% of jobs in many export sectors, such as textiles and clothing.
Of course, it is misleading to talk of women’s “entry” into the workforce. Besides formal employment, women have always worked in the home, looking after children, cleaning or cooking, but because this is unpaid, it is not counted in the official statistics. To some extent, the increase in female paid employment has meant fewer hours of unpaid housework. However, the value of housework has fallen by much less than the time spent on it, because of the increased productivity afforded by dishwashers, washing machines and so forth. Paid nannies and cleaners employed by working women now also do some work that used to belong in the non-market economy.
The increase in female employment has also accounted for a big chunk of global growth in recent decades. GDP growth can come from three sources: employing more people; using more capital per worker, or an increase in the productivity of labour and capital due to new technology’. Since 1970, women have filled two new jobs for every’ one taken by a man. Back-of-the-envelope calculations suggest that the employment of extra women has not only added more to GDP than new jobs for men but has also chipped in more than either capital investment or increased productivity. Carve up the world’s economic growth a different way and another surprising conclusion emerges: over the past decade or so, the increased employment of women in developed economies has contributed much more to global growth. Women are becoming more important in the global marketplace not just as workers, but also as consumers, entrepreneurs, managers and investors. Women have traditionally done most of the household shopping, but now they have more money of their own to spend. Surveys suggest that women make perhaps 80% of consumers’ buying decisions – from health care and homes to furniture and food.
Women’s share of the workforce has a limit. In America it has already stalled. However, there will still be a lot of scope for women to become more productive as they make better use of their qualifications. At school, girls consistently get better grades and in most developed countries, well over half of all university degrees are now being awarded to women. In America 140 women enroll in higher education each year for every 100 men; in Sweden the number is as high as 150. (There are, however, only 90 female Japanese students for every 100 males.) In years to come, better educated women will take more of the top jobs. At present, for example, in Britain more women than men train as doctors and lawyers, but relatively few arc leading surgeons or partners in law firms. The main reason why women still get paid less on average than men is not that they are paid less for the same occupations, such as nursing and teaching. This pattern is likely to change.
Making better use of women’s skills is not just a matter of fairness. Plenty of studies suggest that it is good for business, too. Women account for only 7% of directors on the world’s corporate boards – 15% in America, but less than 1% in Japan. Yet a study by Catalyst, a consultancy, found that American companies with more women in senior management jobs earned a higher return on equity than those with fewer women at the top. This might be because mixed teams of men and women are better than single-sex groups at solving problems and spotting external threats. Studies have also suggested that women are often better than men at building teams and communicating.
In poor countries too, the underutilization of women stunts economic growth. A study last year by the World Economic Forum found a clear correlation between sex equality (measured by economic participation, education, health and political empowerment) and GDP per head. Correlation does not prove the direction of causation. However, other studies also suggest that inequality between the sexes harms long-term growth. In particular, there is strong evidence that educating girls boosts prosperity. It is probably the single best investment that can be made in the developing world. Not only are better educated women more productive, but they raise healthier, better educated children. There is huge potential to raise income per head in developing countries, where fewer girls go to school than boys. More than two thirds of the world’s illiterate adults are women.
Research by the World Economic Forum shows that…
In the first days of space exploration, one concern was the possibility that astronauts or spacecraft might be hit by meteoroids. Scientists calculated that this possibility was extremely small, because meteoroids are rare, but that the astronauts or spacecraft would almost certainly encounter the more common micrometeorites, which are about the size of grains of dust and much more common.
However, in the 60 years since the beginning of space exploration, large quantities of human-made orbital debris have accumulated. Much of the debris consists of satellites that have stopped functioning, or rocket booster sections that separated from the main spacecraft during a mission. Some of the debris consists of items lost by astronauts, such as tools or space suit parts. Still more of the debris is the result of collisions, such as when a satellite collides with another or with a large piece of debris.
NASA estimates there are millions of debris particles that are too small to be tracked. These circle Earth at speeds up to 17,500 miles per hour, making even the smallest particles dangerous. One scientist calculated that a chip of paint hitting the window of a spacecraft at orbital speeds will hit with the same amount of force as a bowling ball traveling at 60 mph. Such an impact occurred on the space shuttle Challenger’s second flight, chipping the windows and causing minor damage to the protective tiles on the spacecraft. While the damage was not immediately dangerous, it led to the fear that any craft in orbit for long periods of time could accumulate enough damage to cease functioning.
Larger objects are even more dangerous, but they can be monitored and avoided. NASA tracks about 500,000 pieces of debris larger than a marble, about 20,000 of which are larger than a softball. When NASA was still flying shuttle missions, it would often have to direct the shuttle to maneuver to avoid collisions with the larger debris. This could usually be planned and accomplished in a few hours, but moving the International Space Station to avoid a collision takes up to 30 hours of advance notice.
Many satellites have the ability to adjust their course slightly and can be remotely directed to avoid collisions with larger objects that would damage or destroy the satellites. NASA and the European Space Agency (ESA) have departments of scientists and engineers dedicated to cataloging, modeling, and predicting the movements of space debris. Some debris falls back to Earth, and most of it is burned up in the atmosphere. However, a large piece will survive long enough to get through the atmosphere and crash. In 1979, the obsolete Skylab fell out of orbit, and much of it withstood the trip through the atmosphere, crashing in the Australian outback. Space agencies also monitor debris to predict if any particular piece might fall and when.
Although they can issue warnings, there is currently nothing that can be done about pieces that might get through the atmosphere. To avoid adding to the aggregation of debris, future satellites may need to be able to take themselves out of orbit as their usefulness comes to an end. Until a way to remove these remains is implemented, however, those 500,000 pieces of large fragments, along with the millions of smaller pieces, will continue to orbit Earth.
The central idea of the passage is primarily concerned with …
In the first days of space exploration, one concern was the possibility that astronauts or spacecraft might be hit by meteoroids. Scientists calculated that this possibility was extremely small, because meteoroids are rare, but that the astronauts or spacecraft would almost certainly encounter the more common micrometeorites, which are about the size of grains of dust and much more common.
However, in the 60 years since the beginning of space exploration, large quantities of human-made orbital debris have accumulated. Much of the debris consists of satellites that have stopped functioning, or rocket booster sections that separated from the main spacecraft during a mission. Some of the debris consists of items lost by astronauts, such as tools or space suit parts. Still more of the debris is the result of collisions, such as when a satellite collides with another or with a large piece of debris.
NASA estimates there are millions of debris particles that are too small to be tracked. These circle Earth at speeds up to 17,500 miles per hour, making even the smallest particles dangerous. One scientist calculated that a chip of paint hitting the window of a spacecraft at orbital speeds will hit with the same amount of force as a bowling ball traveling at 60 mph. Such an impact occurred on the space shuttle Challenger’s second flight, chipping the windows and causing minor damage to the protective tiles on the spacecraft. While the damage was not immediately dangerous, it led to the fear that any craft in orbit for long periods of time could accumulate enough damage to cease functioning.
Larger objects are even more dangerous, but they can be monitored and avoided. NASA tracks about 500,000 pieces of debris larger than a marble, about 20,000 of which are larger than a softball. When NASA was still flying shuttle missions, it would often have to direct the shuttle to maneuver to avoid collisions with the larger debris. This could usually be planned and accomplished in a few hours, but moving the International Space Station to avoid a collision takes up to 30 hours of advance notice.
Many satellites have the ability to adjust their course slightly and can be remotely directed to avoid collisions with larger objects that would damage or destroy the satellites. NASA and the European Space Agency (ESA) have departments of scientists and engineers dedicated to cataloging, modeling, and predicting the movements of space debris. Some debris falls back to Earth, and most of it is burned up in the atmosphere. However, a large piece will survive long enough to get through the atmosphere and crash. In 1979, the obsolete Skylab fell out of orbit, and much of it withstood the trip through the atmosphere, crashing in the Australian outback. Space agencies also monitor debris to predict if any particular piece might fall and when.
Although they can issue warnings, there is currently nothing that can be done about pieces that might get through the atmosphere. To avoid adding to the aggregation of debris, future satellites may need to be able to take themselves out of orbit as their usefulness comes to an end. Until a way to remove these remains is implemented, however, those 500,000 pieces of large fragments, along with the millions of smaller pieces, will continue to orbit Earth.
According to the passage, why does space debris created by humans pose a greater threat than meteoroids?
In the first days of space exploration, one concern was the possibility that astronauts or spacecraft might be hit by meteoroids. Scientists calculated that this possibility was extremely small, because meteoroids are rare, but that the astronauts or spacecraft would almost certainly encounter the more common micrometeorites, which are about the size of grains of dust and much more common.
However, in the 60 years since the beginning of space exploration, large quantities of human-made orbital debris have accumulated. Much of the debris consists of satellites that have stopped functioning, or rocket booster sections that separated from the main spacecraft during a mission. Some of the debris consists of items lost by astronauts, such as tools or space suit parts. Still more of the debris is the result of collisions, such as when a satellite collides with another or with a large piece of debris.
NASA estimates there are millions of debris particles that are too small to be tracked. These circle Earth at speeds up to 17,500 miles per hour, making even the smallest particles dangerous. One scientist calculated that a chip of paint hitting the window of a spacecraft at orbital speeds will hit with the same amount of force as a bowling ball traveling at 60 mph. Such an impact occurred on the space shuttle Challenger’s second flight, chipping the windows and causing minor damage to the protective tiles on the spacecraft. While the damage was not immediately dangerous, it led to the fear that any craft in orbit for long periods of time could accumulate enough damage to cease functioning.
Larger objects are even more dangerous, but they can be monitored and avoided. NASA tracks about 500,000 pieces of debris larger than a marble, about 20,000 of which are larger than a softball. When NASA was still flying shuttle missions, it would often have to direct the shuttle to maneuver to avoid collisions with the larger debris. This could usually be planned and accomplished in a few hours, but moving the International Space Station to avoid a collision takes up to 30 hours of advance notice.
Many satellites have the ability to adjust their course slightly and can be remotely directed to avoid collisions with larger objects that would damage or destroy the satellites. NASA and the European Space Agency (ESA) have departments of scientists and engineers dedicated to cataloging, modeling, and predicting the movements of space debris. Some debris falls back to Earth, and most of it is burned up in the atmosphere. However, a large piece will survive long enough to get through the atmosphere and crash. In 1979, the obsolete Skylab fell out of orbit, and much of it withstood the trip through the atmosphere, crashing in the Australian outback. Space agencies also monitor debris to predict if any particular piece might fall and when.
Although they can issue warnings, there is currently nothing that can be done about pieces that might get through the atmosphere. To avoid adding to the aggregation of debris, future satellites may need to be able to take themselves out of orbit as their usefulness comes to an end. Until a way to remove these remains is implemented, however, those 500,000 pieces of large fragments, along with the millions of smaller pieces, will continue to orbit Earth.
Which of the following pieces of evidence strengthens the author’s line of reasoning?
In the first days of space exploration, one concern was the possibility that astronauts or spacecraft might be hit by meteoroids. Scientists calculated that this possibility was extremely small, because meteoroids are rare, but that the astronauts or spacecraft would almost certainly encounter the more common micrometeorites, which are about the size of grains of dust and much more common.
However, in the 60 years since the beginning of space exploration, large quantities of human-made orbital debris have accumulated. Much of the debris consists of satellites that have stopped functioning, or rocket booster sections that separated from the main spacecraft during a mission. Some of the debris consists of items lost by astronauts, such as tools or space suit parts. Still more of the debris is the result of collisions, such as when a satellite collides with another or with a large piece of debris.
NASA estimates there are millions of debris particles that are too small to be tracked. These circle Earth at speeds up to 17,500 miles per hour, making even the smallest particles dangerous. One scientist calculated that a chip of paint hitting the window of a spacecraft at orbital speeds will hit with the same amount of force as a bowling ball traveling at 60 mph. Such an impact occurred on the space shuttle Challenger’s second flight, chipping the windows and causing minor damage to the protective tiles on the spacecraft. While the damage was not immediately dangerous, it led to the fear that any craft in orbit for long periods of time could accumulate enough damage to cease functioning.
Larger objects are even more dangerous, but they can be monitored and avoided. NASA tracks about 500,000 pieces of debris larger than a marble, about 20,000 of which are larger than a softball. When NASA was still flying shuttle missions, it would often have to direct the shuttle to maneuver to avoid collisions with the larger debris. This could usually be planned and accomplished in a few hours, but moving the International Space Station to avoid a collision takes up to 30 hours of advance notice.
Many satellites have the ability to adjust their course slightly and can be remotely directed to avoid collisions with larger objects that would damage or destroy the satellites. NASA and the European Space Agency (ESA) have departments of scientists and engineers dedicated to cataloging, modeling, and predicting the movements of space debris. Some debris falls back to Earth, and most of it is burned up in the atmosphere. However, a large piece will survive long enough to get through the atmosphere and crash. In 1979, the obsolete Skylab fell out of orbit, and much of it withstood the trip through the atmosphere, crashing in the Australian outback. Space agencies also monitor debris to predict if any particular piece might fall and when.
Although they can issue warnings, there is currently nothing that can be done about pieces that might get through the atmosphere. To avoid adding to the aggregation of debris, future satellites may need to be able to take themselves out of orbit as their usefulness comes to an end. Until a way to remove these remains is implemented, however, those 500,000 pieces of large fragments, along with the millions of smaller pieces, will continue to orbit Earth.
“In 1979, the obsolete Skylab fell out of orbit”. As used in the sentence, “obsolete” most nearly means …
In the first days of space exploration, one concern was the possibility that astronauts or spacecraft might be hit by meteoroids. Scientists calculated that this possibility was extremely small, because meteoroids are rare, but that the astronauts or spacecraft would almost certainly encounter the more common micrometeorites, which are about the size of grains of dust and much more common.
However, in the 60 years since the beginning of space exploration, large quantities of human-made orbital debris have accumulated. Much of the debris consists of satellites that have stopped functioning, or rocket booster sections that separated from the main spacecraft during a mission. Some of the debris consists of items lost by astronauts, such as tools or space suit parts. Still more of the debris is the result of collisions, such as when a satellite collides with another or with a large piece of debris.
NASA estimates there are millions of debris particles that are too small to be tracked. These circle Earth at speeds up to 17,500 miles per hour, making even the smallest particles dangerous. One scientist calculated that a chip of paint hitting the window of a spacecraft at orbital speeds will hit with the same amount of force as a bowling ball traveling at 60 mph. Such an impact occurred on the space shuttle Challenger’s second flight, chipping the windows and causing minor damage to the protective tiles on the spacecraft. While the damage was not immediately dangerous, it led to the fear that any craft in orbit for long periods of time could accumulate enough damage to cease functioning.
Larger objects are even more dangerous, but they can be monitored and avoided. NASA tracks about 500,000 pieces of debris larger than a marble, about 20,000 of which are larger than a softball. When NASA was still flying shuttle missions, it would often have to direct the shuttle to maneuver to avoid collisions with the larger debris. This could usually be planned and accomplished in a few hours, but moving the International Space Station to avoid a collision takes up to 30 hours of advance notice.
Many satellites have the ability to adjust their course slightly and can be remotely directed to avoid collisions with larger objects that would damage or destroy the satellites. NASA and the European Space Agency (ESA) have departments of scientists and engineers dedicated to cataloging, modeling, and predicting the movements of space debris. Some debris falls back to Earth, and most of it is burned up in the atmosphere. However, a large piece will survive long enough to get through the atmosphere and crash. In 1979, the obsolete Skylab fell out of orbit, and much of it withstood the trip through the atmosphere, crashing in the Australian outback. Space agencies also monitor debris to predict if any particular piece might fall and when.
Although they can issue warnings, there is currently nothing that can be done about pieces that might get through the atmosphere. To avoid adding to the aggregation of debris, future satellites may need to be able to take themselves out of orbit as their usefulness comes to an end. Until a way to remove these remains is implemented, however, those 500,000 pieces of large fragments, along with the millions of smaller pieces, will continue to orbit Earth.
Based on information in the passage, which of the following conclusions can be reached?
A Every year, during the rainy season, the mountain gorillas of Central Africa migrate to the foothills and lower slopes of the Virunga Mountains to graze on bamboo. For the 650 or so that remain in the wild, it’s a vital food source. Although there are almost 150 types of plant, as well as various insects and other invertebrates, bamboo accounts for up t0 90 percent of their diet at this time of year. Without it, says Ian Redmond, chairman of the Ape Alliance, their chances of survival would be reduced significantly. Gorillas aren’t the only locals keen on bamboo. For the people who live close to the Virungas, it’s a valuable and versatile raw material used for building houses and making household items such as mats and baskets. But in the past 100 years or so, resources have come under increasing pressure as populations have exploded and large areas of bamboo forest have been cleared to make way for farms and commercial plantations.
B Sadly, this isn’t an isolated story. All over the world, the ranges of many bamboo species appear to be shrinking, endangering the people and animals that depend upon them. But despite bamboo’s importance, we know surprisingly little about it. A recent report published by the UN Environment Programme (UNEP) and the Inter-national Network for Bamboo and Rattan (INBAR) has revealed just how profound is our ignorance of global bamboo resources, particularly in relation to conservation. There are almost l,600 recognized species of bamboo, but the report concentrated on the l,200 or so woody varieties distinguished by the strong stems, or culms, that most people associate with this versatile plant. Of these, only 38 ‘priority species’ identified for their commercial value have been the subject of any real scientific research, and this has focused mostly on matters relating to their viability as a commodity. This problem isn’t confined to bamboo. Compared to the work carried out on animals, the science of assessing the conservation status of plants is still in its infancy. “People have only started looking hard at this during the past 10-15 years, and only now are they getting a handle on how to go about it systematically,” says Dr Valerie Kapos, one of the report’s authors and a senior adviser in forest ecology and conservation to the UNEP.
C Bamboo is a type of grass. It comes in a wide variety of forms, ranging in height from 30 centimeters to more than 40 meters. It is also the world’s fastest-growing woody plant; some species can grow more than a meter in a day. Bamboo’s ecological rote extends beyond providing food and habitat for animals. Bamboo tends to grow in stands made up of groups of individual plants that grow from root systems known as rhizomes. Its extensive rhizome systems, which tie in the top layers of the soil, are crucial in preventing soil erosion. And there is growing evidence that bamboo plays an important part in determining forest structure and dynamics. “Bamboo’s pattern of mass flowering and mass death leaves behind large areas of dry biomass that attract wildfire,” says Kapos. “When these burn, they create patches of open ground within the forest far bigger than would be left by a fallen tree.”Patchiness helps to preserve diversity because certain plant species do better during the early stages of regeneration when there are gaps in the canopy.
D However, bamboo’s most immediate significance lies in its economic value. Modern processing techniques mean that it can be used in a variety of ways, for example, as flooring and laminates. One of the fastest-growing bamboo products is paper-25 percent of paper produced in India is made from bamboo fibre, and in Brazil, 100,000 hectares of bamboo are grown for its production. Of course, bamboo’s main function has always been in domestic applications, and as a locally traded commodity, it’s worth about $4.5billion annually. Because of its versatility, flexibility and strength (its tensile strength compares to that of some steel), it has traditionally been used in construction. Today, more than one billion people worldwide live in bamboo houses. Bamboo is often the only readily available raw material for people in many developing countries, says Chris Stapleton, a research associate at the Royal Botanic Gardens. “Bamboo can be harvested from forest areas or grown quickly elsewhere, and then converted simply without expensive machinery or facilities,” he says. “In this way, it contributes substantially to poverty alleviation and wealth creation.”
E Given bamboo’s value in economic and ecological terms, the picture painted by the UNEP report is all the more worrying. But keen horticulturists will spot an apparent contradiction here. Those who’ve followed the recent vogue for cultivating exotic species in their gardens will point out that if it isn’t kept in check, bamboo can cause real problems. “In a lot of places, the people who live with bamboo don’t perceive it as being endangered in any way,” says Kapos. “In fact, a lot of bamboo species are actually very invasive if they’ve been introduced.”So why are so many species endangered? There are two separate issues here, says Ray Townsend, vice president of the British Bamboo Society and arboretum manager at the Royal Botanic Gardens. “Some plants are threatened because they can’t survive in the habitat-they aren’t strong enough or there aren’t enough of them, perhaps. But bamboo can take care of itself-it is strong enough to survive if left alone. What is under threat is its habitat.”It is the physical disturbance that is the threat to bamboo, says Kapos. “When forest goes, it is converted into something else: there isn’t anywhere for forest plants such as bamboo to grow if you create a cattle pasture.”
F Around the world, bamboo species are routinely protected as part of forest eco-systems in national parks and reserves, but there is next to nothing that protects bamboo in the wild for its own sake. However, some small steps are being taken to address this situation. The UNEP-INBAR report will help conservationists to establish effective measures aimed at protecting valuable wild bamboo species. Towns end, too, sees the UNEP report as an important step forward in promoting the cause of bamboo conservation. “Until now, bamboo has been perceived as a second-class plant. When you talk about places such as the Amazon, everyone always thinks about the hardwoods. Of course, these are significant, but there is a tendency to overlook the plants they are associated with, which are often bamboo species. In many ways, it is the most important plant known to man. I can’t think of another plant that is used so much and is so commercially important in so many countries.”He believes that the most important first step is to get scientists into the field. “We need to go out there, look at these plants and see how they survive and then use that information to conserve them for the future.”
The statement about “Bamboo has loads of commercial potentials” refers to …
A Every year, during the rainy season, the mountain gorillas of Central Africa migrate to the foothills and lower slopes of the Virunga Mountains to graze on bamboo. For the 650 or so that remain in the wild, it’s a vital food source. Although there are almost 150 types of plant, as well as various insects and other invertebrates, bamboo accounts for up t0 90 percent of their diet at this time of year. Without it, says Ian Redmond, chairman of the Ape Alliance, their chances of survival would be reduced significantly. Gorillas aren’t the only locals keen on bamboo. For the people who live close to the Virungas, it’s a valuable and versatile raw material used for building houses and making household items such as mats and baskets. But in the past 100 years or so, resources have come under increasing pressure as populations have exploded and large areas of bamboo forest have been cleared to make way for farms and commercial plantations.
B Sadly, this isn’t an isolated story. All over the world, the ranges of many bamboo species appear to be shrinking, endangering the people and animals that depend upon them. But despite bamboo’s importance, we know surprisingly little about it. A recent report published by the UN Environment Programme (UNEP) and the Inter-national Network for Bamboo and Rattan (INBAR) has revealed just how profound is our ignorance of global bamboo resources, particularly in relation to conservation. There are almost l,600 recognized species of bamboo, but the report concentrated on the l,200 or so woody varieties distinguished by the strong stems, or culms, that most people associate with this versatile plant. Of these, only 38 ‘priority species’ identified for their commercial value have been the subject of any real scientific research, and this has focused mostly on matters relating to their viability as a commodity. This problem isn’t confined to bamboo. Compared to the work carried out on animals, the science of assessing the conservation status of plants is still in its infancy. “People have only started looking hard at this during the past 10-15 years, and only now are they getting a handle on how to go about it systematically,” says Dr Valerie Kapos, one of the report’s authors and a senior adviser in forest ecology and conservation to the UNEP.
C Bamboo is a type of grass. It comes in a wide variety of forms, ranging in height from 30 centimeters to more than 40 meters. It is also the world’s fastest-growing woody plant; some species can grow more than a meter in a day. Bamboo’s ecological rote extends beyond providing food and habitat for animals. Bamboo tends to grow in stands made up of groups of individual plants that grow from root systems known as rhizomes. Its extensive rhizome systems, which tie in the top layers of the soil, are crucial in preventing soil erosion. And there is growing evidence that bamboo plays an important part in determining forest structure and dynamics. “Bamboo’s pattern of mass flowering and mass death leaves behind large areas of dry biomass that attract wildfire,” says Kapos. “When these burn, they create patches of open ground within the forest far bigger than would be left by a fallen tree.”Patchiness helps to preserve diversity because certain plant species do better during the early stages of regeneration when there are gaps in the canopy.
D However, bamboo’s most immediate significance lies in its economic value. Modern processing techniques mean that it can be used in a variety of ways, for example, as flooring and laminates. One of the fastest-growing bamboo products is paper-25 percent of paper produced in India is made from bamboo fibre, and in Brazil, 100,000 hectares of bamboo are grown for its production. Of course, bamboo’s main function has always been in domestic applications, and as a locally traded commodity, it’s worth about $4.5billion annually. Because of its versatility, flexibility and strength (its tensile strength compares to that of some steel), it has traditionally been used in construction. Today, more than one billion people worldwide live in bamboo houses. Bamboo is often the only readily available raw material for people in many developing countries, says Chris Stapleton, a research associate at the Royal Botanic Gardens. “Bamboo can be harvested from forest areas or grown quickly elsewhere, and then converted simply without expensive machinery or facilities,” he says. “In this way, it contributes substantially to poverty alleviation and wealth creation.”
E Given bamboo’s value in economic and ecological terms, the picture painted by the UNEP report is all the more worrying. But keen horticulturists will spot an apparent contradiction here. Those who’ve followed the recent vogue for cultivating exotic species in their gardens will point out that if it isn’t kept in check, bamboo can cause real problems. “In a lot of places, the people who live with bamboo don’t perceive it as being endangered in any way,” says Kapos. “In fact, a lot of bamboo species are actually very invasive if they’ve been introduced.”So why are so many species endangered? There are two separate issues here, says Ray Townsend, vice president of the British Bamboo Society and arboretum manager at the Royal Botanic Gardens. “Some plants are threatened because they can’t survive in the habitat-they aren’t strong enough or there aren’t enough of them, perhaps. But bamboo can take care of itself-it is strong enough to survive if left alone. What is under threat is its habitat.”It is the physical disturbance that is the threat to bamboo, says Kapos. “When forest goes, it is converted into something else: there isn’t anywhere for forest plants such as bamboo to grow if you create a cattle pasture.”
F Around the world, bamboo species are routinely protected as part of forest eco-systems in national parks and reserves, but there is next to nothing that protects bamboo in the wild for its own sake. However, some small steps are being taken to address this situation. The UNEP-INBAR report will help conservationists to establish effective measures aimed at protecting valuable wild bamboo species. Towns end, too, sees the UNEP report as an important step forward in promoting the cause of bamboo conservation. “Until now, bamboo has been perceived as a second-class plant. When you talk about places such as the Amazon, everyone always thinks about the hardwoods. Of course, these are significant, but there is a tendency to overlook the plants they are associated with, which are often bamboo species. In many ways, it is the most important plant known to man. I can’t think of another plant that is used so much and is so commercially important in so many countries.”He believes that the most important first step is to get scientists into the field. “We need to go out there, look at these plants and see how they survive and then use that information to conserve them for the future.”
that most people associate with this versatile plant.” The underlined word in this sentence has a similar meaning to …
A Every year, during the rainy season, the mountain gorillas of Central Africa migrate to the foothills and lower slopes of the Virunga Mountains to graze on bamboo. For the 650 or so that remain in the wild, it’s a vital food source. Although there are almost 150 types of plant, as well as various insects and other invertebrates, bamboo accounts for up t0 90 percent of their diet at this time of year. Without it, says Ian Redmond, chairman of the Ape Alliance, their chances of survival would be reduced significantly. Gorillas aren’t the only locals keen on bamboo. For the people who live close to the Virungas, it’s a valuable and versatile raw material used for building houses and making household items such as mats and baskets. But in the past 100 years or so, resources have come under increasing pressure as populations have exploded and large areas of bamboo forest have been cleared to make way for farms and commercial plantations.
B Sadly, this isn’t an isolated story. All over the world, the ranges of many bamboo species appear to be shrinking, endangering the people and animals that depend upon them. But despite bamboo’s importance, we know surprisingly little about it. A recent report published by the UN Environment Programme (UNEP) and the Inter-national Network for Bamboo and Rattan (INBAR) has revealed just how profound is our ignorance of global bamboo resources, particularly in relation to conservation. There are almost l,600 recognized species of bamboo, but the report concentrated on the l,200 or so woody varieties distinguished by the strong stems, or culms, that most people associate with this versatile plant. Of these, only 38 ‘priority species’ identified for their commercial value have been the subject of any real scientific research, and this has focused mostly on matters relating to their viability as a commodity. This problem isn’t confined to bamboo. Compared to the work carried out on animals, the science of assessing the conservation status of plants is still in its infancy. “People have only started looking hard at this during the past 10-15 years, and only now are they getting a handle on how to go about it systematically,” says Dr Valerie Kapos, one of the report’s authors and a senior adviser in forest ecology and conservation to the UNEP.
C Bamboo is a type of grass. It comes in a wide variety of forms, ranging in height from 30 centimeters to more than 40 meters. It is also the world’s fastest-growing woody plant; some species can grow more than a meter in a day. Bamboo’s ecological rote extends beyond providing food and habitat for animals. Bamboo tends to grow in stands made up of groups of individual plants that grow from root systems known as rhizomes. Its extensive rhizome systems, which tie in the top layers of the soil, are crucial in preventing soil erosion. And there is growing evidence that bamboo plays an important part in determining forest structure and dynamics. “Bamboo’s pattern of mass flowering and mass death leaves behind large areas of dry biomass that attract wildfire,” says Kapos. “When these burn, they create patches of open ground within the forest far bigger than would be left by a fallen tree.”Patchiness helps to preserve diversity because certain plant species do better during the early stages of regeneration when there are gaps in the canopy.
D However, bamboo’s most immediate significance lies in its economic value. Modern processing techniques mean that it can be used in a variety of ways, for example, as flooring and laminates. One of the fastest-growing bamboo products is paper-25 percent of paper produced in India is made from bamboo fibre, and in Brazil, 100,000 hectares of bamboo are grown for its production. Of course, bamboo’s main function has always been in domestic applications, and as a locally traded commodity, it’s worth about $4.5billion annually. Because of its versatility, flexibility and strength (its tensile strength compares to that of some steel), it has traditionally been used in construction. Today, more than one billion people worldwide live in bamboo houses. Bamboo is often the only readily available raw material for people in many developing countries, says Chris Stapleton, a research associate at the Royal Botanic Gardens. “Bamboo can be harvested from forest areas or grown quickly elsewhere, and then converted simply without expensive machinery or facilities,” he says. “In this way, it contributes substantially to poverty alleviation and wealth creation.”
E Given bamboo’s value in economic and ecological terms, the picture painted by the UNEP report is all the more worrying. But keen horticulturists will spot an apparent contradiction here. Those who’ve followed the recent vogue for cultivating exotic species in their gardens will point out that if it isn’t kept in check, bamboo can cause real problems. “In a lot of places, the people who live with bamboo don’t perceive it as being endangered in any way,” says Kapos. “In fact, a lot of bamboo species are actually very invasive if they’ve been introduced.”So why are so many species endangered? There are two separate issues here, says Ray Townsend, vice president of the British Bamboo Society and arboretum manager at the Royal Botanic Gardens. “Some plants are threatened because they can’t survive in the habitat-they aren’t strong enough or there aren’t enough of them, perhaps. But bamboo can take care of itself-it is strong enough to survive if left alone. What is under threat is its habitat.”It is the physical disturbance that is the threat to bamboo, says Kapos. “When forest goes, it is converted into something else: there isn’t anywhere for forest plants such as bamboo to grow if you create a cattle pasture.”
F Around the world, bamboo species are routinely protected as part of forest eco-systems in national parks and reserves, but there is next to nothing that protects bamboo in the wild for its own sake. However, some small steps are being taken to address this situation. The UNEP-INBAR report will help conservationists to establish effective measures aimed at protecting valuable wild bamboo species. Towns end, too, sees the UNEP report as an important step forward in promoting the cause of bamboo conservation. “Until now, bamboo has been perceived as a second-class plant. When you talk about places such as the Amazon, everyone always thinks about the hardwoods. Of course, these are significant, but there is a tendency to overlook the plants they are associated with, which are often bamboo species. In many ways, it is the most important plant known to man. I can’t think of another plant that is used so much and is so commercially important in so many countries.”He believes that the most important first step is to get scientists into the field. “We need to go out there, look at these plants and see how they survive and then use that information to conserve them for the future.”
Which paragraph contains the information about human development that destroyed large areas of bamboo?
A Every year, during the rainy season, the mountain gorillas of Central Africa migrate to the foothills and lower slopes of the Virunga Mountains to graze on bamboo. For the 650 or so that remain in the wild, it’s a vital food source. Although there are almost 150 types of plant, as well as various insects and other invertebrates, bamboo accounts for up t0 90 percent of their diet at this time of year. Without it, says Ian Redmond, chairman of the Ape Alliance, their chances of survival would be reduced significantly. Gorillas aren’t the only locals keen on bamboo. For the people who live close to the Virungas, it’s a valuable and versatile raw material used for building houses and making household items such as mats and baskets. But in the past 100 years or so, resources have come under increasing pressure as populations have exploded and large areas of bamboo forest have been cleared to make way for farms and commercial plantations.
B Sadly, this isn’t an isolated story. All over the world, the ranges of many bamboo species appear to be shrinking, endangering the people and animals that depend upon them. But despite bamboo’s importance, we know surprisingly little about it. A recent report published by the UN Environment Programme (UNEP) and the Inter-national Network for Bamboo and Rattan (INBAR) has revealed just how profound is our ignorance of global bamboo resources, particularly in relation to conservation. There are almost l,600 recognized species of bamboo, but the report concentrated on the l,200 or so woody varieties distinguished by the strong stems, or culms, that most people associate with this versatile plant. Of these, only 38 ‘priority species’ identified for their commercial value have been the subject of any real scientific research, and this has focused mostly on matters relating to their viability as a commodity. This problem isn’t confined to bamboo. Compared to the work carried out on animals, the science of assessing the conservation status of plants is still in its infancy. “People have only started looking hard at this during the past 10-15 years, and only now are they getting a handle on how to go about it systematically,” says Dr Valerie Kapos, one of the report’s authors and a senior adviser in forest ecology and conservation to the UNEP.
C Bamboo is a type of grass. It comes in a wide variety of forms, ranging in height from 30 centimeters to more than 40 meters. It is also the world’s fastest-growing woody plant; some species can grow more than a meter in a day. Bamboo’s ecological rote extends beyond providing food and habitat for animals. Bamboo tends to grow in stands made up of groups of individual plants that grow from root systems known as rhizomes. Its extensive rhizome systems, which tie in the top layers of the soil, are crucial in preventing soil erosion. And there is growing evidence that bamboo plays an important part in determining forest structure and dynamics. “Bamboo’s pattern of mass flowering and mass death leaves behind large areas of dry biomass that attract wildfire,” says Kapos. “When these burn, they create patches of open ground within the forest far bigger than would be left by a fallen tree.”Patchiness helps to preserve diversity because certain plant species do better during the early stages of regeneration when there are gaps in the canopy.
D However, bamboo’s most immediate significance lies in its economic value. Modern processing techniques mean that it can be used in a variety of ways, for example, as flooring and laminates. One of the fastest-growing bamboo products is paper-25 percent of paper produced in India is made from bamboo fibre, and in Brazil, 100,000 hectares of bamboo are grown for its production. Of course, bamboo’s main function has always been in domestic applications, and as a locally traded commodity, it’s worth about $4.5billion annually. Because of its versatility, flexibility and strength (its tensile strength compares to that of some steel), it has traditionally been used in construction. Today, more than one billion people worldwide live in bamboo houses. Bamboo is often the only readily available raw material for people in many developing countries, says Chris Stapleton, a research associate at the Royal Botanic Gardens. “Bamboo can be harvested from forest areas or grown quickly elsewhere, and then converted simply without expensive machinery or facilities,” he says. “In this way, it contributes substantially to poverty alleviation and wealth creation.”
E Given bamboo’s value in economic and ecological terms, the picture painted by the UNEP report is all the more worrying. But keen horticulturists will spot an apparent contradiction here. Those who’ve followed the recent vogue for cultivating exotic species in their gardens will point out that if it isn’t kept in check, bamboo can cause real problems. “In a lot of places, the people who live with bamboo don’t perceive it as being endangered in any way,” says Kapos. “In fact, a lot of bamboo species are actually very invasive if they’ve been introduced.”So why are so many species endangered? There are two separate issues here, says Ray Townsend, vice president of the British Bamboo Society and arboretum manager at the Royal Botanic Gardens. “Some plants are threatened because they can’t survive in the habitat-they aren’t strong enough or there aren’t enough of them, perhaps. But bamboo can take care of itself-it is strong enough to survive if left alone. What is under threat is its habitat.”It is the physical disturbance that is the threat to bamboo, says Kapos. “When forest goes, it is converted into something else: there isn’t anywhere for forest plants such as bamboo to grow if you create a cattle pasture.”
F Around the world, bamboo species are routinely protected as part of forest eco-systems in national parks and reserves, but there is next to nothing that protects bamboo in the wild for its own sake. However, some small steps are being taken to address this situation. The UNEP-INBAR report will help conservationists to establish effective measures aimed at protecting valuable wild bamboo species. Towns end, too, sees the UNEP report as an important step forward in promoting the cause of bamboo conservation. “Until now, bamboo has been perceived as a second-class plant. When you talk about places such as the Amazon, everyone always thinks about the hardwoods. Of course, these are significant, but there is a tendency to overlook the plants they are associated with, which are often bamboo species. In many ways, it is the most important plant known to man. I can’t think of another plant that is used so much and is so commercially important in so many countries.”He believes that the most important first step is to get scientists into the field. “We need to go out there, look at these plants and see how they survive and then use that information to conserve them for the future.”
What kind of bamboo product is experiencing market extension based on the information provided from the text?
A Every year, during the rainy season, the mountain gorillas of Central Africa migrate to the foothills and lower slopes of the Virunga Mountains to graze on bamboo. For the 650 or so that remain in the wild, it’s a vital food source. Although there are almost 150 types of plant, as well as various insects and other invertebrates, bamboo accounts for up t0 90 percent of their diet at this time of year. Without it, says Ian Redmond, chairman of the Ape Alliance, their chances of survival would be reduced significantly. Gorillas aren’t the only locals keen on bamboo. For the people who live close to the Virungas, it’s a valuable and versatile raw material used for building houses and making household items such as mats and baskets. But in the past 100 years or so, resources have come under increasing pressure as populations have exploded and large areas of bamboo forest have been cleared to make way for farms and commercial plantations.
B Sadly, this isn’t an isolated story. All over the world, the ranges of many bamboo species appear to be shrinking, endangering the people and animals that depend upon them. But despite bamboo’s importance, we know surprisingly little about it. A recent report published by the UN Environment Programme (UNEP) and the Inter-national Network for Bamboo and Rattan (INBAR) has revealed just how profound is our ignorance of global bamboo resources, particularly in relation to conservation. There are almost l,600 recognized species of bamboo, but the report concentrated on the l,200 or so woody varieties distinguished by the strong stems, or culms, that most people associate with this versatile plant. Of these, only 38 ‘priority species’ identified for their commercial value have been the subject of any real scientific research, and this has focused mostly on matters relating to their viability as a commodity. This problem isn’t confined to bamboo. Compared to the work carried out on animals, the science of assessing the conservation status of plants is still in its infancy. “People have only started looking hard at this during the past 10-15 years, and only now are they getting a handle on how to go about it systematically,” says Dr Valerie Kapos, one of the report’s authors and a senior adviser in forest ecology and conservation to the UNEP.
C Bamboo is a type of grass. It comes in a wide variety of forms, ranging in height from 30 centimeters to more than 40 meters. It is also the world’s fastest-growing woody plant; some species can grow more than a meter in a day. Bamboo’s ecological rote extends beyond providing food and habitat for animals. Bamboo tends to grow in stands made up of groups of individual plants that grow from root systems known as rhizomes. Its extensive rhizome systems, which tie in the top layers of the soil, are crucial in preventing soil erosion. And there is growing evidence that bamboo plays an important part in determining forest structure and dynamics. “Bamboo’s pattern of mass flowering and mass death leaves behind large areas of dry biomass that attract wildfire,” says Kapos. “When these burn, they create patches of open ground within the forest far bigger than would be left by a fallen tree.”Patchiness helps to preserve diversity because certain plant species do better during the early stages of regeneration when there are gaps in the canopy.
D However, bamboo’s most immediate significance lies in its economic value. Modern processing techniques mean that it can be used in a variety of ways, for example, as flooring and laminates. One of the fastest-growing bamboo products is paper-25 percent of paper produced in India is made from bamboo fibre, and in Brazil, 100,000 hectares of bamboo are grown for its production. Of course, bamboo’s main function has always been in domestic applications, and as a locally traded commodity, it’s worth about $4.5billion annually. Because of its versatility, flexibility and strength (its tensile strength compares to that of some steel), it has traditionally been used in construction. Today, more than one billion people worldwide live in bamboo houses. Bamboo is often the only readily available raw material for people in many developing countries, says Chris Stapleton, a research associate at the Royal Botanic Gardens. “Bamboo can be harvested from forest areas or grown quickly elsewhere, and then converted simply without expensive machinery or facilities,” he says. “In this way, it contributes substantially to poverty alleviation and wealth creation.”
E Given bamboo’s value in economic and ecological terms, the picture painted by the UNEP report is all the more worrying. But keen horticulturists will spot an apparent contradiction here. Those who’ve followed the recent vogue for cultivating exotic species in their gardens will point out that if it isn’t kept in check, bamboo can cause real problems. “In a lot of places, the people who live with bamboo don’t perceive it as being endangered in any way,” says Kapos. “In fact, a lot of bamboo species are actually very invasive if they’ve been introduced.”So why are so many species endangered? There are two separate issues here, says Ray Townsend, vice president of the British Bamboo Society and arboretum manager at the Royal Botanic Gardens. “Some plants are threatened because they can’t survive in the habitat-they aren’t strong enough or there aren’t enough of them, perhaps. But bamboo can take care of itself-it is strong enough to survive if left alone. What is under threat is its habitat.”It is the physical disturbance that is the threat to bamboo, says Kapos. “When forest goes, it is converted into something else: there isn’t anywhere for forest plants such as bamboo to grow if you create a cattle pasture.”
F Around the world, bamboo species are routinely protected as part of forest eco-systems in national parks and reserves, but there is next to nothing that protects bamboo in the wild for its own sake. However, some small steps are being taken to address this situation. The UNEP-INBAR report will help conservationists to establish effective measures aimed at protecting valuable wild bamboo species. Towns end, too, sees the UNEP report as an important step forward in promoting the cause of bamboo conservation. “Until now, bamboo has been perceived as a second-class plant. When you talk about places such as the Amazon, everyone always thinks about the hardwoods. Of course, these are significant, but there is a tendency to overlook the plants they are associated with, which are often bamboo species. In many ways, it is the most important plant known to man. I can’t think of another plant that is used so much and is so commercially important in so many countries.”He believes that the most important first step is to get scientists into the field. “We need to go out there, look at these plants and see how they survive and then use that information to conserve them for the future.”
What kind of environmental issue does the unique root system of bamboo prevent based on the text?
A Frenchman Edouard de Laboulaye first proposed the idea of a monument for the United States in 1865. Ten years later, sculptor Frederic Auguste Bartholdi was commissioned to design a sculpture with 1876 in mind for completion, to commemorate the centennial of the American Declaration of Independence. The Statue was named “Liberty Enlightening the World” and was a joint effort between America and France.
B It was agreed that the American people were to build the pedestal, and the French people were responsible for the Statue and its assembly in the United States. However, the dearth of funds was a problem on both sides of the Atlantic Ocean. In France, public fees, various forms of entertainment, and a lottery were among the methods used to raise funds. In the United States, benefit theatrical events, art exhibitions, auctions and prize fights assisted in providing needed funds. Financing for the pedestal was completed in August 1885, and pedestal construction was finished in April 1886.
C The Statue was completed in France in July 1884 and arrived in New York Harbor in June 1885 onboard the French frigate “Isere.” In transit, it was reduced to 350 individual pieces and packed in 214 crates. It was reassembled on its new pedestal in four months’ time. On October 28, 1886, President Grover Cleveland oversaw the dedication of the Statue of Liberty in front of thousands of spectators.
D The United States Light house Board has responsibility for the operation of the Statue of Liberty until 1901 when the care and operation of the Statue were placed under the War Department. A Presidential Proclamation declared Fort Wood (and the Statue of Liberty within it) as a National Monument on October 15, 1924, and the monument’s boundary was set at the outer edge of Fort Wood. In 1993, the care and administration of the National Monument were transferred to the National Park Service.
E On September 1937, jurisdiction was enlarged to encompass all of Bedloe’s Island and in 1956, the island’s name was changed to Liberty Island. On May 11, 1965, Ellis Island was also transferred to the National Park Service and became part of the Statue of Liberty National Monument.
Which of the following most accurately states the main idea of the text?
A Frenchman Edouard de Laboulaye first proposed the idea of a monument for the United States in 1865. Ten years later, sculptor Frederic Auguste Bartholdi was commissioned to design a sculpture with 1876 in mind for completion, to commemorate the centennial of the American Declaration of Independence. The Statue was named “Liberty Enlightening the World” and was a joint effort between America and France.
B It was agreed that the American people were to build the pedestal, and the French people were responsible for the Statue and its assembly in the United States. However, the dearth of funds was a problem on both sides of the Atlantic Ocean. In France, public fees, various forms of entertainment, and a lottery were among the methods used to raise funds. In the United States, benefit theatrical events, art exhibitions, auctions and prize fights assisted in providing needed funds. Financing for the pedestal was completed in August 1885, and pedestal construction was finished in April 1886.
C The Statue was completed in France in July 1884 and arrived in New York Harbor in June 1885 onboard the French frigate “Isere.” In transit, it was reduced to 350 individual pieces and packed in 214 crates. It was reassembled on its new pedestal in four months’ time. On October 28, 1886, President Grover Cleveland oversaw the dedication of the Statue of Liberty in front of thousands of spectators.
D The United States Light house Board has responsibility for the operation of the Statue of Liberty until 1901 when the care and operation of the Statue were placed under the War Department. A Presidential Proclamation declared Fort Wood (and the Statue of Liberty within it) as a National Monument on October 15, 1924, and the monument’s boundary was set at the outer edge of Fort Wood. In 1993, the care and administration of the National Monument were transferred to the National Park Service.
E On September 1937, jurisdiction was enlarged to encompass all of Bedloe’s Island and in 1956, the island’s name was changed to Liberty Island. On May 11, 1965, Ellis Island was also transferred to the National Park Service and became part of the Statue of Liberty National Monument.
What kind of subject from the passage will likely be discussed?
A Frenchman Edouard de Laboulaye first proposed the idea of a monument for the United States in 1865. Ten years later, sculptor Frederic Auguste Bartholdi was commissioned to design a sculpture with 1876 in mind for completion, to commemorate the centennial of the American Declaration of Independence. The Statue was named “Liberty Enlightening the World” and was a joint effort between America and France.
B It was agreed that the American people were to build the pedestal, and the French people were responsible for the Statue and its assembly in the United States. However, the dearth of funds was a problem on both sides of the Atlantic Ocean. In France, public fees, various forms of entertainment, and a lottery were among the methods used to raise funds. In the United States, benefit theatrical events, art exhibitions, auctions and prize fights assisted in providing needed funds. Financing for the pedestal was completed in August 1885, and pedestal construction was finished in April 1886.
C The Statue was completed in France in July 1884 and arrived in New York Harbor in June 1885 onboard the French frigate “Isere.” In transit, it was reduced to 350 individual pieces and packed in 214 crates. It was reassembled on its new pedestal in four months’ time. On October 28, 1886, President Grover Cleveland oversaw the dedication of the Statue of Liberty in front of thousands of spectators.
D The United States Light house Board has responsibility for the operation of the Statue of Liberty until 1901 when the care and operation of the Statue were placed under the War Department. A Presidential Proclamation declared Fort Wood (and the Statue of Liberty within it) as a National Monument on October 15, 1924, and the monument’s boundary was set at the outer edge of Fort Wood. In 1993, the care and administration of the National Monument were transferred to the National Park Service.
E On September 1937, jurisdiction was enlarged to encompass all of Bedloe’s Island and in 1956, the island’s name was changed to Liberty Island. On May 11, 1965, Ellis Island was also transferred to the National Park Service and became part of the Statue of Liberty National Monument.
However, the dearth of funds was a problem on both sides of the Atlantic Ocean. The word “dearth” could not be replaced by, EXCEPT …
A Frenchman Edouard de Laboulaye first proposed the idea of a monument for the United States in 1865. Ten years later, sculptor Frederic Auguste Bartholdi was commissioned to design a sculpture with 1876 in mind for completion, to commemorate the centennial of the American Declaration of Independence. The Statue was named “Liberty Enlightening the World” and was a joint effort between America and France.
B It was agreed that the American people were to build the pedestal, and the French people were responsible for the Statue and its assembly in the United States. However, the dearth of funds was a problem on both sides of the Atlantic Ocean. In France, public fees, various forms of entertainment, and a lottery were among the methods used to raise funds. In the United States, benefit theatrical events, art exhibitions, auctions and prize fights assisted in providing needed funds. Financing for the pedestal was completed in August 1885, and pedestal construction was finished in April 1886.
C The Statue was completed in France in July 1884 and arrived in New York Harbor in June 1885 onboard the French frigate “Isere.” In transit, it was reduced to 350 individual pieces and packed in 214 crates. It was reassembled on its new pedestal in four months’ time. On October 28, 1886, President Grover Cleveland oversaw the dedication of the Statue of Liberty in front of thousands of spectators.
D The United States Light house Board has responsibility for the operation of the Statue of Liberty until 1901 when the care and operation of the Statue were placed under the War Department. A Presidential Proclamation declared Fort Wood (and the Statue of Liberty within it) as a National Monument on October 15, 1924, and the monument’s boundary was set at the outer edge of Fort Wood. In 1993, the care and administration of the National Monument were transferred to the National Park Service.
E On September 1937, jurisdiction was enlarged to encompass all of Bedloe’s Island and in 1956, the island’s name was changed to Liberty Island. On May 11, 1965, Ellis Island was also transferred to the National Park Service and became part of the Statue of Liberty National Monument.
Based on the text, the creation of the statue was finalized in …
A Frenchman Edouard de Laboulaye first proposed the idea of a monument for the United States in 1865. Ten years later, sculptor Frederic Auguste Bartholdi was commissioned to design a sculpture with 1876 in mind for completion, to commemorate the centennial of the American Declaration of Independence. The Statue was named “Liberty Enlightening the World” and was a joint effort between America and France.
B It was agreed that the American people were to build the pedestal, and the French people were responsible for the Statue and its assembly in the United States. However, the dearth of funds was a problem on both sides of the Atlantic Ocean. In France, public fees, various forms of entertainment, and a lottery were among the methods used to raise funds. In the United States, benefit theatrical events, art exhibitions, auctions and prize fights assisted in providing needed funds. Financing for the pedestal was completed in August 1885, and pedestal construction was finished in April 1886.
C The Statue was completed in France in July 1884 and arrived in New York Harbor in June 1885 onboard the French frigate “Isere.” In transit, it was reduced to 350 individual pieces and packed in 214 crates. It was reassembled on its new pedestal in four months’ time. On October 28, 1886, President Grover Cleveland oversaw the dedication of the Statue of Liberty in front of thousands of spectators.
D The United States Light house Board has responsibility for the operation of the Statue of Liberty until 1901 when the care and operation of the Statue were placed under the War Department. A Presidential Proclamation declared Fort Wood (and the Statue of Liberty within it) as a National Monument on October 15, 1924, and the monument’s boundary was set at the outer edge of Fort Wood. In 1993, the care and administration of the National Monument were transferred to the National Park Service.
E On September 1937, jurisdiction was enlarged to encompass all of Bedloe’s Island and in 1956, the island’s name was changed to Liberty Island. On May 11, 1965, Ellis Island was also transferred to the National Park Service and became part of the Statue of Liberty National Monument.
Based on paragraph C, the word “it” refers to …
Dari bilangan 1 sampai 130, banyak bilangan yang terdapat angka 7 adalah ….
Suatu kereta berjalan dengan kecepatan 80 km/jam. Setiap satu jam, kecepatan kereta menjadi sepertiga kecepatan sebelumnya. Jarak terjauh yang dapat ditempuh kereta tersebut adalah ….
Diketahui lingkaran dengan pusat (a, b) dan jari-jari 2 menyinggung garis 4x + 3y = 8. Tentukan 4a + 3b!
Empat orang siswa akan mengikuti suatu perlombaan karya inovatif. Untuk itu, diperlukan biaya Rp900.000,00. Karena masing-masing memiliki kondisi keuangan yang berbeda, besar kontribusi masing-masing siswa tidak sama. Siswa A memberi kontribusi setengah dari jumlah kontribusi tiga siswa lainnya. Siswa B memberikan kontribusi sepertiga dari jumlah kontribusi tiga siswa lainnya. Siswa C memberikan kontribusi seperempat dari jumlah kontribusi tiga siswa lainnya. Besar kontribusi siswa D adalah Rp….
Dari 7 laki-laki berbeda usia dan 10 perempuan berbeda usia akan dibentuk tim yang terdiri dari 5 laki-laki dan 5 perempuan. Tim tersebut boleh mencakup paling banyak hanya satu anggota tertua dari kalangan laki-laki atau anggota tertua dari kalangan perempuan. Dengan persyaratan tersebut, banyak cara menyusun keanggotaan tim adalah ….